PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Kesimpulan
1. Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusakan harta benda atau
kerugian proses.
2. Penyebab kecelakaan kerja terbagi atas dua, yaitu penyebab langsung dan
tidak langsung. Penyebab langsung antara lain merupakan Unsafe Acts
(perilaku yang tidak aman) dan Unsafe Condition (kondisi/keadaan yang
tidak aman). Sedangkan untuk penyebab tidak langsung antara lain kurang
berperannya manajemen dan kondisi pekerjaan.
3. Perilaku berbahaya adalah kegagalan (human failure) dalam mengikuti
persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan
terjadinya kecelakaan kerja. Ramsey seperti dikutip Mc. Cormick
mendefinisikan unsafe behavior sebagai suatu kesalahan dalam tahaptahap
mempersepsi, mengenali, memutuskan menghindari dan kemampuan
menghindari bahaya.
4. Indikator kesalahan akibat dari kegagalan manusia yang merupakan perilaku
berbahaya dijabarkan sebagai kesalahan-kesalahan tindakan tanpa kualifikasi
dan otoritas, kurang atau tidak menggunakan perlengkapan pelindung diri,
kegagalan dalam menyelamatkan peralatan, bekerja dengan kecepatan yang
berbahaya, kegagalan pada peringatan, menghindari atau memindahkan
peralatan keselamatan kerja, menggunakan peralatan yang tidak layak,
menggunakan peralatan tertentu untuk tujuan lain yang menyimpang, bekerja
di tempat yang berbahaya tanpa perlindungan dan peringatan yang tepat,
memperbaiki peralatan secara salah, bekerja dengan kasar, menggunakan
pakaian yang tidak aman ketika bekerja, dan mengambil posisi bekerja yang
tidak selamat.
5. perilaku berbahaya terjadi melalui tiga fase, ketiga fase tersebut bekerja
secara bertahap, dimana fase pertama mempengaruhi fase kedua, fase kedua
mempengaruhi fase ketiga, dan hasil dari ketiga fase tersebut adalah
munculnya perilaku berbahaya penyebab kecelakaan kerja.
6. Behavior Based Safety merupakan sebuah alat untuk mengobservasi perilaku
demi menciptakan perilaku aman dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
B. Saran
1. Menghindari terjadinya kecelakaan kerja, khususnya yang bekerja di bagian
maintenance atau bagian pemeliharaan/perawatan untuk mesin-mesin
produksi perlu melengkapi semua pekerjaan dengan suatu prosedur kerja
yang telah dianalisa sesuai dengan tingkat risiko bahayanya dan
mensosialisasikan prosedur kerja tersebut kepada seluruh pekerja secara
berkala untuk mengingatkan para pekerja kembali.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan pembinaan dan pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja khususnya mengenai program Behavior Based Safety
DAFTAR PUSTAKA
Grimaldi, John V. and Simonds, Rollin H., 1975, “Safety Management”, Illinois:
Richard D. Irwin, Inc.
Ningsih, Ayu, dkk, 2013, ‘Evaluasi Pelaksanaan Behavior Based Safety Pada
Program Stop Dalam Membentuk Perilaku Aman Tenaga Kerja Di Pt X
Tahun 2013’, The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health,
Vol. 2, No. 1.
Sodah, Siti, 2015, ‘Penerapan Program Behavior Based Safety (Bbs) Dan
Kecelakaan Kerja Di Pt Inalum Kuala Tanjung Tahun 2014’, Jurnal
Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Vol. 4, No. 1.
Piri, dkk, 2012, ‘Pengaruh Kesehatan, Pelatihan Dan Penggunaan Alat Pelindung
Diri Terhadap Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Konstruksi Di Kota
Tomohon’, Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING, Vol. 2, Vol. 4, ISSN
2087-9334 (219-231)