Anda di halaman 1dari 4

Teorema Thevenin

Jika suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan menjadi dua bagian besar, seperti
diperlihatkan pada Gambar 1, dan analisis rangkaian dipusatkan pada besaran arus
dan tegangan, maka rangkaian listrik tersebut dapat diganti dengan rangkaian
ekivalen seperti pada Gambar 2.

Gambar 1. Penyederhanaan rangkaian listrik menjadi dua bagian.

Gambar 2. Blok A diganti dengan komponen sumber tegangan Vth dan impedansi Zth

Dalam Gambar 2, blok rangkaian A diganti dengan rangkaian ekivalen yang terdiri dari
Vth dan Zth, pendekatan ini dikenal sebagai rangkaian ekivalen Thevenin.

Jaringan ekivalen Thevenin hanya berlaku pada terminal keluaran A, serta terdapat
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu blok A tersusun oleh komponen-komponen
linier, serta sumber bebas ataupun tak bebas, sedangkan blok B, dapat terdiri dari
komponen yang tidak linier, serta sumber bebas ataupun tak bebas.
Nilai Zth dihitung dengan cara:
 jaringan B terlebih dahulu di putuskan
 semua sumber bebas pada jaringan A dimatikan (sumber arus
dihubung buka dan sumber tegangan dihubung singkat).
 selanjutnya nilai Zth dihitung dengan mengkombinasikan (hitungan seri
dan paralel tergantung rangkaiannya).
Nilai Vth dihitunh dengan cara:
 jaringan B terlebih dahulu di putuskan
 menghitung Vth (yaitu tegangan keluaran blok A)
Contoh
Suatu rangkaian listrik seperti pada Gambar 3, akan diganti dengan rangkaian
ekivalen thevenin dengan mengganggap komponen kapasitor (-j35 W) sebagai
bebannya.

Gambar 3. Rangkaian RLC.

Langkah pertama adalah dengan memisahkan beban (-j35 W) dari rangkaian, seperti
terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Memisah (hubung buka) beban dari rangkaian.

Langkah kedua adalah mencari nilai impedansi thevenin, dengan cara membuka
sumber arus bebas dan menghubung singkat sumber tegangan bebas, sehingga
diperoleh rangkaian seperti Gambar 5.

Gambar 5. Impedansi ekivalen Thevenin dari rangkaian Gambar 4.

Impedansi ekivalen Thevenin (Zth)dihitung dimulai dari titik 1 yaitu menghitung nilai
paralel j40W dan (40-j40) W yang hasilnya adalah 40+j40 W. Selanjutnya nilai ini diseri
dengan -j40 (menjadi 40 W) dan diparalel dengan 40W (menjadi 20W). Sehingga
impedansi ekivalen Thevenin adalah 20+j15.
Langkah ketiga adalah menghitung tegangan ekivalen Thevenin (V th). Tegangan ini
(Vth) adalah tegangan yang tersambung ke beban (dengan terlebih dahulu bebannya
dibuka). Sehingga tegangan ini adalah sama dengan tegangan pada R 40 W.

Tegangan pada R 40 W ini diperoleh dengan analisa superposisi pada kedua sumber
bebas (tegangan dan arus), yaitu dengan menghitung arus yang melalui R 40 W
(pengaruh dari sumber arus (sumber tegangan bebas dihubung singkat) ditambah
dengan arus karena pengaruh sumber tegangan (sumber arus dibuka)). Dengan
teorema super posisi ini, diperoleh tegangan pada R 40 W adalah sebesar 120+j120
volt. Sehingga rangkaian ekivalen Thevenin yang sudah disambung dengan beban
adalah seperti pada Gambar 6.

Gambar 6. Rangkaian pada Gambar 3 dengan ekivalen Theveninnya.


V

Anda mungkin juga menyukai