TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengalaman
tentang keputihan dan memberi kesempatan untuk menceritakan pada orang lain.dan
1. Pengertian
vagina selain darah haid. Keputihan (fluor albus) ada yang fisiologik (normal) dan ada
yang patologik (tidak normal). Keputihan tidak merupakan penyakit melainkan salah
satu tanda dan gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita (Mansjoer, 2001).
2. Etiologi
Penyebab keputihan tergantung dari jenisnya yaitu penyebab dari keputihan yang
a. Keputihan fisiologik
Penyebab keputihan fisiologik adalah faktor hormonal, seperti bayi baru lahir
sampai umur kira-kira 10 hari disebabkan pengaruh estrogen dari plasenta terhadap
5
Universitas Sumatera Utara
6
uterus dan vagina janin. Kemudian dijumpai pada waktu menarche karena mulai
dari dingding vagina. Kelelahan fisik dan kejiwaan juga merupakan penyebab keputihan.
(Sarwono, 1999).
b. Keputihan Patologik
wanita dapat berupa Infeksi, Adanya benda asing, dan penyakit lain pada organ
reproduksi.
1) Infeksi
Infeksi adalah masuknya bibit penyakit kedalam tubuh. Salah satu gejalanya
adalah keputihan. Infeksi yang sering terjadi pada organ kewanitaan yaitu vaginitis,
candidiasis, trichomoniasis.
a) Vaginitis
Dengan gejala cairan vagina encer, berwana kuning kehijauan, berbusa dan bebau
busuk, vulva agak bengkak dan kemerahan, gatal, terasa tidak nyaman serta nyeri saat
Duoderlin yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam
Gardnerella vaginalis bakterialis dapat dijumpai duh tubuh vagina yang banyak,
Homogen dengan bau yang khas seperti bau ikan, terutama waktu berhubungan seksual.
Bau tersebut disebabkan adanya amino yang menguap bila cairan vagina menjadi basa.
Cairan seminal yang basa menimbulkan terlepasnya amino dari perlekatannya pada
b) Candidiasis
berwarna putih susu, begumpal seperti susu basi, disertai rasa gatal dan kemerahan pada
kelamin dan disekitarnya. Infeksi jamur pada vagina paling sering disebabkan oleh
Gejala yang muncul adalah kemerahan pada vulva, bengkak, iritasi, dan rasa
panas. Tanda klinis yang tampak adalah eritema, fissuring, sekret menggumpal seperti
keju, lesi satelit dan edema (Brown and Chin, 2002) dikutip dari (Widiawaty, 2006).
infeksi yaitu dengan mencari dan mengatasi sumber infeksi yang ada, baik dalam
c) Trichomoniasis
berwarna kuning atau kehijauan, berbau dan berbusa,kecoklatan seperti susu ovaltin,
biasanya disertai dengan gejala gatal dibagian labia mayora, nyeri saat kencing dan
menyerang traktus urogenitalis bagian bawah. Pada wanita sering tidak menunjukan
keluhan, bila ada biasanya berupa duh tubuh vagina yang banyak, berwarna kehijauan
dan berbusa yang patognomonic (bersifat khas) untuk penyakit ini. Pada pemeriksaan
dengan kolposkopi tampak gambaran “Strawberry cervix” yang dianggap khas untuk
trichomoniasis.
Salah satu fungsi vagina adalah untuk melakukan hubungan seksual. Terkadang
mengalami pelecetan pada saat melakukan senggama. Vagina juga menampung air
mani, dengan adanya pelecetan dan kontak mukosa(selapu lendir) vagina dengan air
mani merupakan pintu masuk (Port d’entre) mikro organisme penyebab infeksi PHS.
Infeksi ini timbul jika penyebab infeksi (bakteri atau organisme lain ) Masuk
melalui prosedur medis, saperti; haid, abortus yang disengaja, insersi IUD, saat
melahirkan, infeksi pada saluran reproduksi bagian bawah yang terdorong sampai ke
3. Diagnosa Keputihan
ovulasi, menjelang haid dan saat mendapat rangsangan seksual. Keputihan normal tidak
gatal, tidak berbau dan tidak menular karena tidak ada bibit penyakitnya.
Keputihan (Fluor Albus) patologis dapat didiagnosa dengan anamnese oleh dokter yang
telah berpengalaman hanya dengan menanyakan apa keluhan pasien dengan ciri-ciri;
jumlah banyak, warnanya seperti susu basi, cairannya mengandung leukosit yang
berwarna kekuning-kuningan sampai hijau, disertai rasa gatal, pedih, terkadang berbau
amis dan berbau busuk. Pemeriksaan khusus dengan memerikskan lendir dilaboratorium,
dapat diketahui apa penyebabnya, apakah karena jamur, bakteri atau parasit, namun ini
kurang praktis karena harus butuh waktu beberapa hari untuk menunggu hasil.(Jones,
1. Cairan vagina homogen, putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina.
3. Sekret vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau sesudah penambahan KOH 10%
(whiff test).
Adanya “clue cells” pada pemeriksaan mikroskop sediaan basah. Clue cell
merupakan sel epitel vagina yang ditutupi oleh berbagai bakteri vagina sehingga
memberikan gambaran granular dengan batas sel yang kabur karena melekatnya bakteri
dan tanda klinis yang muncul dan hasil pemeriksaan fisik seperti pH vagina dan
2006).
pada sediaan basah. Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan dengan
4. Patofisiologi
Organ yang paling sensitif dan rawan pada tubuh wanita adalah organ
reproduksi dan merupakan organ yang paling rawan dibanding organ tubuh yang
lainnya. Keputihan (Fluor albus) merupakan salah satu tanda dan gejala penyakit organ
reproduksi wanita, di daerah alat genitalia eksternal bermuara saluran kencing dan
saluran pembuangan sisa-sisa pencernaan yang disebut anus. Apabila tidak dibersihkan
secara sempurna akan ditemukan berbagai bakteri, jamur dan parasit, akan menjalar ke
sekitar organ genitalia. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dengan gejala keputihan.
Selain itu dalam hal melakukan hubungan seksual terkadang terjadi pelecetan, dengan
hubungan seksual (PHS) yang kontak dengan air mani dan mukosa (Kasdu, 2008).
Keputihan (Fluor albus) yang pisiologis tidak memberi dampak pada wanita.
keputihan yang memberi dampak pada ibu yaitu keputihan yang patologis. Dengan
adanya keputihan ibu merasa tidak nyaman karena menunjukkan keluhan berbau busuk,
gatal, vulva terasa seperti terbakar. Apabila keputihan tidak diobati maka infeksi dapat
menjalar ke rongga rahim kemudian sampai ke indung telur dan akhirnya sampai
kerongga panggul. Banyak ditemukan wanita yang menderita keputihan yang kronik
Biasanya komplikasi yang terjadi pada wanita adalah terinfeksinya kelenjar yang
ada di dalam bibir vagina. Bisul kelenjar tersebut harus disedot keluar karena tidak dapat
disembukan dengan obat. Komplikasi pada wanita sering menimbulkan radang saluran
telur. Infeksi nonspesifik pada wanita sering tanpa keluhan maupun gejala. Itu sebabnya
tidak mudah mendiagnosis hal itu. Kadang seorang wanita merasa tidak punya penyakit
kelamin, tetapi ketika lendir keputihannya diperiksa maka ditemukan bibit penyakit.
Biasanya wanita hanya merasa tidak enak kalau buang air kecil, kemudian jumlah
lendirnya hanya sedikit. Terkadang merasa tidak enak di panggul dan mungkin akan
merasa nyeri kalau melakukan hubungan seks. Oleh karena itu komplikasi sering terjadi
bertujuan untuk menyembuhkan seorang penderita dari penyakitnya, tidak hanya untuk
sementara tetapi untuk seterusnya dengan mencegah infeksi berulang (Endang, 2003).
Apabila keputihan yang dialami adalah yang fisiologik tidak perlu pengobatan,
cukup hanya menjaga kebersihan pada bagian kemaluan. Apabila keputihan yang
bagian yang sakit dan dari mana keputihan itu berasal. Melakukan pemeriksaan dengan
pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan. Keputihan yang patologik yang
paling sering dijumpai yaitu keputihan yang disebabkan Vaginitis, Candidiasis, dan
a. Terapi farmakologi
anti jamur atau krim. Biasanya jenis obat anti jamur yang sering digunakan adalah
Imidazol yang disemprotkan dalam vagina sebanyak 1 atau 3 ml. Ada juga obat oral
anti jamur yaitu ketocinazole dengan dosis 2x1 hari selama 5 hari. Apabila ada keluhan
Pengobatan Fluor albus yang disebabkan oleh Trichomoniasis mudah dan efektif
yaitu setelah dilakukan pemeriksaan dapat diberikan tablet metronidazol (Flagy) atau
tablet besar Tinidazol (fasigin) dengan dosis 3x1 hari selama 7-10 hari.
Pengobatan keputihan (Fluor albus) yang disebabkan oleh vaginitis sama dengan
Tinidazol dengan dosis 3x1 selama 7- 10 hari. Pengobatan kandidiasis vagina dapat
dilakukan secara topikal maupun sistemik. Obat anti jamur tersedia dalam berbagai
bentuk yaitu: gel, krim, losion, tablet vagina, suppositoria dan tablet oral. Nama obat
adalah sebagai berikut: (1) Derivat Rosanillin, Gentian violet 1-2 % dalam bentuk
larutan atau gel, selama 10 hari. (2) Povidone – iodine, Merupakan bahan aktif yang
bersifat antibakteri maupun anti jamur. (3) Derivat Polien; Nistatin 100.000 unit
krim/tablet vagina selama 14 hari. Nistatin 100.000 unit tablet oral selama 14 hari. (4)
Drivat Imidazole: Topical( Mikonazol : 2% krim vaginal selama 7 hari, 100 mg tablet
vaginal selama 7 hari, 200 mg tablet vaginal selama 3 hari, 1200 mg tablet vaginal dosis
tunggal. Ekonazol 150 mg tablet vaginal selama 3 hari. Fentikonazol 2% krim vaginal
selama 7 hari, 200 mg tablet vaginal selama 3 hari, 600 mg tablet vaginal dosis tunggal.
Tiokonazol 2% krim vaginal selama 3 hari, 6,5 % krim vaginal dosis tunggal.
Klotrimazol 1% krim vaginal selama 7 – 14 hari, 10% krim vaginal sekali aplikasi, 100
mg tablet vaginal selama 7 hari, 500 mg tablet vaginal dosis tunggal. Butokonazol 2%
atau 400 mg dosis tunggal. Flukonazol 150 mg dosis tunggal. (Endang, 2003)
b. Terapi Nonfarmakologi
Keputihan (Fluor albus) yang disebabkan oleh jamur lebih cepat berkembang di
lingkungan yang hangat dan basah maka untuk membantu penyembuhan menjaga
kebersihan alat kelamin dan sebaiknya menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari
katun serta tidak menggunakan pakaian dalam yang ketat (Jones,2005). Keputihan bisa
ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan yang terinfeksi oleh karena itu
2) Personal Hygiene
membantu penyembuhan, dan menjaga tetap bersih dan kering, seperti penggunaan tisu
basah atau produk panty liner harus betul-betul steril. Bahkan, kemasannya pun harus
dalam tas bercampur dengan barang lainnya. Karena bila dalam keadaan terbuka, bisa
saja panty liner atau tisu basah tersebut sudah terkontaminasi. Memperhatikan
kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih, mengeringkan dengan tisu
kering atau handuk khusus. Alat kelamin jangan dibiarkan dalam keadaan lembab.
3) Pengobatan Psikologis
gagal menunjukkan infeksi, semua pemgujian telah dilakukan tetapi hasilnya negatif
namun masalah atau keluhan tetap ada. Keputihan tersebut tidak disebabakan oleh
infeksi melainkan karena gangguan fsikologi seperti kecemasan, depresi, hubungan yang
buruk, atau beberapa masalah psikologi yang lain yang menyebabkan emosional.
Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan konsultasi dengan ahli psikologi. Selain itu
C. Penelitian Fenomenologi
kesadaran dari perspektif dari seseorang (Moleong, 2005). Istilah fenomenologi juga
sering diartikan sebagai anggapan umum namun untuk menunjuk pada pengalaman
subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Fenomenologi juga mengacu
(Moleong, 2005).
Penelitian fenomenologi bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh
peneliti harus banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang ada
Terdapat empat aspek dalam fenomenologi yaitu : (1) ruang kehidupan; (2) kehidupan
riwayat yang cukup panjang dalam penelitian sosial termasuk psikologi, sosiologi, dan
pekerjaan sosial. Selain itu penomenologi juga merupakan pandangan berpikir yang
disebut objektivisme dan positifisme, yang telah berkembang sejak zaman Renaisans
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; (2) secara pasti fenomenologis cenderung
memastikan kognisi yang mengacu pada apa yang oleh Hursserl disebut ‘Evidenz’, yang
merupakan kesadaran tentang sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan
yang lainnya, yang mencakupi untuk sesuatu dari segi itu; (3) fenomenologis cenderung
percaya bahwa bahkan hanya sesuatu benda yang ada dalam dunia alam dan budaya
(Moleong, 2005).
2007). Penelitian dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan
2005). Fenomenologi tidak berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-
orang yang sedang diteliti, yang ditekankan oleh kaum fenomenologis ialah aspek
subjektif dari perilaku seseorang. Tetapi peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia
konseptual para subjek yang ditelitinya sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana
suatu yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-
hidup tanpa memimpin diskusi. Selanjutnya, dalam percakapan yang dalam, peneliti
berusaha menambahkan jalan kepada partisipan untuk mendapatkan akses penuh tentang
empat prisip dan kriteria menurut Lincol and Guba(1950) dikutip dari Moleong (2005)
keempat prinsip dan kriteria tersebut ialah: credibility, dependabilitiy, confirmability dan
transferability.
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative dan member check
penomena.
pembimbing, karena pembimbing merupakan seorang yang ahli dalam bidang penelitian
kualitatif penomenologi.
digeneralisasikan atau dapat diaplikasikan pada situasi lain, hasi penelitian kualitatif
karakteristik yang sama dengan situasi lapangan tempat penelitian. Upaya untuk
mentransfer hasil penelitian kualitatif pada situasi yang berbeda sangat mungkin