Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI RESERVOIR PETROFISIKA PADA RESERVOIR CEKUNGAN TRENTON -

BLACK RIVER APPALACHIAN BERDASARKAN DATA LOG


Ahmad Syauqi
Departemen Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
Email: ahmadsyauqi13@gmail.com

ABSTRAK

Pada awal tahun 2000, terdapat kegiatan eksplorasi pada wilayah cekungan Ordovician Trenton dan
Black River. Terdapat perkiraan dari para ahli geologi bahwa pada cekungan tersebut terdapat banyak
zona reservoir bertipe karbonat dolomit yang berpotensi produktif yang dapat ditemukan di sepanjang
fraktur dolomit dan daerah sesar di seluruh cekungan. Evaluasi reservoar pada analisis petrofisika
dilakukan dengan menentukan korelasi litologi antar log, menghitung volume shale, resistivitas air
formasi, untuk mendapatkan nilai porositas, saturasi air, pada lapisan batuan di bawah permukaan.
Dari analisis log didapatkan masing-masing nilai parameter petrofisika seperti porositas, saturasi,
volume clay dan Rw. Adapun didapatkan zona hidrokarbon pada setiap sumur, namun pada sumur
34175203240000 analisis log kurang tepercaya dikarenakan tidak selaras dengan teori. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya data log pada sumur tersebut. Adapun nilai Rw semakin dalam, nilai nya
semakin menurun. Untuk volume clay digunakan untuk koreksi nilai porositas dan saturasi apabila
menggunakan persamaan simandoux.

1. PENDAHULUAN Deskripsi Reservoir

analisis petrofisika sangat berguna untuk Pada awal tahun 2000, terdapat kegiatan
evaluasi reservoar. Evaluasi reservoar pada eksplorasi pada wilayah cekungan Ordovician
analisis petrofisika dilakukan dengan Trenton dan Black River. Terdapat perkiraan dari
menentukan korelasi litologi antar log, para ahli geologi bahwa pada cekungan tersebut
menghitung volume shale, resistivitas air terdapat banyak zona reservoir bertipe karbonat
formasi, untuk mendapatkan nilai porositas, dolomit yang berpotensi produktif yang dapat
saturasi air, pada lapisan batuan di bawah ditemukan di sepanjang fraktur dolomit dan
permukaan. Penentuan litologi melalui daerah sesar di seluruh cekungan. “kolaboratif
identifikasi log gamma ray bertujuan untuk basinwide” berupaya untuk memahami potensi
membedakan lapisan permeabel atau bukan. pengembangan sumber daya gas alam di wilayah
Log densitas dan log neutron dapat digunakan ini. Upaya tersebut meliputi penyelidikan
untuk menghitung porositas lapisan batuan, dan struktural dan seismik; Analisis stratigrafi;
log resistivitas digunakan untuk mencari saturasi Analisis petrofisika; Geokimia isotop dan analisis
air lapisan. inklusi fluida; Geokimia minyak bumi; Analisis
data produksi dan hasil pengeboran horisontal,
dan pengembangan database GIS berbasis web
pada empat survei geologi negara bagian
(Kentucky, Ohio, Pennsylvania, West Virginia ).

Reservoir Black River-Trenton adalah salah satu Code (1983) terdapat tiga macam
reservoir yang memiliki fasies karbonat yang prinsip dari korelasi yakni:
paling bersih, sehingga dapat dikatakan - Lithokorelasi, yakni
Reservoir pada black river-Trenton menjadi menghubungkan unit yang sama
salah satu fasies reservoir dolomit terbaik yang lithologi dan posisi stratigrafinya
pernah ada. Hal ini dikarenakan nilai produksi - Biokorelasi, yakni secara cepat
dari reservoir trenton diluar ekspetasi, apabila menyamakan fosil dan posisi
dilihat dari tipe reservoirnya (karbonat). Adapun biostratigrafinya.
facies map pada cekungan trenton seperti pada - Kronokorelasi, yakni menyesuaikan
gambar 1.1, terlihat bahwa batuan karbonat umur dan posisi kronostratigrafi.
berupa dolomit, Argicalleous, mendominasi Log adalah suatu terminologi yang
wilayah sehingga sering dijumpai reservoir secara original mengacu pada hubungan
berupa batuan karbonat. nilai dengan kedalaman, yang diambil
dari pengamatan kembali (mudlog).
Adapun syarat untuk dapat
dilakukannya korelasi well log antara
lain adalah adanya nilai kedalaman, nilai
ketebalan, sedikit gangguan struktur
(unfaulted), dan minimal terdapat 2
data log pada daerah pengamatan.
b. Perhitungan Volume Shale
Untuk menghitung volume shale,
digunakan log GR karena shale sangat
radioaktif dibandingkan dengan batu
pasir atau karbonat. Untuk
perhitungannya diawali dengan
mencari nlai Indeks Gamma Ray dengan
rumus:

Gambar 1.1 Fasies map pada cekungan


Trenton Setelah didapat nilai IGR maka
ditentukan nilai volume shale dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA masing-masing jenis batu, untuk batu
a. Korelasi Well Log yang terkonsolidasi, digunakan rumus:
Korelasi adalah penghubungan titik-titik
kesamaan waktu atau penghubungan
Untuk yang tidak
satuan-satuan statigrafi dengan
terkonsolidasi,digunakan rumus:
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Menurut North American Stratigrafi
c. Parameter Archie
e. Matrix Densitas
Parameter Archie yang dimaksud adalah nilai
a,m, dan n. Adalah tortuosity factor, m adalah Berikut adalah densitas dari material geologi
eksponen sementasi, dan n adalah eksponen secara umum (Telford e al.1990)
saturasi. Nilai a,m,n dihitung berdasarkan data
Material Type Density Approximate
core.
Range Average
Adapun nilai m dan n pada wilayah-wilayah Density
amerika pada data core seperti pada tabel
Sedimentary
berikut (Coales, G.R):
rocks

Alluvium 1.96-2.00 1.98

Clay 1.63-2.60 2.21

Garvel 1.70-2.40 2.00

Loess 1.40-1.93 1.64

Silt 1.80-2.20 1.93

Soil 1.20-2.40 1.92

Sand 1.70-2.30 2.00

Sandstone 1.61-2.76 2.35

Shale 1.77-3.20 2.40

d. Resistivitas air formasi (Rw) Limestone 1.93-2.90 2.55


Untuk perhitungan Resistivitas air
Dolomite 2.28-2.90 2.70
formasi digunakan kurva log SP dengan
persamaan (Bateman & Konen, 1977): Chalk 1.53-2.60 2.01

Halite 2.10-2.60 2.22

Glacier ice 0.88-0.92 0.90

Igneous rocks

Rhyolite 2.35-2.70 2.52

Granite 2.50-2.81 2.64


Dengan
Sp = harga kurva log SP Andesite 2.40-2.80 2.61
K= konstanta
Syenite 2.60-2.95 2.77
R2 = Nilai Rmf pada kedalaman tertentu
Rw= Nilai resistivitas air formasi Basalt 2.70-3.30 2.99
Tf= suhu formasi
Gabbro 2.70-3.50 3.03 saturasi air dihitung menggunakan persamaan
Simandoux sebagai berikut:
Metamorphic
rocks

Schist 2.39-2.90 2.64

Gneiss 2.59-3.00 2.80 Dimana


Sw : Saturasi air
Phylite 2.68-2.80 2.74
Rw : Resistivitas air formasi.
Slate 2.70-2.90 2.79 Rt : Resistivitas formasi.
Vsh : Volume serpih.
Granulite 2.52-2.73 2.65 Rsh : Resistivitas serpih
FR : Faktor resistivitas formasi = m
Amphibolite 2.90-3.04 2.96 : Porositas.
m : Eksponen sementasi (1.8)
Eclogite 3.20-3.54 3.37 n : Eksponen saturasi

3. METODOLOGI PENELITIAN
f. Perhitungan Porositas
 Penentuan Raw Data
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan - Analisis Sumur Log
antara volome batuan yang tidak terisi oleh
Raw data yang digunakan berupa kurva log dari
padatan terhadap volume batuan secara
wilayah yang sudah di digitalkan dengan format
keseluruhan. Log untuk mengukur porositas
data .las. Tujuan dari pengkonversian dari kurva
terutama adalah log densitas, neutron, dan
log menjadi data digital agar lebih mudah untuk
sonic. Log-log tersebut dapat mengukur
menganalisa data tersebut dengan
parameter tertentu yang kemudian dapat
menggunakan software yang diinginkan,
digunakan untuk menghitung porositas.
selanjutnya baru dikonversikan kembali ke
Persamaan untuk menghitung nilai porositas
dalam kurva log yang siap untuk dianalisa dan
batuan adalah sebagai berikut:
diinterpretasi. Tidak semua data yang dimiliki
PHIE = PHIT*(1-VSH) oleh setiap sumur ada dalam penelitian ini.
Adapun digunakan sumur pada wilayah OHIO
g. Perhitungan Saturasi (34). Berikut tabel data log pada 4 sumur:

Saturasi air atau kejenuhan air adalah


perbandingan kuantitas (volume) suatu fluida
dengan pori-pori batuan tempat fluida tersebut
berada. Saturasi merupakan persentase bagian
dari suatu pori yang terisi fluida. . Karena tidak
mungkin ada pori-pori yang kosong oleh fluida
(vakum) maka Sw+So+Sg=1. Secara umum ada 2
cara untuk menentukan saturasi, yaitu dengan
analisis laboratorium atas sampel core dari
reservoir, dan dengan log. Dalam penelitian ini,
informasi yang ada dalam header log digunakan
dalam proses selanjutnya.
340652 340652 3417520 3417520
013300 013400 3210000 3240000 Berdasarkan field report yang tersedia pada
0 0 masing-masing sumur, sumur 1 dan 2 tidak
NPHI v memiliki parameter header sumur (nilai rmf,
RHOB v v v temp. Kedalaman maksimum, suhu rmf) maka
diasumsikan memiliki nilai rmf yang sama
LLD/I v v v v dengan sumur 3 dan 4.
LD HEADER PARAMETER LOG SUMUR 1,2,3 &
LLS/IL v v v v 4
S/ILM Gradient 0,90/100 ft
MSFL v v Temperature
/SFL Temperature Ft 2000 -> 78 Farenheit
Referensi
SP v v v v
Rmf 0.193
GR v v v v Rmf 62
PEF v v v Temperature
DT v a 1.85
(sonic m 2.14
) n 2
Matriks 2.71
- Korelasi sumur log
densitas
Untuk korelasi sumur log digunakan 10
data sumur kentucky (16) dengan dasar
log Gamma Ray untuk korelasi.  Perhitungan Temperatur Gradient
 Persiapan Data Temperatur formasi pada evaluasi ini
a. Korelasi Log dihitung dengan persamaan regresi linear
Untuk melakukan korelasi log, diperlukan (Asquith, 1980) :
data GR dengan data kedalaman yang Y= mx +c
benar, beserta interpretasi litologi Dimana
berdasarkan Gamma Ray terebih dahulu, X= kedalaman
hal ini dikarenakan sebagai dasar Y= temperature
pengkorelasian sumur. m=gradient suhu
b. Analisis Log C= konstan (suhu permukaan)
 Data Loading
Data sumur yang sudah dipilih memiliki Sehingga dengan persamaan diatas
format data *LAS agar dapat dilakukan didapatkan gradien temperatur pada
pengolahan data pada software Interactive keempat sumur adalah 0,90 / 100 ft.
Petrophysics. Adapun data log yang
digunakan adalah data log pada Ohio  Penentuan Zona Reservoir
dengan kode 34, yakni sumur
3406520133000 (sumur 1),3406520134000 Penentuan zona reservoir dapat dilakukan
(sumur 2),34175203210000 (sumur 3), dan dengan shading log antara nilai RHOB dengan
34175203240000 (sumur 4)
NPHI, ataupun shading log resistivitas yakni
 Completing Header Information
antara MSFL dengan LLD/LLS. Adapun pada data
Sebelum dilakukan langkah selanjutnya, terlebih keempat sumur hanya sumur 4 saja yang dapat
dahulu informasi yang ada pada header log ditentukan zona reservoir melalui shading.
dilengkapi sesuai yang ada pada field report. Hal
ini sangat penting dilakukan karena beberapa
 Perhitungan Volume Shale
Digunakan log Gr untuk menghitung
Vshale dengan persamaan pada bab
sebelumnya Untuk hasil berdasarkan data log:
 Perhitungan Resistivitas air formasi (Rw)
Digunakan metode pickett plot dengan
log SP seperti dengan persamaan pada
bab sebelumnya
 Perhitungan Porositas dan Saturasi air
Digunakan perhitungan porositas efektif
dan Persamaan Simandoux untuk
saturasi

a. Berikut flow chart untuk evaluasi


formasi reservoir dengan data log:

Penentuan Raw
Persiapan Data
Data

Perhitungan
Penentuan zona
temperatur
reservoir
Gradient

perhitungan Perhitungan air


volume shale formasi

Perhitungan
Porositas dan
saturasi air

b. Flow Chart untuk korelasi log


Interpretasi Interpretasi korelasi :
Korelasi log
Input data Litologi log
sumur
GR

4. Hasil dan Pembahasan


a. Korelasi Log
 Sumur 34175203210000
-data awal

Data awal memiliki kedalaman antara 1170-


1380 ft. Dilakukan shading antara log MSFL
dan log LLD untuk menghasilkan zona
fluida, RHOB dan NPHI untuk zona
hidrokarbon.

-perhitungan resisitivitas air formasi

Untuk menghitung resistivitas air formasi


dilakukan dengan input data rmf dan
temperatur rmf, sehingga hasil RwSP
muncul dan diplot pada track 2. Nilai RwSP
a. Analisis Log konstan dengan nilai 0.033842
 Archie Parameter
-perhitungan shale volume
Archie parameter untuk a,m,n
seharusnya didasarkan pada data core,
namun pada field report tidak
diberikan archie parameter, sehingga
digunakan archie parameter karbonat
dengan a= 1, m 2 dan n=2.
 Matriks Densitas
Matriks densitas yang digunakan
merupakan matriks densitas
karbonat dengan nilai 2,71. Pada perhitungan shale volume, digunakan
log GR sesuai dengan persamaan Vshale
yang menggunakan log GR. Adapun
Terdapat dua formasi dimana formasi 1
merupakan formasi shale, dan formasi 2 -perhitungan resisitivitas air formasi
adalah formasi zona permeabel. Untuk
formasi 1 memiliki vshale rata-rata sebesar
0,914, untuk formasi 2 memiliki volume
shale rata-rata sebesar 0.214.

-perhitungan porositas dan saturasi air

Setelah dilakukan perhitungan Rw didapatkan


rerata nilai Rw pada sumur 2 sebesar 0.253
ohmm

-perhitungan porositas dan saturasi air

Untuk perhitungan porositas digunakan


perhitungan model porositas densitas, untuk
persamaan saturasi digunakan persamaan
simandoux. Dari hasil perhitungan, didapatkan
nilai porositas efektif rata-rata pada sumur
sebesar 0,5 persen, namun terdapat zona
minyak pada kedalaman 1298, dengan porositas
efektif 2,7% nilai saturasi rata-rata pada sumur
adallah 0.45, namun pada zona minyak bernilai Pada sumur 3 didapatkan zona minyak pada
0.255 kedalaman 1486-1558 ft, dengan nilai porositas
efektif 14,3 %. Adapun nilai rata rata saturasi
adalah 0.30, dan nilai saturasi pada zona minyak
 Sumur 34175203240000 adalah 0.247. Namun keterdapatan zona minyak
-data awal
berada pada lapisan impermeabel, yang
menyebabkan data ini kurang valid. Hal ini
mungkin disebabkan kurangnya data log pada
sumur.

Sumur memiliki kedalaman 1485-1970 ft.


Adapun tidak adanya data rhob nphi maka tidak
dapat dilakukan shading zona hidrokarbon.
Terdapat dua formasi 1 dan 2, yang
membedakan zona permeabel (formasi 2) dan
impermeabel (formasi 1)
 Sumur 34065201330000
-data awal
-perhitungan porositas dan saturasi air

Data awal pada sumur ketiga dibagi oleh 4


formasi, dimana formasi 1&3 adalah formasi
permeabel, untuk formasi 2 dan 4 adalah Pada formasi 1, terlihat terdapat formasi
impermeabel. Adapun kedalaman formasi sandstone yang dengan nilai porositas efektif
adalah 25 ft – 2930 ft). sebesar 3 %. Dengan nilai Gr pada formasi yang
-perhitungan resisitivitas air formasi menunjukkan keselarasan (permeabel), untuk
zona hidrokarbon, terdapat pada kedalaman
2820-2856 ft, pada formasi 4. Zona minyak
tersebut memiliki nilai porositas efektif sebesar
16,3 persen, dan nilai saturasi sebesar 0.52
Adapun volume clay pada zona hidrokarbon
adalah 0.517.

Hasil plot Rw menunjukkan gradient kemiringan


kurva Rw, dimana nilai rata-rata Rw adalah 0.157
ohm. Semakin kedalam nilai Rw semakin
mengecil.

-perhitungan shale volume  Sumur 34065201340000


-data awal

Dari 4 formasi yang ada, formasi satu memiliki


rerata nilai vshale sebesar 0.259, untuk formasi
2 sebesar 0.974, untuk formasi 3 sebesar 0.135,
untuk formasi 4 sebesar 0.936. Rata-rata untuk
volume shale pada sumur ini adlah 0.53
Pada sumur 4 dibagi 2 formasi permeabel dan Didapatkan nilai porositas efektif rata-rata untuk
impermeabel, dan dilakukan shading antara msfl 1 sumur sebbesar 1% dan Sw rata-rata 0.26,
dengan llD untuk mendapatkan zona fluida, hal
namun terdapat zona minyak pada kedalaman
ini ditunjukkan dengan warna biru pada track 2.
1950 dengan nilai porositas efektif sebesar 45%
-perhitungan resisitivitas air formasi dan terdapat movable hidrocarbon didalamnya.
Adapun nilai saturasi pada zona hidrokarbon
sebesar 0.23

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dibagi atas 3, antara lain:

1. Korelasi Log
Didapatkan perhitungan resistivitas air formasi Dilakukan korelasi 10 sumur log dengan dasar
dengan plotting kurva Rw pada track 2. Semakin
log Gamma Ray, dengan prinsip litokorelasi
kedalam maka nilai rw semakin mengecil. Untuk
nilai rata-rata Rw adalah 0.162 ohmm sequence boundary. Korelasi didasarkan atas
interpretasi litologi pada log GR
-perhitungan shale volume 2. AnalisisLog
Dari analisis log didapatkan masing-masing
nilai parameter petrofisika seperti porositas,
saturasi, volume clay dan Rw. Adapun
didapatkan zona hidrokarbon pada setiap
sumur, namun pada sumur 34175203240000
analisis log kurang tepercaya dikarenakan
tidak selaras dengan teori. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya data log pada
sumur tersebut. Adapun nilai Rw semakin
dalam, nilai nya semakin menurun. Untuk
Didapatkan perhitungan shale volume dengan volume clay digunakan untuk koreksi nilai
formasi 1 bernilai 0.648, dan formasi 2 bernilai porositas dan saturasi apabila menggunakan
0.213. persamaan simandoux.
-perhitungan porositas dan saturasi air

DAFTAR PUSTAKA

Harsono, A. 1997. ”Evaluasi Formasi dan


Aplikasi Log”. Schlumberger Oil Field Service.
Jakarta

Darling, Toby. 2005. Well Logging and


Formation Evaluation. Oxford: Elsevier
Publishing Company.
Asquith, George B. 1982. Basic Well Log
Analysis for Geologists. Tulsa : The American
Association of Petroleum Geologists

Patchen, Douglas G. 2006. A Geologic Play Book


for Trenton-Black River Appalachian Basin
Exploration. USA : West Virginia University
Research Corporation

Anda mungkin juga menyukai