Abstrak: Metode a p u s d a r a h ( smear method) merupakan suatu pembuatan sediaaan darah dengan
jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang berupa cairan diatas gelas benda yang
bersih dan bebas kotoran untuk selanjutnya kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas benda.
Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah untuk dmengetahui struktur komponen seluler darah
dengan menggunakan metode apus telah banyak dilakukan. Metode yang digunakan dalam
praktikum adalah dengan menggunakan metode pembuatan film yang tipis untuk mengamati
komponen-komponen sel dibawah mikroskop. Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan hasil
bahwa pembuatan preparat apus darah menggunakan metode apus (metode smear) yang merupakan
suatu sediaan dengan jalan mengapus atau membuat selaput (film). Pewarnaan menggunakan Giemsa
3% yang merupakan modifikasi metode Romanosky. dengan hasil yang dapat diamti dibawah
mikroskop menunjukan adanya eritrosit dan leukosit. Perbandingan jumlah antara eritrosit dan leukosit
jauh lebih banyak eritosit. jenis leukosit yang berhasil ditemukan diantaranya adalah basofil, neutrofil,
limfosit dan monosit.
metode pewarnaan yang dapat digunakan Cover glass, Pipet tetes, Alat tulis, Kertas label dan
untuk pewarnaan darah apusyaitu Kameran Hp.
menggunakan metode Bahan
Romanowsky.Gandosoebroto (2007), dalam Bahan yang digunakan pada praktikum ini
Carascallo (2009) mengemukakan ada empat
adalah darah probandus, alkohol 95%, larutan
macam pewarnaan preparat darah apus yaitu
pewarnaan wright’s stain, pewarnaan lieshman, giemsa, larutan wright dan aquadest
pewarnaan may grunwald, dan pewarnaan Cara Kerja
giemsa.Namun pewarnaan yang paling sering Larutan Giemsa
digunakan dalam metode Romanosky dapat Mula-mula diambil terlebih dahulu darah
diiartikan bahwa metode pewarnaan dengan probandus(wanita/pria) dengan menggunakan
menggunakan pewarnaan giemsa.Pewarnaan autoklik, kemudian darah diteteskan diatas gelas
giemsa adalah sebuah teknik pewarnaan benda. Kemudia diatas gelas benda tersebut
mikroskopi yang pertama dikembangkan oleh dibuat apusan darah dengan menggunakan
Gustav Giemsa. Pewarna giemsa terdiri dari gelas benda lain dengan sudut 450 sehinnga
campuran pewarna methylene blue, dan membentuk selaput/film darah yang tipis dan
methylene azure.Campuran methylene azure rata. Kemudian pada gelas benda diberi
perlakuan yakni dengan melakukan pewarnaan
dan methylene blue akanmembentuk eosinat
giemsa, dimana darah yang sudah kering
yang membuat hasil pewarnaan menjadi lebih
difiksasi dengan menggunakan alkohol,
stabil [4].
kemudian alkohol tersebut dibiarkan mengering
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
lalu selanjutnya diberi diberi pewarnaan giemsa
keberhasilan pembuatan preparat, terutama
yang telah diencerkan sebanyak 3 % dan di
pada pembuatan preparat apus yaitu
diamkan selama 30 menit. Kemudian di bilas
pengambilan sampel harus darah yang masih
dengan menggunakan aquadest dan selanjutnya
segar, karena darah merupakan jaringan hidup
diamati dibawah mikroskop
yang dapat melakukan proses pembekuan saat
terjadi luka dan pendarahan, proses
Larutan wright
pemrosesan mempengaruhi keberhasilan
Mula-mula diambil terlebih dahulu darah
pembuatan preparat terutama dalam proses
probandus(wanita/pria) dengan menggunakan
perlakuan penggeseran darah pada kaca benda,
autoklik, kemudian darah diteteskan diatas gelas
karena hal ini berpengaruh terhadap sel-sel
benda. Kemudia diatas gelas benda tersebut
darah dan pemberian zat warna yang berlebihan
dibuat apusan darah dengan menggunakan
akan mengakibatkan bagian-bagian sel darah
gelas benda lain dengan sudut 450 sehinnga
yang terlalu tebal, sehingga sulit diamati.
membentuk selaput/film darah yang tipis dan
Lamanya pemberian zat warna juga
rata. Kemudian pada gelas benda diberi
berpengaruh karena adanya daya serap
perlakuan yakni dengan melakukan pewarnaan
jaringan juga berbeda. Sehingga dalam hal ini
wright. Dimana dalam pewarnaan wright setelah
diperlukan keterampilan dan pengamatan yang
apusan darah telah mengering, selanjutnya
cukup [2].
diberi larutan pewarna wright hingga merata dan
Oleh karena itu praktikum ini dilakukan untuk
didiamkan selama 5 menit, kemudian di bilas
mengetahui struktur komponen seluler darah
dengan menggunakan aquadest dan selanjutnya
dengan menggunakan metode apus telah
diamati dibawah mikroskop
banyak dilakukan.
Metode percobaan
Waktu dan tempat
Praktikum Mikrotenik dilaksanakan pada hari
Rabu, 07 Maret 2018 pada pukul 10.00-12.00
WITA di Laboratorium Anatomi Hewan dan
Mikroteknik Lantai 3 Gedung G, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mulawarman
1. 4
11
2
Perbesaran 40x10
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia
Perbesaran 40x10
Dalam pembuatan preparat apus darah dalamnya strukturnya tetap normal. memberi
dilakukan dengan menperhatikan ketebalan film, warna (pewarnaan) dan penutup dengan gelas
film difiksasi agar melekat erat pada gelas penutup [1].
benda sehingga yakin bahwa sel-sel di
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia
Gambar 2.1 Morfologi jenis sel lekosit pada Ucapan Terima Kasih
preparat darah apus Saya mengucapkan terima kasih pada
Laboratorium Anatomi Hewan dan Mikroteknik
Larutan wright’s stain dan larutan giemsa atas fasilitas yang diberikan untuk melakukan
berfungsi untuk mewarnai organel-organel pada praktikum ini serta asisten yang telah menuntun
morfologi darah, sel-sel sumsum dan juga untuk dalam praktikum. Demikian pula, saya berterima
identifikasi parasit-parasit darah misalnya dari kasih kepada teman-teman atas diskusinya yang
jenis protozoa. Namun larutan yang paling bermanfaat sehinga praktikum dapat berjalan
sering digunakan dalam pewarnaan giemsa dengan baik.
yang terdiri dari campuran pewarna methylene
blue, dan methylene azure.Campuran methylene Referensi
azure dan methylene blue akanmembentuk [1]. Irianti E & Ardinata D. 2008. Pengaruh
eosinat yang membuat hasil pewarnaan menjadi aktivitas fisik sedang terhadap hitung
lebih stabil [2]. leukosit dan hitung jenis leukosit pada
Fungsi perlakuan pada sampel darah yaitu di orang tidak terlatih. Jurnal Kedokteran
fiksasi untuk mematikan elemen-elemen sel Nusantara. Vol.4(41): 259-267.
atau jaringan dari tumbuhan/hewan dengan [2]. Peracee, E. 1985. Anatomi dan Fsiologi
tetap mempertahankan bentuk, struktur maupun Untuk Paramedis. Grameedia Pustaka
ukuran dari komponen-komponen dari preparat Utama: Jakarta.
darah yang akan dibuat. Diangin-anginkan untuk [3]. Rumlaklakl, Yase Yane, Novianti Neliyani
mengeringkan cairan pewarna dan cairan untuk Toellel. 2012. Gambaran Hematologi pada
memfiksasi sampel yaitu metanol 95 %. Rusa Timor (Cervus timorensis). Jurnal
Pewarnaan dengan larutan geisma dan wright Kajian Veteriner. Vol. 03(1): 77 - 82. ISSN:
untuk mewarnai komponen-komponen sel yang 2356-4113.
ada didalam preparat drah agar dapat dengan [4]. Santosa, Budi. 2010. Differential Counting
mudah diamati dibawah mikroskop. Berdasarkan Zona Batas Atas dan Bawah
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil Pada Preparat Apus Darah. Jurnal
bahwa pembuatan preparat apus darah Prossiding Seminar Nasional UNIMUS :55-
menggunakan metode apus (metode smear) yang 59. ISSN: 979.979. 704. 883. 9.
merupakan suatu sediaan dengan jalan mengapus [5]. Subowo. 2010. Histologi Dasar. Jakarta:
atau membuat selaput (film). Pewarnaan Erlangga
menggunakan Giemsa 3% yang merupakan
modifikasi metode Romanosky. dengan hasil
yang dapat diamti dibawah mikroskop
menunjukan adanya eritrosit dan leukosit.
Perbandingan jumlah antara eritrosit dan leukosit
jauh lebih banyak eritosit. jenis leukosit yang
berhasil ditemukan diantaranya adalah basofil,
neutrofil, limfosit dan monosit.
Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan hasil
bahwa pembuatan preparat apus darah
menggunakan metode apus (metode smear) yang
merupakan suatu sediaan dengan jalan mengapus
atau membuat selaput (film). Pewarnaan
menggunakan Giemsa 3% yang merupakan
modifikasi metode Romanosky. dengan hasil
yang dapat diamti dibawah mikroskop
menunjukan adanya eritrosit dan leukosit.
Perbandingan jumlah antara eritrosit dan leukosit
jauh lebih banyak eritosit. jenis leukosit yang
berhasil ditemukan diantaranya adalah basofil,
neutrofil, limfosit dan monosit.
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia
LAMPIRAN
2.1 Laporan sementara
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia
Jurnal Mikroreknik FMIPA UNMUL 2017
07 Maret 2018 Samarinda, Indonesia