Anda di halaman 1dari 8

SKALA WAKTU GEOLOGI

TUGAS
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi
dosen pengampu :
Prof. Fransisca Sudargo T, M.Pd.
Dra. Ammi Syulasmi, M.S.
Dr. Hernawati, S.Pt, M.Si.

oleh:

Biologi C 2015

Kelompok 5

Danoe Kusumah R. 1505950

Rizki Amelia 1501634

Widya Nur Septiani 1506533

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2018
1. Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa pada awalnya bumi kita
merupakan suatu daratan yang utuh ?
Jawab :

Pergerakkan Tectonic plate


(Putra,2010)

 Alfred Wegener, berteori bahwa dulu, Bumi terdiri dari satu benua besar yang
bernama Pangaea. Wegener juga menemukan fosil sebuah tanaman yang mirip
didaerah berbeda: Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartica.
Ketika Wegener melakukan plot lokasi fosil yang sama, ternyata fosil tersebut
terbentang pada region pangea yang sama.Alfred Wegener juga menemukan
pegunungan yang mirip di Afrika Selatan dan di Argentina.
 Alfred Wegener juga mengatakan ternyata adanya kecocokan benua yang jika
dapat digabungkan seperti puzzle yang dapat membentuk suatu daratan besar
yaitu super kontinen pangean. Seperti adanya kemiripan garis pantai pada
benua Afrika dan Amerika
 Dua peneliti lain, Harry Hess dan Robert Dietz, mendukung ide Wegener.
Mereka juga berteori bahwa lantai laut Atlantic, bergerak beberapa cm setiap
tahunnya.
 Adanya kesamaan jenis batuan. Jika benua dalam suatu waktu bergabung
maka batuan dan pegunungan pada waktu dan lokasi yang berdampingan juga
di benua yang berhadapan haruslah sama. Jalur pegunungan Applachian yang
berada di tumor benua Amerika utara dengan sebaran timur laut secara tiba-
tiba menghilang dipantai Newfoundland. Di Timur Greenland, Irlandia,
Inggris dan Norwegia terdapat pegunungan yang memiliki umur yang sama
dengan pegunungan Appalachian yang bila diletakkan pada lokasi sebelum
terjadinya pemisahan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur
pegunungan yang menerus.

2. Bagaimanakah pembagian waktu pada skala geologi hingga penamaan


formasinya ?

Jawab :
Seorang ahli geologi Italia bernama Giovani Arduino (1760) mengusulkan
pembagian skala waktu geologi menjadi Primer (Tertua), Sekunder (Menengah),
Tersier (Termuda) dan Kwarter (pada masa berikutnya zaman ini dimasukkan dalam
pembagian skala waktu karena dianggap lebih muda daripada zaman tersier)
Pada perkembangan selanjutnya, istilah Primer dan Sekunder tidak
digunakan hingga sekarang.Pembagian menjadi masa didasarkan atas adanya
perkembangan kehidupan yang sudah nyata atau jenis fosil yang ditemukan. Pada
dasar semua sedimen dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil.
Masa ini kemudian disebut Azoikum (a = tidak, zoon = kehidupan). Di atas
kehidupan ini kemudian menyusul lapisan-lapisan batuan yang hanya mengandung
sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama tumbuhan tingkat
rendah yang menghasilkan gamping. Masa pembentukan sedimen ini yang kemudian
dikenal sebagai Proterozoikum (Proto = masa lampau, zoon = kehidupan).
Setiap masa dibagi-bagi menjadi beberapa zaman. Pembagian menjadi
zaman terutama didasarkan atas kumpulan kehidupan yang terkhususkan. Pemberian
nama untuk zaman tersebut didasarkan atas macam-macam alasan. Beberapa
diantaranya didasarkan atas nama wilayah tipe tempat di mana singkapan untuk
zaman tersebut tersingkap lengkap, misalnya Devon, Perm, Yura yang lainnya
didasarkan atas nama dari suku angsa yang tinggal di daerah itu, misalnya
Kambrium yang semula berasal dari Kimbria. Adapun yang didasarkan atas sifat
dari batuan yang mula-mula digolongkan ke dalam zaman tersebut, misalnya
Karbon, Kapur atau yang berasal dari pembagian yang semula, misalnya Trias.
3. Bagaimana hipotesis tentang pemisahan Pangea, dan bukti apakah yang
menguatkan hipotesis tersebut?
Jawaban:
Pada hakekatnya hipotesa pemisahan benua adalah suatu hipotesa yang
menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenal
sebagai super-kontinen yang bernama Pangea. Super-kontinen Pangea ini diduga
terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti
saat ini. Bukti-bukti tentang adanya super-kontinen Pangea pada 200 juta tahun yang
lalu didukung oleh fakta-fakta sebagai berikut:
a. Kecocokan/kesamaan garis pantai
b. Persebaran fosil
c. Kesamaan jenis batuan, seperti pada Batuan di Afrika Barat mirip dengan
batuan Amerika Selatan sebelah timur.
d. Bukti paleoklimatik (iklim purba)
e. Pengapungan benua dan paleomagnetisme

4. Ada beberapa teori tentang terbentuknya kepulauan Indonesia. Beri penjelasan


tentang kelemahan dan kekuatannya sehingga ada teori yang gugur!
Jawaban:
a. Hipotesis pemisahan Pangea menjadi Laurasia dan Gondwana: 180 juta tahun
yang lalu ada meteor jatuh di ujung Amerika Selatan, sehingga bumi hilang
keseimbangan dan terjadi pergeseran benua Pangea menjadi Laurasia
(sebagian Asia, Eropa, dan Amerika Utara) dan Gondwana (Antartika,
Australia, Neotropik, dan sebagian Asia Selatan) serta jalur yang
memisahkannya dinamakan laut Tethys. Bukti yang menguatkan:
1. Batuan di Afrika Barat mirip dengan batuan di Amerika Selatan sebelah
timur
2. Bentuk teluk di Afrika Barat setangkup dengan Amerika Selatan dekat
Guyana dan Brazil
3. Bukti adanya fosil tumbuhan paku-pakuan Glossopteris dan reptilia jenus
Lystrosaurus dan Mesosaurus
b. Hipotesis Alfred Wegener: 200 juta tahun yang lalu superkontinen (Pangea)
mulai terpecah-pecah menjadi kontinen yang lebih kecil, kemudian berpindah
secara mengapng dan menempati posisinya seperti sekarang. Bukti yang
menguatkan:
1. Kesesuaian kontingen antara Amerika Selatan dan Afrika Barat
2. Fosil tumbuhan Glossopteria yang ditemukan menyebar secara luas di
benua-benua selatan, seperti Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan
Antartika. Sedangkan fosil reptil Mesosaurus ditemukan di Amerika
Selatan bagian timur dan Afrika bagian barat
3. Kesamaan tipe dan struktur batuan di Pegunungan Appalachian, Amerika
Serikat bagian timur dengan pegunungan di Greenland dan Eropa Utara
4. Paleoklimatik, di akhir Paleozoikum. Sebagian besar daerah belahan bumi
bagian selatan telah ditutupi oleh lempengan es yang tebal, meliputi
daerah Amerika Selatan, Afrika bagian selatan, India, dan Australia. Hal
ini juga ditemukan di daerah sekitar 30o di dekat khatulistiwa, yang
beriklim tropis dan subtropis juga ditutupi es.

5. Bagaimana hipotesis tentang pergerakan benua dari Pangea hingga ke masa


kini?
Jawaban:
Hipotesis berkembang dari:
a. Masa Pangea (200 juta tahun yang lalu): Benua Pangea merupakan super
benua/superkontinental yang terbentang dari kutub utara hingga kutub selatan.
Samudera Panthalassa berkembang menjadi samudra Pasifik. Laut Mediterania
merupakan sisa laut Tethys.
b. Akhir Periode Trias (180 juta tahun yang lalu), Masa Laurasia dan Gondwana:
kira-kira 20 juta tahun setelah terjadi pergeseran benua, Pangea terpisah menjadi
Laurasia dan Gondawa. Laurasia meliputi sebagian Asia, Eropa, Amerika Utara;
sedangkan Gondwana meliputi: Antartika, Australia, Afrika, Amerika
Neotropika, dan sebagian Asia Selatan.
c. Akhir periode Jurasik: 135 juta tahun yang lalu, kondisi geografi bumi mengalami
perubahan karena berkali-kali terjadi pergeseran Pangea. Superkontinen Pangea
terpisah menjadi benua-benua. Amerika Utara belum bersatu, Amerika selatan
masih bersatu dengan Afrika. Benua Australia masih bersatu dengan Antartika,
dan pada periode ini kepulauan Indonesia belum terbentuk.
d. Akhir Periode Kreta: 65 juta tahun yang lalu, keadaan geografi bumi mengalami
perubahan. Amerika Utara bergerak ke arah barat daya, sementara Amerika
selatan berpisah dari Afrika kemudian bergerak ke arah barat laut. Benua
Australia bergerak ke arah timur laut memisahkan diri dari Antartika.
e. Periode Kenozoik: keadaan geografi bumi masa kini Proses pemisahan benua
menjadi daratan dapat dijelaskan melalui teori Wegener tentang pergeseran
benua.
6.
7. Bagaimanakah terjadinya perubahan iklim bumi?
Jawaban:

Terjadinya perubahan iklim terbesar di bumi disebabkan oleh pergeseran


superkontinen kearah kutub dan ke arah ekuator. Akibat pergeseran ini maka
sebagian daratan akan berada di daerah kutub yang dingin, sebagian lagi akan
berada pada daerah ekuator yang panas dan mengandung curah hujan yang tinggi,
sebagian lagi berada pada daerah subtropika yang kering. Distribusi iklim di daratan
juga dipengaruhi oleh munculnya deretan pegunungan baru sebagai akibat adanya
pergeseran benua. Kondisi ini menimbulkan pengaruh langsung terhadap curah
hujan di berbagai tempat, sehingga ada daerah dengan curah hujan tinggi da nada
pula daerah kering yang merupakan daerah “bayangan hujan”. Perubahan iklim
bumi terjadi secara alamiah saat matahari masuk ke bumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke luar angkasa. Sebagian sinar matahari
yang dipantulkan akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi
yang sering disebut gas rumah kaca sehingga sinar tersebut terperangkap dalam
bumi. Peristiwa alam ini dikenal dengan efek rumah kaca. Masalah timbul ketika
aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca secara
signifikan, sehingga menyebabkan akumulasi panas di atmosfer yang
mempengaruhi sistem iklim global. Hal ini menyebabkan naiknya temperature rata-
rata bumi yang dikenal sebagai pemanasan global. Pemanasan global pada akhirnya
menyebabkan terjadinya perubahan iklim atau tepatnya perubahan beberapa
variabel iklim suhu udara dan curah hujan.

8. Apa kaitan biogeografi dengan evolusi?


Jawaban:
Kaitan biogeografi dengan evolusi sangat erat. Studi biogeografis
memperlihatkan bahwa suatu spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian
menyebar menuju keluar dari titik atau tempat asal. Beberapa spesies kemudian
menjadi lebih luas distribusinya, tetapi mereka tidak dapat melewati barrier-barier
alamiah yang terpisah daerah biogeografis yang besar. Oleh karena itu, meskipun
lingkungan hidup sesungguhnya identik pada daerah biogeografis berbeda, jarang
ditempati oleh spesies yang sama. Buktinya, setiap daerah geografi besar di dunia
mempunyai karakteristik kelompok tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di
Australia semacam kanguru (marsupial) mempunyai kantong yang berperan sebagai
tempat menyusui dan melindungi anaknya, pada daerah biogeografi yang lain
kangguru (marsupial) hamper tidak ditemukan. Selanjutnya, catatan fosil setiap
daerah menampilkan suatu garis evolusioner kejadian-kejadian biologis yang
terpisah dari semua daerah-daerah lain. Dengan setiap garis evolusioner, banyak
fosil-fosil yang telah ditemukan dapat dibentuk atau disusun suatu spesies yang
pernah hidup pada daerah tertentu.
9. Bagaimana pola distribusi flora masa kini?
Jawaban:
Pola distribusi flora masa kini, yaitu terutama di kepulauan Indonesia.
Terbagiatas beberapa daerah yang dibatasi oleh garis Weber dan garis Wallace.
Dimana Weber melakukan penelitian dengan membuat garis khayal di sebelah timur
Indonesia karena terdapat kesamaan floranya dengan flora Asia. Sedangkan Wallace
melakukan penelitian di bagian barat kepulauan Indonesia dan membuat garis
khayal di sebelah barat Indonesia yang memiliki kemiripan dengan Asia bagian
barat dan Australia bagian timur. Hal ini sering disebut sebagai daerah Wallace.
Pola distribusi tumbuhan dapat mempunyai sebaran yang luas atau hanya pada
tertentu. Sifat distribusinya dapat berhubungan atau sambung menyambung dengan
wilayah lainnya “continue” atau dapat pula terpisah dengan wilayah lain yang
berjauhan “discontinue”.
Berdasarkan pada ada tidaknya tumbuh-tumbuhan di berbagai wilayah bumi
maka terdapat distribusi 3 kelompok taksa tumbuhan, yaitu:

a. Tumbuhan tersebar luas

b. Tumbuhan endemik
c. Tumbuhan discontinue

Anda mungkin juga menyukai