Anda di halaman 1dari 36

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HEPATITIS

Oleh:
Adelia Arifah
(2016.C.08a.0732)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2017
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) jenis
Hepato Virus dari Picorna Virus Family. Virus ini terutama menyebar saat orang yang
tidak terinfeksi (dan tidak divaksinasi) terkontaminasi kotoran dan darah orang yang
telah terinfeksi. Beberapa tanda-tanda hepatitis ini :

1. Kelelahan 5. Demam Ringan 8. Gejala Pilek


2. Kehilangan selera makan 6.Air kencing berwarna 9. Batuk
gelap
3. Nyeri otot 10.Kuningnya mata dan
7. Sakit perut
4. Mual dan Muntah kulit
 Dapat Melalui :

Virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan mudah misalnya :

1. Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh tinja seseorang yang terinfeksi


hepatitis A akibat buruknya kebersihan pribadi.
2. Mengkonsumsi air minum yang terkontaminasi
3. Mengkonsumsi sayuran dan buah buahan yang dicuci dengan menggunakan air yang
telah terkontaminasi
4. Berhubungan seksual dengan penderita
Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB) jenis
Hepadna Virus. Hepatiis B disebarkan melalui suntikan yang disebabkan jarum yang
terkontaminasi, kontak dengan cairan tubuh yang terkontaminasi hepatitis B. Beberapa
tanda-tanda hepatitis ini :

1) Kehilangan nafsu makan.


2) Mual dan muntah.
3) Nyeri di perut bagian bawah.
4) Sakit kuning (dilihat dari kulit dan bagian putih mata yang menguning).
5) Gejala yang mirip pilek, misalnya lelah, nyeri pada tubuh, dan sakit kepala.
 Dapat melalui :

1) Kontak darah
Misalnya saja yang dapat terjadi dengan melalui transfusi darah yang dilakukan pada
orang yang sedang terkena virus HBV kepada orang yang belum terkena infeksi.
2) Dari ibu pada anaknya
Misalnya saja yang dapat terjadi pada ibu yang sedang mengandung dan dia sedang
terkena virus tersebut maka akan mudahnya janin yang ada didalam perutnya nanti
terserang virus HBV ini.
3) Kontak seksual
Jika orang yang sedang melakukan hubungan intim dengan orang yang sedang menderita
penyakit hepatitis B tanpa menggunakan alat pelindung maka akan mudahnya
mengakibatkan air liur, maupun cairan pada vagina akan masuk melalui tubuh wanita.
Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCB) jenis
Virus Rna- Genus Hepaci Virius dari Family Flavirida. Hepatitis C disebarkan secara
parenteral, khususnya tranfusi darah yang terkontaminasi para pecandu obat-obatan
yang menggunakan jarum terkontaminasi, dan melalui kontak cairan tubuh misalnya
kontak seksual. Beberapa tanda-tanda hepatitis ini :

1) Kelelahan. 6) Sakit perut.


2) Nyeri otot dan sendi. 7) Kuning pada kulit dan mata
3) Demam.
4) Tidak nafsu makan.
5) Mual dan muntah.
 Dapat melalui :

Penyakit hepatitis C yang dapat terjadi dengan melalui virus HCV, cara
penularan penyakit hepatitis C sama dengan halnya pada hepatitis B.

1) Melalui hubungan seksual tanpa menggunakan alat pengaman seperti kondom


untuk orang yang sedang menderita hepatitis
2) Melalui transfusi darah
3) Penggunaan jarum suntik maupun pada peralatan lain secara bersamaan
seperti alat alat yang dipakai oleh penderita hepatitis C
4) Penularan dari ibu dan pada anaknya semasa kehamilan
Hepatitis D adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis D (HDV) jenis
Virus Rna Hepatitis Delta. Hepatitis D disebarkan melalui kontak dengan darah yang
terkontaminasi atau cairan tubuh lainnya. Beberapa tanda-tanda hepatitis ini :

1) Merasa mudah lelah


2) Muntah
3) Sakit perut
4) Timbulnya rasa nyeri pada bagian persendian
5) Perubahan warna kulit ditubuh dan dimana menjadi warna kuning
6) Warna urine menjadi warna gelap
 Dapat melalui :

1) Kontak Darah atau cairan tubuh lainnya dari individu yang

terinfeksi

2) Menggunakan jarum suntik secara bersamaan.

3) Penularan dari ibu dan pada anaknya semasa kehamilan

4) Akibat berhubungan seksual atau berciuman dengan penderita


Hepatitis E adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis E (HEV) jenis
virus ini terdapat di kotoran. Hepatitis E disebarkan ketika seseorang mengonsumsi air
atau makanan yang telah terkontaminasi feses orang lain yang terinfeksi virus ini.
Penularan bahkan tetap bisa terjadi jika hanya menelan sedikit saja.

Beberapa tanda-tanda hepatitis ini :

1) Menguningnya warna kulit dan mata


6) Mual dan Muntah
2) Urin gelap seperti teh 7) Kelelahan
3) Nyeri sendi 8) Demam
4) Hilang nafsu makan
5) Nyeri perut
 Dapat melalui :
1) Melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

2) Mengkonsumsi sayuran dan buah buahan yang dicuci dengan menggunakan

air yang telah terkontaminasi

3) Melalui hubungan seksual tanpa menggunakan alat pengaman seperti kondom

untuk orang yang sedang menderita hepatitis


Gejala yang ditimbulkan oleh virus A, B, C, D, E, dan virus lain-lain
meliputi letih, lesu, lemas dan mata menjadi kuning, urin seperti teh,
rasa tidak enak di perut dan punggung, hati bengkak, bangun tidur
tetap letih, lesu, dan lain-lain.
1) Lakukan Vaksinasi

Vaksin hepatitis A dan B ternyata merupakan cara pencegahan yang efektif untuk menekan angka
kejadian hepatitis. Vaksin ini dapat dilakukan dalam satu kali vaksin atau dalam vaksin yang
berbeda. Namun sampai saat ini, hepatitis C tidak bisa dicegah dengan vaksin karena tidak ada
vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit tersebut.

2) Biasakan untuk mencuci tangan

Buatlah kebiasaan di keluarga Anda untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah
dari kamar mandi, serta sebelum dan setelah mengolah bahan makanan. Hal ini dapat mencegah
dan keluarga terkena penyakit hepatitis, terutama hepatitis A dan E karena penyakit tersebut
menular dari feses (kotoran) ke makanan/minuman yang dikonsumsi.
3) Hati-hati dengan penggunaan jarum

Jarum atau peralatan medis lain yang tidak steril dapat menjadi sarana penyebaran dari hepatitis..

Selain itu, penggunaan jarum sembarangan seperti jarum yang digunakan untuk membuat tato

atau jarum yang digunakan bergantian ketika memakai obat-obata terlarang, dapat menjadi

sarana yang paling mungkin dan sering menyebabkan terjadinya hepatitis.

4) Tahu kapan untuk berbagi dan apa yang bisa dibagi

Berbagi barang seperti mainan, buku, atau hal lainnya mungkin tidak bermasalah. Namun berbagi

sikat gigi, pisau cukur, gunting kuku, dan berbagai barang pribadi dapat meningkatkan risiko

terkena penyakit hepatitis.


\
5) Melakukan hubungan seksual yang aman

Jika memang pasangan atau keluarga dari pasangan Anda mempunyai riwayat hepatitis, sebaiknya
melakukan hubungan seksual dengan menggunakan kondom.

6) Perhatikan makanan dan minuman

Perhatikan apa yang akan keluarga makan karena belum tentu orang yang menyiapkan makanan
atau minuman tersebut menjaga kebersihan dirinya.

7) Mengetahui riwayat keluarga

Cari tahu apakah di keluarga ada yang pernah mengalami hepatitis sebelumnya, jika iya maka
Anda dan keluarga setidaknya harus lebih waspada akan risiko penularan yang mungkin terjadi.
Lakukanlah vaksinasi tepat waktu untuk mencegah terjadinya hepatitis.
Menurut Mansjoer dkk (2012) penanganan hepatitis terdiri dari istirahat, diet dan pengobatan.

1) Istirahat pada periode akut dan keadaan lemah diharuskan cukup istirahat. Istirahat mutlak

tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan. Kecualian diberikan kepada mereka dengan

umur tua dan keadaan umum yang buruk.

2) Diet jika pasien mual, tidak nafsu makan atau muntah-muntah, sebaiknya diberikan infus. Jika

sudah tidak mual lagi, diberikan makanan yang cukup kalori (30-35 kalori/kgbb) dengan

protein cukup (1 g/kgbb). Pemberian lemak sebenarnya tidak perlu dibatasi. Dulu ada

kecenderungan untuk membatasi lemak, karena disamakan dengan penyakit kandung empedu.

Dapat diberikan diet hati II – III.


3) Pengobatan

a. Kortikostioroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan bilirubin darah.

Kortikostiroid dapat digunakan pada kolestasis yang berkepanjangan, dimana transominase

serum sudah kembali normal tetapi bilirubin masih tinggi. Pada keadaan ini dapat diberikan

prednison 3x10mg selama 7 hari kemudian dilakukan tapering off.

b. Berikan obat yang bersifat melindungi hati.

c. Antibiotik tidak jelas kegunaannya.

d. Jangan berikan anti enetik. Jika perlu sekali dapat diberikan golongan fenotiazin.

e. Vitamin K diberikan pada kasus keberadaannya perdarahan. Bila klien dalam keadaan

prekoma atau koma hepatik.

Anda mungkin juga menyukai