Anda di halaman 1dari 5

BAB III

BAHAN & METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Data yang diperoleh

merupakan data sekunder hasil rekapitulasi data penimbangan kader Posyandu

Bungur dari KMS dengan melakukan wawancara dengan kader posyandu.

3.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah data balita atau anak bawah umur lima tahun

yang berada di Melong Asih Cimahi RW 15 Posyandu Bungur yang telah

dilakukan pendataan oleh kader Posyandu Bungur.

3.3 Ukuran Sampel

Ukuran sampel di lihat dari jumlah keseluhuruhan sampel dan jumlah minimal

sampel. Sampel yang diambil sebanyak 54 balita dengan cara non random, karena

sampel yang didapat hanya sedikit.

3.4 Definisi Operasional


Status gizi balita menurut WHO adalah mencocokkan umur anak (dalam

bulan) dengan berat atau tinggi badan standar tabel WHO-NCHS (World Health

Organization-National Center for Health Statistics). Jika hasil berat badan anak

setelah dicocokkan dengan tabel WHO-NCHS masih kurang maka status gizi

balita tersebut dinyatakan kurang, begitu pula dengan tinggi badan. Jika setelah

dicocokkan tinggi badan balita masih kurang, maka termasuk pendek (stunted).

3.5 Prosedur Penelitian

Survei tempat sebelum melakukan penelitian.

Memberikan penjelasan, meminta izin, dan berinteraksi dengan ketua RW dan

kader-kader.

Melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian peneliti harus melakukan survei tempat

yang akan menjadi tempat penelitian. Setelah melakukan survei peneliti memberi

penjelasan dan meminta izin kepada ketua RW dan ibu kader secara langsung.

Setelah itu peneliti dapat melakukan penelitian secara deskriptif.


3.6 Cara Pemeriksaan

Pemeriksaan data yang diperoleh dari kader posyandu yang rutin melakukan

kegiatan pada Sabtu minggu ketiga dengan melakukan pengelompokan bayi yaitu

usia 0 bulan sampai 12 bulan, 13 bulan sampai 24 bulan, 25 bulan sampai 36

bulan, 37 sampai 48 bulan, dan 49 bulan sampai 60 bulan sehingga dapat

memudahkan kader dalam melakukan pendataan dan dapat mengefektifkan waktu

dalam pengukuran gizi balita. Dalam pemeriksaan data sekunder dengan melihat

berat badan balita dari empat periode yaitu pada Januari sampai April dan

meninjau perkembangan berat badan balita yang diteliti sehingga dapat diperoleh

status gizi yang berdasarkan tabel penentuan status gizi balita menurut WHO.

3.6.1 Persiapan Alat


Menyiapkan, alat tulis, kamera, dan kendaraan.

3.6.2 Persiapan Responden


1. Mempersiapkan waktu dan tempat.
2. Memberikan daftar nama balita

3.6.3 Pelaksanaan
1. Mewawancarai responden.
2. Pengambilan data sekunder.
3. Rekapitulasi data.
4. Penyusunan laporan penelitian.

3.6.4 Penutup
1. Mencatat hasil pemeriksaan.
2. Mendokumentasikan pertemuan dengan kader
3. Mengucapkan terima kasih.

3.7 Analisis Data


Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan program spss (Statistic

Program for Social Science) dan menyajikan data berbentuk tabel.

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Posyandu Bungur Jl. Bungur RT 01 RW 15, Kelurahan

Melong Asih, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi

Waktu : Pukul 08.00 – selesai.

3.9 Jadwal Penelitian

Mei 2014
No. Kegiatan
16 17 18 19 30
1. Penelitian √
2. Pembuatan laporan √ √
3. Pengumpulan √
4. Presentasi √

Keterangan : √ = Dilaksanakan
3.10 Alur Penelitian

Pertemuan dengan kader posyandu di Puskesmas Melong Asih

Pengambilan data sekunder KMS & rekapitulasi data hasil penimbangan di


posyandu

Analisis data secara deskriptif

Penyusun dan presentasi hasil laporan

Gambar 3.2 Alur penelitian

Alur yang harus dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian yaitu dengan bertemu kader
posyandu di Puskesmas Melong Asih, dilanjutkan dengan mengambil data sekunder KMS
dan rekapitulasi data hasil penimbangan di posyandu. Setelah mengumpulkan data yang
ada peneliti menganalisis data secara deskriptif. Langkah terakhir, peneliti menyusun dan
mempresentasikan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai