Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 Tahun 2016
3. Rehabilitasi medis dan social (Medical yang terjadi selama 3 (tiga) tahun terakhir
Rehabilitation and Social yakni tahun 2011 s/d 2013 mengalami
Rehabilitation). peningkatan antara lain sebagai berikut:
Pencegahan General Prevention, 1. Pada tahun 2013 sebanyak 69 kasus.
merupakan masalah pengaturan produksi, 2. Pada tahun 2014 sebanyak 360 kasus.
penyediaan, peredaran, penyaluran, dan 3. Pada tahun 2015 sebanyak 442
penggunaan psikotrofika, diperlukan aturan kasus.(Witri Haryono: 2015).
hukum yang berfungsi sebagai regulation, Dari 871 kasus penyalahgunaan
serta pencegahan peredaran gelap Narkotika tersebut dilihat dari latar
narkotika memerlukan perhatian sebegai belakang agama yang paling banyak
bentuk pencegahan (general prevention). melakukan penyalahgunaan narkotika
Upaya pencegahan ini amat diperlukan adalah mereka yang beragama Islam dengan
sehingga dapat diketahui seberapa jauh rincian sebagai berikut:
maksimal kebutuhan tahunan akan 1. Agama Islam sebanyak 393 orang.
narkotika, memang diperlukan. Sebab 2. Agama Kristen/Protestan sebayak 175
kalau tidak dikontrol pengadaannya akan orang
memberikan dampak terhadap 3. Agama Budha sebanyak 92 orang
penyalahgunaan terhadap produksi 4. Agama Hindu 44 sebanyak orang
narkotika yang melebihi kebutuhan. 5. Kong Huchu sebanyak 91 orang
Kebijakan kriminal (Criminal Policy), 6. Agama Katolik 76 orang.
ini dapat dilakukan dengan dua cara, Dalam penanggulangan terhadap
yakni : melalui sarana penal atau penyalahgunaan narkotika, setidaknya ada 3
penegakan hukum pidana, dan dengan (tiga) tujuan yang hendak di capai yakni:
sarana non penal, antara lain melalui 1. Preventif, Pencegahan
kegiatan penyuluhan hukum kepada 2. Represif, Penindakan/Penegakan
masyarakat. Kebijakan kriminal ini adalah Hukum).
tanggung jawab aparat penegak hukum 3. Curatif , Pembinaan/Rehabilitasi (Barda
agar menegakkan hukum sebagai upaya Nawawi Arief:1996).
hukuman (punishment), untuk Preventif, adalah suatu upaya
membangkitkan motivasi masyarakat guna mencegah terjadinya penyalahgunaan dan
menunjang penegakan hokum ( Muladi peredaran gelap narkotika. Upaya ini
:1990). biasanya dilakukan dengan berbasiskan
Selanjutnya Rehabilitasi medis Medical pada masyarakat dengan cara mendorong
and Social Rehabilitation sangat diperlukan dan mengugah kesadaran, kepedulian dan
bagi pecandu atau pemakai narkotika peran aktif seluruh komponen masyarakat.
sebaiknya dibangun fasilitas sarana Motto yang menjadi pendorong semangat
rehabilitasi medis dalam rangka rehabilitasi adalah ”mencegah lebih baik dari pada
sosial. Di sisi lain, bagi para terpidana mengobati”.
narkotika hendaknya dibangun fasilitas Represif, merupakan upaya penindakan
lembaga pemasyarakatan khusus, yang dan penegakan hukum terhadap ancaman
dijauhkan dengan para pelaku tindak faktual dengan sanksi yang tegas dan
pidana lainnya. konsisten, sehingga dapat membuat efek
Dalam penegakan hukum terhadap jera para pelaku penyalahguna dan
penyalahgunaan narkotika melibatkan narkotika. Bentuk kegiatan yang dilakukan
berbagai subsistem struktural seperti dalam usaha represif adalah:
aparat kepolisian, Badan Narkotika Nasional a) Memutus, jalur peredaran gelap
Kota Jambi (BNNK) Jambi, kejaksaan, Narkotika.
pengadilan dan lembaga pemasyarakat. b) Mengungkap jaringan sindikat.
Upaya penegakan hukum terhadap c) Mengungkap motivasi/latar belakang
penyalahgunaan narkotika di Kota Jambi dari kejahatan penyalahgunaan
sudah dilakukan, namun hasilnya belum narkotika.
maksimal. Hal ini dapat diketahui dengan Curatif, upaya yang dilakukan setelah
semakin meningkatnya angka kriminalitas terjadinya penyalahgunaan narkotika.
dibidang penyalahgunaan narkotika yang Strategi ini dilakukan untuk mengobati
terjadi di dalam Kota Jambi setiap para pemakai/pecandu narkotika dengan
tahunnya. melakukan pengobatan secara medis, sosial
Dari data yang peroleh di Polresta dan spritual serta upaya untuk mencegah
Jambi, kasus penyalahgunaan narkotika menjalarnya penyakit HIV/AIDS karena
129
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Melalui Penegakan Hukum dan Kesadaran
Beragama di Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
130
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Melalui Penegakan Hukum dan Kesadaran
Beragama di Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
a. Narkotika Golongan I Bagi diri sendiri oleh masyarakat sebagai pedoman tingkah
dipidana dengan pidana penjara laku yang harus dituruti. Walaupun hukum
paling lama 4 (empat) tahun. yang dibuat memenuhi persyaratan yang telah
b. Narkotika Golongan II bagi diri ditentukan secara filosofis dan yuridis, tetapi
sendiri dipidana dengan pidana kalau kesadaran hukum masyarakat tidak
penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan mempunyai respons untuk menaati dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri mematuhi peraturan hukum tersebut, maka
sendiri dipidana dengan pidana peraturan hukum yang dibuat tidak akan
penjara paling 1 (satu) tahun. efektif berlakunya dalam kehidupan
(2) Dalam memutus perkara sebagaimana masyarakat.
dimaksud pada ayat (1), hakim wajib Kesadaran beragama dapat membantu
memperhatikan ketentuan sebagaimana dalam pencegahan penyalahgunaan
dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan narkotika di Kota Jambi.
Pasal 103. Permasahalan narkotika bagaikan puncak
(3) Dalam hal penyalah guna sebagaimana gunung es, yang tampak hanya yang ada di
dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atas permukaaan. Bagian terbesar di bawah
atau terbukti sebagai korban permukaan tindak tampak. Yang semakin
penyalahgunaan narkotika, penyalah guna memilukan sekaligus sangat
tersebut wajib menjalani rehabilitasi mengkhawatirkan, ternyata para korban
medis dan rehabilitasi sosial. penyalahgunaan narkotika tersebut ada juga
Struktur Hukum (Legal Structure) anak-anak remaja.
Struktur hukum merupakan pranata Gagalnya upaya penanggulangan
hukum yang menopang sistem hukum itu terhadap penyalahgunaan narkotika, tentu
sendiri, yang terdiri atas lembaga-lembaga diperlukan pendekatan lain yang dapat
hukum, aparat penegak hukum, sarana dan meminimalisir tingginya angka
prasarana yang scara kumulatif menentukan penyalahgunaan narkotika yang terjadi. Salah
proses kerja serta kinerja mereka. satunya dengan mempotensikan kesadaran
Dalam upaya penanggulangan terhadap beragama di dalam kehidupan bermasyarakat,
penyalahgunaan Narkotika di Indonesia ada 5 khususnya di Kota Jambi.
(lima) lembaga penegak hukum yang Secara harfiah, agama dapat diartikan
diberikan kewenangan oleh undang-undang. sebuah aturan atau tatacara hidup manusia
Ke lima lembaga penegak hukum tersebut yang di percayainya dan bersumber dari Yang
antara lain. Maha Kuasa untuk kebahagian dunia dan
a. Kepolisian yang dikenal sebagai Penyidik akhirat. Sedangkan Nurcholish Madjid.
b. Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagaimana dikutip oleh Mukti Ali
c. Kejaksaan mendefinisikan agama adalah: sikap pasrah
d. Pengadilan /lembaga Peradilan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
e. Lembaga Pemasyarakat (Mardjono seluruh langit dan bumi (Mukti Ali: 2007).
Reksodiputro : 1997). Namun sangat disayangkan masih ada
Budaya Hukum ( Legal Culture) orang yang ingin mencoba untuk
Berbicara tentang budaya hukum, tidak menenggelamkan agama dan menjadi sebuah
terlepas dari kesadaran hukum masyarakat. barang antik yang sifatnya hanya untuk di
Kedua hal ini merupakan satu kesatuan yang pajang dan dikenang. Hal ini di sebabkan
tidak bisa dipisahkan, sebab sangat terlalu lamanya agama mengiringi kehidupan
berhubungan dengan pelaksanaan budaya manusia. Sehingga agama di anggap sebagai
hukum dan kesadaran. Untuk mengenal sesuatu yang kuno. Dan dikhawatirkan agama
tentang budaya hukum dan kesadaran hukum tidak akan sanggup mengikuti perkembangan
masyarakat, tidak cukup hanya zaman. Terlebih lagi dengan kebutuhan-
mempergunakan secara konvensional yang kebutuhan manusia yang semakin beraneka
lazim dikenal dalam ilmu hukum sekarang, ragam.
akan tetapi perlu mempergunakan berbagai Mengenai fungsi agama dalam pencegahan
indikator yang yang telah berkembang saat narkotika, tidak hanya ditemui dalam ajaran
ini, terutama hal-hal yang menyangkut agama Islam saja, namun dalam ajaran agama
tentang pemikiran kembali apa yang menjadi Kristen dan Katholik, Hindu, Budha dan
tujuan hukum dan refenisi tengtang fungsi Khong Hu Chu juga melarang untuk umatnya
dan peranan hukum dalam masyarakat. menggunakan narkotika. Nilai-nilai kesadaran
Dengan demikian budaya hukum dan agama benar-benar ditanamkan dalam
kesadaran hukum masyarakat merupakan dua kehidupan sehari, setidak-tidaknya ada dua
hal yang dapat dikembangkan dengan baik peranan yang dapat diharapan. Pertama,
secara terpadu, sehingga pembaharuan pencegahan (preventif). Kedua, pembinaan
hukum yang dilaksanakan dapat diterima (curatif).
131
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Melalui Penegakan Hukum dan Kesadaran
Beragama di Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
Dilihat dalam kajian Islam, dampak pusat, dan bila berlebihan dapat merusak
penyalahgunaan narkotika dapat menyentuh otak dan menganggu fungsi akal.
aspek al-umur ad-daru riyyah, yakni hal-hal Masalah Harta
menjadi sendi eksistensi kehidupan manusia Akibat dari ketergantungan narkotika
yang harus ada demi kemaslahatan mereka. dampak yang ditimbulkan menghancurkan
Artinya, bila sendi-sendi itu tidak ada, harta benda karena harga jual dari narkotika
kehidupan mereka menjadi kacau balau, itu sendiri sangat mahal (kecuali bagi
kemaslahatan tidak tercapai dan kebahagiaan pengguna baru biasanya dibagi secara gratis
ukhrawi tidak bakal dapat dinikmati (Yusuf untuk mencicipinya). Belum lagi bila
Qardhowi: 2003). ketangkap oleh pihak yang berwajib dan
Al-umu rad-daru riyyah meliputi urusan berkas perkara tersebut dilimpahkan ke
agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan. Untuk pengadilan, tersangka atau keluarganya harus
lebih jelasnya mengenai keterkaitan antara menggeluarkan uang yang cukup besar bila
penyalahgunaan narkotika dengan masalah ingin hukumannya rendah atau ingin putusan
daru riyyah tersebut dapat dilihat penjelasan rehabilitasi.
beikut ini (Shalih bin Ghanin As-Sadlan : Dari wawancara dengan salah satu
2000). mantan pengguna narkotika, yakni Rzl
Masalah Agama mengatakan: benar akibat menggunakan
Kaitannya masalah penyalahgunaan Narkotika, akhirnya saya berurusan dengan
narkotika dengan d}aru riyyah, pertama pihak penegak hukum mulai dari Polisi, Jaksa,
yakni masalah keagamaan, baik menyangkut dan Hakim. Agar tidak dijatuhi dengan
masalah keimanan/kepercayaan, akhlak, asy- kukuman penjara terpaksa saya menjual harta
syari’ah al-Islamiyyah ataupun al-itjima’iyyah benda saya yakni rumah satu-satu kepunyaan
al-Isla miyyah. Jelasnya, dengan banyak saya guna mengurus perkara yang dihadapi
penyalahgunaan narkotika kehidupan (Rzl: 2014).
keagamaan juga ikut terancam (M. Saleh Masalah Keturunan
Rasyidi: 1997). Islam mensyariatkan penikahan untuk
Masalah Jiwa. membentuk keluarga saki>nah yang diliputi
Penyalahgunaan narkotika menyangkut dengan mawaddah dan rah}mah. Hal ini
masalah d}aru>riyyah adalah jiwa. Karena, sebagaimana dalam friman Allah dalam Q.S.
narkotika yang disalahgunakan beredar di al-Rum (21).
tubuh dan sebagian masuk ke dalam jaringan Jika seorang perempuan kawin dengan
otak. Pengaruh pada otak inilah yang seorang pecandu narkotika, bila istrinya
mempunyai resiko terberat dan dapat mengandung, anak yang ada dalam
menimbulkan kemerosotan mental, jasmani kandungan sang ibu akan mendapatkan
maupun tingkah laku. keturunan (bapak) yang tidak baik. Karena
Islam melarang keras seseorang perilaku orang tua sangat berpengaruh besar
menyakiti diri, apalagi membunuh, bahkan bagi keturunanya. Karena faktor lingkungan
Islam melarang pembunuhan terhadap diri sangat mempengaruhi sekali prilaku anak
sendiri. Allah berfirman dalam surat al- Isra (termasuk lingkungan rumah tangga).
ayat 33. yang artinya dan janganlah kamu Fakta sudah ada yang membuktikan di
membunuh jiwa yang diharamkan Allah mana beberapa mantan pecandu narkotika
(membunuhnya), melainkan dengan suatu maupun mantan penjahat sadis dan terkenal
(alasan) yang benar. dapat sembuh dengan terapi agama yang
Islam sangat peduli terhadap masalah diberikan kepada mereka. Dengan
penyalahgunaan narkotika, sebab menanamkan nilai-nilai kesadaran beragama
penyalahgunaan narkotika dapat yang benar terhadap narapidana
menimbulkan penganiayaan, mengancam jiwa narkotika/narkoba, mereka menjadi sadar dan
seseorang bahkan kematian, sedangkan Islam bertaubat serta tidak menggulangi
mencegah terjadinya penganiayaan terhadap perbuatannya lagi. Seperti almarhum ustaz
orang lain maupun diri sendiri. Islam juga Jefri Al-Buchori (Uce), dahulu pecandu
melarang pembunuhan tanpa haqq. narkoba berat, setelah nilai-nilai kesadaran
Masalah Akal agama ditanamkan pada dirinya, akhirnya ia
Pengaruh dari mengkonsumsi narkotika sadar sehingga menjadi Ustaz terkenal.
yang berlebihan dapat menimbulkan Kemudian Anton Medan dan Joni Indo
ketergantungan dan merusak sel-sel saraf dahulu merupakan penjahat terkenal sadis dan
yang ada dalam tubuh dan meyerang saraf. disegani, dengan kesadaran agama yang
Mulanya orang yang mengkonsumsi melekat dalam dirinya, menjadi mereka
narkotika bisa fly. Lama-lama efek yang berubah 99 % menjadi orang baik berkat
ditimbulkan berpengaruh pada susunan syarat terapi agama yang telah diberikan.
132
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Melalui Penegakan Hukum dan Kesadaran
Beragama di Kota Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
133
Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Melalui Penegakan Hukum dan Kesadaran
Beragama di Kota Jambi