Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anaphylaxis berasal dari bahasa Yunani yang berarti Ana adalah jauh dari dan
phylaxis adalah perlindungan. Jadi menurut bahasa, Anaphylaxis berarti menghilangkan
perlindungan. Definisi dari anafilaksis sendiri adalah reaksi alergi umum dengan efek
pada beberapa sistem organ terutama kardiovaskular, respirasi, kutan dan gastro
intestinal yang merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya alergen
yang sebelumnya sudah tersensitisasi.1
Tindakan ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang sehari-hari dilakukan seorang
dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang ditemukan komplikasi dari tindakan
ekstraksi gigi yang dilakukan. Maka perlu waspada dan diharapkan mampu mengatasi
kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Pencabutan gigi dapat
dilakukan bilamana keadaan lokal maupun keadaan umum penderita (physical status)
dalam keadaan yang sehat. Kemungkinan terjadi suatu komplikasi yang serius setelah
pencabutan, mungkin saja dapat terjadi walaupun hanya dilakukan pencabutan pada satu
gigi.
Insiden anafilaksis sangat bervariasi, di Amerika Serikat disebutkan bahwa angka
kejadian anafilaksis berat antara 1-3 kasus/10.000 penduduk, paling banyak akibat
penggunaan antibiotik golongan penisilin dengan kematian terbanyak setelah 60 menit
penggunaan obat. Di Amerika Serikat, estimasi konservatif menyatakan bahwa 25.000
kasus anafilaksis terjadi setiap tahunnya. Insidens anafilaksis pada praktik dental
dikatakan berkisar antara 0,0004 hingga 0,015 kasus/dokter gigi/tahun. Bila
dibandingkan, insidens saat anestesi general berkisar antara 1 dalam 4000 hingga 1
dalam 25.000. Morbiditas akibat anafilaksis terjadi pada 0,5% hingga 1,3% dari
keseluruhan kasus. Penyebab yang sering ditemui di praktik dental meliputi antibiotik,
lateks, preparasi kulit topical (povidon-iodin/klorheksidin), dan obat-obatan anestetik.2
Anafilaksis adalah salah satu kejadian kedaruratan klinis terkait anestesi lokal, yang
dapat mengarah pada morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian). Oleh sebab itu,
referat ini membahas mengenai pengertian dan manajemen atas kejadian tersebut, dengan
memberikan farmakoterapi untuk mencegah reaksi auto imun lebih lanjut, sehingga
menyelamatkan hidup mereka.
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
a) Apa definisi anafilaksis syok dan ekstraksi gigi?
b) Bagaimana etiologi dan patofisiologi anafilaksis syok?
c) Apa indikasi dan kontraindikasi pada ekstraksi gigi?
d) Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan anafilaktik syok?
e) Apa faktor pertimbangan pra-ekstraksi dan penundaan ekstraksi gigi?
f) Bagaimana metode dan prinsip ekstraksi gigi ?
g) Bagaimana penanganan komplikasi yang terjadi ?

1.3. TUJUAN
a) Mengetahui dan memahami definisi anafilaksis syok dan ekstraksi gigi.
b) Mengetahui dan memahami etiologi dan patofisiologi anafilaksis syok.
c) Mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi pada ekstraksi gigi
d) Mengetahui dan memahami diagnosis dan penatalaksanaan anafilaktik syok
e) Mengetahui faktor pertimbangan pra-ekstraksi dan penundaan ekstraksi
f) Mengetahui metode dan prinsip ekstraksi gigi
g) Mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi pasca anestesi dan ekstraksi beserta
penanganannya.

1.4. MANFAAT
a) Menambah wawasan mengenai ilmu kedokteran pada umumnya, dan ilmu gigi dan
mulut pada khususnya.
b) Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan
klinik bagian ilmu gigi dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai