Anda di halaman 1dari 17

“ Mugi-mugi mboten mumet”

By:
ABDUL AZIZ
KORELASI
Langkah-langkah…!!!!
The correlation is called not significant when the (sig.2-tailed) the higer .05.
Dan itu dikarenakan kesalahan penyempelan.
So, the example above is significant, because (sig.2-tailed) is less than .05.
R=.841 adalah standard deviation (critical value). (sempurnanya adalah r=1)

HIPOTESIS : Bahasa daerah dan bahasa Indonesia berkorelasi.

POPULATION
SELECTED RANDOMLY
Sample
200 Students
10 Students

Population : Dugaan

0.841’’ (standart deviation)


Dalam research, tingkat toleransi kesalahan sebanyak2nya adalah 5%, lebih dari 5% berarti tidak
berkorelasi (research hipotesisnya ditolak).
Level of significant adalah toleransi kesalahan.
Dalam menerima hipotesis, didalam research diatas adalah 1% atau boleh kurang dari 1%.
Dalam peneletian korelasi (cause effect), misalkan antaran variable 1 dan 2 berkorelasi, bukan berarti
variable 1 penyebab korelasi tersebut. Walaupun demikian, dalam teori bisa dijadikan argument
penguat.
Jika tidak terdapat bintang (‘’) =(.576), dalam standart deviation maka hipotesis is rejected.

.081 = 8.1% (lebih dari kesalahan)


MULTIPLE CORRELATION
“REGRESI”

R: 0.60 r2=0.602 = 0.36 = 36%


intelegent

Public speaking

emotion R:0.61 = r2=0.612 = 0.37 = 37%

Kita memerlukan 3 instrument. 1) instrument untuk intelegent, 2)


instrument untuk emotion, dan 3) instrument untuk public speaking.

X (intelligent and emotion) is predictor and Y (public speaking) is predicted

Missalnya antara 2 variable is significant (r=0.8), dan seberapa banyak kontribusi motivation toward
achievement? R2 =0.82 =0.64 = 64%

Langkah-langkah multiple correlation..!!!


Langkah pertama jika kita mau menghitung nilai “r” pada tiap-tiap variable, maka menggunakan
korelasi, berikut langkah-langkahnya..!
Note: r=.479 kemudian di pangkat (2), maka r=.23 (23%). Karena tidak ada tanda (‘’) pada angka .479,
maka tidak dikatakan berkorelasi secara significant. Nilai “r” yang sempurna adalah 1.
Note: r=.827’’ kemudian di pangkat (2), maka r=.683 (68%). Dan ini disebut korelasi yang signifikan.
(aptitude dapat berpengaruh terhadap students’ achievement secara signifikan).

Jika kita ingin menghitung nilai “R” atau pengaruh kesemua variable, maka menggunakan REGRESI
(multiple correlation).
Berikut langkah-langkahnya..!!
Penjelasan ada di
model summary.
EXPERIMENT RESEARCH
-. Cause and effect
-. Have two variables (dependent and independent)
Dependent variable (observed)
Independent (manipulated) proses pengajaran atau treatment itu disebut dengan manipulated.
-. Have two groups (experiment group and control group)
Ex: the effect of teaching methods on students’ achievement.
Hipothesis: the modern teaching = students’ achievement is higher.

Modern teaching Classic teaching

modern teaching is experimental group and classic is control group.


Jika hasil experimental is 8,5 and the control 7.5 can be called Hiphothesis is accepted. Tetapi dengan
syarat fariable-fariable diluar dari teaching method is the same. (motivation, jumlah siswa, intelegent,
ect). Penyemimbangan sebuah fariable-fariable diluar teaching method (extra news) adalah dengan
cara random selection (setiap individu pada sample itu memiliki peluang yang sama untuk terpilih,
dengan cara pengocokan atau lotre). Dan untuk membagi sample antara experiment and control group
menggunakan Random assignment). Ketika sudah diberikan treatment and sudah dan keluar hasil
means antara kedua kelas. Maka penghitungan menggunakan Independent sample T-test. Hal ini juga
bisa digunakan pada research expost facto.
Comparing means between two groups is called T-Test.

Random matching cara pengiqualan ketika kelas itu ditentukan oleh pihak sekolah. Langkah yang
pertama menggunakan pre-test. Dan setelah sudah dilakukan prestest dan dikepompokkan lalu
diberikan treatment dan keluar hasil means, maka jenis penghitungan menggunakan dependent sample
T-test.
Independent sample T-Test
(dilakukan jika penyampelan menggunakan random selective dan
random assignment. Karena antara dua sample tersebut sudah diakui
ke-equalannya)

Pada kolom
measure, pilih
data NOMINAL
Klik define
groups maka
akan timbul
tampilan seperti
di samping

t-value

untuk mengetahui hypothesis kita diterima atau ditolak maka kita t-value, kemudian bandingkan dengan
menggunakan table t (one-tailed or directional test), jika secara manual. Dengan rumus df = n-1 (n adalah
jumlah sampel dalam 1 kelas) karena kita memiliki 2 kelas sample, maka rumusnya N1 + N2 - 2 (N-2).
Dengan melihat kolom level of signicant .01**. Jika t-value is the same as or higher than the the critical
value, berarti perbedaan antara dua means yaitu significant. Sehingga hipotesis diterima.

Note: directional & non directional hypothesis


Non-directional: jika peneliti hanya memprediksi bahwa dua grup adalah berbeda, tanpa mengatakan
bahwa grup 1 akan lebih baik, atau group yang ke dua akan lebih baik.
Directional: jika peneliti memprediksi group 1 akan lebih baik dibandingkan grup ke dua.

Dependent sample T test


Jika penyamplean dilakukan dengan cara Randomize matching maka menggunakan paired sample T test.

VARIABLE
VIEW
p value
t value

ANOVA
Membandingkan lebih dari 3 kelompok sample, hal ini sering dilakukan research expo facto. Maka
penghitungan menggunakan ANOVA.
VARIABLE
VIEW
Descriptives
Achievement

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

1 14 7.14 1.703 .455 6.16 8.13 4 9

2 13 9.08 1.320 .366 8.28 9.87 7 11


3 12 9.75 1.815 .524 8.60 10.90 7 13
4 11 10.73 1.794 .541 9.52 11.93 8 14

Total 50 9.06 2.094 .296 8.46 9.66 4 14

ANOVA
Achievement

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 87.751 3 29.250 10.589 .000


Within Groups 127.069 46 2.762
Total 214.820 49
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Achievement
Tukey HSD

(I) EDB (J) EDB Mean Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I-J) Lower Bound Upper Bound

2 -1.934* .640 .021 -3.64 -.23

1 3 -2.607* .654 .001 -4.35 -.86

4 -3.584* .670 .000 -5.37 -1.80


1 1.934* .640 .021 .23 3.64
2 3 -.673 .665 .743 -2.45 1.10
4 -1.650 .681 .087 -3.47 .16
1 2.607* .654 .001 .86 4.35
3 2 .673 .665 .743 -1.10 2.45
4 -.977 .694 .501 -2.83 .87
1 3.584* .670 .000 1.80 5.37

4 2 1.650 .681 .087 -.16 3.47

3 .977 .694 .501 -.87 2.83

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Achievement
Tukey HSD

EDB N Subset for alpha = 0.05

1 2

1 14 7.14
2 13 9.08
3 12 9.75
4 11 10.73
Sig. 1.000 .078

Means for groups in homogeneous subsets are


displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 12.399.
b. The group sizes are unequal. The harmonic
mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
ANCOVA
(Quasi Experiment)
Intaxt classes (two existing class): jika kelas tidak boleh di acak cara penyampelan. Dan kedua kelas
tersebut tidak bisa kita sebut equal. Dan ini disebut quasi experiment. Dan ketika antara experiment
(8.5) and control class (7.0) belum bisa kita sebut memiliki effect. Dan harus di hitung dengan ancova.

X 1 Lecturing X2 Discussion X3 Project based


intelligent score Intelligent score intelligent Score
1 98 60 104 62 102 65
2 102 63 105 63 117 68
3 104 66 104 67 108 72
4 103 69 117 71 117 76
5 112 72 120 77 105 78
6 113 75 113 79 116 80
7 118 78 117 82 111 82
8 120 80 126 84 120 84
9 115 67 113 64 108 75
10 106 70 109 68 104 77
11 112 74 125 72 128 79
12 122 76 118 77 119 81
intelligent test bisa diganti dengan hasil pre-test. (extra news variable)
Diganti data
NOMINAL
Jika menggunakan analisis ANOVA
Analisa Focus pada
teaching method

Anda mungkin juga menyukai