Bahaya Riba 2
Bahaya Riba 2
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),
Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya Dan jika (orang yang berhutang
itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
Mengetahui.Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang
Sempurna terhadap apa yang Telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
(dirugikan) (1)
Macam-macam Riba
Menurut sebagian ulama riba dibagi menjadi tiga yaitu Riba Nasi'ah, Riba Fadhal dan riba
Yad. Riba Nasi'ah ialah riba yang sudah ma'ruf di kalangan jahiliyah, yaitu seseorang
menghutangi uang dalam jumlah tertentu kepada seseorang dengan batas tertentu, dengan
syarat berbunga sebagai imbalan limit waktu yang diberikan itu(16). Misalnya, seorang
yang berhutang seribu rupiah yang mesti dibayar dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan, tetapi tidak terbayar olehnya pada waktu itu, maka bertambah besar jumlah
utangnya(17), riba semacam inilah yang kini berlaku di Bank-bank (Konvensional).
Menurut Prof. Dr. Abdul Aziz muhamamad Azzam;
Riba dalam jenis transaksi ini sangat jelas dan tidak perlu diterangkan sebab semua unsur
dasar riba telah terpenuhi seperti tambahan dari modal dan tempo yang memyebabkan
tambahan. Dan menjadikan keuntungan (interest) sebagai syarat yang terkandung dalam
akad yaitu sebagai harta melahirkan harta kerena adanya tempo dan tidak lain ada lagi
yang lain(18).
Sufyan telah meriwayatkan dari Humaid dari Maisarah dia berkata, "aku bertanya kepada
Ibn Umar, bahwa aku berhutang dengan bertempo, kemudian orang tempat aku berhutang
itu berkata "Lunaskanlah hutangmu sekarang ini juga dan kupotong hutangmu itu.'' Ibnu
Umar berkata ,itu Riba(19).
Riba Fadhal(20), sebagaimana yang tersebut dalam hadis Ubbadah bin Shamit, dia berkata;
Bahwasannya aku telah mendengar Rasulullah Saw melarang menjual emas dengan emas,
perak dengan perak, tamar dengan tamar, gandum dengan gandum, Sya'ir dengan sya'ir,
garam dengan garam, kecuali satu rupa dengan satu rupa, dibayar tunai. Maka barangsiapa
yang menambah tau meminta tambah, sesungguhnya dia telah melakukan riba.''(HR.
Muslim)
Riba Fadhal adalah tambahan pada salah satu dua ganti kepada yang lain ketika terjadi
tukar menukar sesuatu yang sama secara tunai. Islam telah mengharamkan riba ini
dikarenakan dapat mengantarkan kepada riba yang hakiki yaitu riba Nasi'ah.
Dari Abu Sa'id al-Khudri, dia berkata; Bilal datang menemui Nabi Saw membawa kurma
burni (kurma yang bagus) lalu Nabi Saw bertanya kepadanya; Darimana kamu
mendapatkan ini? Bilal menjawab; kami mempunyai kurma yang buruk lalu saya jual
(tukar) dua Sha' dengan satu Sha' kurma yang baik. Nabi berkata kepadanya; '' aduh
bukankah ini yang dikatakan riba dan yang dikatakan riba jangan kamu lakukan, namun
jika kamu ingin membeli, maka jual kurma yang buruk dan beli kurma yang baik.
(Syaikhnani, Muslim)(21).
Menurut Sulaiman Rasyid, Riba Yad adalah dua orang yang bertukar barang atau jual beli
berpisah sebelum timbang terima(22). Sedangkan menurut Ibn Qayyim, perpisahan dua
orang yang melakukan jual beli sebelum serah terima mengakibatkan perbuatan tersebut
menjadi riba.(23)
Dampak Riba
1. Bahaya buat masyarakat dan agama(24)
2. Para Ahli ekonomi berpendapat bahwa penyebab utama krisis ekonomi adalah bunga
yang dibayar sebagai penjiman modal atau dengan singkat bisa disebut riba(25).
3. Riba dapat menimbulkan over produksi. Riba membuat daya beli sebagian besar
masyarakat lemah sehingga persedian jasa dan barang semakin tertimbun, akibatnya
perusahaan macet karena produksinya tidak laku, perusahaan mengurangi tenaga kerja
untuk menghindari kerugian yang lebih besar, dan mengakibatkan adanya sekian jumlah
pengangguran(26).
4. Lord keynes pernah mengeluh dihadapan Majelis Tinggi (House of Lord) inggris tentang
bunga yang diambil oleh pemerintah A.S. Hal ini menunjukkan bahwa negara besar pun
seperti inggris terkena musibah dari bunga pinjaman Amerika, bunga tersebut menurut
fuqaha disebut riba. Dengan demikian, riba dapat meretakkan hubungan, baik hubungan
antara orang perorang maupun negara antar negara, seperti Inggris dan Amerika(27).
5. Seringan-ringan dosa riba yaitu seperti halnya kita berjima' dengan ibu kita sendiri(28)
(Ibn Majah dan al-Hakim).
6. Mendapat laknat dan kelak di yaumil qiyamah mereka pelaku riba, Allah dan Rasul-Nya
akan memerangi mereka, dibangkitkan dalam keadaan gila dan mereka kekal di dalam
neraka.
Simpulan(29)
1. Riba merupakan dosa yang sangat besar.
2. Riba banyak ataupun sedikit hukumnya sama.
3. Seorang mukmin wajib berdiri di atas batas-batas hukum syara' yaitu menjahui semua
yang diharamkan Allah.
4. Senjata yang paling ampuh yang dapat melindungi diri seorang muslim dari menyalahi
hukum Allah itu ialah bertakwa kepada Allah.
Referensi
http://islamforall-mercytotheworlds.blogspot.com/2011/10/bahaya-riba-bagi-
kehidupan.html 26 maret