Hydrotreating atau disebut juga hydroprocessing adalah proses hidrogenasi
katalitik untuk menjenuhkan hidrokarbon dan menghilangkan sulfur, nitrogen, oksigen, dan logam dari aliran proses. Hydrotreating biasanya dilakukan untuk umpan naphtha sebelum dialirkan ke unit platforming, karena katalis pada reaktor platforming yaitu platina sangat sensitif terhadap impurities seperti sulfur, nitrogen, oksigen, dan logam.
Reaksi hydrotreating dikelompokkan menjadi:
1. Saturasi olefin (penjenuhan hidrokarbon) R = R + H2 → RH – RH 2. Desulfurisasi (penghilangan sulfur) atau sering disebut HDS (hydrodesulfurization). RSH + H2 → RH + H2S 3. Denitrifikasi (penghilangan nitrogen) atau sering disebut HDN (hydrodenitrification) CH3NH2 + H2 → CH4 + NH3 4. Deoksigenasi (penghilangan okesigen) C6H5OH + H2 → C6H6 + H2O 5. Demetalisasi (penghilangan logam) atau sering disebut HDM (hydrodemetalization)
Tujuan proses hydrotreating/hydroprocessing adalah:
1. Memperbaiki kualitas prodeuk akhir 2. Pretreating stream (persiapan umpan proses lanjutan) untuk mencegah keracunan katalis di downstream process: Catalytic Reforming (Platforming) Fluid Catalystic Cracking (FCC) Hydrocracking 3. Memenuhi standar lingkungan (untuk diesel sebelum dikirim ke tangki penyimpanan produk).
Pemilihan katalis pada aplikasi dan aktivitas / selektivitas yang diinginkan.
Tipe CoMo : cocok untuk HDS Tipe NiMo : cocok untuk HDN, penjenuhan olefin Tipe NiW : cocok untuk Hydrocracking, penjenuhan olefin
Kondisi proses reaktor NHDT:
Suhu Operasi : 400-500°F (205-260°C) Tekanan Operasi : 350-650 psi (25-45 bar) Dalam pekerjaan ini, unit hydrotreating dipertimbangkan untuk menggunakan dua reaktor yang disusun seri dengan masing-masing reaktor merupakan reaktor fixed bed. Dalam penggunaannya, umpan naphtha dikombinasikan dengan hidrogen makeup serta hidrogen yang di recycle dan dipanaskan sampai suhu inlet reaktor. Didalam reaktor terjadi reaksi naphtha dengan hidrogen dengan bantuan katalis untuk mempercepat reaksi. Gas hidrogen yang dingin ditambahkan diantara reaktor dan diantara katalis reaktor untuk menjaga suhu reaktor dalam kisaran yang diinginkan. Reaksi hydrotreating adalah reaksi eksotermis dengan saturasi olefin yang mempunya panas reaksi yang tinggi. Jika saturasi olefin itu tidak dijaga dengan baik, ini dapat menyebabkan premature shutdown dikarenakan pembentukan coke yang berlebih akan terjadi dari pembentukan gum/polimerisasi pada lapisan atas catalyst bed. Pembahasan diatas menunjukkan bahwa bagian penting dari desain unit NHDT adalah pemahaman tentang umpan nafta yang masuk pada unit dan makeup hidrogen agar dapat menghitung secara memadai tingkat kontaminan yang diharapkan dari umpan nafta tersebut serta elemen yang mungkin tidak diatur tingkat severety nya tetapi akan mempengaruhi desain. Umpan nafta dengan kandungan olefin atau diolefin yang tinggi melalui tangki penyimpanan, akan sangat meningkatkan fouling di reaktor NHDT termasuk juga pada Combine Feed Exchanger (CFC). Didalam unit yang dimana umpan nafta dialirkan, kemungkinan besar akan terjadi kontaminasi oksigen. Jika fouling terus terbentuk akan menyebabkan tekanan didalam reaktor terus mengalami peningkatan, sehingga akan mengurangi efisiensi reaktor maupun alat penukar panas sehingga pada produk yang dihasilkan. Nafta yang akan diumpankan ke unit platforming mempunyai tipikal dan mengandung rantai C6 – C11 parrafin, naphtha, dan aromatik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa katalis pada unit platforming sangat sensitif terhadap impurities seperti sulfur, nitrogen, oksigen, dan logam. Maka dari itu umpan cracked naphtha dari Delayed Coking Unit (DCU), Heavy Naphtha dari Hydrocracker Unibon (HCU) dan Naphtha dari Destillate Hydrotreating Unit (DHDT) harus diproses terlebih dahulu didalam unit NHDT. 1. Sulfur Konsentrasi maksimum yang diizinkan dalam umpan naphtha adalah sebesar 0,5 wtppm. Sulfur ini bisa mengakibatkan racun katalis pada unit platforming. Beberapa permasalahan yang terjadi pada unit NHDT. NHDT yang tidak memadai: Hal ini bisa terjadi dari aktivitas katalis hydrotreating yang rendah atau dari temperature reaktor hydrotreating yang rendah. Rekombinasi sulfur dari NHDT: Kombinasi dari suhu hydrotreater yang tinggi dan tekanan hydrotreater yang rendah bisa mendorong rekombinasi dari hidrogen sulfida dengan jumlah olefin. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menurunkan suhu hydrotreater dibawah 650°F. Hydrotreater stripper upset: Hal ini mungkin dihasilkan dari stripper H2S yang tidak complete. 2. Nitrogen Konsentrasi maksimum yang diizinkan dari nitrogen didalam umpan naphtha adalah sebesar 0,5 wtppm. Didalam unit NHDT ini harus dilakukan upaya untuk benar-benar meminimalkan kandungan nitrogen dari naphtha karena nitrogen ini sangat sulit untuk dihilangkan. Beberapa permasalahan yang terjadi dalam meminimalkan kandungan nitrogen dalam umpan naphtha. NHDT yang tidak memadai: Kebanyakan dari Straight Run Naphtha (SRN) mengandung sedikit nitrogen. Konsekuensinya, proses hydrotreater seperti naphtha bisa didesain pada suhu rendah daripada yang dibutuhkan jika naphtha mengandung kadar nitrogen yang lebih tinggi yaitu seperti cracked naphtha dari Hydrocracker Unibon (HCU). Perbedaan dalam desain tekanan biasanya berkisar 200 – 400 psi (14- 28 kg/cm2 dan tidak bisa dikompensasikan setelah unit dirancang. Oleh karena itu, perlu untuk memproses pengolahan naphtha dengan kandungan yang lebih tinggi didalam hydrotreater yang awalnya dirancang untuk naphtha dengan kadar nitrogen yang rendah. Penyertaan cracked naphtha didalam unit platforming: Cracked naphtha merupakan umpan yang paling berpengaruh terhadap racun katalis karena mengandung kadar nitrogen yang tinggi. Oleh karena itu, cracked naphtha harus di hidrotreating pada tekanan tinggi dalam persiapan untuk dimasukkan kedalam unit platforming. Meskipun aliran cracked naphtha kecil, tidak boleh disertakan jika hanya tersedia hydrotreating dengan tekanan rendah. Penggunaan inhibitor yang tidak tepat: Penggunaan filming dan neutrolizing amines sebagai inhibitor korosi diseluruh kilang dapat menyebabkan kontaminasi nitrogen pada naphtha yang tidak disengaja. Katalis yang tidak dapat bekerja dengan baik: Kemampuan dalam meminimalkan senyawa nitrogen didalam naphtha lebih sulit didekomposisi daripada sulfur atau logam. Ketika katalis gagal, maka akan membuat nitrogen masih terdapat didalam produk yang akan dialirkan ke unit platforming.