Anda di halaman 1dari 3

BED SITE TEACHING

Nama : Rahmi Sofya Nama Pasien : Ny. A


NIPP : 20164011149 Usia : 35 tahun
Bagian : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Jenis Kelamin : Perempuan
Peceptor : dr. Rikyanto, Sp.KK, M.Kes Alamat : Mergangsan
Tanggal : 27 Februari 2018

Problem Hypothesis Mechanism More Info Don’t Know Learning Issue Problem Solving
KU: Gatal di Dermatitis Dermatisis kontak KU: Baik 1. Bagaimana 1. Terapi Decision Making:
bagian bekas luka Kontak Alergi alergik (DKA) adalah KS: Kompos terapi pada Penatalaksanaan Berdasarkan
jahit operasi reaksi peradangan kulit Mentis kasus ini? 1. Keluhan diberikan anamnesis dan
imunologik karena farmakoterapi berupa:
caesar 2. Bagaimana pemeriksaan fisik
reaksi hipersensitivitas. a. Topikal (2 kali sehari)
RPS: pasien UKK: pemeriksaan - Pelembab krim hidrofilik urea
Kerusakan kulit terjadi
datang dengan didahului oleh proses
Patch eritem penunjang 10%. Diagnosis:
keluhan gatal sensitisasi berupa tertutup skuama, pada kasus - Kortikosteroid: Desonid krim Dermatitis Kontak
pada bagian alergen (fase batas tegas, ini? 0,05% (catatan: bila tidak tersedia Alergi
bekas luka sensitisasi) yang bentuk irreguler dapat digunakan Fluosinolon
operasi caesar. umumnya berlangsung ukuran 11x2cm, asetonid krim 0,025%).
Gatal sering 2-3 minggu. Bila terjadi - Pada kasus dengan manifestasi Terapi:
dirasakan setelah pajanan ulang dengan klinis likenifikasi dan R/ Urea Cream
operasi Oktober alergen yang sama hiperpigmentasi, dapat diberikan 10% tube I
atau serupa, periode golongan Betametason valerat
2017. Nyeri(-) S 2 dd ue
hingga terjadinya krim 0,1% atau Mometason furoat
RPD: pasien tidak krim 0,1%).
gejala klinis umumnya R/ Desonid Cream
memiliki riwayat 24-48 jam (fase - Pada kasus infeksi sekunder,
alergi maupun 0,05% tube I
elisitasi). Alergen perlu dipertimbangkan pemberian
S 2 dd ue
asma. Pasien paling sering berupa antibiotik topikal.
tidak menderita bahan kimia dengan
diabetes maupun berat molekul kurang b. Oral sistemik
dari 500-1000 Da. DKA - Antihistamin hidroksisin 2 x 25
penyakit lainnya
mg per hari selama maksimal 2
RPK: keluhan terjadi dipengaruhi
minggu, atau
serupa (-) oleh adanya sensitisasi
RPSos: pasien alergen, derajat - Loratadin 1x10 mg per hari
sudah menikah pajanan dan luasnya selama maksimal 2 minggu.
dan memiliki satu penetrasi di kulit. 2. Pasien perlu mengidentifikasi
orang anak. faktor risiko, menghindari bahan-
Pasien bekerja Mekanisme bahan yang bersifat alergen, baik
terjadinya kelainan yang bersifat kimia, mekanis, dan
sebagai fisis, memakai sabun dengan pH
wiraswasta. kulit pada dermatitis
netral dan mengandung
kontak alergik adalah pelembab serta memakai alat
mengikuti respons pelindung diri untuk menghindari
imun yang kontak alergen saat bekerja.
diperantarai oleh sel
(cell-mediated 2. Pemeriksaan Penunjang
immune respons) Pemeriksaan penunjang salah
atau reaksi satu yang paling sering digunakan
hipersensitivitas tipe adalah patch test. Dasar
IV. Reaksi pelaksanaan patch test adalah
hipersensitivitas di sebagai berikut:
kulit timbul secara a. Bahan yang diujikan (dengan
lambat (delayed konsentrasi dan bahan pelarut
hypersensitivity), yang sudah ditentukan)
umumnya dalam ditempelkan pada kulit normal,
waktu 24 jam setelah kemudian ditutup. Konsentrasi
terpajan dengan yang digunakan pada umumnya
alergen. Patogenesis sudah ditentukan berdasarkan
hipersensitivitas tipe penelitian-penelitian.
IV ini sendiri dibagi b. Biarkan selama 2 hari (minimal
menjadi dua fase, 24 jam) untuk memberi
yaitu fase sensitisasi kesempatan absorbsi dan reaksi
dan fase elisitasi. alergi dari kulit yang memerlukan
Fase sensitisasi waktu lama. Meskipun
dimulai saat adanya penyerapan untuk masing-masing
kontak dengan bahan bervariasi, ada yang
bahan kimia kurang dan ada yang lebih dari 24
sederhana yang jam, tetapi menurut para peniliti
disebut hapten. waktu 24 jam sudah memadai
Fase elisitasi terjadi untuk kesemuanya, sehingga
apabila timbul ditetapkan sebagai standar.
pajanan kedua dari c. Kemudian bahan tes dilepas
antigen yang sama dan kulit tempat penempelan
dan sel yang telah tersebut diamati perubahan atau
tersensitisasi telah kelainan yang terjadi pada kulit.
tersedia di dalam Pada tempat tersebut bisa
kompartemen kemungkinan terjadi dermatitis
dermis. berupa eritema, papul, edema,
fesikel, dan bahkan kadang-
kadang bisa terjadi bula atau
nekrosis.

Anda mungkin juga menyukai