Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

ULTRASONOGRAFI KEHAMILAN NORMAL

DEPARTEMEN RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO


YOGYAKARTA

Oleh:

Lathifa Nadhya Indraswari

10 / 298958 / KU / 13844

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015
BAB I

Pendahuluan

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu bentuk imaging diagnostic


(pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat
mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan
sekitarnya. Diagnostic dengan USG menggunakan gelombang suara pada
frekuensi tertentu. Gambar yang diperlihatkan di layar USG dihasilkan oleh
gelombang suara yang memantul dari janin atau struktur yang tercitra. Gelombang
ultra mempunyai frekuensi diatas 20.000 Hertz. Panjang gelombang suara syatu
alat USG sangat penting artinya karena akan menentukan kemampuan resolusi
alat tersebut.

Pada intensitas yang sangat tinggi, jaringan manusia dapat mengalami


kerusakan akibat panas, namun dalam intensitas yang rendah pencitraan real time
belum pernah dilaporkan adanya risiko pada janin. Pemeriksaan ini bersifat
noninvasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan
cepat, aman, dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostic yang tinggi.
Tidak ada kontraindikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan
memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, diagnostic
ultrasonic berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG mempunyai
peranan yang penting untuk menentukan kelainan berbagai organ tubuh.

Prinsip USG

Ultrasonic adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada


kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20-
20.000 Cpd (cicles per detik = Hz). Pemeriksaan USG ini menggunakan
gelombang suara yang frekuensinya antara 1-10 MHz (1-10 6 Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal
yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat
gaya mekanis pada Kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini
disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG

selanjutnya. Bentuk Kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik.
Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, Kristal akan mengembang
dan mengkerut, maka akan dihasilakan gelombang suara frekuensi tinggi.

Cara kerja alat ultrasonografi

Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang


suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energy akustik
oleh transduser yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang
akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam eko sesuai
dengan jaringan yang dilaluinya.

Pantulan eko yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur


transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan
selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar osiloskop. Dengan
demikian bila transduser digerakkan seolah-olah kita melakukan irisan-irisan pada
bagian tubuh yang diinginkan dan gambaran irisan irisan tersebut akan dapat
dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance acustic tertentu.
Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam eko, jaringan
tersebut dinamakan echogenic. Sedang pada jaringan yang homogeny hanya
sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut anechoic atau echofree atau bebas
eko. Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites,
pembuluh darah besar, pericardial atau pleural effusion. Dengan demikian kista
dan suatu massa solid dapat dibedakan.

Layar Monitor

Model penampilan gambar pada monitor dikenal beberapa mode sebagai berikut:

1. A-Mode ( Amplitude modulation) : Dalam system ini, gambar yang diperoleh


berupa garis-garis vertical pada osiloskop. Tinggi garis defleksi sesuai dengan
besar amplitude energy eko yang diterima transduser. Biasanya dipakai pada
pemeriksaan serebral.

2. B-Mode (Brightness Modulation) : Pada layar monitor, eko nampak sebagai


suatu seri titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas eko yang
dipantulkan. Gema yang kuat berwarna putih dan yang lemah berwarna hitam
sedangkan diantaranya berwarna abu-abu sesuai intensitas yang dimilikinya.
Dengan system ini maka diperoleh gambaran dalam 2 dimensi berupa penampang
irisan tubuh, cara ini disebut B scan.
3. M-Mode (Motion Modulation) : digunakan untuk melihat benda-benda yang
bergerak, misalnya alat ini biasa dipakai untuk memeriksa jantung. Transduser
tidak digerak-gerakkan. Disini jarak antara transduser dengan organ yang
memantulkan eko selalu berubah, misalnya jantung dan katupnya. Gambar layar
monitor berupa garis bergelombang.

4. Real Time : Teknologi yang dimiliki telah mampu menghasilkan hasil


pencitraan USG sebagai gambaran hidup. Hal ini disebabkan citra yang
didapatkan mampu membentuk dan mengganti satu potongan gambar lainnya
secara cepat kemudian digabungkan sehingga membentuk seperti film (cinema).
Setiap detik dapat dihasilkan puluhan potongan gambar sehingga gambar tersebut
berkelanjutan. Gambar seperti ini disebut Real Time Scanning, sehingga dapat
membuat gambaran cross sectional tapi juga dapat mengikuti pergerakan dari
organ-organ/target yang diinginkan.

Penyulit

Suatu penyulit yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena


USG tidak mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen
gelombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan
rongga-rongga yang mengandung gas, 99% akan dipantulkan. Dengan demikian
pemeriksaan USG paru dan tulang pelvis belum dapat dilakukan. Dan
diperkirakan 25% pemeriksaan abdomen diperoleh hasil yang kurang memuaskan
karena gas dalam usus. Penderita gemuk agak sulit, karena lemak yang banyak
akan memantulkan gelombang suara yang kuat.

Persiapan

Sebenarnya tidak diperlukan persiapan khusus. Walaupun demikian pada


penderita dengan obstipasi, sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia.
Untuk pemeriksaan alat-alat rongga perut bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam
keadaan puasa dan pagi hari dilarang makan dan minum yang dapat menimbulkan
gas dalam perut karena akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa. Untuk
pemeriksaan kandung empedu dianjurkan puasa sekurang-kurangnya 6 jam
sebelum pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang maksimal. Untuk
pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis, buli-buli harus penuh.

Pemakaian klinis

USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan


organ tubuh. USG digunakan antara lain :

1. menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.

2. membedakan kista dengan massa yang solid.

3. mempelajari gerakan organ (jantung, aorta, vena kava), maupun gerakan


pergerakan janin dan jantungnya.

4. pengukuran dan penentuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetal-


sefalometri, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk biopsy.
Menentukan volum massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli,
ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus dan lain-lain).

5. biopsy jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat
dimonitor pada layar USG.

6. menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan


posisinya, dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah
radioterapi, besar dan posisi tumor dapat pula diikuti.
BAB II

Isi

USG kehamilan

Karena USG tidak bersifat invasif dan tidak memberikan efek radiasi terhadap
pasien, USG ini sangat bermanfaat dalam menilai perkembangan kehamilan.
Manfaat dari USG pada kehamilan dapat dikelompokkan berdasarkan trimester.
Manfaat USG pada kehamilan trimester I :

1. Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.


2. Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau
cacat bawaan
3. Meyakinkan adanya kehamilan
4. Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan
ektopik
5. Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
6. Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
7. Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan
janin.
8. Menduga adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar,
9. Mendeteksi berbagai hal yang misalnya adanya kista atau mioma.

Anatomi fetus yang dapat diperiksa pada trimester ini:

1. Uterus
2. Ovarium
3. Kantung kehamilan (Gestational sac)
4. Kantung kuning telur (Yolk sac)
5. Embrio dan janin < 12 minggu
Manfaat USG pada kehamilan trimester II & III :

1. Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu apabila pertumbuhan rahim


terlalu cepat disebabkan berlebihnya cairan amnion atau bukan.
2. Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan
menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
3. Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelainan premature.
4. Menentukan letak janin (memanjang atau membujur), atau terlilit tali
pusar sebelum persalinan.
5. Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.

Pemeriksaan anatomi janin pada trimester II dan III mencakup pencitraan:

1. Kepala fetus termasuk ventrikel (cerebral ventricles) dan fossa posterior


2. Tulang punggung (spine), vertebra
3. Perut (abdomen) terutama pada tempat insersi tali pusat
4. Ginjal
5. Vesica urinaria
6. Jantung
7. Lokasi plasenta
8. Cairan amnion

Macam-macam USG kehamilan :

1. Transabdominal Sonografi (TAS)

2. Transvaginal Sonografi (TVS)

Perbedaan diantara keduanya terdapat dalam tabel di bawah ini :

Transabdominal Transvaginal ultrasound


ultrasound
Probe type 3 MHz general 8 MHz endocavitary
abdominal probe probe
bladder Full empty
Scaning field Wide, less resolution Narrow, increase
resolution
gestation Later earlier

Setelah sedikit pengenalan mengenai manfaat dan macam-macam pemeriksaan


USG pada kehamilan, alangkah sebaiknya kita mengingat kembali anatomi sistem
reproduksi wanita.

Pada pemeriksaan USG transabdominal, yaitu :


1. Long axis atau sagittal view.

2. short axis atau transverse view


Pada pemeriksaan USG transvaginal, yaitu :

1. long axis atau sagittal position I-probe aimed anterior

2. long axis / sagittal position 2-probe aimed posterior


3. short axis / coronal position I-probe aimed anterior

variasi posisi uterus :


Struktur embrio yang terlihat pada pemeriksaan USG transabdominal dengan
USG transvagina :

Struktur embrionik USG transvaginal USG transabdominal


Gestational sac Minggu ke 4,5-5 Minggu ke 5,5-6
Yolk sac Minggu ke 5-5,5 Minggu ke 6-6,5
Fetal pole Minggu ke 5,5-6 Minggu ke 6,5-7
Fetal heart beat Minggu ke 6 Minggu ke 7

1. Gestational sac

 Tanda utama pada kehamilan


 Pseudogestational sac dari kehamilan ektopik dapat terlihat

2. Yolk sac

Definisi dari kehamilan intrauterine :

1. Cheerio sign (+)


2. Gestational sac + yolk sac
3. Adanya fetal pole dengan heart
beat (tambahan)
3. Fetal pole

4. Fetal heart beat

Normal fetal heart rate : 120-160 bpm.

Kita dapat menentukan usia janin dengan menghitung :

1. crown rump length (CRL) pada trimester I


2. skull biparietal diameter (BD) pada trimester II

3. femur length (FL) pada trimester III

Age USG Description and Anatomically


(week)
4 Mulai terlihat gestational sac
6 Perkembangan fetal dimulai.
Apabila kehamilan kembar
akan mulai terlihat.

7 Tampak yolk sac dan fetal


pole membesar

8 Tampak arm dan leg bud

9 Kelopak mata masih


menutup. Kepala membesar
dan rounded. Genitalia
eksterna belum dapat
dibedakan
10 USG akan memperlihatkan
bagian-bagian tubuh yang
lebih detail dari minggu-
minggu sebelumnya.
Intestinal sudah di abdomen,
kuku tangan mulai terbentuk
11 Wajah, ektremitas atas dan
bawah

12 Genitalia eksterna sudah


dapat dibedakan. Well-
defined neck.
13 Tampak wajah janin.

14 Kepala tegak. Mata mengarah


ke depan. Telinga sudah
mendekati ke posisi
sebenarnya. lower limb
berkembang. Kuku kaki
tumbuh.

15 Tampak kepala telah tegak

16 Telinga sudah berada di


posisi definitifnya.
17 Breast protrude tampak jelas

18 Janin mulai bergerak-gerak


untuk pertama kali. Bisa
dirasakan oleh ibu.

19 Vertebra tampak
tervisualisasi

20 Muncul lanugo. Janin mulai


melakukan thumb sucking

21 Janin bergerak-gerak
22 Kulit mulai mengeriput,
translusen, pink menjadi
merah.

23 Tervisualisasi genitalia
eksterna

24 Kuku tangan bertambah.


Tubuh mulai bersandar.

25 Upper limb tampak flexi


27 Kelopak mata sebagian
membuka. Muncul bulu mata.

28 Mata terbuka lebar.

30 Testes descending

32 Kuku tangan mencapai ujung


jari.
36 Lanugo menghilang. Tubuh
montok. Flexi ekstremitas.
Firm grasp.

38 Prominent chest; breast


protrude.
BAB III

Kesimpulan

USG bermanfaat di bidang kebidanan dan kandungan. Selain prosedurnya


yang tidak invasif, USG tidak menimbulkan ionisasi pada pasien. Manfaat USG
yaitu :

1. Menentukan adanya kehamilan  adanya gestational sac (GS) : 4 – 5


mgg.

2. Kehamilan intra/ extra uterine.

3. Menentukan umur kehamilan (BPD)

4. Kelainan-2 yang lain : missed abortion; blighted ovum dll.

5. Menentukan hamil tunggal/ kembar.

6. Evaluasi cairan/ amnion : hydramnion

7. Evaluasi placenta : letaknya.

8. Menentukan letak janin.

9. Denyut jantung janin (DJJ) :  8 mgg.

10. Kelainan congenital : hydrocephalus.

11. Menentukan jenis kelamin


Daftar Pustaka

Adhi Pribadi, et al. 2011. Ultrasonografi Obstetri dan Ginekologi. 1 ed. Jakarta:
CV Sagung Seto.

Rasad, S., 2005. Radiologi Diagnostik. 2 ed. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Keith L. Moore, T. P., 2008. The Developing Human (Clinically Oriented


Embryology). 8 ed. Philadelpia: Saunders Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai