Anda di halaman 1dari 6

PERUSAHAN BESAR YANG

BERGERAK DI BIDANG PETERNAKAN


AYAM
September 13, 2015 Suhardi Leave a comment

Ada tiga perusahaan yang bergerak di sektor peternakan AYAM, yaitu PT Charoen Pokphand
Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan PT Cipendawa Agroindustri Tbk. Rangkuman
informasi tentang ketiga perusahaan tersebut diuraikan di bawah ini.

PT. Charoen Pokphand Tbk

Charoen Pokphand Group (CP Group) merupakan perusahaan multinasional terkemuka,


dengan diversifikasi usaha yang luas, dan berpusat di Thailand. Secara historis aktivitas
utama CP Group adalah dalam sektor agribisnis yang mencakup produksi pakan ternak dan
produk-produk unggas terkemuka di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, CP Group telah
melakukan diversifikasi ke sektor telekomunikasi.

Kegiatan usaha CP di Indonesia, telah dirintis sejak tahun 1970. CP di Indonesia berhasil
membukukan laba bersih yang sangat berarti, meskipun Indonesia menghadapi kesulitan
ekonomi pada tahun 1998. Hal ini memperlihatkan profesionalisme dari manajemen CP
Group, yang tidak hanya ditunjukkan di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Tidak
seperti perusahaan multinasional lain yang pada umumnya cenderung untuk memusatkan
kegiatan usahanya di daerah sekitar Jakarta dan Surabaya, CP di Indonesia melakukan
investasi dan membangun fasilitas produksi yang tersebar di seluruh nusantara termasuk
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Hal ini tentu saja mendukung terciptanya lapangan kerja dan pengembangan ekonomi yang
merata di seluruh nusantara. Pangsa pasar CP di bidang pakan ternak mencapai sekitar 35 %,
dan sisanya dibagi oleh sekitar 10 perusahaan pakan lainnya. Pada tahun 2000, estimasi
populasi ayam pedaging sekitar 800 juta dan ayam petelur sekitar 45 juta ekor.

CP berkeyakinan tinggi bahwa di masa depan Indonesia sangat potensial di dalam


pengembangan usaha peternakan ayam, mengingat bahwa populasi penduduk Indonesia
mencapai sekitar 220 juta. Disamping itu, konsumsi daging ayam per kapita baru 4,5
kilogram, demikian juga konsumsi telur baru sekitar 49 butir per kepala. Angka konsumsi
daging ayam di Indonesia tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi
daging ayam di Malaysia yang telah mencapai 29 kg/kapita dan di Thailand yang mencapai
13,5 kg/kapita.

Selain memproduksi pakan ternak, CP juga memproduksi bibit ayam umur sehari (DOC) baik
untuk final stock maupun parent stock, dimana induknya diimpor dari USA dan Eropa untuk
jenis ayam pedaging dan petelur. Pangsa pasar CP untuk bibit ayam pedaging mencapai
sekitar 35 %, sedangkan untuk bibit ayam petelur sekitar 25 %.

Usaha untuk mempercepat pemulihan industri perunggasan yang hampir bangkrut akibat
krisis moneter, maka CP telah meningkatkan usaha peternakan ayam terpadu dengan pola
kemitraan (PIR), dengan prinsip saling menguntungkan guna membantu para peternak kecil
yang pada umumnya adalah pengusaha ekonomi lemah. Usaha tersebut mendapat tanggapan
positif baik dari peternak sendiri maupun dukungan dari pihak pemerintah sehingga sampai
saat ini pola PIR tersebut sudah menyebar ke 15 propinsi di Indonesia dengan jumlah DOC
sekitar 3,5 juta ekor per minggu.

Selain kedua bisnis utama tersebut, CP juga menjual alat-alat peternakan baik produksi lokal
maupun impor serta berbagai sarana peternakan yaitu obat-obatan, feed additive dan vaksin
berkualitas prima untuk susksesnya usaha peternak baik yang mandiri maupun yang ikut
kemitraan.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. merupakan salah satu perusahaan terbesar dan merupakan
perusahaan publik yang bergerak pada industri agribisnis di Asia. Kantor pusat perusahaan
multinasional ini berlokasi di Jakarta, Indonesia dimana fasilitas dan kegiatan operasional
tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga berada di beberapa negara yang memiliki potensi
ekonomi yang baik seperti di India, Srilanka, Myanmar dan Vietnam.

Kegiatan bisnis Japfa Comfeed bergerak di bidang agribisnis yang meliputi pembudidayaan
unggas, pengolahan udang dan untuk dikonsumsi seperti biskuit, kue kering, mint dan syrup.
Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan bersaingnya, perusahaan ini
melakukan integrasi sistem operasi upstream dandownstream. Sebagai pelaksanaan integrasi
vertikalnya, perusahaan tetap memperhatikan keamanan bibit dan menjaga kesinambungan
penyaluran produk-produknya dengan harga stabil, tanpa terpengaruh oleh fluktuasi dalam
penyaluran dan permintaan.

Integrasi vertikal yang telah diuraikan di atas, perusahaan dapat menawarkan produk-
produknya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan kompetitor-kompetitornya.
Kapasitas produksi pakan yang dimiliki sekarang ini lebih dari 1,6 juta ton dan produksi anak
ayam dengan kemampuan daya tampung lebih dari 300 juta per tahun, perusahaan dapat
memanfaatkan prinsip skala ekonomi(economics of scale) dalam proses produksinya.

Berdasarkan keunggulan bersaing yang dimilikinya, Japfa Comfeed telah mengekspor


produk-produknya ke negara-negara lain, seperti misalnya Jepang, dan Timur Tengah. Untuk
membantu fasilitas ekspor, perusahaan telah membangun kantor pengembangan ekspor di
Singapura.

PT. Cipendawa Agroindustri Tbk

PT. Cipendawa Farm Enterprise merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
peternakan unggas. Usaha peternakan yang dijalani oleh Perseroan terintegrasi mulai dari
proses pengolahan makanan ternak, pengembang-biakkan dan operasi pengolahan pabrik.
Produk utama dari Perseroan adalah Day Old Chicks (DOC) dari bibit akhir dan bibit ayam
(parent stock) untuk ayam pedaging (broiler) dan ayam petelur (layer). Perseroan merupakan
franchisedistributor eksklusif dari Hubbard Farms Research and Development dari Walpole,
New Hampshire, Amerika Serikat dan DeKalb Poultry Research Inc, dari DeKalb, Illinois,
Amerika Serikat, untuk Indonesia. Perseroan mendistribusi daging dan telur hasil kembang
biakHubbard (Hubbard Broiler dan Hubbard Golden Cornet) dan telur hasil kembang biak
Dekalb dari DeKalb-Warren S*x-Sal-Link (ayam petelur coklat) dan DeKalb XL-Link (ayam
petelur putih). Perseroan mendiversifikasikan produknya ke dalam berbagai jenis: whole
chicken, spring chicken, partings, boneless, chicken tulip, chicken slice, minced chicken meat.

PT. Buana Superior Feedmill, merupakan salah satu anak perusahaan, yang memproduksi
makanan komplit dan terkonsentrasi untuk ayam ternak dan unggas lainnya. Pabrik dari
perusahaan ini memiliki kemampuan untuk memproduksi 60 ton makanan per jam
menggunakan peralatan komputerisasi dan mempunyai delapan silo dengan kapasitas
penyimpanan sebesar 12.000 ton. Produk dibuat dalam bentuk pellet atau mesh, dalam bentuk
yang komplit atau terkonsentrasi, dan dipasarkan dengan merk dagang “Buana Feed”.

Perseroan berternak ayam, menetaskan telur dan memproduksi bibit ayam. Benih ayam
diimpor dari Hubbard Broiler, Hubbard Golden Comet dan DeKalb-Warren SSL. Perseroan
juga mengimpor bibit-bibit ayam seperti DOC yaitu bibit murni yang berasal dari bibit-bibit-
bibit ayam di Amerika Serikat.

Penjualan utama Perseroan adalah DOC, produk utama dari bibit ayam. Perseroan juga
menjual anak ayam yang ditetaskan dari telur bibit-bibit ayam. Perseroan menjalankan 7
peternakan, 4 untuk bibit ayam dan 3 untuk bibit-bibit ayam. Dua peternakan bibit ayam
untuk ayam pedaging (broiler) berlokasi di Cipanas dan Megamendung meliputi 25 dan 115
hektar. Peternakan Hambalang ayam petelur I memproduksi ayam petelur, sementara
Peternakan Hambalang II memproduksi ayam pedaging. Tiga peternakan Hambalang bibit
ayam berlokasi di Citeureup meliputi area seluas 850 hektar. Telur diekspor ke Philipina dan
Brunei, sedangkan DOC diekspor ke Malaysia, Singapura, Philipina dan Brunei Darussalam.
Pada bulan Juli 1998, Perseroan memutuskan untuk menutup peternakan bibit-bibit ayam
pedaging dan peternakan bibit ayam pedaging karena kekuatan pembelian konsumen yang
semakin mengecil, sehingga mengakibatkan kedua peternakan mengalami kerugian. Pada
bulan Juli tahun 1998, Perseroan mengambil keputusan untuk menutup peternakan bibit-bibit
ayam pedaging dan bibit ayam pedaging, sebagai akibat dari menurunnya kemampuan bayar
konsumen yang mengakibatkan kerugian bagi kedua peternakan tersebut. Perseroan
mempertahankan peternakan bibit-bibit ayam petelur termasuk peternakan bibit ayam petelur
yang berlokasi di Cipanas, guna mempertahankan pasar ekspor ke Singapura.

Semua pengolahan peternakan unggas berada di bawah PT. Satopati Perkasa, perusahaan
afiliasi Perseroan. PT Satopati menggunakan Blast Freezer Unit yang memiliki kapasitas
penyimpanan sebesar 500 ton untuk menjaga kesegaran makanan ternaknya. Proses produksi
meliputi berbagai tingkat produksi dari pemotongan sampai pembersihan, pencabutan bulu,
eviscerating, pendinginan, penilaian, penimbangan, hingga pengemasan.

Produk makanan didistribusikan di bawah merk dagang “SP Chick’s”, dipasok dalam
keadaan didinginkan ataupun beku dan diproses dalam bentuk whole, halves, quartered, cut
up, boneless, dan selanjutnya. Makanan ternak dipasok ke restoran, fried chicken fast food
outlet, hotel, catering, supermarket, meatshops, perusahaan minyak, dan sebagainya.
Perseroan menghentikan sementara aktifitas pabrik peternakan, menyusul penutupan kedua
peternakan pengembangbiakkan.

Perusahaan bergabung dengan PT. Buana Superior Feedmill, dalam hal operasi dan
penjualan, dan PT. Satopati Perkasa, dalam hal pengoperasian pabrik pengolahan peternakan.
Perusahaan BUMN akan Beli Peternakan
Sapi Australia Rp 300 Miliar
Total16

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku salah satu perusahaan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membeli peternakan sapi di Australia pada tahun
ini. Ini sebagai langkah memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri.

Proses pembelian peternakan itu, menurut Dahlan dalam tahap finaslisasi. Pengelolaan
pertenakan tersebut akan dilakukan perusahaan BUMN.

"Iya jadi, pokoknya salah satu dari BUMN sedang finalisasi feasibility study, bisa sapa aja,
mungkin Bulog tidak," ujar Dahlan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian
Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Nilai investasi pembelian petenakan sapi tersebut, ungkap Dahlan, mencapai Rp 300 miliar.
Peternakan perusahaan BUMN tersebut diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun ini.

"Kira-kira tahun ini, tentu kita masih mendalami sisi hukumnya, misal pembelian aset seperti
itu di sana seperti apa, harus hati-hati, kita lagi kontak Kedutaan Australia untuk mempelajari
sistem hukum, kemudian sistem pengamanan aset," jelasnya.

Dahlan mengungkapkan semua perusahaan bisa ikut bisnis sapi di Australia kecuali Bulog.
Pasalnya Bulog memiliki ditugaskan untuk fokus memenuhi kebutuhan beras Indonesia.

"Jadi cuma dari segi kemampuan, dia lebih baik konsentrasi beras dalam negeri, ini kan
kemampuan mengadakan beras hebat kan baru tahun kedua, jangan baru tahun kedua sudah
terganggu lagi, sustainability nanti terganggu," pungkasnya. (Pew/Nur/*)
Cara Perusahaan Indonesia Jalankan
Peternakan Sapi di Australia
Senin, 21 Juli 2014 14:29

ist
Ilustrasi

TRIBUN-MEDAN.com, AUSTRALIA - Pada bulan Oktober tahun lalu, perusahaan asal


Indonesia, Santori, membeli peternakan Inverway dan Riveren di distrik Victoria River,
Wilayah Utara Australia. Pemilik lama peternakan itu, yang masih dilibatkan sebagai
pengelola, mengaku tingkat akuntabilitas kini lebih diperhatikan.

Kedua peternakan itu didirikan oleh keluarga Underwood di dasawarsa 1950-an. Keluarga ini
ternyata masih mempunyai kaitan dengan kedua peternakan tersebut, dengan Michael dan
Georgia Underwood menjadi managernya.

Lalu bagaimana pasangan ini beradaptasi dari menjalankan bisnis keluarga dan sekarang
mengoperasikan bisnis milik perusahaan asing?

Berbicara dalam suatu konferensi di Katherine baru-baru ini, Georgia Underwood


mengatakan, kehidupan di peternakan itu tidak banyak berubah sejak perusahaan Santori
mengambil-alih kepemilikan.

"Perubahan terbesar terhadap managemen adalah kami sekarang tidak lagi mengebiri sapi
jantan muda," katanya. "Semua akan dikirim dengan kapal tahun depan."
Georgia Underwood mengatakan, mungkin salah satu perbedaan paling menyolok adalah
tingkat akuntabilitas yang diharuskan dalam bisnis.

"Kalau kita menjalankan peternakan keluarga, kita tahu pasti tentang bisnis itu setiap saat,
jadi tidak perlu ditulis," kata Georgia.

Anda mungkin juga menyukai