PENGENALAN MATLAB
DISUSUN OLEH :
MUHAMAD TAUFIK
NIM. 15502241005
Secara default, folder aktif aktif Matlab adalah folder Matlab. Bila kita
menghendaki folder aktif yang lain, maka buat dahulu folder yang dikehendaki,
kemudian arahkan path ke folder yang dikehendaki pada daerah yang berwarna
kuning di atas.
Memulai perintah sederhana
Langkah pertama adalah menentukan suatu variabel skalar dengan cara
melakukan pengetikan seperti berikut (setiap akhir baris diakhiri dengan enter):
>> x = 2;
>> y = 3;
>> z = x + y
z =
5
Berikut ini kita akan mendefinisikan dua buah vektor, yaitu vektor a dan b:
>> a = [1 2 3];
>> b = [4 5 6];
Selanjutnya Ketik :
>> b(1)
ans =
4
Dari contoh di atas, terlihat bahwa Matlab menggunakan integer positif sebagai
index array. Elemen pertama adalah b(1), elemen kedua adalah b(2) dan
seterusnya. Sekarang kita jumlahkan kedua array:
>> a + b
ans =
5 7 9
Vektor yang besar semacam ini akan banyak dipakai untuk membangkitkan
sinyal. Sebagai contoh, untuk membangkitkan sinyal sinus 0.5 Hz maka ditulis:
>> n = 0:100;
>> T = 0.1;
>> x = sin(2*pi*0.5*n*T);
Penggambaran grafik
Salah satu kelebihan dari Matlab adalah kemudahan dalam mengolah grafik,
sehingga sangat mudah untuk melakukan suatu proses visualisasi. Sebagai
contoh, untuk menampilkan sinyal sinus 0.5 Hz pada pembahasan sebelumnya,
tinggal diteruskan dengan mengetik:
>> a^2;
atau dapat juga memanggilnya dari program lain, dengan hasil yang sama.
Contoh Fungsi Eksponensial
>> T = 1024; waktu = (0:T-1);
>> frek = [.01 .013 .014]; % tiga frekuensi
>> sig = exp(2*j*pi*waktu’*frek); % sinyal kompleks
>> plot (waktu,real(sig(:,1));
Grafik Polar
x= 0:pi/40:2*pi;
polar(x, in(2*x)), grid
Grafik 3-D
[x,y] = meshgrid(0:5);
z = x.^2 – y.^2
mesh(z);
Grafik Kontur
[x,y]=meshgrid(-2:.2:2);
z = x.*exp(-x.^2 – y.^2);
meshc(z)
5. Keselamatan Kerja
a. Buat folder kerja untuk setiap mahasiswa di drive selain C.
b. Aktifkan folder kerja tersebut setiap memulai Matlab
c. Setiap kali selesai menulis program segera simpan file program tersebu
6. Bahan Diskusi
a. Fungsi Eksponensial
Program :T=1024; waktu = (0:T-1);
frek = [.01 .013 .014];
sig = exp (2*j*pi*waktu'*frek);
plot (waktu,real (sig(:,1)));
Program diatas akan menghasilkan grafik dengan bentuk seperti berikut :
Program : z = exp(2*pi*j*[0:100]/100);
figure(1); plot(z); axis('square');
figure(2);subplot(121);plot(z);axis([-1.2 1.2 -1.2 1.2]);
subplot(122); plot(z); axis('square');
program diatas akan menghasilkan 2 buah tampilan, dimana pada program
figure(1); plot(z); axis('square');akan menghasilkan tampilan dengan
bentuk lingkaran saja, seperti berikut :
Gambar 1.2 Grafik lingkaran
Kemudian untuk program figure(2);subplot(121);plot(z);axis([-1.2 1.2
-1.2 1.2]);akan menampilkan 2 buah grafik dalam 1 plot :
d. Grafik Polar
Program :
x=0:pi/40:2*pi;
polar(x, sin(2*x)), grid
akan menghasilkan grafik seperti dibawah ini :
e. Grafik 3D
Program :
[x,y]=meshgrid(0:5);
z=x.^2-y.^2;
mesh(z)
program diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut ;
Gambar 1.6 Grafik 3D
f. Grafik Kontur
Program :
[x,y]=meshgrid(-2:.2:2);
z=x.*exp(-x.^2-y.^2);
meshc (z)
Program diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut :