Riszki Andi Ananti - Bencana
Riszki Andi Ananti - Bencana
Kelas : 3b Transfer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama beberapa tahun terakhir ini, di Indonesia sering dilanda oleh yang namanya
bencana. Baik itu bencana alam maupun bencana yang terjadi oleh karena ulah manusia.
Bencana alam yang terus-menerus menimpa bangsa kita telah membuat berbagai tanaman
masyarakat porak poranda. Korban jiwa pun berjatuhan, harta benda tak tersisakan, dan
meninggalkan trauma yang mendalam bagi para korban yang selamat.
Bukan tidak mungkin bencana yang serupa itu akan terjadi kembali, bahkan di beberapa
tempat sudah ada peringatan bahwa akan terjadi bencana alam. Maka dari itu agar kita dapat
meminimalisirkan dampak bencana alam yang akan terjadi mulai sekarang kita harus sudah
mulai membuat rencana untuk memberikan sosialisasi dan siap untuk ikut melakukan sosialisasi
tanda-tanda bencana alam. Jika hal itu sudah terjadi kita harus siap untuk ikut terjun secara
langsung menanggulangi dan melakukan penyuluhan sosial dalam penggulangan bencana.
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami dan aktivitas manusia,
seperti letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada
kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan
ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana
alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut
bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan
individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat /
luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur
untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan
demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika
diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup. Dengan terjadinya hal tersebut dapat
menarik perhatian kami untuk melakukan penelitian ini, sekaligus menganalisis sebab bencana dan
cara penaggulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penaggulangan bencana?
2. Pengertian penyuluhan sosial mengenai penanggulangan bencana berbasis masnyarakat?
3. Apa tujuan dari penyuluhan sosial?
4. Bagaimana fungsi penyuluhan sosial mengenai penanggulangan bencana berbasi
masnyarakat?
5. Bagaimana kompetensi dalam penyuluhan sosial?
C. Tujuan Rumusan
BAB II
PEMBAHASAN
Penanggulangan bencana alam merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi semua
aspek perencanaan dalam menghadapi bencana, kegiatan sebelum dan sesudah bencana,
termasuk dampak bencana alam. Penanggulangan bencana alam bukan hanya sekali,
melainkan sebuah proses berkelanjutan yang menuntut manajemen, kepedulian, dan tindakkan
serta partisipasi nyata berbagai unsur masyarakat untuk saling bekerja sama dengan baik
dalam kelompok formal ataupun informal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Dalam kondisi ini, masyarakat dibantu untuk mendapatkan pelayanan hidup, berbagi
layanan informasi tentang permasalahan, pemenuhan kebutuhan, kesempatan hidup secara
normal, serta difasilitasi untuk menemukan solusi yang tepat agar mereka mampu mengakses
kembali sumber-sumber kehidupan di kemudian hari.
a. Kompetensi dasar
Pengetahuan, sikap, dan perilaku umum yang harus dimiliki oleh penyuluh sosial
adalah sebagai berikut:
1) Hubungan interpersonal (interpersonal relation), penyuluhan sosial yang dilakukan
untuk memulai menggerakkan masyarakat agar waspada dan mengantisipasi bahaya
bencana.
2) Penyajian informasi (presentation of information), yakni untuk menyebarkan berbagai
informasi awal mengenai rencana tindak mitigasi bencana, kesiap-siagaan, tanggap
darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
3) Kepemimpinan (leadership), yaitu untuk menyiapkan masyarakat agar selalu siap dan
tanggap untuk melaksanakan petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan oleh pemerintah
melalui satkorlak di wilayah bencana.
4) Profesionalisme (profesionalism), yaitu untuk mendukung pemerintah agar setiap upaya
positif dalam melaksanakan penyuluhan sosial atas upaya penanggulangan bencana
berjalan aktif dan permanen.
5) Partisipasi (participation), yaitu untuk meningkatkan dukungan dan keterlibatan berbagi
unsur masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.
6) Desiminasi (decimination), yaitu untuk menyebarluaskan program-program pemerintah
melalui penyuluhan sosial sebagai upaya penanggulangan bencana.
Berdasarkan konsep baru yang dipengaruhi dalam pendekatan penyuluhan sosial atas
upaya penanggulangan bencana alam, terdapat beberapa prinsip yang dapat dijadikan dasar,
yaitu sebagai berikut:
1) Semua lapisan masyarakat menjadi pelaku utama yang pro-aktif dalam penanggulangan
bencana.
2) Penanggulangan bencana dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.
3) Penanggulangan bencana alam didasarkan kemampuan masyarakat setempat,
direncanakan, dilakukan, dipantau, dan dievaluasi bersama-sama oleh masyarakat dengan
dukungan lembaga kebencanaan.
4) Penanggulangan bencana alam meliputi aspek fisik materi, penguatan organisasi, dan
penanggulangan atas kerentanan terhadap bahaya bencana.
5) Pengkajian, bahaya, kerusakan, kemampuan, dan kebutuhan dilakukan oleh masyarakat
setempat.
6) Jenis dan cara penyaluran bantuan di tentukan oleh masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN SARANA
Jadi penaggulangan bencana alam merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi semua
aspek perencanaan dalam menghadapi bencana, kegiatan sebelum dan sesudah bencana.
Penyuluhan sosial mengenai penanggulangan bencana berbasis masyarakat adalah serangkaian
kegiatan penyampaian pesan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana alam.
Penyuluhan tersebut bertujuan agar masyarakat mendapatkan berbagai informasi serta mampu
berperan dalam membangun kehidupannya. Penyuluhan sosial merupakan bagian penting dalam
penanggulangan bencana alam. Fungsi dari penyulahan sosial dalam upaya penaggulangan
bencana berbasis masyarakat meliputi inisiatif, sosialisai, preparasi, promosi, partisipasi, dan
desiminasi.
Kegiatan penyuluhan sosial atas penanggulangan bencana merupakan bagaian
integral dari pembangunan kesejahteraan sosial, terutama di daerah yang terkena
bencana alam. Hal mendasar yang harus segera disampaikan kepada masyarakat adalah
memberikan pemahaman, meningkatkan kesadaran terhadap perubahan keadaan alam
akibat bencana, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyuluhan, ataupun
memberdayakan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana secara lintas
sektor (bagian), sinergis (menyatu), dan komprehensif (menyeluruh).
Penentuan suatu kebijakan dalam melaksanakan penyuluhan sosial atas
penanggulangan bencana dibutuhkan suatu pendekatan yang mengacu pada konsep
dasar dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.