Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( TERM OF REFERENCE)

PENYULUHAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN IMD


DI WILAYAH KERJA UPT ONAN GANJANG
KEC. ONAN GANJANG KAB. HUMBANG HASUNDUTAN

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permenkes RI No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

B. Pendahuluan
Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun
2006 WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang
kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya
pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi
mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai
2 tahun. Sejalan dengan peraturan yang di tetapkan oleh WHO, Di Indonesia juga
menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif yaitu dengan mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Peraturan
ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6
bulan.
Meskipun menyusui dan ASI sangat bermanfaat, namun belum terlaksana
sepenuhnya, diperkirakan 85% ibu-ibu di dunia tidak memberikan ASI secara optimal.
Begitu pula yang terjadi di Indonesia, data dari Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa
berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007-2010, hanya 48% ibu yang
memberikan ASI eksklusif. Dan berdasarkan data dari Bappenas tahun 2010 menyatakan
bahwa hanya 31% bayi di Indonesia mendapatkan ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan.
Terdapat beberapa penyebab rendahnya pemberian ASI Eksklusif yaitu belum semua
Rumah Sakit menerapkan 10 LMKM (Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui), belum
semua bayi lahir mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), JUmlah penyuluh ASI
masih sedikit 2.921 penyuluh dari target 9.323 pemyuluh, dan promosi susu Formula
yang tergolong gencar (Bappenas, 2011).

C. Gambaran Umum Singkat


ASI Ekskusif merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang
bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyono, 2009). Khasiat ASI begitu besar
seperti ASI dapat menurunkan risiko bayi mengidap berbagai penyakit. Apabila bayi
sakit akan lebih cepat sembuh bila mendapatkan ASI. ASI juga membantu pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan anak.
Di Kecamatan Onan Ganjang, cakupan anak yang diberikan ASI Eksklusif
sangatlah rendah salah satunya karena kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya
pemberian ASI Eksklusif untuk bayi. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan ASI
Eksklusif/ IMD kepada masyarakat.

1. Uraian Kegiatan
Adapun uraian kegiatan yang akan dilakukan adalah penyampaian materi
(penyuluhan), diskusi, dan penutup.

2. Batasan Kegiatan
Masyarakat memahami pentingnya pemberian ASI Eksklusif/ IMD bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang ASI Eksklusif/ IMD
b. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI Eksklusif/ IMD

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


a. Indikator Keluaran
Masyarakat memahami manfaaat pemberian ASI Eksklusif/ IMD bagi anak
b. Keluaran
Bayi memperoleh ASI Eksklusif

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Materi
1) Pengertian ASI
2) Kandungan ASI
3) Pengertian ASI Eksklusif / IMD
4) Manfaat ASI EKSklusif
5) Keuntungan pemberian ASI Eksklusif
6) Tips memperbanyak ASI
7) Tips pemberian ASI oleh ibu yang bekerja
8) Cara menyimpn ASI perah
9) Peran keluarga dalam mendukung pemberian ASI Eksklusif
b. Metode Pelaksanaan
Ceramah dan tanya jawab.
c. Tahapan Kegiatan
1) Koordinasi dengan bidan desa
2) Persiapan (undangan peserta)
3) Pelaksanaan
4) Laporan hasil pelaksanaan

6. Tempat Pelaksanan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan di 12 desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Onan Ganjang
1) Sigalogo
2) Sibuluan
3) Parnapa
4) Onan Ganjang
5) Sihikkit
6) Hutajulu
7) Parbotihan
8) Janji Nagodang
9) Batunagodang Siatas
10) Sampetua
11) Aek Godang Arbaan
12) Sanggaran II

7. Jadwal Kegiatan
Kegiaatan dilaksanakan dari bulan Januari – Desember 2017

8. Pembiayaan.
Kegiatan ini dibiayai Dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2017. Kegiatan Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas TA 2017.

9. Narasumber:
a. Mangihut Napitupulu
b. Wilda Florent Siregar, SKM

10. Penutup
Demikian kerangka acuan ini kami perbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai