Anda di halaman 1dari 11

1.

1 Latar Belakang

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi organisasi atau
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai
peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan
prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia
yang anda kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa
sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala
kebutuhannya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan organisasi. Tuntutan organisasi untuk memperoleh, mengembangkan dan
mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan
dinamika lingkungan yang selalu berubah.

Pengelolaan suber daya manusia terkait dan mempengaruhi kinerja organisasi dengan cara
menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia yang berkaitan dengan
praktek manajemen dan sasarannya cukup luas, tidak hanya terbatas karyawan operasional
semata, namun juga meliputi tingkatan manajerial.

Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya
manusia secra keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktifitas.

Berdasarkan uraian menunjukan penilaian kinerja merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dengan organisasi. Dukungan dari tiap manajemen yang berupa pengarahan,
dukungan sumber daya seperti memberikan peralatan yang memadai sebagai sarana untuk
memudahkan pencapaian tujuan yang ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan,
pelatihan serta pengembangan akan lebih mempermudah penilaian kinerja yang objektif.

Penilaian kinerja dengan berbagai bentuk seperti key performance indicator atau key
performance index pada dasarnya merupakan suatu sasaran dan proses sistimatis untuk
mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan informasi untuk menentukan efesiensi dan
efektivitas tugas-tugas karyawan serta pencapaian sasaran. Menurut Robert L. Mathis dan Jhon
H. Jackson (2006), penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian
mengkomunikasikan informasi tersebut pada karyawan.

Pt.Telekomunikasi Indonesia TBK adalah lembaga pemerintahan yang tidak terlepas dari
kondisi –kondisi diatas, apalagi pada saat ini lembaga pemerintah sedang disorot oleh
masyarakat karena kinerjanya yang kurang memuaskan, oleh karena itu lembaga perlu
memperbaiki kinerja karyawannya guna mendapatkan hasil yang maksimal, oleh karena itu
penting halnya untuk melakukan penilaian kinerja di PT. Telkom karena untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya para karyawan harus terus menerus dievaluasi secara berkala
kinerja pekerjaannya guna mencapai performa bekerja yang seharusnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja pada PT.telkom?


2. Metode penilaian kinerja seperti apa yang dipergunakan pada PT.telkom?
3. Hambatan apa saja yang dialami PT.Telkom dalam melaksanakan proses penilaian
kinerja karyawan?

BAB II LANDASAN TEORI


A.Manajemen Kinerja Manajemen adalah suatu proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya
yang lain untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Proses tersebut terdapat dalam
fungsi kegiatan operasional, keuangan, sumber daya manusia maupun sarana prasarana.
Menurut Veithzal istilah manajemen mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan
tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya manusia. Manajemen adalah
proses pendayagunaan peningkatan kinerja terhadap sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan, koordinasi
dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. Esensi manajemen
adalah aktivitas bekerja dengan orang lain agar mencapai berbagai hasil. Melalui
manajemen dilakukan proses pengintegrasian berbagai sumber daya dan tugas untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Simamora 2002). Kinerja pada
dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dalam hal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui
sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Namun demikian penilaian
kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur,
menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan perilaku dan
hasil termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokus penilaian kinerja adalah untuk
mengetahui seberapa produktif seorang pegawai dan apakah ia bisa berkinerja sama
atau lebih efektif di masa yang akan datang. Begitu pentingnya masalah kinerja pegawai
ini, sehingga tidak salah bila inti pengelolaan sumber daya manusia adalah bagaimana
mengelola kinerja SDM. Mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti
mengelola manusia agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi. Oleh
karenanya kinerja pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk mencapai tujuan
organisasi, sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja (performance
management). Menurut definisinya, manajemen kinerja adalah suatu proses strategis
dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui pengembangan
performansi SDM. Dalam manajemen kinerja kemampuan SDM sebagai kontributor
individu dan bagian dari kelompok dikembangkan melalui proses bersama antara
manajer dan individu yang lebih berdasarkan kesepakatan daripada instruksi.
Kesepakatan ini meliputi tujuan (objectives), persyaratan pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan, serta pengembangan kinerja dan perencanaan pengembangan pribadi.
Manajemen kinerja bertujuan untuk dapat memperkuat budaya yang berorientasi pada
kinerja melalui pengembangan keterampilan, kemampuan dan potensi-potensi yang
dimiliki oleh SDM. Sifatnya yang interaktif ini akan meningkatkan motivasi dan
memberdayakan SDM dan membentuk suatu kerangka kerja dalam pengembangan
kinerja. Manajemen kinerja juga dapat menggalang partisipasi aktif setiap anggota
organisasi untuk mencapai sasaran organisasi melalui penjabaran sasaran individu.
Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam sebuah proses dan ilmu
pengorganisasian contoh diantaranya adalah seperti pergerakan, pengendalian,
pengawasan, pengorganisasian, serta perencanaan. Pengertian manajemen didasari
sebagai suatu seni karena seni itu sendiri memiliki beberapa fungsi, diantaranya untuk
mewujudkan tujuan yang nyata dengan cara memberikan manfaat, sedangkan
pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dikarenakan ilmu mempunyai fungsi untuk
menerangkan serta menjelaskan secara rinci dan mudah dimengerti tentang berbagai
macam fenomena atau kejadian sehingga kajian tersebut dapat memberikan penjelasan
yang benar-benar kongkrit dan jelas.

Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan, mengendalikan, mengurus,


serta mengelola. Pengertian manajemen secara etimologis adalah suatu seni
melaksanakan serta mengatur. Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai
bagian dari disiplin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses untuk
mendapatkan tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan usaha bersama dengan
orang secara pribadi ataupun sumber milik organisasi. Adapun orang yang
melaksanakan tugas keseharian ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen itu
sendiri disebut manajer. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini pengertian manajemen
menurut para ahli.

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
Encylopedia of the Social Science
Manajemen adalah proses yang dalam pelaksanaan tujuanya ,direncanakan,
dilaksanakan serta diawasi.
George.R.Terry
Pengertian manajemen adalah kerangka kerja atau proses yang didalamnya melibatkan
pengarahan atau bimbingan dari sekelompok orang ke arah tujuan organisasional
dengan maksud yang jelas dan telah ditentukan sebelumnya.
James A.F Stoner
Manajemen adalah suatu proses dari merencanakan, penggunaan sumber daya, dan
pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni. Setiap pekerjaan dapat dituntaskan oleh orang lain.
Luther Gulick
Pengertian manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya secara
sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama
dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Wilson Bangun
Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.
Koontz
Manajemen adalah suatu seni paling produktif yang pelaksanaannya didasarkan pada
pemahaman mengenai ilmu yang mendasarinya.
Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni perencanaan dan ilmu, pengorganisasian, penyusunan,
pengendalian, dan pengarahan yang didasari dari sumber daya perusahaan itu sendiri
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen itu sendiri mengandung arti bahwa dari berbagai elemen dasar yang
ada dan sedang didalam proses manajemen itu sendiri yang menjadi sebuah patokan
bagi manajer untuk melaksanakan tugasnya. Menurut buku karya Louis A Alen yang
berjudul The Professional Management, manajemen mempunyai beberpa fungsi
diantaranya:
Memimpin (Leading)
Tugas utama dari seorang manajer adalah memimpin suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan organisasi tersebut.
Fungsi manajemen sebagai pemimpin diantaranya meliputi :
Pengambilan keputusan (decision maker)
Komunikasi (communication)
Memotivasi (motivating)
Pemilihan orang (selecting people)
5) Mengatur serta mengorganisasi orang lain, baik pemberian saran dan masukan,
training atau pelatihan serta penilaian dari hasil kerja.
Perencanaan (Planning)
Fungsi manajemen yang berikutnya adalah merencanakan atau perencanaaan
(planning) Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dimana kegiatan
tersebut menjadi tujuan dari perusahaan dengan suatu rencana ataupun sebagai acuan
agar bisa meraih tujuan yang telah ditentukan perusahaaan sebelumnya. Perencanaan
merupakan suatu cara terbaik untuk mewujudkan dan meyakinkan bahwa tujuan
perusahaan yang telah ditentukan dapat tercapai, dikarenakan tanpa adanya
perencanaan maka apapun fungsi manajemen tidak dapat berjalan dan tujuannya tidak
dapat tercapai.
Tugas perencanaan atau planning ,diantaranya :
Membuat estimasi untuk waktu atau periode tertentu.
Membuat sasaran serta target perusahaan.
Merencanakan urutan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target tertentu.
Mengatur kebutuhan waktu didalam pelaksanaan suatu kegiatan.
Menyusun rencana anggaran biaya (RAB).
Menyusun SOP atau Standard Operating Procedure tentang pekerjaan yang telah
disepakati.
Menganalisa dan menetapkan berbagai kebijakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian atau Organizing adalah menelaah dan memetakan berbagai kegiatan
yang sifatnya lebih besar menjadi beberapa kegiatan yang lebih kecil dengan cara
membagi tiap tugas supaya diperoleh kegiatan yang lebih sederhana sehingga tujuan
perusahaaan dapat tercapai dengan lebih cermat.
Kegiatan pengorganisasian ini sendiri diantaranya menghubungkan serta mengatur
pekerjaan sehingga mampu dilaksanakan secara lebih efisien dan lebih efektif antara
lain :
Menentukan desain struktur organisasi.
Menentukan job description atau pembagian pekerjaan dari tiap-tiap jabatan guna
meraih sasaran organisasi.
Memastikan pendelegasian wewenang serta tanggung jawab, memastikan
pertangungjawaban dari hasil pekerjaan yang telah dicapai.
Memastikan hubungan yang dapat membedakan antara atasan dan staff.
Mendeskripsikan berbagai kegiatan ataupun pekerjaan yang dianggap lebih efektif dan
efisien sehubungan dengan pengoptimalan sumber daya manusia untuk meraih tujuan
perusahaan.
Pengarahan (Directing)
Pengarahan atau directing adalah tindakan yang berupaya supaya semua anggota
kelompok dapat berusaha untuk meraih tujuan yang sesuai dengan rencana manajerial
serta usaha. Proses implementasi program supaya bisa untuk dilakukan oleh semua
pihak dalam organisasi tersebut dan juga proses memotivasi supaya seluruh pihak dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan mampu menhasilkan produktifitas yang
tinggi dan penuh kesadaran.
Fungsi pengarahan serta implementasi memiliki tugas sebagai berikut :
Menginflementasikan proses pembimbingan, kepemimpinan, serta pemberian motivasi
untuk tenaga kerja.
Memberikan penjelasan serta tugas yang teratur mengenai pekerjaan.
Menjelaskan kebijakan-kebijakan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Pengawasan (Controlling)
Proses mengawasi atau yang disebut pengawasan dan pengendalian yang dilakukan
untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
dilaksanakan secara terorganisasi dapat berjalan dengan lancar.
Pengawasan itu sendiri, mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
Menilai serta melakukan evaluasi sebuah keberhasilan dalam meraih tujuan perusahaan
serta target bisnis yang disesuaikan dengan tolok ukur yang telah ditentukan.
Melakukan langkah cepat dalam mengoreksi serta mengklarifikasi dari ketidaksesuain
hasil kerja yang mungkin dapat terjadi.
Pengambilan keputusan untuk membuat alternative solusi disaat terjadinya masalah
yang berkaitan dengan tidak tercapainya tujuan perusahaaan yang telah ditentukan.

Jenis-jenis Manajemen
Jenis-jenis Manajemen
Ilmu manajemen itu sendiri dibedakan menjadi 4 jenis yang umunya banyak dipakai di
berbagai perusahaan. Jenis jenis manajemen itu sendiri bisa dijabarkan sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia ini sendiri mempunyai fungsi untuk mendapatkan
sumber daya manusia (SDM) terbaik untuk menjalankan perusahaan ataupun bisnis
yang sedang dijalankan serta bagaimana mengatur serta memelihara SDM terbaik yang
telah terpilih tersebut untuk bekerja bersama –sama dan memastikan SDM tersebut
tetap bekerja dengan keyakinan penuh terhadap hasil serta menjaga kualitas hasil
pekerjaannya, memastikan hasilnya tetap atau bahkan mungkin bertambah dimasa yang
akan datang.
Manajemen Operasional
Manajemen operasional mempunyai fungsi menghasilkan suatu produk sesuai standar
operasi yang telah ditentukan, produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan
konsumen yang beragam dengan tidak meninggalkan pemakaian teknik produksi yang
efisien.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran mempunyai fungsi untuk mengupayakan dan mempelajari serta
mengidentifikasi apapun yang diutuhkan konsumen. Didalamnya juga sangat perlu
untuk menganalisa kekuatan produk pesaing agar pencapaian target dari perusahaaan
dapat maksimal.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mempunyai fungsi untuk memastikan jika kegiatan bisnis yang
dilakukan benar benar dapat memaksimalkan pencapaian tujuan perusahaan secara
ekonomi , dimana profit itu sendiri yang menjadi tolak ukurnya. Fungsi terpenting dari
manajemen keuangan ini sendiri adalah memastikan bahwa perencanaan modal
perusahaan benar benar bisa diperoleh untuk membiayai bisnis serta mengatur
bagaimana modal yang telah didapatkan agar dialokasikan dengan tepat sehingga
tujuan perusahaan dapat tergapai secara maksimal.

Jenjang Manajemen
Jenjang Manajemen
Didalam ilmu manajemen ini sendiri mempunyai beberapa tingkatan. Tapi Organisasi
ataupun perusahaaan umumnya mempunyai paling sedikit, 3 tingkatan manajemen,
yaitu:
Manajemen puncak (Top Management)
Top management atau manajemen puncak adalah tingkatan manajemen yang tertinggi.
Manajemen puncak umumnya terdiri dari direktur utama atau dewan direksi. Dewan
direksi mempunyai tugas melaksanakan serta memutuskan berbagai hal yang sifatnya
penting untuk kelangsungan suatu perusahaan. Manajemen puncak mempunyai tugas
diantaranya menetapkan standar operasional serta kebijaksanaan untuk mengatur
interaksi semua orang didalam suatu organisasi ataupun lingkungannya.
Manajemen menengah (Middle Management)
Middle management atau manajemen menengah umumnya memimpin dan
bertanggungjawab atas suatu departemen atau divisi. Middle Management mempunyai
tugas untuk mengembangkan berbagai rencana operasi serta melaksanakan tugas yang
telah disepakati oleh manajemen puncak. Manajemen menengah mempunyai tanggung
jawab penuh kepada manajemen puncak.
Manajemen pelaksana (Supervisory management)
Supervisory management atau manajemen pelaksana mempunyai fungsi sebagai
pelaksana dalam menjalankan berbagia rencana yang telah dibuat oleh middle
management atau manajemen menengah. Manajemen pelaksana mempunyai tugas
untuk melaksanakan pengawasan terhadap pekerja-pekerja dan operasional perusahaan
sehari hari. Manajemen pelaksana mempunyai tanggung jawab kepada manajemen
menengah.
Keterampilan Manajer Robert L. Katz mengemukakan pendapat pada tahun 1970-an
bahwa seorang manajer memerlukan minimal 3 keterampilan yang paling dasar. 3
keterampilan dasar yang dimaksud adalah antara lain :
Keterampilan Konseptual
Manajer puncak wajib memiiki keterampilan dalam membuat suatu gagasan, ide, dan
konsep untuk kemajuan organisasinya tersebut. Gagasan atau konsep tersebut
kemudian dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang berguna untuk mewujudkan
gagasan, konsep, atau ide tersebut. Proses penjabaran ide pada umumnya bisa dibilang
sebagai suatu proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional ini
merupakan salah satu keterampilan guna untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang lain
Seorang manajer juga wajib memiliki keterampilan dalam melakukan komunikasi atau
sering disebut dengan keterampilan kemanusiaan. Terjadinya komunikasi persuasif
merupakan diciptakan oleh seorang manajer terhadap anak buahnya atau bawahannya.
Dengan terjadinya komunikasi yang persuasif dan bersahabat dapat membuat hati
karyawan-karyawan lebih merasa dihargai serta mereka bisa bersikap lebih terbuka
kepada pimpinannya. Keterampilan yang digunakan dalam berkomunikasi sangatlah
diperlukan sekali.
Keterampilan Teknis
Keterampilan teknik biasanya merupakan keterampilan atau bekal untuk para manajer
yang ada pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan ini merupakan kemampuan atau
kelebihan dalam menjalankan pekerjaan tertentu, seperti menjalankan program pada
komputer, akuntansi, memperbaiki mesin-mesin yang rusak, dan lain sebagainya.

Selain 3 keterampilan yang dasar di atas, Ricky W. Griffin juga menambahkan 2


keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh para manajer, antara lain :
Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu lebih menitikberatkan pada kemampuan yang dimiliki
manajer dalam menggunakan waktu yang dia miliki dengan sangat bijaksana.
Contohnya pada kasus Lew Frankfort yang berasal dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Lew Frankfort menerima gaji sebesar $2.000.000 per tahun. Apabila
diasumsikan bahwa jika Lew Frankfort bekerja sekitar 50 jam dalam 1 minggu dengan
mempunyai waktu cuti sebanyak 2 minggu, maka gaji yang diterima Lew Frankfort
untuk 1 jamnya adalah $800 atau sekitar $13 per menit. Oleh karena itu dari kasus Lew
Frankfort bahwa menit-menit yang terbuang mampu merugikan perusahaan tersebut.
Kebanyakan manajer pada umumnya tidak menerima gaji yang sebesar Lew Frankfort.
Namun, waktu bagi seorang manajer sangatlah penting atau berharga, jadi
menyianyiakan waktu sama saja membuang uang dan isa mengurangi produktivitas dari
perusahaan tersebut.
Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan ini berguna untuk memehami masalah serta menentukan cara terbaik
dalam memecahkan masalahnya. Keterampilan ini sangat penting bagi manajer,
khususnya bagi kelompok manajer puncak. Ricky W. Griffin mengajukan 3 langkah
dalam membuat keputusan yang baik dan benar.
Manajer harus bisa menjelaskan masalah dan juga harus bisa mencari alternatiff yang
diambil untuk menyelesaikan masalah yang sedang dialami tersebut.
Manajer harus mampu untuk mengevaluasi tiap alternatif-alternatif yang tersedia serta
mampu memilih alternatif yang paling baik dibanding alternatif yang lain.
Manajer harus dapat mengimplementasikan alternatif yang telah dipilih serta
mengevaluasi dan mengawasi supaya tetap berada pada jalur yang benar.

Jika dilihat dari sisi kemampuan dalam manajerial dan berfikir, maka semakin tinggi
pula tingkat kedudukannya pada seseorang dalam suatu organisasi maka akan lebih
dituntut juga kemampuan dimilikinya dalam hal sebagai berikut : mampu membuat
konsep mengenai arah, menentukan strategi yang tepat unutk digunakan, mampu
memahami, dan mampu menguasai konsep secara Makro. Adapun sebaliknya, semakin
rendah kedudukan seorang manajer pada pada sebuah organisasi maka akan lebih
dituntut juga kemampuannya dalam hal : kemampuan secara mikro dan secara teknis
operasional.

Dengan Demikian Telah selesai pembahasan kita mengenai pengertian manajemen,


fungsi manajemen, jenis manajemen dan jenjang manajemen. Jangan lupa kunjungi
artikel yang lain pada blog ini seperti artikel Pengertian Pasar, pengertian Agama, dan
lain sebagainya.
Posted by Kevin Akilla
Read more: http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-
lengkap.html#ixzz5AvvJ9iGH

Anda mungkin juga menyukai