Anda di halaman 1dari 13

Di kabupaten Tangerang terdapat 12,3% ibu hamil risiko KEK (Kemenkes, 2013).

Data yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Mauk, terdapat 98 kasus


(7,42%) ibu hamil dengan KEK dari 1.321 ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan pada tahun 2014. Jumlah kasus pada bulan Januari-
November 2015 mengalami peningkatan menjadi 114 kasus (8,43%) ibu hamil
dengan KEK dari 1.352 ibu hamil. Oleh karena itu, dengan melakukan
pendekatan dalam diagnosis komunitas dengan paradigma BLUM dan
menentukan masalah penyebab dengan diagram fishbone penentuan prioritas
masalah dengan metode non-scoring secara Delbecq ditentukan alternatif
pemecahan berupa peningkatan pengetahuan tentang KEK dan asupan nutrisi
seimbang ibu hamil melalui penyuluhan.

Metodologi Penelitian:
Metode yang digunakan adalah diagnosis komunitas dengan menggunakan
paradigma BLUM, dengan dilakukannyaidentifikasi masalah dilakukan analisis
situasi yang didapat dari data epedemiologi, survey basic six di Puskesmas dan
mini survey yang dilakukan di Poli KIA Puskesmas Mauk. Penentuan prioritas
masalah dengan metode non-scoring secara Delbecq yang melibatkan kepala
puskemas, bidan desa dan kader. Identifikasi masalah penyebab dengan Fishbone.
Selanjutnya ditentukan intervensi yang akan dilakukan, menyusun log frame goals
dengan menentukan indikator keberhasilan, Planning of Action (POA) untuk
menentukan indikator keberhasilan, dan Plan-Do-Act-Check (PDCA) cycle untuk
memonitor dan mengevaluasi intevensi yang dilakukan.
Desain yang digunakan adalah quasi eksperimental dan pengambilan sample
dilakukan secara purposive non-random sampling.Data diolah secara manual oleh
penulis untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil dan
kader yang dinilai dari hasil pre-test dan post-test serta peningkatan berat badan
ibu hamil sesuai usia kehamilan.

Hasil dan Pembahasan:


Penentuan Masalah Penyebab dan Prioritas Masalah
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan melakukan analisis masalah maka
didapatkan penyebab masalah yang digambarkan dalam paradigma BLUM
(gambar 1), dan dilakukan penentuan prioritas masalah dengan metode non-
scoring secara Delbecq, maka di dapatkan lifestyle sebagai prioritas masalah yang
akan diintervensi. Kurangnya pengetahuan tentang dampak KEK pada ibu hamil
dan kebutuhan nutrisi ibu hamil, kurangnya kesadaran untuk menjaga kesehatan
selama kehamilan sehingga menyebabkan tingginya insiden KEK pada ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Mauk, yang di gambarkan dalam diagram fishbone
(gambar 2).

1
Mahasiswa Kepanitraan IKM FK Untar, Jakarta. Email: samot.simb@gmail.com
2
Mahasiswa Kepanitraan IKM FK Untar, Jakarta. Email: fenychandra88@gmail.com
3
Mahasiswa Kepanitraan IKM FK Untar, Jakarta. Email:joicegunawanputri@ymail.com
4
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Untar, Jakarta. Email: gunawan.erni@yahoo.com
Fisik :
 Masih kurangnya
 Keadaan tanah yang tandus menyebabkan
tindakan promotif
seringnya gagal panen yang berdampak
(penyuluhan)
berkurangnya penghasilan penduduk yang
Genetik terhadap ibu hamil
sebagian besar sebagai petani
untuk mencegah
Non-fisik :
terjadinya KEK di
Sosial-ekonomi-budaya:
Puskemas Kecamatan
 Penduduk Kecamatan Mauk termasuk Tingginya Insiden
Mauk
golongan sosial-ekonomi menengah ke bawah, KEK pada ibu hamil Medical Care
Lingkunga  Terbatasnya
sehingga kurang mampu untuk membeli d
di Wilayah Kerja
n penanganan
makanan atau bahan makanan yang diperlukan Puskesmas
(Pemberian
dalam memenuhi kebutuhan energi selama Kecamatan Mauk
Makanaan Tambahan
kehamilan
(PMT)) yang
 Kepercayaan tabu terhadap makanan tertentu
diberikan kepada ibu
selama kehamilan. Lifestyle hamil dengan KEK di
Puskesmas
Kecamatan Mauk

 Kognitif :
 Kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan KEK pada ibu hamil.
 Kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan gizi ibu hamil.
 Kepercayaan bahwa terdapat makanan yang tabu untuk dimakan saat hamil (lele, cumi dll).
 Kepercayaan bahwa masalah kesehatan selama kehamilan dapat sembuh sendiri.
 Kurangnya pengetahuan tentang usia yang tepat untuk menikah.
 Kurangnya pengetahuan untuk menjarangkan kehamilan.
 Afektif :
 Kurangnya kesadaran untuk menjaga kesehatan dan memenuhi kecukupan nutrisi selama kehamilan.
 Psikomotor :
 Menurunnya porsi makan ibu hamil saat mual di trimester pertama kehamilan.
 Jumlah porsi makan yang sama dengan porsi sebelum kehamilanselama trimester dua dan tiga kehamilan.
Gambar 1.Paradigma BLUM (Sumber: Hasil modifikasi Penulis)

Gambar 2.Fishbone(Sumber: Hasil Modifikasi Penulis)

KegiatanIntervensi
Intervensi I
Intervensi pertama adalah penyuluhan terhadap ibu-ibu hamildilakukan
pada tanggal 18 Desember 2015 pada pukul 9.00-10.00 diAula Kelurahan Mauk
Timur.Penyuluhan buka dengan perkenalan dan penjelasan tentang tujuan
kedatangan Koas Untar. Kegiatan dilanjutkan dengan pre-test untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu hamiltentang KEK pada ibu hamil dan asupan nutrisi
seimbang selama kehamilan. Pre-testberupa 20 pertanyaan pilihan ganda
dikerjakan dalam waktu 15 menit. (Octavia C, Sandra F, Arista YD,
Novendy,2015).
Kemudian acara dilanjutkan dengan penyuluhan yang dibawakan oleh 3
orang Koas Untar dengan menggunakan power pointyang berisi materi tentang
KEK pada ibu hamil (pengertian, penyebab, faktor risiko, cara mendiagnosis,
komplikasi, tatalaksana) dan asupan nutrisi seimbang yang terjangkau untuk ibu
hamil, serta prinsip dan contoh menu makanan dengan nutisi seimbang, lalu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.(Octavia C, Sandra F, Arista YD,
Novendy,2015).
Setelah sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan post-test yang dikerjakan
dalam waktu 15 menit. Soal post-test dibuat sama dengan soal pre-test dan
disesuaikan dengan materi penyuluhan. Tujuannya untuk mengetahui gambaran
garis besar peningkatan pengetahuan ibu-ibu hamilmengenai KEK pada ibu hamil
dan asupan nutrisi seimbang selama kehamilan setelah diberi penyuluhan.
Penyuluhan dikatakan berhasil jika minimal 50% responden mendapatkan nilai
post-test ≥ 70. (Octavia C, Sandra F, Arista YD, Novendy,2015).

Tabel 1. Hasil Intervensi 1 Hasil Pre-test dan Post-test Ibu Hamil


No. Nama Ibu Status gizi NILAI HASIL
hamil Pre-test Post-test
1 MM nonKEK 90 95 Baik
2 YT KEK 85 95 Baik
3 R KEK 15 35 Kurang
4 E KEK 55 80 Baik
5 H KEK 50 85 Baik
6 S KEK 50 85 Baik
7 A KEK 55 55 Kurang
8 NS KEK 40 75 Baik
9 AT KEK 80 95 Baik
10 SH KEK 80 95 Baik
11 MI KEK 95 95 Baik
12 FT nonKEK 65 85 Baik
13 SP nonKEK 20 50 Kurang
14 HL KEK 90 95 Baik
15 SA KEK 45 65 Kurang
16 M KEK 50 55 Kurang
17 R KEK 55 90 Baik
18 MA KEK 65 85 Baik
19 SU nonKEK 40 45 Kurang
20 SH KEK 20 30 Kurang
21 DY KEK 10 30 Kurang
22 NU KEK 45 65 Kurang
23 WA KEK 75 85 Baik
Rata-rata 55,43 72,61
Sumber: Hasil perhitungan penulis
Gambar 1. PDCA cycle I(Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi II
Intervensi keduaadalah pembagian Buku Pedoman Ibu Hamil, penjelasan
mengenai buku pedoman, dan pemeriksaan BB, TB, LiLA dilakukan pada tanggal
18 Desember 2015 pada pukul 10.00-11.00 di Aula Kelurahan Mauk Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 3 orang Koas Untar dan dibantu oleh 4 orang
bidan desa Puskesmas Mauk.
Pembagian Buku Pedoman Ibu Hamil yang berjudul “Ibu Sehat, Anak
Sehat, Soleh & Sukses” yang berisi tabel & grafik pemantauan berat badan selama
kehamilan, tabel pemantauan asupan nutrisi, serta informasi mengenai KEK pada
ibu hamil (pengertian, penyebab, faktor risiko, cara mendiagnosis, komplikasi,
tatalaksana) dan asupan nutrisi seimbang yang terjangkau untuk ibu hamil (contoh
menu makan sehat dengan gizi seimbang selama kehamilan) (Octavia C, Sandra
F, Arista YD, Novendy,2015).
Kemudian acara dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan
dan lingkar lengan atas ibu hamil pada kehamilan yang sekarang yang disesuaikan
dengan usia kehamilan kemudian hasilnya dicatat dalam Buku Pedoman dan di-
plotting ke dalam grafik yang terdapat di dalam Buku Pedoman. Tujuannya adalah
agar ibu hamil mempunyai pedoman untuk tetap mengkonsumsi nutrisi seimbang
selama kehamilan, pemulihan gizi pada ibu hamil dengan KEK serta mengetahui
makanan yang tepat untuk ibu hamil. Pembagian buku dikatakan berhasil dilihat
dari terisinya buku pedoman dengan benar (Octavia C, Sandra F, Arista YD,
Novendy,2015).
.
Gambar 2. PDCA cycle II (Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi III
Intervensi ketiga adalah demo masak menu seimbang yang terjangkau
untuk ibu hamil dilakukan pada tanggal 18 Desember 2015 pada pukul 11.00-
11.30 bertempat di Aula Kelurahan Mauk Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
3 orang Koas Untar dan 4 orang bidan desa Puskesmas Mauk.
Kegiatan diawali dengan persiapan alat dan bahan masak. Dilanjutkan
demo masak menu seimbang yang terjangkau (pepes tahu + wortel, dadar telur).
Tujuannya adalah meningkatnya pengetahuan ibu-ibu hamil danpara kader
FOPKIA mengenai cara memasak menu seimbang yang terjangkau selama
kehamilan.
Keberhasilan dilihat dari kemampuan ibu hamil untuk memasak makanan
bergizi seimbang pada perlombaan memasak.
Gambar 3. PDCA cycle III (Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi IV
Intervensi keempatadalah lomba kenaikan BB ibu hamil dilakukan pada
tanggal 28 Desember 2015 pada pukul 9.00-10.00 bertempat di Aula Kelurahan
Mauk Timur. Lomba peningkatan berat badan dilakukan dengan menilai kenaikan
BB ibu hamil selama 10 hari (18 Desember – 28 Desember 2015)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 3 orang Koas Untar dan dibantu oleh 1
bidan desa Puskesmas Mauk. Undangan diberikan kepada 24 ibu hamil dan 12
kader FOPKIA dari 12 desa. Pada pelaksanaan dihadiri oleh 16 ibu hamil (3
diantaranya adalah peserta baru), dan 8 kader FOPKIA.
Acara diawali denganreview sekilas mengenai KEK pada ibu hamil dan
asupan nutrisi seimbang selama kehamilan. Dilanjutkan dengan penimbangan
berat badan ibu hamil, pencatatan data ke dalam grafik dan penilaian asupan
makanan gizi seimbang harianyang terdapat di dalam buku pedoman. Kemudian
dilanjutkan dengan pemilihan 3 ibu hamil dengan kenaikan BB tertinggi sesuai
usia kehamilan. Lalu acara dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada 3 ibu
hamil dengan kenaikan berat badan tertinggi(Octavia C, Sandra F, Arista YD,
Novendy,2015).
Tujuannya adalah memotivasi ibu hamil untuk meningkatkannya BB
sesuai dengan usia kehamilannya. Kebeberhasilan dilihat dari meningkatkan berat
badan sesuai dengan usia kehamilannya (Octavia C, Sandra F, Arista YD,
Novendy,2015).

Tabel 2. Hasil Lomba Peningkatan BB Ibu Hamil


No. Nama Status Usia Berat Selisih HASIL
Ibu gizi kehamilan badan (kg) Kenaikan
hamil (trimester) BB BB
awal akhir
1 MM nonKEK 2 53 54 1 Meningkat
2 R KEK 3 44 46 2 Meningkat
3 H KEK 3 45 46 1 Meningkat
4 AT KEK 2 60 61 1 Meningkat
5 SH KEK 2 58 60 2 Meningkat
6 FT nonKEK 3 76 77 1 Meningkat
2 Tidak
7 SP nonKEK 61 61 0 meningkat
8 HL KEK 3 35 36 1 Meningkat
9 M KEK 3 45 46 1 Meningkat
10 MA KEK 3 45 46 1 Meningkat
11 DY KEK 3 45 46 1 Meningkat
12 NU KEK 2 36 37 1 Meningkat
13 WA KEK 3 53 56 3 Meningkat
Sumber: Hasil perhitungan penulis

Gambar 4. PDCA cycle IV (Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi V
Intervensi kelima adalah senam ibu hamil yang dilaksanakan pada tanggal
28 Desember 2015, pukul 10.00-10.30 bertempat di Aula Kelurahan Mauk Timur.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 3 orang Koas Untar.
Acara diawali dengan pemutaran video senam hamil. Dilanjutkan salah 1
Koas Untar memperagakan senam hamil yang diikuti oleh ibu-ibu hamil dan para
kader FOPKIA. Selain itu, VCD senam hamil juga diberikan kepada 12 bidan
desa (Octavia C, Sandra F, Arista YD, Novendy,2015).
Tujuannya untuk memotivasi ibu hamil tetap menjaga kebugaran dirinya
selama kehamilan. Keberhasilan dinilai dari dilakukannya senam hamil di rumah
masing-masing atau berkelompok minimal 1x seminggu. Pada pelaksanaan,
minimnya alas duduk untuk melaksanakan senam hamil menjadi kendala yang
dihadapi sehingga senam dilakukan oleh ibu hamil secara bergantian (Octavia C,
Sandra F, Arista YD, Novendy,2015).

Gambar 5. PDCA cycle V (Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi VI
Intervensi keenamadalah lomba memasak menu gizi seimbang yang
terjangkau untuk ibu hamil yang dilakukan pada tanggal 28 Desember 2015 pada
pukul 10.30-11.30 bertempat di Aula Kelurahan Mauk Timur. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh 3 orang Koas Untar, koordinator program gizi dan 1 bidan desa
Puskesmas Mauk.
Lomba memasak menu gizi seimbang dengan peserta ibu hamil dari 12
desa. Ibu hamil diminta untuk memasak di rumah satu buah jenis makanan, yang
disediakan untuk 5 orang dengan harga bahan makanan < Rp 25.000,-.
Lomba diikuti oleh 6 ibu hamil sebagai perwakilan desanya. Peserta telah
menyiapkan masakan dari rumah, kemudian mempresentasikannya. Masakan
dinilai oleh 3 juri, penilaian berdasarkan menu gizi seimbang (50%), rasa (25%)
dan tampilan (25%). Ibu hamil dan kader yang hadir juga mencicipi makanan
yang dilombakan. Dari perlombaan tersebut, dipilih 3 orang sebagai pemenang.
Acara dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada 3 orang pemenang.
Tujuannya adalah memotivasi ibu hamil dalam menyajikan menu gizi
seimbang yang terjangkauuntuk mencukupi asupan nutrisinya. Keberhasilan
dilihat dari ibu hamil yang dapat memasak menu makan gizi seimbang yang
terjangkau untuk mencukupi asupan nutrisinya.Pada pelaksanaan hanya 6 peserta
yang mengikuti lomba dari 12 peserta karena 6 peseta lainya tidak dapat hadir.
Gambar 6. PDCA cycle VI (Sumber: modifikasi penulis)

Intervensi Tambahan I
Intervensi tambahan pertama adalah penyuluhan terhadap kader
FOPKIAdilakukan pada tanggal 18 Desember 2015 pada pukul 9.00-10.00
bertempat di Aula Kelurahan Mauk Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 3
orang Koas Untar dan dibantu oleh 4 bidan desa Puskesmas Mauk.
Undangan diberikan kepada 12 kader FOPKIA dari 12 desa. Pada
pelaksanaan dihadiri oleh 12 kader, ibu lurah dari Desa Tanjung Anom, dan 4
bidan desa di Kecamatan Mauk.
Penyuluhan diawali dengan perkenalan dan penjelasan tentang tujuan
kedatangan Koas Untar. Kegiatan dilanjutkan dengan pre-test untuk mengetahui
tingkat pengetahuan kadertentang KEK pada ibu hamil dan asupan nutrisi
seimbang selama kehamilan. Pre-testberupa 20 pertanyaan pilihan ganda
dikerjakan dalam waktu 15 menit.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penyuluhan yang dibawakan oleh 3
orang Koas Untar dengan menggunakan power pointyang berisi materi tentang
KEK pada ibu hamil (pengertian, penyebab, faktor risiko, cara mendiagnosis,
komplikasi, tatalaksana) dan asupan nutrisi seimbang yang terjangkau untuk ibu
hamil, serta prinsip dan contoh menu makanan dengan nutisi seimbang, lalu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Setelah sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan post-test yang dikerjakan
dalam waktu 15 menit. Soal post-test dibuat sama dengan soal pre-test dan
disesuaikan dengan materi penyuluhan. Tujuannya untuk mengetahui gambaran
garis besar peningkatan pengetahuan kadermengenai KEK pada ibu hamil dan
asupan nutrisi seimbang selama kehamilan setelah diberi penyuluhan. Penyuluhan
dikatakan berhasil jika minimal 50% responden mendapatkan nilai post-test ≥ 70.

Tabel 3. Hasil pre-test dan post-test Kader


No. Nama Desa NILAI HASIL
Kader Pre-test Post-test
1 EM Banyu Asih 90 95 Baik
2 EN Tegal Kunir Kidul 95 95 Baik
3 PA Gunung Sari 95 95 Baik
4 MA Sasak 70 100 Baik
5 SA Kedung Dalam 90 100 Baik
6 MS Tanjung Anom 90 95 Baik
7 NU Tanjung Anom 65 85 Baik
8 KO Mauk Timur 90 90 Baik
9 MU Marga Mulya 80 90 Baik
10 SR Mauk Barat 80 95 Baik
11 SI Ketapang 70 100 Baik
12 SS Jati Waringin 90 95 Baik
13 SU Tegal Kunir Lor 95 95 Baik
14 AP Sasak 85 95 Baik
Rata-rata 84,64 94,64 Baik

Gambar 7. PDCA cycle VII(Sumber: modifikasi penulis)


Intervensi Tambahan II
Intervensi tambahan keduaadalah pembagian Buku Pedoman Kader dan
penjelasan mengenai buku pedoman dilakukan pada tanggal 18 Desember 2015
pada pukul 10.00-11.00 di Aula Kelurahan Mauk Timur. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh 3 orang Koas Untar dan dibantu oleh 4 orang bidan desa
Puskesmas Mauk.
Pembagian Buku Pedoman Kader yang berjudul “Ibu Sehat, Anak Sehat,
Soleh & Sukses” yang berisi tabel & grafik pemantauan berat badan selama
kehamilan, tabel pemantauan asupan nutrisi, serta informasi mengenai KEK pada
ibu hamil (pengertian, penyebab, faktor risiko, cara mendiagnosis, komplikasi,
tatalaksana), asupan nutrisi seimbang yang terjangkau untuk ibu hamil (contoh
menu makan sehat dengan gizi seimbang selama kehamilan), kehamilan yang
sehat, persalinan dan nifas yang aman, sehat dan selamat, tanda-tanda bahaya
pada kehamilan, serta keadaan kehamilan yang perlu diwaspadai. Setelah semua
peserta mendapat Buku Pedoman, peserta dijelaskan cara mengisi Buku Pedoman
yang telah diberikan.
Tujuannya adalah agar kader mempunyai pedoman tentang nutrisi
seimbang selama kehamilan, pemulihan gizi pada ibu hamil dengan KEK serta
mengetahui makanan yang tepat untuk ibu hamil. Pembagian buku dikatakan
berhasil dilihat dari terisinya buku pedoman ibu hamil dengan benar.

Gambar 8. PDCA cycle VIII (Sumber: modifikasi penulis)

Simpulan
Hasil intervensi yang sudah dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan
status nutrisi ibu hamil. Oleh karena itu, penyuluhan dan pemberian buku
pedoman disarankan untuk dapat diteruskan sehingga penurunan angka kejadian
KEK dapat terwujud.
Daftar Pustaka:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan


Pengembangan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal. 2010.
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronik. 2010. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Kesehatan Masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan PMT Balita dan Ibu Hamil.
2012. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.
Available from http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/678.
Diakses pada tanggal 08 Desember 2015.
Sandjaja. 2009. Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di
Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan,
Depkes RI: Indonesia. Gizi Indonesia; Vol 32(2): 128-138.
Octavia C, Sandra F, Arista YD, Novendy. 2015. Upaya perbaikan status gizi
pada wanita hamil yang mengalami kejadian kurang energy kronis
melalui peningkatan pengetahuan dan pemantauan peningkatan berat
badan di wilayah Kelurahan Srengseng, Kecamtan Kembangan,
Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta periode 4 Mei 2015-5 Juni 2015.
dalam Prosiding SNHP3M 10-11 September 2013; Jakarta: LPKMV
UNTAR; Vol 02; B152-9

Anda mungkin juga menyukai