Anda di halaman 1dari 22

Oleh:

La Ode Sumarlin

Program Studi Kimia


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Metabolisme adalah proses sel mengekstrak energi dari
lingkungannya dan mengkonversi bahan makanan menjadi
komponen-komponen sel melalui jaringan reaksi kimia yang
terintegrasi sangat rapi.

4 fungsi spesifik :
(1) Memperoleh energi kimia
(2) Mengubah molekul-molekul nutrien menjadi unit pembangun makromolekul
(3) Menggabungkan molekul pembangun menjadi protein, asam nukleat, lipid
dan lain-lain
(4) Membentuk dan mendegradasi biomolekul untuk fungsi khusus sel.
Metabolisme ada 2 yaitu
1. Katabolisme merupakan penguraian senyawa makromolekul
menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana atau menjadi unit-unit
senyawa penyusunnya. Misalnya penguraian karbohidrat menjadi
glukosa dalam sistim pencernaan, atau penguraian glukosa menjadi
CO2, air, energi dalam bentuk ATP melalui proses glikolisis dan siklus
asam sitrat.
2. Anabolisme, yang juga disebut biosintesis, fase pembentukan atau
sintesis dari metabolisme, molekul pemula atau unit pembangun yang
lebih kecil disusun menjadi makromolekul besar yang merupakan
komponen sel, seperti protein dan asam nukleat. kompleksitas
struktur, proses ini memerlukan input energi bebas, yang diberikan
oleh pemecahan ATP menjadi ADP dan fosfat. Biosintesis beberapa
komponen sel juga memerlukan atom hidrogen berenergi tinggi yang
disumbangkan oleh NADPH. Katabolisme dan anabolisme terjadi
secara bersamaan di dalam sel dan kecepatan prosesnya diatur sendiri-
sendiri.
Hubungan energi di antara lintas katabolik dan anabolik.

Kandungan energi nutrient Kandungan energi nutrient


Karbohidrat CO2
Lemak Katabolisme H2O
Protein NH3

ADP +HPO42- ATP


NAD- NADH Energi Kimia
NADP+ NADPH
FAD FADH2

Molekul Prekursor
Asam amino
Makromolekul sel
Gula
Protein
Asam-asam lemak
Polisakarida Anabolisme Basa-basa Nitrogen
Asam Nukleat
Pengaturan lintas metabolik

1. Enzim Alosterik. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling cepat memberikan respon. Enzim
ini mampu mengubah aktivitas katalitiknya sebagai respon terhadap molekul efektor pemberi
rangsangan atau penghambat. Enzim ini biasanya terletak pada atau di dekat permulaan dari
suatu urutan multi enzim dan menjadi penentu batas kecepatan. Biasanya merupakan reaksi
tidak dapat balik (irreversibel) -----HARPER 154
2. Pengaturan hormon. Biasanya ini terjadi pada organisme tingkat tinggi. Hormon adalah
pembawa pesan kimiawi yang disekresi oleh berbagai kelenjar endokrin dan diangkut oleh darah
menuju jaringan atau organ lain, tempat hormon melakukan rangsangan atau hambatan beberapa
aktivitas metabolik spesifik. Contohnya adalah hormon adrenalin----ANIMASI
3. Pengontrolan konsentrasi enzim. Konsentrasi suatu enzim pada suatu waktu tertentu
merupakan akibat dari keseimbangan di antara kecepatan sintesa dan kecepatan degradasinya.
Sebagai contoh, jika seekor hewan diberikan diet berkarbohidrat tinggi dan berprotein rendah,
enzim hati yang secara normal menggunakan asam amino menjadi asetil KoA terdapat pada
konsentrasi yang amat rendah. Karena terdapat hanya sedikit kebutuhan bagi enzim ini selama
hewan dipertahankan pada diet protein rendah, enzim dengan sendirinya tidak dibuat dalam
jumlah besar. Tetapi, jika hewan diberikan diet yang kaya akan protein dalam sehari, hatinya akan
memperlihatkan peningkatan cukup tinggi konsentrasi enzim yang dibutuhkan dalam degradasi
asam amino yang masuk. Jadi, sel hati dapat “menghidupkan” atau “mematikan” biosintesis
enzim-enzim tertentu, tergantung pada sifat-sifat zat makanan yang masuk. Proses ini disebut
induksi enzim
Mengapa diperlukan pengaturan Metabolisme Energi???….. Lihatlah
ilustrasi energi berikut :

Suatu perhitungan kira-kira akan memperlihatkan pentingnya


fosforilasi oksidatif secara kuantitatif dalam tubuh manusia. Seorang
laki-laki dewasa yang normal, dengan berat 70 kg pada jabatan
“business” memerlukan kira-kira 2800 kkal energi per hari. Jumlah
energi ini dapat dihasilkan oleh hidrolisis pada keadaan baku dari kira-
kira 2800/7,3 = 384 mol atau 190 kilogram ATP. Akan tetapi jumlah
total ATP yang sebenarnya terdapat di dalam tubuhnya hanya kira-kira
50 gram. Untuk melengkapi energi kimia bagi kebutuhan tubuh,
sebanyak 50 gram ATP harus diuraikan menjadi ADP dan fosfat dan
disintesis kembali ribuan kali dalam waktu sehari. Selanjutnya
kecepatan perputaran ATP di dalam tubuh juga harus bervariasi, dari
kecepatan yang minimum selama proses tidur sampai kecepatan
maksimum pada aktivitas otot yang intensif. Fosforilasi oksidatif
bukan hanya proses vital yang berkesinambungan, tetapi,
kecepatannya harus diatur pada kisaran yang luas.
Glikolisis ==== LINTASAN UNIK
karena lintasan ini dapat menggunakan oksigen bila oksigen tersedia (aerob) atau
bisa pula bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen (anaerob).

GLIKOLISIS
Proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon , secara enzimatik di dalam
10 urutan reaksi enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat, yang memiliki 3 atom
karbon.

LOKASI GLIKOLISIS

Dalam sitoplasma pada prokariot dan eukariot.

Proses glikolisis adalah untuk menghasilkan energi (kedua—duanya secara langsung sebagai
penyedia substrat untuk siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif).

Glikolisis mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat (yang kemudian
diubah menjadi asetil KoA untuk masuk ke dalam siklus asam sitrat). Dua molekul ATP
dibutuhkan untuk mengawali reaksi dalam jalur glikolitik tetapi empat ATP dihasilkan
kemudian, sehingga akan dihasilkan dua molekul molekul ATP per molekul glukosa yang didegradasi.
Gambaran Umum GLIKOLSIS
Glikolisis merupakan suatu lintas pusat universal dari katabolisme
glukosa, tidak hanya di dalam hewan dan tumbuhan, tetapi juga di
dalam banyak mikroorganisme.
Ada tiga jalur yang dapat dilalui oleh piruvat setelah glikolisis :
1. Piruvat dioksidasi dengan melepaskan gugus karboksilnya sebagai
CO2, untuk membentuk gugus asetil KoA, lalu gugus asetil KoA
dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O dalam siklus asam sitrat.
2. Piruvat dioksidasi menjadi laktat. Jalur ini bersifat anaerobik,
terutama dalam kontraksi otot kerangka ===laktat dehidrogenase
(LDH).
3. Pembentukan etanol yang dikenal dengan fermentasi alkohol dalam
kondisi anaerobik (piruvat karboksilase dan alkohol
dehidrogenase)
Glukosa

Glikolisis (10 reaksi


berurutan)

2 Piruvat

Kondisi Kondisi
anaerobik anaerobik

Kondisi aerobik

2CO2
2 etanol + 2 CO2 2 laktat

Fermentasi alkohol Glikolisis anaerobik di dalam otot


2 asetil KoA yang berkontraksi; fermentasi
laktat

Siklus asam
sitrat

4 CO2 + 4 H2O

Hewan, tanaman, dan banyak sel mikrobial pada


kondisi aerobik
FOKUS PERHATIAN:
1. Fase penggunaan dan
pembentukan ATP
2. Fosforilasi tingkat
substrat dan oksidatif
3. Reaksi reversibel dan
ireversibel
4. Perubahan jumlah
karbon
5. Enzim yang
mengkatalisis
Fosforilasi Tingkat Susbtrat
Ada dua metode sel-sel dalam mensintesis ATP.
1. Fosforilasi oksidatif, meliputi rantai transpor
elektron, menghasilkan ATP yang dihubungkan
dengan oksidasi NADH dan FADH2 menjadi
NAD+ dan FAD.
2. Reaksi sintesis ATP dalam glikolisis (dikatalisis
oleh fosfogliserat kinase dan piruvat kinase)
meliputi transfer langsung fosfat dari gula fosfat
intermediat ke ADP. Reaksi ini dinamakan
fosforilasi tingkat substrat Contoh lain yang
merupakan fosforilasi tingkat substrat adalah
adalah sintesis GTP oleh suksinat dehidrogenase
dalam siklus asam sitrat.
GLIKOGENOLISIS

Ikatan a-1,6

CH2OH HOH C HOH2C


2
H H H
H O O H O
OH H OH H OH H
OH O O O
H HO H HO H HO
Ikatan a-1,4
CH2 CH2OH
HOH2C
H H H H H H
H O O H O O
OH H OH H OH H OH H
OH O O O R
H HO H HO H HO H HO
GLIKOGENOLISIS
HOH C HOH C
HOH2C
HOH2C
2 2
H
H H
H H
H H
H
H
H O
O H
H O
O H
H O
O H
H O
O
OH H OH H OH H + OH H
OH HO OH
O OR
OR OPO33
OPO OR
OR
H H
H HO
O H H
H HO
O H H
H HO
O H H
H HO
O
glikogen (n residu) glukosa-1-fosfat glikogen (n-1 residu)
glikogen (n residu) glukosa-1-fosfat glikogen (n-1 residu)

Glukosa-1-fosfat yang dibebaskan dari glikogen dapat diubah


dengan mudah menjadi glukosa-6-fosfat, suatu zat antara metabolik
utama.

Glukosa-1-fosfat yang terbentuk pada fosforolisis glikogen, harus


diubah menjadi glukosa-6-fosfat untuk dapat masuk ke jalur utama
metabolisme. Pemindahan gugus fosforil ini dikatalisis oleh
fosfoglukomutase
Pemecahan glikogen secara fosforolisis dan hidrolisis

qFosforolisis === Melepaskan glukosa yang


terfosforilasi

qHidrolisis === Melepaskan glukosa bebas yang harus


difosforilasi menggunakan 1 ATP untuk masuk ke
jalur glikolisis

qKeuntungan lain dari pemecahan fosforolisis untuk


sel otot adalah bahwa glukosa-1-fosfat, yang
terionisasi pada kondisi fisiologis, tidak dapat
berdifusi ke luar sel, sedangkan gukosa bisa.
Enzim pemutus cabang diperlukan untuk pemecahan glikogen

Sampai batas tertentu, glikogen dipecahkan hanya oleh fosforilase. Tetapi, ikatan glikosidik a-1,6 pada titik
cabang tidak dapat diputus oleh fosforilase. Terdapat enzim transferase dan a-1,6-glukosidase (debranching enzyme) yang
mengubah struktur bercabang menjadi struktur yang lurus, yang membuka jalan pemecahan selanjutnya oleh fosforilase
Ikatan a-1,4

Ikatan a-1,6

Ikatan a-1,4

Fosforilase
(dilepaskan 8 glukosa-1-fosfat
a b c z

h i j k l
d e f g
transferase
z

h i j k l
a b c d e f g

a-1,6-glikosidase
(satu glukosa dibebaskan)

h i j k l
a b c d e f g
Hati mengandung glukosa-6-fosfatase, suatu enzim
hidrolitik yang tidak terdapat di otot.

Satu fungsi utama hati adalah mempertahankan kadar


glukosa darah agar relatif konstan. Hati melepaskan
glukosa ke dalam darah selama aktivitas otot dan diantara
waktu makan. Glukosa yang dilepaskan akan masuk ke
organ-organ, terutama otak dan otot kerangka. Berbeda
dengan glukosa bebas, glukosa terfosforilasi tidak mudah
berdifusi ke luar sel. Hati mengandung enzim hidrolitik
yaitu glukosa-6-fosfatase, yang memungkinkan glukosa
meninggalkan organ tersebut. Glukosa-6-fosfatase juga
terdapat di ginjal dan usus, tetapi tidak ada di otot dan otak.
Akibatnya, glukosa-6-fosfat ditahan oleh otot dan otak,
yang banyak memerlukan bahan bakar ini untuk
membentuk ATP.

Anda mungkin juga menyukai