Menjaga Keseimbangan Kelembaban
Menjaga Keseimbangan Kelembaban
B. Ulserasi Vena
Terapi kompresi baik dengan menggunakan graduated compression
stocking atau compression bandage merupakan tatalaksana utama pada
kasus ulserasi vena. Dari studi review menunjukkan bahwa pemberian
tekanan pada kasus ulserasi vena meningkatkan angka kecepatan
penyembuhan luka. Terapi kompresi ini harus diperhatikan pada pasien
dengan gagal jantung kongestif, pada pasien lanjut usia, dan pasien
dengan penyakit arterial yang berat. Penggunaan obat pentoxifylline
sistemik sangat berguna untuk terapi penunjang pada kasus ulserasi vena.
Sebuah studi review menujukkan penggunaan pentoxifylline baik dengan
atau tanpa terapi kompresi meningkatkan proses penyembuhan pada
ulserasi vena bila dibandingkan dengan placebo. Namun efek samping
yang paling sering timbul adalah gangguan gastrointestinal.
C. Ulserasi Arteri
Evaluasi pada beberapa studi menunjukkan bahwa terapi
konservatif berhasil digunakan pada pasien dengan ABI <0.9 tetapi nilai
transcutaneus oxygen level >30 mmHg. Studi ini menunjukkan bahwa
terapi konservatif, meliputi pembalutan luka dan amputasi minor, sembuh
2/3 lebih cepat pada luka dan menghindari resiko amputasi akibat late
revaskularisasi. Studi lain juga menunjukkan bahwa pengunaan topical
lidocaine 1-2% gel dua kali sehari meringankan nyeri yang timbul.
D. Ulkus Diabetik
Faktor dasar dari tatalaksana ulkus diabetic meliputi debirdemen,
pemulihan perfusi vascular, penanganan luka yang baik, pembebasan
tekanan, dan kontrol infeksi. MRD sangat dianjurkan pada luka ulkus
diabetik.
E. Ulserasi Malignansi
Pada pasien dengan ulserasi akibat malignansi, tatalaksana
bertujuan untuk menjaga luka agar tetap bersih dan menghindari adanya
infeksi. Penggunaan metronidazol tropical berguna untuk menjaga luka
agar tidak bau.
F. Ulserasi Rheumatologi
Ulserasi rheumatologi diakibatakan oleh disregulasi dari sistem
imun dapat dengan cepat menjadi expansice nonhealing wound. Luka yang
cukup dalam membutuhkan pembalutan yang dapat mengontrol eksudat,
seperti alginate atau foam. Jika luka kering dan nekrosik, hidrogel sangat
disarankan guna membantu proses autolytic debridement. Penanganan
sistemik dapat meliputi pemberian imunosupresi dan inhibitor tumor
nekrosis faktor.