Deskriptif
(Prevalens/Cross
Sectional) Non Ekperimental
Studi Epidemiologi (Kohort, Kasus
Kontrol, Ekologik)
Analitik
Eksperimental
(Clinical Trial,
Community Trial)
Pendekatan Epidemiologi
When
Where
Who
Why
What
Konsep Penyebab Penyakit
• Teori Supenatural
• Teori Hippocratik
• Teori Miasma
• Teori Kontagion
• Teori Germ
• Teori Epidemiologi Klasik
• Teori Multikausal dan jaring penyebab
a. Teori Supranatural
Penyakit terjadi karena kekuatan supranatural
Penyakit
Penjamu (Host) Lingkungan
1. Kausal Deterministik
Banyak perkiraan suatu sebab menjadi sangat
dekat berhubungan dengan efek, seperti sebab
harus ada (necessary causes) dan sebab yang
cukup (sufficient causes).
Necessary cause : Sebab harus ada untuk penyakit
yang terjadi (outcome). Namun sebab itu dapat ada
tanpa kejadian penyakit.
Co/:
• bacillus tuberculosis adalah necessary untuk
tuberculosis
• Infeksi Hep B adalah necessary untuk karsinoma
hepatoselular
Ada Eksposure Ya Ya
Sebab Sufficient :
Co/ Infeksi rabies dan kematian
Lingkungan
Agen Host
Biologis, Nutrient, Umur, seks, ras, nutrisi,
Fisik, Mekanis Pekerjaan, keturunan,
Kekebalan, kebiasaan, kultur
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit/
Natural History of Disease
1. Fase Pre-pathogenesis
Dimulai dari terjadinya gangguan keseimbangan
antara agen penyakit, manusia, dan lingkungan,
diamana kondisi lingkungan lebih
menguntungkan agen penyakit dan merugikan
manusia.
Sebagai contoh polusi udara akibat pembakaran
hutan oleh peladangan di musim kemarau.
2. Fase Patogenesis
Bila keadaan lingkungan yang menguntungkan agen
penyakit berlangsung terus menerus dalam waktu
lama, maka akan timbul gejala dan tanda klinik.
Manusia akan menjadi sakit, selanjutnya dapat
menjadi sembuh atau penyakit berjalan terus
menyebabkan ketidakmampuan, cacat, kronik, dan
mati.
Interaksi Host, Agen, dan Lingkungan
A H
H A
E E
(1) (3)
H A
A H
E E
(2) (4)
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Porporsi
Pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut. Sering dinyatakan dalam persen, dengan
mengalikan pecahan ini dengan 100%.
• Ratio
Pecahan yg pembilangnya bukan merupakan bagian dari
penyebutnya, menyatakan hubungan antara pembilang dan
penyebut yang berbeda satu dengan yg lain.
• Rate
Konsep yg lebih konpleks dibandingkan dengan 2 bentuk
pecahan yang terdahulu.
Mengukur Frekuensi Penyakit
Pengukuran Frekuensi
Penyakit
Mortalitas Morbilitas
• Crude Death Rate • Incidance Rate
• Specific Deate Rate • Prevalence Rate
• Case Fetality Rate Point
• Infant Mortality Rate Interval
• Proportional Mortality Rates
• Maternal Mortality Rate
• Neonatal Mortality Rate
• Post Neonatal Mortality Rate
• Perinatal Mortality Rate
• Still Birth Rate
Mengukur Morbilitas
Incidence Rate
Frekuensi penyakit baru yang terjangkit di masyarakat di suatu
tempat/wilayah/negara pada waktu tertentu.
Jumlah orang yang menderita suatu
Penyakit tertentu/kasus baru
Incidence Rate = X 1000
Population at risk/ Penduduk yg
mempunyai risiko tertulat penyakit
sama
Prevalence Rate
Frekuensi penyakit lama dan baru yg terjangkit d masyarakat
di suatu tempat/wilayah/negara pada waktu tertentu.
Jumlah orang yang menderita suatu
Penyakit tertentu (kasus baru & lama)
Prevalence Rate = X 1000
Population at risk/ Penduduk yg
mempunyai risiko tertulat penyakit
sama
Kegunaan Prevalens
1. Menentukan situasi penyakit yang ada pada satu
waktu tertentu
2. Merencanakan fasilitas kesehatan dan
ketenagaan
Kegunaan Insidens
1. Cumulative Insidence : mengukur risiko unt sakit
2. Insidence Rate : Mengukur kecepatan unt sakit
Cumulative Insidence/Incidence Risk
∑ Kasus Baru
CI =
∑ Populasi pada permulaan periode
17.308.680
CDR = X 1000 = 9,7 per 1000
178.440.000
CDR penduduk Indonesia tahun 2000 adalah 10 orang per 1000 penduduk
2. Specific Death Rate
Angka kematian yg ditunjukan kepada penyebab kematian yg spesifik oleh
penyakit tertentu dan biasnya dihubungkan dengan faktor yang terdapat
di masyarakat seperti umur, seks, pekerjaan, dan status social atau periode
waktu tertentu seperti hari, minggu, bulan, dan tahun.
Jml kematian (o/sebab tertentu) dlm tahun berjalan
SDR = X 1000
Jml penddk pertengahan tahun/midyear
population
Co/: Bila juml kematian oleh sebab penyakit tetanus di Indonesia pada
tahun 2000 sebanyak 180.000 orang, berapa Spesific Death Rate per 1000
penduduk?
180.000
SDR = X 1000 = 1 per 1000
178.440.000
SDR oleh sebab penyakit tetanus pada tahun 2000 di Indonesia adala 1
per 1000 penduduk.
Crude Death Rate Indonesia
1960 - 2012
3. Standarized Death Rate
Standar pada angka kematian diperlukan untuk
membandingkan status kesehatan 2 daerah atau 2 negara
yang mempunyai perbedaan struktur penduduknya. Dalam
hal ini CDR tidak dapat digunakan karena hanya
menyatakahan angka kematian kasar tanpa menyebutkan
adanya komposisi umur dan sex dari penduduk. Dapat
dilakukan dengan metode :
a. Direct Method
b. Indirect Method
a. Direct Method
b. Indirect Method
Jika hanya diketahui jumlah kematian berdasarkan kelompok
umur di suatu wilayah serta standar nasional angka kematian
berdasarkan kelompok umur, maka harus dilakukan
standarisasi secara indirect.
4. Proportional Mortality Rate
Merupakan proporsi angka kematian yang disebabkan oleh
penyakit tertentu yang terjadi pada umur tertentu dan
menjadi salah satu indicator penting untuk melakukan
estimasi penyebab kematian utama di suatu negara, serta
sering dipakai sebagai baseline data untuk perencanaan
pelayanan kesehatan
56
CFR = X 100% = 50%
112
1
MMR = X 100.000 = 2,0 per 100.000
49.864
IMR di Jepang pada tahun 2010 adalah 5 orang per 1000 penduduk
8. Neonatal Mortality Rate
Jumlah kematian bayi umur 4 minggu atau 28 hari per 1000
kelahiran hidup
NMR di Jepang pada tahun 2010 adalah 3 orang per 1000 penduduk
9. Post-Neonatal Mortality Rate
Jumlah kematian bayi umur 4 minggu sampai 1 tahun per
1000 kelahiran hidup
PNMR di Jepang pada tahun 2010 adalah 2 orang per 1000 penduduk
10. Perinatal Mortality Rate
Jumlah kematian janin umur 28 minggu samapi umur 7 hari
sesudah kelahiran per 1000 kelahiran hidup.
7.001
PMR = X 1000 = 5,7 per 1000
1.227.900
PMR di Jepang pada tahun 2010 adalah 6 orang per 1000 penduduk
11. Still Birth Rate
Jumlah kematian janin umur 28 minggu atau lebih pada saat
dilahirkan tidak ada tanda-tanda kehidupan atau bernafas per
1000 kelahiran hidup.
Jml kematian janin 28 mg atau lebih dan
bayi mati
SBR = X 1000
Jml kelahiran hidup pd tahun yg sama
4.564
SBR = X 1000 = 3,8 per 1000
1.227.900
SBR di Jepang pada tahun 2010 adalah 4 orang per 1000 penduduk
1.Epidemiologi dalam Kebidanan
2.Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan
dalam Kebidanan
3.Faktor Risiko Terjadinya Masalah Kesehatan
dalam Kebidanan
4.Konsep Epidemiologi Kespro
5.Studi Kasus Epidemiologi Kespro
Epidemologi dalam Kebidanan
• Epidemologi dalam kebidanan berkaitan dengan
kesehatan reproduksi.
• Epid Kespro : studi mengenai distribusi atau
determinan status atau kejadian kesehatan terkait
dengan kespro pada populasi manusia. Aplikasi dari
studi ini digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan fisik, mental, dan social yang
berkaitan dengan system reproduksi, fungsi, dan
prosesnya.
UMUM
Segala seuatu yang ada disekitar
manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan
manusia secara langsung ataupun
tidak langsung.
Lingkungan
menurut Merrill, 2014
MEDIS
Menggambarkan kumpulan
kondisi eksternal dan pengaruh
yang mempengaruhi kehidupan
dan perkembanganorganisme.
Lingkungan yg Berhubungan dengan Kespro
Toksikologi
reproduksi
Dampak Kimia
Toksikologi
perkembangan
Dioksin
Dampak Biologis Virus
Campak, gondok, rubella
Agen infeksius
Praktek hygen, pembuangan
jarum yg aman, pembuangan
cairan tubuh
Dampak Psikososial
Jam kerja tidak
teratur
Tingkat stress
Dampak Psikososial
Jam kerja tidak
teratur
Tingkat stress
Faktor Risiko Hasil kehamilan Defek Lahir Kualitas Semen
(Pajanan Maternal) (Pajanan Bayi) (Pajanan Paternal)
Faktor Fisik
Beban Fisik