Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

PENGENALAN MATLAB

DISUSUN OLEH :

MUHAMAD TAUFIK
NIM. 15502241005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
1. Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mengoperasikan Matlab dan dapat
menggunakannya sebagai perangkat simulasi untuk Praktikum Pengolahan Sinyal
Digital
2. Sub Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mengoperasikan Matlab dan dapat
membangkitkan sinyal sederhana serta membuat sendiri fungsi (function)
3. Dasar Teori

Matlab adalah suatu bahasa pemrograman dengan kinerja tinggi untuk


komputasi teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi dan pemrograman
dalam suatu model yang mudah dipakai.
Matlab merupakan singkatan dari Matrix Laboratory. Sebagaimana namanya,
elemen data dalam Matlab adalah matriks. Dengan demikian, untuk memecahkan
berbagai persoalan teknik yang terkait komputasi, khususnya matriks dan vektor,
Matlab sangat mudah untuk dipakai. Hal ini berbeda kalau kita menggunakan bahasa
pemrograman lain seperti Pascal, Basic atau C, dimana kita harus mendeklarasikan
berbagai hal tentang matriks sebelum menggunakannya.
Fitur-fitur Matlab sudah banyak dikembangkan, dan antara lain dengan fasilitas
yang diberi nama toolbox. Toolbox ini merupakan kumpulan fungsi-fungsi (functions)
Matlab yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja Matlab untuk
menyelesaiakan suatu masalah dalam bidang tertentu. Sangat penting bagi seorang
pengguna Matlab untuk memilih dan menggunakan toolbox mana yang mendukung
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Bidang-bidang yang sudah bisa
dibantu dengan toolbox misalnya pengolahan sinyal, sistem kendali, fuzzy logic,
artificial neural networks, image processing dan lain-lain.
Memulai Matlab
Menjalankan Matlab dapat dilakukan dengan melakukan double-click pada icon
Matlab. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti gambar berikut:
Gambar 1. Tampilan awal Matlab
Sedangkan untuk menutup Matlab, dapat dilakukan dengan salah satu dari
cara berikut:
1. Ketik quit atau exit dalam Command Window, kemudian tekan enter.
2. Klik tanda silang pada tampilan window Matlab yang sedang aktif

Menentukan folder tempat bekerja

Secara default, folder aktif aktif Matlab adalah folder Matlab. Bila kita
menghendaki folder aktif yang lain, maka buat dahulu folder yang dikehendaki,
kemudian arahkan path ke folder yang dikehendaki pada daerah yang berwarna
kuning di atas.
Memulai perintah sederhana
Langkah pertama adalah menentukan suatu variabel skalar dengan cara
melakukan pengetikan seperti berikut (setiap akhir baris diakhiri dengan enter):
>> x = 2;
>> y = 3;
>> z = x + y
z =
5

Berikut ini kita akan mendefinisikan dua buah vektor, yaitu vektor a dan b:
>> a = [1 2 3];
>> b = [4 5 6];

Selanjutnya Ketik :
>> b(1)
ans =
4

Dari contoh di atas, terlihat bahwa Matlab menggunakan integer positif sebagai
index array. Elemen pertama adalah b(1), elemen kedua adalah b(2) dan
seterusnya. Sekarang kita jumlahkan kedua array:
>> a + b
ans =
5 7 9

Kalau kita hitung perkalian antara a dan transpose dari b:


>> a * b’
ans =
32

Adapun bila diinginkan perkalian antara elemen-elemen vektor, maka:


>> a.*b
ans =
4 10 18

Pendefinisian Vektor Besar


Untuk mendefinisikan suatu vektor yang besar, misalkan vektor yang berisi
angka dari 0 sampai dengan 100 dengan jarak antara 1, kita cukup menulis:
>> n = 0:100;
Adapun jika kita menghendaki jarak antara yang lain, misalkan 0.5, maka kita
tulis:
>> n = 0:0.5:100;

Vektor yang besar semacam ini akan banyak dipakai untuk membangkitkan
sinyal. Sebagai contoh, untuk membangkitkan sinyal sinus 0.5 Hz maka ditulis:
>> n = 0:100;
>> T = 0.1;
>> x = sin(2*pi*0.5*n*T);

Penggambaran grafik
Salah satu kelebihan dari Matlab adalah kemudahan dalam mengolah grafik,
sehingga sangat mudah untuk melakukan suatu proses visualisasi. Sebagai
contoh, untuk menampilkan sinyal sinus 0.5 Hz pada pembahasan sebelumnya,
tinggal diteruskan dengan mengetik:

Gambar 2. Sinyal sinus 0,5 Hz


>> a = [2 0; 1 3];

>> a^2;

Amati hasil a^2 tersebut


>> a.^2
Amati perbedaan hasilnya
>> a = (0:3); >> b = (0:3); >> c = b*a’
Amati hasil dari c
>> d = b’*a

Amati hasil dari d


Operasi-operasi pointwise
>> clear %membebaskan memori
>> a = (1:3)’*(1:4); b = (5:7)’*(1:2:7);
>> c = a.*b;
>> d = a./b;
>> e = a.^(.5);
>> a,b,c,d,e

Menyusun program sederhana


Pembuatan program dalam Matlab, dapat dilakukan dengan menuliskannya
langsung pada Command Window seperti pada contoh-contoh sebelumnya atau
dengan menuliskannya pada Matlab Editor. Kelemahan penulisan pada
Command Window adalah program tersebut tidak tersimpan dalam suatu file,
tetapi langsung dieksekusi baris demi baris, sehingga akan menyulitkan untuk
editing. Untuk pembahasan berikutnya, semua program yang akan ditulis, harus
ditulis pada Matlab Editor
Penulisan program pada Matlab Editor dimulai dengan membuka Matlab
Editor. Caranya yaitu dengan memilih tab Home klik icon New script seperti
pada Gambar 3.

Gambar 3. Menu Home


Setelah itu akan muncul tampilan matlab Editor yang masih kosong, dan siap
untuk ditulisi. Pola penulisan program sama dengan penulisan pada Command
Window. Setelah selesai menulis program, pilih menu Debug Save and Run.
Disitu pengguna harus menuliskan nama program, dan akan diberi ekstensi .m
secara otomatis.
Fungsi (function) dalam Matlab
Matlab dapat digunakan untuk menulis fungsi (function) yang didefinisikan
oleh penggunanya. Misalkan dibuat sebuah fungsi dengan menulis program
berikut pada Matlab Editor:
function y = x2(t)
y = t^2;

kemudian disimpan dengan nama x2.m. Selanjutnya fungsi tersebut dapat


dipanggil melalui Command Window :
>> t = 0:10;
>> y_2 = x2(t)

Hasilnya adalah sebagai berikut:


y_2 =
0 1 4 9 16 25 36 49 64 81 100

atau dapat juga memanggilnya dari program lain, dengan hasil yang sama.
Contoh Fungsi Eksponensial
>> T = 1024; waktu = (0:T-1);
>> frek = [.01 .013 .014]; % tiga frekuensi
>> sig = exp(2*j*pi*waktu’*frek); % sinyal kompleks
>> plot (waktu,real(sig(:,1));

Amati hasil fungsi di atas


Menggambar suatu lingkaran
>> z = exp(2*pi*j*[0:100]/100);
figure(1); plot(z); axis(‘square’);
figure(2); subplot(121); plot(z); axis([-1.2 1.2 -1.2 1.2]);
subplot(122); plot(z); axis(‘square’);

Perintah axis(‘square’) memaksa tampilan untuk tampil sesuai dengan sumbu


horisontal dan vertikal yang sama panjang.
Masukan dan Keluaran

• input, ginput, .... untuk akuisisi dari papan ketik


• disp, sprintf, ... untuk menampilkan pada monitor
• gtext, plot, grid, title, ... untuk menampilkan suatu grafik
• load, save untuk memuat atau menyimpan variabel di dalam suatu file
dalam format yang spesifik terhadap MATLAB. Secara default, file tersebut
berektensi .mat
• fopen, fread, fwrite untuk masukan/keluaran dengan fasilitas
pemformatan
>> x = [1:100];
fid = fopen(‘coba1.dat’,’w’);
fwrite (fid,x,’short’); %menulis ke file
fclose(fid)
%====================
fid = fopen(‘coba1.dat’,’r’);
y = fread(fid,’short’) %membaca file
fclose(fid)

Grafik jamak di dalam suatu figure


[x,y] = meshgrid(-3:0.3:3);
z = x.*exp(-x.^2 - y.^2);
subplot(2,2,1)
mesh(z), title(‘subplot(2,2,1)’)
subplot(2,2,2)
mesh(z)
view(-37.5,70), title(‘subplot(2,2,2)’)
subplot(2,2,3)
mesh(z)
view(37.5,-10), title(‘subplot(2,2,3)’)
subplot(2,2,4)
mesh(z)
view(0,0), title(‘subplot(2,2,4)’)

Grafik Polar
x= 0:pi/40:2*pi;
polar(x, in(2*x)), grid

Grafik 3-D
[x,y] = meshgrid(0:5);
z = x.^2 – y.^2
mesh(z);

Grafik Kontur
[x,y]=meshgrid(-2:.2:2);
z = x.*exp(-x.^2 – y.^2);
meshc(z)

Grafik diskrit 3-D


t = 0:pi/50:2*pi;
r = exp(-0.05*t);
stem3(r.*sin(t), r.*cos(t),t)

Grafik 3-D dengan pita


[x,y]= meshgrid(-8 : 1 : 8);
r = sqrt(x.^2 + y.^2) + eps;
ribbon(z)

4. Alat Dan Bahan


PC (personal computer) yang sudah terinstal sistem operasi Windows dan perangkat
lunak Matlab (versi 2014 atau yang lebih baru) yang dilengkapi dengan toolbox-nya.

5. Keselamatan Kerja
a. Buat folder kerja untuk setiap mahasiswa di drive selain C.
b. Aktifkan folder kerja tersebut setiap memulai Matlab
c. Setiap kali selesai menulis program segera simpan file program tersebu

6. Bahan Diskusi

a. Pada soal no 1 diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut :

Untuk mengatur luas atau batas-batas masing-masing cell didalam persegi


adalah dengan mengatur program [x,y,z]=meshgrid (-2 : .2 : 2, -2 :
.2 : 2, -2: .2 : 2);, contoh diubah seperti dibawah maka akan
menghasilkan grafik seperti berikut :
[x,y,z]=meshgrid (-2 : .6 : 2, -2 : .2 : 2, -2: .2 : 2);

b. Pada soal no 2 diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut :

Untuk mengubah pergesaeran grafik adalah dengan mengubah program berikut


: surf (x-3, y-2, z); %digeser, sedangkan untuk mengubah skala grafik
adalah surf (x*2, y*2, z*2); %diskala.
c. Pada soal no 3 diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut :
plot (x, sin (x), '-r');  program ini untuk menampilkan grafik dengan warna
merah, untuk mengubah menjadi warna lain adalah mengganti huru r dengan huruf g untuk
warna hijau dan huruf b untuk warna biru.
plot (x, sin (x.^2), '--b');  program ini untuk menampilkan grafik dengan
warna biru, untuk mengubah menjadi warna lain adalah mengganti huru b dengan huruf g untuk
warna hijau dan huruf r untuk warna merah, dan 2 buah strip sebelum huruf b berfungsi untuk
membuat garis putus-putus pada grafik.
plot (x, cos (x.^2), ':g'); program ini untuk menampilkan grafik dengan
warna hijau, untuk mengubah menjadi warna lain adalah mengganti huru g dengan huruf r
untuk warna merah dan huruf b untuk warna biru, dan titik 2 sebelum huruf b berfungsi untuk
membuat grafik dengan titik-titik.

7. Data Dan Analisa

a. Fungsi Eksponensial
Program :T=1024; waktu = (0:T-1);
frek = [.01 .013 .014];
sig = exp (2*j*pi*waktu'*frek);
plot (waktu,real (sig(:,1)));
Program diatas akan menghasilkan grafik dengan bentuk seperti berikut :

Gambar 1.1 Grafik Fungsi Eksponensial


Grafik diatas dimulai dari 0 dan berakhir pada titik 1024 pada sumbu x. Pada
program pengaturanya adalah T=1024;... kemudian program frek = [.01
.013 .014];sig = exp (2*j*pi*waktu'*frek); adalah untuk mengatur
kerapatan grafik (frekuensi), sedangkan plot (waktu,real (sig(:,1)));
adalah untuk menampilkan grafik.
b. Gambar Lingkaran

Program : z = exp(2*pi*j*[0:100]/100);
figure(1); plot(z); axis('square');
figure(2);subplot(121);plot(z);axis([-1.2 1.2 -1.2 1.2]);
subplot(122); plot(z); axis('square');
program diatas akan menghasilkan 2 buah tampilan, dimana pada program
figure(1); plot(z); axis('square');akan menghasilkan tampilan dengan
bentuk lingkaran saja, seperti berikut :
Gambar 1.2 Grafik lingkaran
Kemudian untuk program figure(2);subplot(121);plot(z);axis([-1.2 1.2
-1.2 1.2]);akan menampilkan 2 buah grafik dalam 1 plot :

Gambar 1.3 Grafik Lingkaran dan Oval


Dapat menghasilkan 2 buah grafik seperti diatas dikarenakan terdapat sub plot,
luas grafik diatas menyesuaikan program z = exp(2*pi*j*[0:100]/100);
c. Grafik jamak di dalam suatu figure
Program :
[x,y]=meshgrid (-3:0.3:3);
z=x.*exp(-x.^2-y.^2);
subplot (2,2,1)
mesh (z), title ('subplot (2,2,1')
subplot(2,2,2)
mesh (z)
view(-37.5,70), title('subplot(2,2,2)')
subplot(2,2,3)
mesh (z)
view(37.5,-10), title('subplot(2,2,3)')
subplot(2,2,4)
mesh (z)
view(0,0), title('subplot(2,2,4)')
Program ini akan membentuk grafik 3D seperti berikut ini :
Gambar 1.4 Grafik Jamak

d. Grafik Polar
Program :
x=0:pi/40:2*pi;
polar(x, sin(2*x)), grid
akan menghasilkan grafik seperti dibawah ini :

Gambar 1.5 Grafik Polar

e. Grafik 3D
Program :
[x,y]=meshgrid(0:5);
z=x.^2-y.^2;
mesh(z)
program diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut ;
Gambar 1.6 Grafik 3D
f. Grafik Kontur
Program :
[x,y]=meshgrid(-2:.2:2);
z=x.*exp(-x.^2-y.^2);
meshc (z)
Program diatas akan menghasilkan grafik seperti berikut :

Gambar 1.7 Grafik Kontur


g. Grafik Diskrit 3D
Program :
t = 0:pi/50:2*pi;
r = exp(-0.05*t);
stem3(r.*sin(t), r.*cos(t),t)
akan menghasilkan grafik seperti berikut :
Gambar 1.8 Grafik Diskrit 3D
h. Grafik 3D dengan pita
Program :
[x,y]= meshgrid(-8 : 1 : 8);
r = sqrt(x.^2 + y.^2) + eps;
ribbon(z)
program diatas akan menghaslkan grafik seperti berikut :

Gambar 1.9 Grafik 3D dengan Pita


8. Kesimpulan
Dari hasil analisa dan data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Aplikasi matlab ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam grafik dengan
penulisan program yang berbeda-beda.
b. Selain grafik 2 dimensi, juga dapat digunakan untuk membuat grafik 3 dimensi
c. Selain digunakan dalam matematika, Matlab dapat digunakan untuk
mensimulasikan perancangan dalam pengolahan sinyal digital dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai