Hydro Skimming Complex (HSC) terdiri dari unit primary process dan secondary process. Unit primary process di HSC adalah unit #100 CDU (Crude Distillation Unit). Prinsip dari proses CDU ini adalah pemisahan fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Unit secondary process di HSC terdiri dari unit Gasoline Plant 1 dan Gasoline Plant 2. Pada Gasoline Plant 1 ini terdiri dari Naphtha Rerun Unit (#102 NRU) dan Hydrobon PL I #301. Pada Gasoline Plant 2 terdiri dari Naphtha Hydrotreating (#200 NHDT), PL II #300, dan CCR #310. Pada tugas khusus ini akan dibahas lebih mendalam mengenai unit #200 NHDT. Prinsip proses unit #200 NHDT ini adalah untuk menurunkan kandungan impurities, serta memisahkan heavy naphtha dengan light naphtha dalam naphtha yang akan digunakan sebagai umpan pada unit platforming II/CCR. Umpan NHDT terdiri dari cracked naphtha dari Delayed Cooking Unit (DCU), Heavy Naphtha dari Hydrocracker Unibon (HCU) dan Naphtha dari Destillate Hydrotreating Unit (DHDT) dengan kapasitas 10,1 MBSD (67,0 m3/jam) dan menghasilkan produk light naphtha dan Treated Heavy Naphtha. Unit ini beroperasi pada suhu 310 - 350°C dengan tekanan reaktor 50,0 kg/cm2. Tujuan proses hydrotreating/hydroprocessing adalah: 1. Memperbaiki kualitas produk akhir 2. Pretreating stream (persiapan umpan proses lanjutan) untuk mencegah keracunan katalis di downstream process: Catalytic Reforming (Platforming) Fluid Catalystic Cracking (FCC) Hydrocracking 3. Memenuhi standar lingkungan (untuk diesel sebelum dikirim ke tangki penyimpanan produk). Produk yang dihasilkan dari unit NHDT adalah: Gas sebagai produk samping yang dimanfaatkan sebagai umpan unit Amine atau sebagai fuel gas. Light naphtha sebagai komponen blending atau sebagai fuel oil di unit H2 plant. Heavy naphtha, sebagai umpan unit platforming II
Gambar 6.1 Diagram Alir Naphtha Hydrotreating Unit-200
6.2 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah: 1. Mengevaluasi reaktor #200 NHDT 2. Mengetahui proses-proses pengolahan di unit HSC
6.3 Rumusan Masalah
Efisiensi dari sebuah unit perpindahan panas merupakan salah satu faktor penting dari suatu alat Heat Exchanger. Semakin tinggi nilai Rd (dirt factor) akan menyebabkan efisiensi perpindahan panas tidak maksimal. Salah satu penyebab hal ini adalah fouling yang diakibatkan fluida yang mengalir pada alat tersebut. Fouling umumnya didefinisikan sebagai akumulasi bahan yang tidak diinginkan pada permukaan peralatan. Banyak kerugian yang dapat ditimbulkan oleh fouling tersebut yaitu akan mengurangi mutu produksi serta kenaikan biaya perawatan. Lapisan fouling dapat berasal dari partikel-partikel atau senyawa lainnya yang terangkut oleh aliran fluida. Pada umumnya proses pembentukan lapisan fouling merupakan phenomena yang sangat kompleks sehingga susah untuk dianalisa secara analitik. Mekanisme pembentukannya sangat beragam, dan metode-metode pendekatannya juga berbeda-beda. Penurunan efisiensi peralatan yang diakibatkan oleh fouling tersebut dapat dihindari yaitu dengan cara melakukan pembersihan, sehingga diperlukan suatu informasi yang jelas untuk menentukan jadwal pembersihan. Pada tugas khusus ini akan mengevaluasi kinerja reaktor 200#NHDT terhadap keberlanjutan pengoperasian reaktor. Naphtha Hydrotreating Unit (NHDT) merupakan unit yang berfungsi untuk menghilangkan impurities seperti sulfur, Oksigen, dan Nitrogen, serta menjenuhkan olefin yang terdapat dalam stabilized naphtha dari Delayed Coker dan naphtha dari Hydrocracker dengan bantuan katalis TK-527, TK 431, TK 10. Fluida yang diumpankan ke NHDT berupa Naphta yang berasal dari Unibon, Crack Naphtha dari Coker, dan Naphtha dari tangki, yang dimana banyak mengandung senyawa-senyawa seperti sulfur, nitrogen, bahkan banyak mengandung olefin yang dapat menyebabkan terjadinya polimerisasi yang dapat menyebabkan fouling didalam Heat exchanger (200 E-1 A/B/C/D) maupun didalam reaktor 200 V-1 & V-101 NHDT. Sehingga terjadi peningkatan perubahan tekanan (delta P) terhadap waktu. Salah satu upaya untuk mengangkat fouling tersebut saat proses berjalan yaitu dengan cara menginjeksikan antifoulant kedalam umpan fluida, sehingga dapat membawa kotoran-kotoran pada Heat Exchanger dan reaktor NHDT untuk dibuang ke Sour Water Stripper (SWS).