Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku Sejak 03 Maret 2008
PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Revisi 00
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN Halaman 1 dari 5

PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA VI
SIMPANAN AMILUM DALAM DAUN

Nama : Haris Kurnianto

NIM : 16/395602/BI/09625

Gol.(Hari)/Kel. : A+B(Kamis)/4

Asisten : Hetty Novianasanti

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku Sejak 03 Maret 2008
PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Revisi 00
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN Halaman 2 dari 5

ACARA VI
SIMPANAN AMILUM DALAM DAUN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri khusus yang dimiliki tumbuhan adalah tumbuhan menjalankan
proses fotosintesis. Fotosintesis bertujuan untuk mendapatkan produk yang dapat
digunakan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu produk yang
dihasilkan dari proses fotosintesis adalah karbohidrat (amilum). Karbohidrat
merupakan senyawa yang mengandung unsur: C, H, O terutama terdapat di tumbuhan,
yaitu sekitar 75%. Proses fotosintesis paling utama terdapat pada bagian organ daun
tanaman, dimana tumbuhan akan menangkap cahaya menggunakan pigmen yakni
klorofil (Pertamawati, 2010).

Amilum tersimpan banyak di dalam tumbuhan, salah satunya adalah di dalam daun
yang merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Amilum dihasilkan dari proses
fotosintesis. Proses tersebut memerlukan cahaya sebagai energi utama pengubahan
bahan anorganik menjadi bahan organik (amilum). Di dalam praktikum ini dipelajari
kandungan karbohidrat dalam daun dengan perlakuan daun tertutup dengan alumunium
foil dan daun yang dibiarkan terbuka. Percobaan ini diujikan pada daun tumbuhan
monokotil dan daun tumbuhan dikotil.

B. Permasalahan
Dari uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan bagaimana
simpanan amilum pada daun yang melakukan proses fotosintesis dan tidak?

C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati simpanan amilum dalam daun
tanaman yang melakukan proses fotosintesis dan tidak.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku Sejak 03 Maret 2008
PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Revisi 00
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN Halaman 3 dari 5

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pati atau amilum merupakan polisakarida simpanan pada tumbuhan dan terdiri atas
monomer-monomer glukosa. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di
dalam struktur seluler yang disebut plastid, termasuk kloroplas. Dengan cara mensintesis
pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa (Reece et al, 2014).

Amilum merupakan karbohidrat yang mempunyai molekul rantai panjang dan


biasanya berbentuk butiran. Dalam pewarnaan dengan larutan JKJ, amilum akan
menampakkan warna biru kehitam-hitaman. Butir-butir amilum ini pertama kali dibentuk
di dalam kloroplas. Amilum dipecah dan diubah menjadi gula untuk disimpan di dalam
jaringan yang nantinya dapat disintesis kembali di dalam amiloplas. (Mulyani, 2016).

Kebenaran bahwa fotosintesis menghasilkan amilum dibuktikan oleh seorang


kimiawan Jerman bernama Julius Sachs (1832-1897). Ia menemukan bahwa zat asam arang
yang diserap tanaman digabungkan dengan hidrogen dari molekul air akan membentuk
glukosa. Energi untuk reaksi ini berasal dari cahaya matahari yang menimpa tanaman.
Sebagian glukosa hasil fotosintesis ini diubah menjadi zat tepung atau amilum sebagai
bentuk simpanan energi. Kemudian oksigen yang terpisah dari air akan dilepas oleh
tanaman ke atmosfer. (Sevik et al, 2012)

Pada reaksi fiksasi karbon, ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang
digunakan sebagai energi untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat. Reaksi ini dimulai
dalam stroma kloroplas dan diteruskan dalam sitoplasma yang menghasilkan sukrosa
dalam daun tanaman. Sukrosa dalam daun dipindah ke bagian lain tanaman dan digunakan
sebagai bahan dalam pembentukan molekul organik dan energi bagi pertumbuhan
tanaman. (Akin, 2016)

Fiksasi karbon tidak membutuhkan cahaya, oleh karena itu biasa disebut sebagai reaksi
gelap. Namun, Fiksasi karbon tidak pula terjadi saat gelap, nyatanya banyak enzim yang
terlibat di reaksi fiksasi karbon lebih aktif ketika ada cahaya dari pada ketika gelap.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku Sejak 03 Maret 2008
PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Revisi 00
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN Halaman 4 dari 5

Kemudian, reaksi fiksasi karbon ini juga bergantung pada produk dari reaksi terang
(Solomon et al, 2011).

Siklus Calvin merupakan jalur metabolisme yang serupa dengan siklus Krebs dalam
arti bahwa materi awal diregenerasi setelah molekul memasuki dan meninggalkan siklus
ini. Karbon memasuki siklus Calvin dalam bentuk CO2 dan keluar dalam bentuk gula.
Siklus ini menggunakan ATP sebagai sumber energi dan mengkonsumsi NADPH sebagai
tenaga produksi untuk penambahan electron berenergi-tinggi untuk membuat gula (Reece
et al, 2014).

III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunnakan dalam praktikum ini meliputi cawan petri, waterbath,
alumunium foil, gelas piala dan penjepit. Sedangkan bahan yang dibutuhkan meliputi
berbagai macam tanaman, alkohol 95%, dan larutan J-KJ.

B. Cara Kerja
Sebelum daun terkena sinar matahari, sebagian daun ditutup dengan alumunium foil,
dijepit dengan rapat dan dibiarkan terkena cahaya matahari selama 2 hari.

Daun-daun tersebut kemudian dipotong dan dimasukkan ke dalam alkohol panas


selama kurang lebih 20 menit.

Daun-daun tersebut kemudian dicuci dengan air panas dan dimasukkan ke dalam
larutan J-KJ pada cawan petri selama beberapa menit.

Daun dicuci dengan air agar J-KJ larut, lalu dibentangkan dan diamati perbedaan
warna pada bagian yang terbuka dan tertutup alumunium foil. Warna ungu gelap
menunjukkan adanya kandungan amilum dalam daun.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13
BORANG
Berlaku Sejak 03 Maret 2008
PROPOSAL PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Revisi 00
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN Halaman 5 dari 5

IV. DAFTAR PUSTAKA


Akin, H. M. 2016. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius; pp. 63-64

Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang


(Solanum tuberosum L.) dalam Lingkungan Fotoautotrof secara invitro. Sains dan
Teknologi Indonesia, vol. 12, No.1; pp.31-37

Mulyani, S. 2016. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius; pp. 66-67

Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., Jackson, R., &
Campbell, N. A. 2014. Campbell Biology (Tenth edition.). Boston: Pearson. Pp. 70

Sevik, .H., Guney .D., Karakas.,and Aktra .G. 2012. Change to Amount of Clorophyll on
leave depend on insolation in some landscape plants. Environmental Sciences, vol. 3,
No. 3: 967-971

Solomon et al. 2011. Biology Ninth Edition. Canada: Cengage Learning, inc.; pp. 204

Anda mungkin juga menyukai