Regina Sari
Regina Sari
106092002996
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis
Regina Sari
106092002996
CURRICULUM VITAE
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Sekretaris Dirjen Humas Badan Pelaksana Pusat (BPP) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI) periode 2009-2011.
2. Ketua Bidang Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis periode 2008-2009.
3. Staf Bidang Kaderisasi Badan Pelaksana Pusat (BPP) Ikatan Senat Mahasiswa
Pertanian Indonesia (ISMPI) periode 2006-2008.
4. Staf Bidang Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian/Agribisnis periode 2007-2008.
PENGALAMAN PEKERJAAN
Industri kuliner dan makanan olahan dinilai memiliki potensi yang sangat
baik untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan potensi dari menyimpan hasil
pasca panen terkait dengan kebutuhan masyarakat akan bahan makanan setiap
hari, sedangkan sebagian besar panen musiman. Usaha kuliner dan makanan
olahan oleh pengusaha kecil perlu dikembangkan, salah satunya dengan
mendukung faktor permodalan. Menambah modal bagi pengusaha kecil bukan hal
yang mudah, bagi mereka meminjam uang di Bank selain harus menanggung
bunga pinjaman juga harus melalui prosedur yang tidak mudah. Adanya kucuran
kredit dana bergulir oleh Pemerintah DKI Jakarta melalui Koperasi Jasa
Keuangan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (KJK-PEMK) menjadi
salah satu solusi dari permasalahan permodalan untuk pengusaha kecil. Kredit
yang dikucurkan harus bermanfaat bagi pengusaha makanan olahan untuk
meningkatkan produksi dan mengembangkan usaha, sehingga pendapatan
pengusaha dapat meningkat yang selanjutnya dapat meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan bagi pengusaha kecil.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui adakah hubungan pemberian
kredit KJK-PEMK Kebayoran Lama Utara dengan tingkat pendapatan pengusaha
makanan olahan. 2) Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian kredit
KJK-PEMK Kebayoran Lama Utara terhadap tingkat pendapatan pengusaha
makanan olahan. 3) Menganalisis seberapa besar pengaruh pemberian kredit KJK-
PEMK Kebayoran Lama Utara terhadap tignkat pendapatan pengusaha makanan
olahan.
Penelitian dilakukan di Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara yang berlokasi di
Jalan Ciputat Raya No. 1A Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Pemilihan
lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa KJK
PEMK Kebayoran Lama Utara merupakan koperasi pengelola dana bergulir yang
telah berjalan sejak tahun 2008 dan berkembang sesuai dengan peraturan dan
kebijakan Pemerintah DKI Jakarta. Waktu penelitian berlangsung pada bulan
April hingga Mei 2011.
Data yang digunakan adalah data primer yang terdiri dari jumlah kredit
dan tingkat pendapatan yang diperoleh dari responden yang merupakan anggota
koperasi. Responden adalah seluruh pengusaha makanan olahan anggota KJK
PEMK Kebayoran Lama Utara periode Januari hingga Desember 2010. Data yang
diperoleh diolah secara kuantitatif dengan menggunakan bantuan program
komputer, yakni Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS diperoleh nilai
koefisien korelasi r=0,474. Hal ini menunjukan adanya hubungan dengan tingkat
kekuatan hubungan yang sedang dan positif antara pemberian kredit koperasi
dengan tingkat pendapatan pengusaha makanan olahan. Selanjutnya didapat
persamaan regresi Y= 1,538 + 0,485X, dimana nilai 0,485 merupakan koefisien
regresi (β) yang menunjukan bahwa setiap adanya penambahan sebesar 1 Rupiah
kredit, maka akan menambah pendapatan sebesar 0,485 Rupiah. Hasil uji t
menunjukan bahwa koefisien kredit signifikan secara statistik pada tingkat
kepercayaan 99%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang nyata antara jumlah kredit dengan tingkat pendapatan.
Berdasarkan perhitungan SPSS, diperoleh nilai R2 (square) sebesar 0,225
yang artinya sebesar 22,5% variasi perubahan tingkat pendapatan yang terjadi
dapat dijelaskan oleh variasi perubahan jumlah kredit. Sedangkan sisanya 77,5%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang belum dimasukan dalam model penelitian
ini.
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
SWT atas seluruh rahmat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat
kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran islam sebagai penyejuk
bantuan moril dan materil yang diberikan oleh pihak-pihak yang telah mendukung
1. Mamah dan Bapak, orangtuaku tercinta yang selama ini tidak pernah
2. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
4. Bapak Drs. Acep Muhib, MM, selaku Ketua Program Studi Agribisnis
dengan baik.
6. Bapak Dr. Yon Girie Mulyono, M.Si dan Bapak Masrul Huda,SE,M.Si
selaku dosen penguji yang telah bersedia memberikan kritik dan saran
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar pada Program Studi Agribisnis
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
Penulis
x
DAFTAR ISI
RINGKASAN………………………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………... xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN
xi
2.2 Penelitian Terdahulu......................................………………. 36
2.3 Kerangka Pemikiran........................………………………... 38
xii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan............................................................................. 91
6.2 Saran....................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
1. Penelitian Terdahulu………………………………………....………. 37
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
3. Kuesioner……………………………………………………………… 101
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Industri kuliner dan makanan olahan dinilai memiliki potensi yang sangat
besar untuk dikembangkan. Hal ini karena sampai dengan saat ini belum ada
pengusaha yang dapat menyimpan usai masa panen. Hal tersebut dikatakan CEO
Bogasari Flour Mills Fransiscus Welirang dalam acara talkshow with CEO Oleh
Trijaya FM di Jakarta, Rabu (30 Juni 2010). "Tantangan industri kuliner saat ini
dan mengelola makanan. Ini potensinya sangat besar. Apalagi sampai hari ini
belum ada pengusaha yang bisa menyimpan usai panen," tambahnya. Menurutnya
potensi dari menyimpan hasil pertanian pasca panen terkait dengan kebutuhan
dasar masyarakat akan bahan makanan setiap hari, sedangkan panen itu musiman
Pengelolaan hasil pertanian pasca panen sangatlah penting, oleh karena itu
pengelolaan pasca panen. Untuk industri kuliner dan makanan olahan yang
dijalankan oleh pengusaha kecil, salah satu inovasi yang dibutuhkan adalah
dibidang permodalan. Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk)
untuk untuk berdagang, melepas uang, dsb : harta benda (uang, barang, dsb) yang
bunga cukup tinggi juga melalui prosedur yang tidak mudah. Oleh karena itu,
olahan dengan mengucurkan kredit melalui Koperasi Jasa Keuangan (KJK) dalam
Lama, Jakarta Selatan tersebut memiliki jumlah luas lahan sebesar 178,22 Ha,
Lama Utara, 2008). Melihat besarnya jumlah penduduk yang ada Pemerintah
Koperasi.
(KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara berdiri tahun 2008. Didirikan oleh Dewan
2
Jakarta melalui Sosialisasi Perkoperasian yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi,
setempat yang menjadi mitra dalam pengelolaan dana bergulir, maka dari itu
diubah menjadi program dana bergulir dengan pola baru melalui badan hukum
koperasi.
bagi anggota, keadaan ekonomi yang seperti inilah yang harus membuat
3
makanan olahan sebagai obyek dari pemberian kredit dana bergulir oleh Koperasi
olahan.
4
2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian kredit KJK PEMK
olahan.
olahan.
penelitian sejenis.
5
anggota Koperasi yang menjalankan usaha produksi dan jasa kuliner
(makanan olahan).
Lama Utara periode pencairan kredit bulan Januari s.d Desember 2010
3. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan
Lama Utara.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber data,
6
Bab ini berisi tentang gambaran umum Kelurahan Kebayoran Lama Utara,
sejarah berdirinya koperasi, visi dan misi koperasi, dasar hukum koperasi dan
sebagainya.
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang disajikan dengan tabel atau gambar
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian dan pembahasan bab-bab
selanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Madison USA mengatakan “koperasi adalah suatu badan usaha yang secara
sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya
dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau atas dasar
manusia seorang-orang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk
suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai
manusia dengan tidak memandang haluan agama dan politik dan secara sukarela
masuk untuk sekadar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas
tanggungan bersama.
bersifat suatu kerja sama antara orang-orang yang termasuk golongan kurang
mampu, yang ingin bersama untuk meringankan beban hidup atau bebaan kerja.
sebagai “badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”
nampak saling berbeda satu sama lain walau pada dasarnya definisi-definisi
tersebut memiliki inti yang sama, yaitu merujuk koperasi sebagai usaha bersama
(berasal dari anggota, dikelola oleh anggota, dan hasil dikembalikan kepada
Dari beberapa definisi diatas, dapat diketahui bahwa koperasi tidak dapat
2. Bersifat sukarela
Menurut Anoraga dan Widiyanti (2007: 26) Koperasi Kredit atau Koperasi
Simpan Pinjam ialah koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan
9
modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus
cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Tujuan Koperasi Kredit
pendapatan mereka.
Berdasarkan JUKNIS dalam Pergub Prov. DKI Jakarta No.24 Tahun 2009,
dana bergulir adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja
• Harus dipertanggungjawabkan.
10
2.1.4 Pengelolaan Dana Bergulir
PEMK dengan Koperasi (KJK PEMK), dan Bank. Kerjasama dilaksanakan untuk
dengan pengelolaan dana bergulir yang dituangkan dalam Buku Saku Pemantapan
mikro.
masyarakat Kelurahan.
11
• Anggota Koperasi terdiri dari anggota masyarakat Kelurahan setempat
(PPMK).
yang dapat dimonitor setiap saat oleh unit pelaksana teknis, dan
Pelaksana Teknis.
sebagai berikut:
UPT.
12
4. Anggaran diterima, didata, dibukukan, dilaporkan, dan
a. Pokok pinjaman
calon pemanfaat.
13
Pemanfaat yang mendapatkan keuntungan dari adanya penyaluran dana
sebagai berikut:
pemanfaatan).
2.1.5 Kredit
pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena
Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan
14
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Yang menjadi
dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank dan lembaga keuangan lain
sedangkan bagi bank dan lembaga keuangan lain yang berdasar prinsip syariah
Menurut Suyatno (1995: 14) terdapat 4 unsur yang terdapat dalam kredit,
yaitu kepercayaan, waktu, degree of risk, dan prestasi. Berikut penjabaran dari
yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan
15
benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa
datang. Dalam unsur waktu terkandung pengertian nilai agio dari uang,
yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan
3) Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai
4) Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang,
waktu, resiko, dan balas jasa. Adapun penjelasan dari kelima unsur tersebut
sebagai berikut:
1) Kepercayaan
non-bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau
16
dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuan
2) Kesepakatan
3) Jangka Waktu
disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak
4) Resiko
demikian sebaliknya.
17
5) Balas Jasa
Akibat dari fasilitas pemberian kredit bank atau lembaga keuangan lain
Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita
kenal dengan nama bunga bagi bank konvensional. Balas jasa dalam
bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit
memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut oleh negara,
Oleh karena itu, menurut Suyatno (1995: 15) tujuan kredit yang diberikan
pembagunan.
18
3) Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan
beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank
atau lembaga keuangan non-bank itu sendiri. Tujuan pemberian kredit juga tidak
terlepas dari misi lembaga tersebut didirikan. Dalam praktiknya tujuan pemberian
1) Mencari keuntungan
modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat
3) Membantu Pemerintah
19
semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka
usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru,
negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat
devisa negara.
20
2.1.5.3 Fungsi Kredit
suatu fungsi yang sangat luas. Kasmir (2002: 107-108) merumuskan 8 fungsi
Uang yang disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lain,
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu
21
mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga dapat
pengangguran.
masingnya dilihat dari berbagai segi. Pembagian jenis ini ditujukan untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki
berbagai karakteristik tertentu. Secara umum menurut Kasmir (2003: 76-79) jenis-
22
jenis kredit dilihat dari 5 segi, yaitu segi kegunaan, segi tujuan kredit, segi jangka
waktu, segi jaminan, dan segi sektor usaha. Berikut penjabaran kelima segi
terbebut.
a) Kredit investasi
untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan
a) Kredit Produktif
b) Kredit Konsumtif
secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa
23
yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh
c) Kredit Perdagangan
Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau
kerja.
Jangka waktu kredit ini berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
24
a) Kredit dengan jaminan
Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta
perternakan.
pertambangan.
25
g) Kredit perumahan, untuk membiayai pembangunan atau pembelian
perumahan.
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank atau lembaga keuangan
lain harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.
Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut
risiko atau yang lebih dikenal dengan identifikasi risiko yang mungkin timbul,
26
Meliputi kualitas dan reputasi nasabah, orientasi manajemen, kualitas
kontinuitas pelanggan.
27
4) Condition/ C4 (Penilaian terhadap Kondisi Perekonomian dan Prospek
Usaha)
Penilaian ini dilakukan berdasarkan nilai wajar atas nilai pasar agunan
yang berlaku pada saat dilakukan penilaian. Agunan kredit adalah jaminan
metode 7P. Menurut Kasmir (2005: 106-107) metode analisis 7P sebagai berikut:
1) Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi keperibadian atau tingkah laku sehari-
28
2) Party
3) Perpose
4) Prospect
5) Payment
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
6) Profitability
dari periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat,
29
7) Protection
diterima sampai dengan pencairan dana kredit. Manfaat prosedur pemberian kredit
adalah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada anggota, untuk
kredit dan untuk mengusahakan pemberian kredit dalam waktu relatif singkat.
Urutan kegiatan dalam pengajuan permohonan kredit menurut Tohar (2000 : 107-
1) Permohonan kredit
pengisian formulir.
30
2) Evaluasi atau analisis kredit
Fungsi utama dari evaluasi atau analisis pinjaman adalah untuk menilai
- Mengenal lebih dekat pribadi serta sifat dan watak dari calon
peminjam.
b) Melaksanakan survei
tentang:
31
c) Melakukan peninjauan ke tempat usaha
Hal ini dilakukan apabila sifat, jenis usaha calon peminjam benar-
perkembangannya.
3) Keputusan pinjaman
pengurus koperasi.
pengurus kelompok.
memuat:
- Penggunaan pinjaman
- Jaminan pinjaman
32
4) Perjanjian pinjaman
5) Pencairan pinjaman
kuitansi rangkap 2 sebagai bukti tanda terima uang tersebut. Yang asli
ada pada kasir sedangkan kopinya ada pada peminjam, pinjaman ini
33
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode
ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang
dari penjualan barang dan penyerahan jasa serta diukur dengan pembebanan yang
dikenakan kepada pelanggan, klien, atau penyewa untuk barang dan jasa yang
penjualan atau penukaran aktiva (selain saham yang diperdagangkan), bunga, dan
deviden yang diperoleh dari investasi, dan peningkatan lainnya dalam ekuitas
pemilik kecuali yang berasal dari kontribusi modal dan penyesuaian modal”.
total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu
periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
34
2.1.8 Sumber Pendapatan
Manurung (2006: 292-293) ada tiga sumber pendapatan rumah tangga, yaitu
pendapatan dari gaji dan upah, pendapatan dari aset produktif, dan pendapatan
Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja.
a) Keahlian (Skill)
seseorang, dibutuhkan keahlian yang makin tinggi, karena itu gaji atau
c) Kondisi Kerja
resiko atau tidak. Kondisi kerja dianggap makin berat bila resiko
35
2) Pendapatan dari Aset Produktif
Aset produktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas balas jasa
gain) bila diperjual belikan. Kedua, aset bukan finansial (real assets),
adalah pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atau input yang
penelitian ini juga dilakukan tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang sejenis.
36
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Lokasi/ Variabel
No Penulis Judul Penelitian Jenis Penelitian Hasil Penelitian
Objek Independen Dependen
1 Budianto Pengaruh pemberian kredit Koperasi Deskriptif Pemberian Tingkat Terdapat pengaruh
produksi terhadap tingkat Bathara kuantitatif (uji kredit pendapatan pemberian kredit terhadap
pendapatan anggota Kabupaten statistik regresi pendapatan anggota
Koperasi Bathara Banjar linier sederhana) koperasi sebesar 20,5%.
Negara
Th.2004
2 Desanto Pengaruh kredit tehadap Kota Deskriptif Kredit Tingkat Ada pengaruh pemberian
pendapatan industri kecil Madiun kuantitatif (uji pendapatan kredit terhadap tingkat
Kota Madiun Th.2007 statistik regresi pendapatan industri kecil.
linier sederhana)
3 Sa’ad Pengaruh pembiayaan BMT Deskriptif Pembiayaan Tingkat Adanya pengaruh positif
murabahah terhadap Berkah kuantitatif murabahah pendapatan terhadap pendapatan antara
peningkatan pendapatan Madani (statistik non sebelum diberikan
nasabah BMT Berkah Depok, parametrik) pembiayaan dengan setelah
Madani Jawa barat diberikan.
4 Dewi Pengaruh pembiayaan Pegadaian Deskriptif Pembiayaan Tingkat Tidak ada pengaruh yang
produktif pada pegadaian syariah kuantitatif produktif pendapatan signifikan antara
syariah terhadap Cabang (statistik regresi pembiayaan produktif
peningkatan pendapatan Pondok linier sederhana) terhadap tingkat
nasabah Aren pendapatan.
Sumber : Data sekunder diolah (2010)
37
2.3 Kerangka Pemikiran
setempat, dan yang menjadi target utama adalah pelaku pengusaha UMKM.
Usaha makanan olahan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat
mematuhi prosedur yang berlaku. Dalam penelitian ini akan diketahui siapa
prosedur lain yang berlaku pada KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.
38
Untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit terhadap peningkatan
Utara digunakan analisis regresi sederhana. Hal ini dilakukan karena analisis
regresi merupakan alat yang tepat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Tingkat Pendapatan
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Raya No.1A, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada
Bulan April s.d Mei 2011. Pemilihan lokasi penelitian didasari kebutuhan penulis
akan data yang akan diolah dan dianalisis. Potensi pengembangan UMKM di
bagian dari industri kuliner yang semakin berkembang juga menjadi alasan
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dapat diolah langsung
dari objeknya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk
sudah jadi, hasil pengumpulan dan pengolahan pihak lain (Muhidin &
pengusaha makanan olahan sebagai objek penelitian maupun pihak KJK PEMK
Kebayoran Lama Utara sebagai pengelola kredit. Data sekunder diperoleh melalui
Sumber data dalam penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh dari
Utara, dari pengurus dan pengelola KJK PEMK Kebayoran Lama Utara, dari
beberapa instansi terkait, serta dari tinjauan literatur yang berhubungan dengan
1. Observasi
sistematis terhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang
41
KJK PEMK maupun pengusaha makanan olahan sebagai anggota
lokasi, kondisi KJK PEMK, fasilitas serta sarana dan prasarana yang
2. Wawancara (Interview)
3. Kuesioner
Kuesioner atau juga yang dikenal sebagai angket merupakan salah satu
42
olahan, karakteristik usaha yang dijalankan dan jumlah pendapatan
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel sesuai dengan judul penelitian yaitu
1. Pemberian kredit (X) yang didalamnya terdiri dari modal kerja dan
lain.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
43
Teknik penarikan sampel yang akan digunakan adalah sensus, artinya
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dengan kata lain anggota
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah anggota koperasi yang
bergulir periode Januari s.d Desember 2010 pada Koperasi Jasa Keuangan
Utara.
periode Januari s.d Desember 2010 secara keseluruhan berjumlah 137 orang, dan
analisis kuantitatif.
44
yang paling menonjol. Beberapa karakteristik yang akan dianalisis seperti
koperasi (jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan), karakteristik usaha yang
dijalankan (jenis usaha, lokasi usaha, lama usaha, dan sebagainya) juga kondisi
penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana dengan
Solutions (SPSS) 17.0. Korelasi diberi pengertian sebagai hubungan antara dua
variabel atau lebih (Muhidin dan Abdurahman, 2007: 105). Regresi sederhana
angka yang ditujukan oleh data serta menganalisis korelasi antara hubungan
variabel dan alat ukur yang ada. Dalam penelitian ini digunakan anasisis Korelasi
Product Moment yang dapat dihitung dengan rumus (Sugiyono, 2009: 274)
sebagai berikut:
45
Dimana :
n = Jumlah sampel
X = Pemberian kredit
Y = Pendapatan
Keterangan:
Nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi sempurna (kuat sekali) dan negatif.
Nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi adalah sempurna (kuat sekali) dan
positif.
tanda positif (+) dan negatif (-) yang terdapat pada koefisien korelasi, apabila
korelasi (r) bertanda minus (-) menunjukan hubungan yang negatif dan sebaliknya
apabila korelasi (r) bertanda positif (+) maka hubungan yang ditunjukan adalah
positif (+). Nilai r bertujuan untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi
46
3.6.2.2 Analisis Regresi
sebab akibat (mempengaruhi atau tidak) antara variabel X (kredit) dengan variabel
Y = a + bX
Dimana:
Keterangan:
yaitu koefisien regresi sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis
tandingan bahwa koefisien regresi tidak sama dengan nol (Muhidin &
Abdurahman, 2007: 194). Hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan ada atau
47
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dan H 1 merupakan hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis benar, maka digunakan uji statistik uji t
diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata
sebagai berikut:
(KJK PEMK) adalah usaha berbadan hukum koperasi yang menjalankan jasa
48
2) Dana bergulir adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja
bergulir.
pengusaha makanan olahan atas hasil usaha (barang dan jasa) yang
6) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah usaha milik orang perorangan dan/
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha miko, usaha kecil,
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI
Kelurahan (PEMK). Dana Bergulir adalah dana yang bersumber dari anggaran
adanya tindak lanjut instruksi Gubernur Nomor 156 Tahun 2008 tentang
PEMK) Provinsi DKI Jakarta tanggal 27 Oktober 2008 dan Keputusan Gubernur
masyarakat, Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Agama, PKK, Karang Taruna untuk
(KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara berdiri tahun 2008 didirikan oleh Dewan
KJK PEMK) merupakan salah satu jenis Koperasi yang bergerak dibidang
Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Profil KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
51
Kecamatan : Kebayoran Lama
(KJK PEMK) Kebayoran Lama Utara. Adapun visi dan misi KJK PEMK sebagai
berikut:
Visi :
Misi :
52
3. Memberdayakan usaha mikro dan kecil melalui perkuatan permodalan.
pengelolaan keuangan.
kemiskinan.
Data
No Nomor Tanggal Registrasi
Koperasi
Pergub Prov. Nomor 96 Tahun 8 Oktober Pemerintah Daerah
1
DKI Jakarta 2008 2008 Prov. DKI Jakarta
Pergub Prov. Nomor 24 Tahun 4 Maret Pemerintah Daerah
2
DKI Jakarta 2009 2009 Prov. DKI Jakarta
SK Menkop 641 / BH / XII.4 / 22 April Dinas Koperasi
3
UMKM 1.829.31/IV/2008 2008 Provinsi DKI Jakarta
Akta 26 Desember Notaris Tetty.H.
4 60
Pendirian 2007 Soebroto,SH,MH
Akte 28 Juli Notaris Eka
5 57
Perubahan 2009 Purwanti,SH
14 Desember Dinas Koperasi
6 SIUP 03059 /1.824.271
2009 Provinsi DKI Jakarta
02.623.237.1- 16 November
7 NPWP KPP Jakarta Selatan
013.000 2007
Izin Tempat 28 Oktober Kecamatan
8 175/1.824/2009
Usaha 2009 Kebayoran Lama
Sumber: KJK PEMK Kebayoran Lama Utara (2009: 10)
53
4.2.3 Struktur Organisasi
berikut ini adalah Struktur Organisasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.
Rapat Anggota
(RA)
Pengawas
Ketua
Pengurus
Wakil Ketua
Pengurus
Sekretaris Bendahara
Manajer
Pengelola
Administrasi dan
Kasir Pemasaran
Keuangan
54
Adapun tugas pokok dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
di atas adalah:
1. Rapat Anggota
PEMK.
permodalan koperasi.
2. Pengawas
2) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi KJK PEMK.
55
5) Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan
3. Ketua Pengurus
karyawan.
6) Menjaga agar dalam aktivitas KJK PEMK tidak lari dari visi dan misi.
4. Sekretaris
PEMK.
berkepentingan.
56
5. Bendahara
berkepentingan.
pokok anggota.
6. Manajer Pengelola
wewenang manajemen.
periodik.
operasional kantor.
57
7. Kasir (Teller)
3) Tersedianya laporan arus kan pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi.
alternatif/petugas pengganti).
9. Bagian Pemasaran
58
4.3 Keanggotaan KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
berbeda dengan koperasi lainnya di Indonesia. Dalam hal ini akan dibahas proses
atau prosedur penerimaan anggota koperasi, jumlah anggota, dan jenis usaha yang
Jumlah anggota KJK PEMK pada sampai Desember 2010 berjumlah 269
orang. Adapun proses penerimaan anggota pada KJK PEMK adalah sebagai
berikut:
3. Calon anggota dengan data dan persyaratan yang lengkap diterima atau
anggota.
ditentukan koperasi.
memiliki aturan main yang jelas yang telah ditentukan dan disepakati bersama.
sebagai berikut:
59
1. Calon anggota diberikan formulir pengajuan anggota dan persyaratan
usahanya. Anggota KJK PEMK Kebayoran Lama Utara terdiri dari para
pengusaha dengan jenis usaha yang berbeda-beda. Adapun jenis usaha yang
dijalankan oleh anggota dari KJK PEMK Kebayoran Lama Utara sebagai berikut:
industri kerajinan.
60
4. Jenis usaha jasa
2) Tanpa agunan/jaminan.
2) Tanpa agunan/jaminan.
61
6) Angsuran setiap bulan.
Produk tabungan masih belum menjadi produk utama. Saat ini hanya
awal tahun 2011 produk tabungan akan menjadi salah satu produk dengan
3. Asuransi Mikro
Penyaluran kredit dana bergulir pada KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
berjalan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan dan berlaku bagi seluruh
anggota maupun pengurus koperasi. Proses dan prosedur penyaluran kredit dana
62
4.5.1 Proses Penyaluran Kredit Dana Bergulir
sebagai penyalur dana bergulir untuk memenuhi modal pinjaman dari luar
Kelurahan Kebayoran Lama Utara selaku anggota koperasi. Berikut adalah bagan
proses penyaluran dana bergulir dari UPDB PEMK kepada KJK PEMK melalui
Bank DKI untuk dimanfaatkan oleh pelaku UMKM yang memerlukan sumber
modal usaha.
Pem Prov
2 3
DKI Jakarta
1
5 7
KJK PEMK
6 8
Keb. Lama Utara
11
4 9 10
Kelompok/
individu
Pemanfaat
Keterangan gambar:
63
2. Pemda DKI Jakarta menyetujui dan memberikan anggaran kepada UPT
Bank DKI
dengan UPDB PEMK selaku penyalur dana bergulir. Pencairan dana bergulir
disimpan melalui oleh Bank DKI. KJK PEMK bertugas menyebarkan dana
maka dari itu diperlukan aturan prosedur yang jelas agar dana tersebut dapat
64
Adapun prosedur penyaluran dana bergulir oleh koperasi kepada anggota koperasi
disediakan koperasi.
dapat diterima dan yang mana yang harus ditolak, yaitu dengan
sebelumnya (PPMK).
kondisi keuangan pribadi para anggota dan usaha yang akan atau telah
bagi hasil yang akan disepakati ke dua belah pihak (anggota dan
65
usaha). Besarnya pinjaman yang digulirkan sesuai dengan perhitungan
Terdapat dua cara pengguliran dana pinjaman dari KJK PEMK kepada
2002-2008).
survei lapang terkait usaha yang akan atau telah dijalankan, dan
koperasi.
2. Bagi Hasil
66
Angsuran Pokok = total pinjaman
12
Jumlah Bagi Hasil = 2% x total pinjaman
Total Angsuran = angsuran pokok + jumlah bagi hasil
Ket:
anggota.
makanan olahan yang merupakan pemanfaat kredit dana bergulir Koperasi Jasa
67
Kebayoran Lama Utara perode Januari s.d Desember 2010. Dari keseluruhan
pemanfaat kredit dana bergulir periode Januari s.d Desember 2010 yang
Berdasarkan pada ukuran minimum yang dapat diterima untuk tipe penelitian
korelasi maka ditentukan jumlah sampel dengan metode sensus dalam penelitian
20 - 29 Th.
6,67%
≥ 50 Th
40,00%
30 – 39 Th.
17,78%
40 – 49 Th.
35,56%
bidang usaha makanan olahan didominasi oleh anggota yang berusia 50 tahun atau
35,56%. Presentase terkecil yaitu 6,67 % adalah anggota berusia 20-29 tahun.
68
Wanita Pria
53,33% 46,67%
dijadikan sampel dalam penelitian ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan
Tidak
SMA/STM/
Sekolah
SMEA
4,44%
11,11%
SD
40%
SMP
44,44%
jumlah tersebut tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan responden yang
69
menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 40%. Selain itu, diketahui
dan pendidikan terakhir dapat dikatakan bahwa sebagian besar pemanfaat kredit
KJK PEMK merupakan pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih dan telah
(SMP).
Usaha yang dijalankan oleh responden sebagai sampel dalam penelitian ini
usaha, lokasi usaha, prioritas usaha, lama menjalankan usaha, dan modal awal
yang dijalankan dibagi menjadi tiga kategori yaitu produksi, pedagang dan jasa
kuliner. Jenis usaha produksi yang dimaksud adalah usaha yang memiliki kegiatan
mengolah bahan mentah menjadi makanan, baik makanan jadi maupun setengah
70
Jumlah Responden
35
30
30
25
20
15 12
10
5 3
6,67% 26,67% 66,67%
0
Produksi Pedagang Jasa Kuliner
Jenis Usaha
menjalankan usaha dibidang jasa kuliner, yaitu sebanyak 66,67%, usaha jasa
kuliner meliputi usaha warung nasi, bakso gerobak, gorengan, dll. Jenis usaha
Sedangkan jenis usaha produksi merupakan yang paling sedikit yaitu 10,00%,
milik sendiri dan usaha milik bersama. Dari hasil penelitian didapat bahwa 100%
usaha yang dijalankan oleh responden merupakan usaha milik sendiri dan tidak
ada responden (0%) yang menjalankan usaha dengan kepemilikan bersama. Tabel
71
Tabel 4. Presentase Responden Berdasarkan Status Usaha
usaha. Terdapat dua jenis lokasi usaha yaitu lokasi usaha yang menyatu dengan
tempat tinggal dan lokasi usaha yang memisah dengan tempat tinggal. Tabel 5
tinggal dengan usaha yang memisah dengan tempat tinggal tidak memiliki
perbedaan jumlah yang signifikan. Usaha yang menyatu dengan tempat tinggal
sebanyak 47,67% sebagian besar merupakan usaha produksi dan jasa kuliner,
rumah tangga dan digunakan untuk memenuhi sebagian besar konsumsi rumah
72
suatu rumah tangga. Tabel 6 di bawah ini menyajikan presentase responden
konsumsi rumah tangga. Sedangkan 15,56% responden lain mengaku usaha yang
pendapatan keluarga.
memilih satu dari empat interval dalam satuan tahun. Gambar 8 di bawah ini
olahan lebih dari 5 tahun, yaitu dengan presentase sebesar 64,44% atau sejumlah
29 responden. Selain itu 26,67% responden telah menjalankan usaha selama 3-5
tahun dan 8,89% responden mengaku telah menjalankan usaha mereka selama 1-3
tahun. Sedangkan tidak ada responden (0,00%) yang telah menjalankan usaha
dibawah 1 tahun.
73
Jumlah Responden
35
29
30
25
20
15 12
10
4
5
0 0,00% 8,89% 26,67% 63,33%
0
< 1 Th. 1 - 3 Th. 3 -5 Th. > 5 Th.
Lama Usaha
menggabungkan modal pribadi dan modal pinjaman sebagai modal awal pendirian
usaha. Sedangkan tidak ada (0,00%) responden yang menggunakan seluruh modal
74
4.8 Kondisi Pemanfaatan Kredit
program kredit dana bergulir yang disalurkan oleh Koperasi Jasa Keuangan
informasi yang didapatkan oleh para pemanfaat mengenai prosedur dan proses
Adanya program kredit dana bergulir pada KJK PEMK Kebayoran Lama
sendiri terkait program dan prosedur pemanfaatan kredit pada KJK PEMK
Sosialisasi langsung oleh koperasi yaitu dalam bentuk seminar dan pemasaran
secara langsung kepada anggota koperasi oleh pengelola dan pengurus, juga ketua
75
RT dan RW setempat. Sisanya sebanyak 42,22% responden mengaku
mendapatkan informasi tersebut dari teman/tetangga mereka yang telah lebih dulu
PEMK Kebayoran Lama Utara dapat dilihat dalam Tabel 9 di bawah ini.
sebesar 42,22% telah memanfaatkan kredit selama 2 tahun, dengan kata lain telah
mengaku telah memanfaatkan kredit selama 1 tahun dan 17,78% responden yang
benar keseluruhan prosedur yang berlaku pada KJK PEMK Kebayoran Lama
76
Utara. Dalam penelitian ini responden diberikan pertanyaan mengenai prosedur
penyaluran kredit dana bergulir oleh KJK PEMK Kebayoran Lama Utara.
prosedur penyaluran kredit tersebut. Sedangkan tidak ada responden yang tidak
penyaluran kredit dana bergulir oleh KJK PEMK dapat dipahami dan dijalankan
77
menurut anda tingkat kemudahan/kesulitan pemenuhan pemanfaatan kredit KJK
PEMK?”.
bahwa pemenuhan prosedur kredit dapat dikatakan mudah. 31,11% responden lain
mengaku pemenuhan prosedur penyaluran kredit sedang, artinya tidak mudah juga
tidak terlalu sulit. Sedangkan tidak ada responden yang mengaku pemenuhan
responden atas pertanyaan “Apakah anda merasa modal usaha terbantu dengan
78
Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu
sejumlah 97,78% mengaku modal usaha mereka terbantu dengan adanya program
kredit dana bergulir yang disalurkan KJK PEMK. Pada kajian ini tidak ada
responden yang menjawab tidak terbantu oleh kredit, namun terdapat sejumlah
79
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
kredit dana bergulir KJK PEMK Kebayoran Lama Utara yang memiliki usaha
makanan olahan. Hasil dalam penelitian ini merupakan data yang didapat secara
langsung dari responden terkait jumlah kredit dan tingkat pendapatan yang
makanan olahan yang termasuk anggota KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
kemudian dihitung dan dianalisis. Perhitungan dan analisis data tersebut dilakukan
Data yang didapat secara langsung melalui kuesioner diolah dan kemudian
(berjenjang) sebagai pilihan jawaban. Data jumlah kredit yang diterima responden
interval 1 Juta Rupiah, berikut grafik yang menggambarkan jumlah dan presentase
Jumlah Responden
16 15
14 13
12
10 8
8 6
6
4 3
2 13,33% 28,89% 6,67%
17,78% 38,33%
0
1 Jt. 2 Jt. 3 Jt 4 Jt 5 Jt
kredit sebesar 5 Juta Rupiah. Kredit dengan jumlah 5 Juta Rupiah merupakan
menerima kredit sejumlah 2 Juta Rupiah. 17,78% responden lain menerima kredit
81
Diharapkan pendapatan anggota koperasi meningkat dengan adanya program
Jumlah Responden
12 24,44% 24,44%
10 11 11
8 17,78%
8
13,33%
6
6
8,89%
4
4
4,44% 4,44%
2
2,22%
2 1 0 2 0
0
<1 1- 1,5 1,5 - 2 2 - 2,5 2,5 - 3 3 - 3,5 3,5 - 4 4 - 4,5 4,5 - 5 >5
Tingkat Pendapatan (Juta Rupah)
tingkat pendapatan 2,5 – 3 Juta Rupiah dan 3 – 3,5 Juta Rupiah perbulan yaitu
mengaku memiliki tingkat pendapatan 1,5 - 2 Juta Rupiah perbulan. Selain itu
terdapat 8,89% responden dengan tingkat pendapatan sekitar 2 – 2,5 Juta Rupiah.
Terdapat 4,4% responden berpenghasilan dibawah 1 Juta Rupiah, namun tidak ada
82
responden (0%) yang memiliki tingkat pendapatan 4– 4,5 Juta Rupiah ataupun
Jumlah Responden
16 33,33%
14 15
12
10
17,78%
8
8 15.56%
6
8,89% 8,89% 6
4 6,67% 6,67%
4 4
2 3 2,22% 3
0 1 0
0
<1 1- 1,5 1,5 - 2 2 - 2,5 2,5 - 3 3 - 3,5 3,5 - 4 4 - 4,5 4,5 - 5 >5
Tingkat Pendapatan (Juta Rupah)
terbesar adalah responden dengan tingkat pendapatan 3 – 3,5 Juta Rupiah yaitu
Rupiah hanya sejumlah 8,89%. Gambar 11 juga menunjukan bahwa tidak ada
(0%) responden yang berpenghasilan dibawah 1 Juta Rupiah dan terdapat 2,22%
responden dengan tingkat pendapatan 4 – 4,5 Juta Rupiah. Selain itu diketahui
83
5.1.1 Perhitungan Korelasi Faktor Kredit Dengan Tingkat Pendapatan
atau tidaknya hubungan antara variabel jumlah kredit dengan tingkat pendapatan.
Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua
variabel dan tanda positif atau negatif menentukan searah atau berlawanan aranya
Correlations
Kredit Pendapatan
Kredit Pearson Correlation 1 .474*
Sig. (2-tailed) .001
N 45 45
*
Pendapatan Pearson Correlation .474 1
Sig. (2-tailed) .001
N 45 45
*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara jumlah kredit dengan tingkat
pendapatan searah. Artinya, jika jumlah kredit semakin banyak maka pendapatan
pendapatan signifikan atau tidak dilihat dari angka signifikansi atau probabilitas
84
(ρ). Probabilitas didapat 0,001 yang lebih kecil dari α=0,01. Ketentuan
mengatakan jika angka probabilitas (ρ) < α maka ada hubungan yang signifikan
Pendapatan
persamaan linier yang menggunakan variabel bebas (jumlah kredit) sebagai alat
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
85
Berdasarkan Tabel 14 diketahui nilai konstanta (a) sebesar 1,538 dan
koefisien regresi (b) sebesar 0,485 serta harga t hitung sebesar 3,533 dengan tingkat
Y = 1,538 + 0,485X
Angka 1,538 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan jika tidak
sebesar 1,538 Juta Rupiah. Koefisien regresi faktor kredit bernilai positif sebesar
0,485. Tanda positif menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang searah antara
sebesar 1 Rupiah untuk jumlah kredit, maka akan terjadi kenaikan tingkat
variabel bebas (jumlah kredit) terhadap variabel tak bebas (pendapatan). Untuk
sebesar 3,533 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Pada tingkat kepercayaan
99% atau tingkat kesalahan 1% didapat harga t tabel sebesar 2,704. Berdasarkan hal
86
tersebut didapat t hitung (3,533) lebih besar dari t tabel (2,704) serta memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari α (0,01), maka H 0 ditolak dan terima H 1. Artinya,
koefisien jumlah kredit signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99%
dimana terdapat pengaruh yang nyata antara jumlah kredit terhadap tingkat
pendapatan.
Pendapatan
besar variasi perubahan jumlah kredit dapat menjelaskan variasi perubahan tingkat
dilihat pada tabel model summary yang merupakan hasil perhitungan statistik
Model Summaryb
sebesar 0,225. Artinya, sebesar 22,5% variasi perubahan tingkat pendapatan yang
terjadi dapat dijelaskan oleh variasi perubahan jumlah kredit. Sedangkan sisanya
yaitu 77,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang belum dimasukan dalam
87
5.2 Pembahasan
dijelaskan sebagai dasar dari penelitian dan kemudian dibandingkan dengan hasil
beberapa tujuan yang hendak dicapai. Salah satu tujuan pemberian suatu kredit
kerja. Pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usaha dengan
Pendapatan berasal dari penjualan barang dan penyerahan jasa serta diukur
untuk barang dan jasa yang disediakan bagi mereka”. Pendapatan juga
dengan berapa besarnya tingkat pendapatan yang diterima dari hasil usaha
pendapatan usaha.
positif sebesar 0,474. Artinya jumlah kredit dana bergulir dengan tingkat
88
5.2.2 Pengaruh Kredit TerhadapTingkat Pendapatan
memperluas usaha.
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama
mengurangi pengangguran.
suatu kredit dapat mempengaruhi suatu usaha nasabah yang berhubungan juga
pengaruh yang nyata dan positif dari jumlah kredit dana bergulir terhadap tingkat
pendapatan usaha. Hal tersebut membuktikan bahwa kredit dana bergulir KJK
89
5.2.3 Besar Pengaruh Kredit TerhadapTingkat Pendapatan
variabel jumlah kredit terhadap tingkat pendapatan ialah positif 0,485. Nilai
positif 0,485 merupakan nilai koefisien regresi, yang berarti bahwa setiap adanya
makanan olahan anggota KJK PEMK Kebayoran Lama Utara dapat dikatakan
rendah.
yaitu adanya pembatasan jumlah kredit maksimal yang ditetapkan oleh Unit
PEMK) yaitu sebesar 5 juta rupiah. Hal ini tidak memungkinkan perluasan usaha
itu penilaian atas kondisi anggota dan usahanya (5C’s) yang dilakukan oleh
kredit yang disalurkan, salah satunya dilihat dari kemauan dan kemampuan
90
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Utara dan kepada pengusaha makanan olahan sebagai pemanfaat kredit diperoleh
dijelaskan oleh variasi perubahan jumlah kredit dan sisanya 77,5% dijelaskan
oleh faktor lain yang belum dimasukan dalam model penelitian ini.
6.2 Saran
92
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, A. & E. Handiman. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. (Jakarta:
Indeks, 2006).
Dinas Koperasi UKM Prov. DKI Jakarta. Peraturan dan Prosedur LKM
Koperasi. (Jakarta: Dinas Koperasi UKM, 2008).
Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Prov. DKI Jakarta. Buku Saku
Pemantapan Pelaksanaan Penyaluran Dana Bergulir. (Jakarta: Dinas
Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Prov. DKI Jakarta, 2009).
94
Lampiran 1. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 96 Tahun 2008
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
95
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara /
Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
17. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
3511KEP/M.IX11/1998, tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi
18. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
11Prt/M.KUKM/1/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;
19. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2007 - 2012;
21. 21. Peraturan Gubernur Nomor 53 Tahun 2007 tentang Arah Kebijakan dan Strategi
Penanggulangan Kemiskinan.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN DANA
BERGULIR PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
96
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
9. Bank adalah PT Bank DKI.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Penyediaan dan pengelolaan dana bergulir dimaksudkan untuk memberi kemudahan akses
permodalan bagi masyarakat di kelurahan yang bersangkutan.
Pasal 3
Penyediaan dan pengelolaan dana bergulir bertujuan untuk:
a. meningkatkan kemampuan kewirausahaan masyarakat kelurahan;
b. meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan;
c. menciptakan Lapangan kerja.
BAB III
ASAS
Pasal 4
Pengelolaan dana bergulir dilaksanakan sesuai dengan asas:
• Keadilan yang berarti dana bergulir dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat
kelurahan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Kemitraan yang berarti terciptanya kerja sama yang saling membutuhkan dan
menguntungkan.
• Kesederhanaan yang berarti proses pengelolaan dana bergulir diLakukan dengan
prosedur yang sederhana, mudah, cepat, dan tepat serta tertib administraSi.
• Akuntabet yang berarti setiap kegiatan pengelolaan dana berguLir dapat
dipertanggungjaWabkafl secara obyektif dan terukur.
• Transparansii yang berarti penerimaan, pencatatan, penyaluran, pengembalian,
peLaporan dan pertanggungiaWabafl sesuai dengan kaidah-kaidah keuangan.
• Taat asas yang berarti seluruh kegiatan pengelolaan dana bergutir dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangundangan.
BAB IV
STATUS, SIFAT DAN SUMBER
Pasal 5
Dana bergulir merupakan uang milik Pemerintah Daerah dengan status kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan.
Pasal 6
Sesuai dengan peruntukannya Dana Bergulir dimanfaatkan sebagai pemberdayaan ekonomi
masyarakat Kelurahan yang bersifat bergulir
97
Pasal 7
Dana bergulir bersumber dari:
a. APBD alokasi pembiayaan;
b. Jasa Pemanfaatan dana bergulir;
c. Hibah dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat.
BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 8
BAB VI
PEMANFAAT DAN JASA PEMANFAATAN
Pasal 9
Pemanfaat dana bergulir adalah orang perseorangan atau kelompok masyarakat yang
potensial atau memiliki usaha produktif berskala mikro, tidak memiliki akses perbankan,
berdomisili dan bertempat tinggal di kelurahan setempat.
Pasal 10
1. Atas pemanfaatan dana bergulir oleh pemanfaat sebagaimana dirnaksud dalam Pasal
9, dikenakan jasa pemanfaatan.
2. Besaran jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
mempertimbangkan:
o Nilai tambah yang dihasilkan dari pemanfaatan dana bergulir oleh pemanfaat;
o Risiko penyaluran dana;
o Daya beli masyarakat;
o Keberlangsungan dana bergulir.
3. Jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) besarannya ditetapkan oleh
UPT sesuai dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 11
1. Jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dialokasikan untuk:
a. belanja operasional UPT;
b. jasa mitra kerja pengelolaan;
c. penambahan dana bergulir.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran alokasi peruntukan dan prosentase
pembagian jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur.
98
BAB VII
PENYALURAN, PENAGIHAN DAN PENGEMBALIAN
Pasal 12
1. Penyaluran dan penagihan dana bergulir kepada dan dari pemanfaat dilaksanakan oleh
UPT.
2. Dalam melaksanakan penyaluran dan penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
UPT bekerjasama dengan LKM Koperasi yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Pasal 13
1. Dana bergulir yang disalurkan oleh LKM Koperasi kepada pemanfaat wajib
dikembalikan oleh LKM Koperasi kepada UPT sesuai dengan perjanjian antara UPT
dengan LKM Koperasi.
2. Pengembalian dana bergulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pokok pinjaman
b. jasa pemanfaatan.
BAB VIII
PEMBINAAN DAN EVALUASI
Pasal 14
1. Pembinaan dan evaluasi pengelolaan dana bergulir dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah terkait.
2. Pembinaan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi implementasi
kebijakan, pengelolaan, kemitraan dan pemanfaatan dana bergulir.
BAB IX
PENGAWASAN
Pasal 15
Pengawasan terhadap pengelolaan dana bergulir dilaksanakan oleh:
a. Lembaga Negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan
negara.
b. Aparat pengawasan fungsional pemerintah.
99
Lampiran 2. Flow Chart Prosedur Pengajuan dan Pengguliran Kredit Dana Bergulir
KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
Calon pemanfaat
diwawancara
(menentukan jumlah kredit
dan jumlah bagi hasil)
100
Lampiran 3. Kuesioner
A. DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Alamat : RT: RW: No:
3. No. telp :
4. Usia : Thn.
5. Jenis Kelamin : L/P*
6. Pendidikan Terakhir :
B. KONDISI USAHA
2. Status usaha:
a. Milik sendiri b. Sewa
3. Lokasi usaha:
a. Menyatu dengan tempat tinggal b. Memisah dengan tempat tinggal
4. Prioritas usaha:
a. Pekerjaan utama b. Pekerjaan sampingan
101
6. Sumber modal awal:
a. 100% modal sendiri
b. 100% modal pinjaman
c. ……% modal sendiri + …...% modal pinjaman
1. Dari mana anda mendapat informasi adanya program kredit dana bergulir KJK PEMK?
a. Sosialisasi dari KJK PEMK
b. Teman/tetangga
c. Mencari informasi sendiri
d. Lainnya:………………..
4. Apakah anda mengetahui dan mengikuti seluruh prosedur penyaluran kredit KJK PEMK?
a. Ya b. Tidak c. Ragu
6. Apakah anda merasa modal usaha terbantu dengan adanya program kredit KJK PEMK?
a. Ya b. Tidak c. Ragu
9. Pendapatan usaha:
102
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara
2. Apa yang menjadi visi dan misi dari koperasi KJK PEMK Kebayoran Lama
Utara ?
5. Siapa saja yang berhak menjadi anggota KJK PEMK Kebayoran Lama Utara ?
7. Apakah yang dimaksud kredit dana bergulir dan apa tujuan pemberian kredit
tersebut ?
10. Ada berapa jenis usaha yang dijalankan oleh anggota koperasi yang
memanfaatkan kredit tersebut ?
103
Lampiran 5. Data Responden
DATA RESPONDEN
No Alamat Usia Jenis Pendidikan
Nama
RW RT Thn Kelamin Terakhir
1 Zakaria 11 9 52 L SD
2 Wasirun 5 1 33 L SD
3 Maryana 2 4 35 P SMA
4 Kamami 2 7 54 L SD
5 Nurudin 2 6 53 L SD
6 Roisah 11 12 49 P SMP
7 Masnur 11 14 52 P SMA
8 Piyoto 11 13 63 L SMP
9 Agustini 10 10 54 P SMP
10 Wagimin 10 10 50 L Tidak Sekolah
11 Solehah 9 2 57 P SD
12 Juwarni 6 14 50 P SMP
13 Sriyatun 8 7 40 P SD
14 Sri Bektini 3 5 58 P SMA
15 Nur Faizin 6 8 29 L SMA
16 Rokayah 11 9 46 P SD
17 Lamidi 8 11 35 L SD
18 Aman Sutrisna 3 2 36 L SMP
19 Rukiyah 6 9 48 P SMP
20 Ngatinem 8 7 45 P Tidak Sekolah
21 Sudarmono 6 9 55 L SMP
22 Marmunah 1 6 52 P SD
23 Siti Alawiyah 3 3 50 P SMP
24 Salman 6 8 48 L SD
25 Nurhadi 3 3 56 L SMA
26 Satinah 11 10 49 P SD
27 Amin 7 5 28 L SMP
28 Budi Apriyanto 6 14 39 L SD
29 Maemunah 6 8 38 P SMP
30 Wardaya 8 10 45 L SMP
31 Siti Sunarsih 11 12 56 P SD
32 Sutikno 6 7 48 L SD
33 Wartini 10 10 49 P SMP
34 Abdul Sahid 2 10 52 L SMP
35 Nahuya 8 7 39 L SMP
36 Siti Aminah 8 3 45 P SMP
37 Neneng Hulia 5 8 47 P SD
38 Neneng SK 11 13 38 P SMP
104
Lampiran 5. Data Responden
DATA RESPONDEN
No Alamat Usia Jenis Pendidikan
Nama
RW RT Thn Kelamin Terakhir
39 Sudarmi 6 14 56 P SD
40 Syamsudin 6 9 51 L SD
41 Yuyun Yuhaini 7 2 48 P SD
42 M. Yazid 8 5 49 L SMP
43 Achmad 6 15 36 L SMP
44 Juarsih 9 1 40 P SMP
45 Rusdayah 6 9 45 P SMP
105
Lampiran 6. Tabel Jumlah Kredit dan Tingkat Pendapatan
106
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Statistik SPSS 17.0
Correlations
Kredit Pendapatan
Kredit Pearson Correlation 1 .474**
N 45 45
**
Pendapatan Pearson Correlation .474 1
N 45 45
Descriptive Statistics
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 Kredit . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pendapatan
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .474a .225 .207 1.31493
a. Predictors: (Constant), Kredit
b. Dependent Variable: Pendapatan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.577 1 21.577 12.479 .001a
Residual 74.348 43 1.729
Total 95.925 44
a. Predictors: (Constant), Kredit
b. Dependent Variable: Pendapatan
107
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Statistik SPSS 17.0
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.538 .484 3.179 .003
Residuals Statisticsa
108
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Statistik SPSS 17.0
109
Lampiran 9. Denah Lokasi KJK PEMK Kebayoran Lama Utara
111
Lampiran 10. Peta Wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara
Batas Wilayah:
• Utara : Jl. Kramat, (Kel. Keb.Lama Selatan dan Kel. Cipulir).
• Timur : Kali Grogol, (Kel. Kramat Pela).
• Selatan : Jl. Bintaro Raya, Jl. Bungur Raya, Kel. Kebayoran Lama Selatan.
• Barat : Kel. Ulujami, Jl. Keb.Lama (Kel. Cipulir).
112