Anda di halaman 1dari 1

1.

Jelaskan kontraksi otot mengikuti fenomena “all or none” sedangkan kontraksi otot
rangka tidak demikian!
Jawab : Bila otot dirangsang, seluruh ototnya akan berkontraksi secara maksimal jika
rangsangan lebih besar dari nilai ambang rangsang atau tidak berkontraksi sama sekali
jika rangsangan lebih kecil dari nilai ambang rangsang. Demikian pula jika satu serabut
otot lurik dirangsang, serabut otot itu akan berkontraksi secara maksimal atau tidak
berkontraksi sama sekali atau yang disebut prinsip All or None. Sedangkan kontraksi otot
rangka tidak mengikuti prinsip “all or none” karena otot akan berkontraksi lebih kuat
apabila stimulus yang mengenainya kuat dan berkontraksi lebih lemah bila stimulus yang
mengenainya lebih lemah.
2. Jelaskan peranan ATP dan fosfagen dalam kontraksi otot!
Jawab : Sumber energi untuk kontraksi otot adalah adenosin trifosfat (ATP).
Yangmemiliki rumus : Adenosin-PO3-PO3-PO3-. Ikatan yang melekatkan dua
fosfatradikal terakhir adalah ikatan fosfat berenergi tinggi. Setiap ikatan menyimpan7300
kalori energi per mol ATP di bawah kondisi standar. Pemindahan fosfat pertama
mengubah ATP menjadi adenosin difosfat (ADP), dan pemindahan fosfatyang kedua
mengubah ADP menjadi adenosin monofosfat (AMP). Jumlah ATP didalam otot hanya
cukup untuk mempertahankan daya otot yang maksimal kira-kira 3 detik.Fosfokreatin
(keratin fosfat) adalah senyawa kimia yang mempunyaiikatan fosfat berenergi tinggi,
dengan rumus : kreatin -PO3-. Senyawa ini dapatdihancurkan menjadi keratin dan ion
fosfat, melepaskan energi dalam jumlah besar. Kebanyakan sel otot mempunyai
fosfokreatin 2 atau 4 kali lebih banyakdibanding ATP. Gabungan dari sel ATP dan sel
fosfokreatin disebut sistem energy fosfagen, dapat menyediakan daya otot maksimal
selama 8-10 detik.

Anda mungkin juga menyukai