Anda di halaman 1dari 1

1.

Lembaga apa saja yang memiliki kewenangan dominan dalam mengawal proses pemilu di
Indonesia?
2. Bagaimana pemahaman saudara terhadap lahirnya UU Pemilu terbaru (UU 7/2017)?
3. Jelaskan pemahaman saudara terhadap praktik demokrasi Indonesia yang dimanifestasikan ke
dalam bentuk Pemilu atau yang dikenal dengan istilah, "pesta rakyat" dapatkah atau sudahkan
mengarah kepada pemahaman cara berbangsa dan bernegara yang baik?

Jawab

1. DKPP, KPU, BAWASLU


2. banyaknya peraturan perundang-undangan yang justru membuat ruwet dan terkesan
menghambat . Disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu 2019,
menjadi tantangan baru bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.
karenakan UU tersebut yang baru disahkan pada tanggal 21 Juli 2017, diundangkan
tanggal 16 Agustus 2017, dan baru bisa diakses masyarakat pada 21 Agustus 2017. UU
No 7/2017 terdiri atas 6 buku, 31 bab, 573 pasal, dan ditambah 3 lampiran. Dalam bentuk
dokumen resmi seperti yang tercantum dalam lembaran negara, undang-undang ini terdiri
dari 317 halaman undang-undang, 116 halaman penjelasan undang-undang, dan 33
halaman lampiran undang-undang. Inilah undang-undang paling tebal di Republik ini.
Gemuknya UU No 7/2017 sebetulnya bisa dipahami, sebab undang-undang ini menjadi
dasar hukum penyelenggaraan pemilu serentak 2019 nanti. Inilah pemilu yang
membarengkan pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota, serta presiden dan wakil presdien dalam satu hari H pemilihan. Oleh
karena itu UU No 7/2017 menggabungkan tiga undang-undang pemilu terakhir: Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (UU No
15/2011), Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (UU No 8/2012), dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden (UU No 42/2008).
3. Mungkin Negara Indonesia belum benar-benar menerapkan demokrasi secara utuh.
Belum benar-benar membuat rakyat yang menjadi kedaulatan tertinggi. Pemilu di
Indonesia harus lebih terbuka lagi akan siapa yang mengisi kursi-kursi petinggi negara,
karena itu semua akan berdampak kepada negara Indonesia kita tercinta dan kepada
rakyatnya sendiri bukan hanya dalam masa jabatannya bahkan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai