OLEH :
Dini Amalia 12020116140119
Dhea Silvania 12020116140121
Adelia Nur Fasha 12020116140128
Gabrielle Alberta S. 12020116140132
Lufian anjas putra 12020116140146
Destiati nabila 12020116140147
S1-IESP
KELAS: B
Kelompok 8
PENDAHULUAN
Kemiskinan Mikro
1. Metode penelitian
a. Pendeketan kualitatif non moneter
b. Didasarkan pada indeks ciri-ciri rumah tangga miskin
2. Sumber data
PPLS 2011 (pendataan program Perlindungan Sosial)
3. Data cakupan
RT ( RTSM, RTM, RNM), by name by address
4. Kegunaan
Dasar acuan untuk pengaturan BLT dan sebagainya
BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar sebagai indikator kemiskinan, yaitu:
1) Head count index, yaitu persentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan
2) Poverty gap index, yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk
miskin terhadap garis kemiskinan.
3) Poverty severity index, yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara
penduduk miskin.
2.5 Kurva Lorenz
Kurva Lorenz adalah kurva yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan merata atau
tidaknya distribusi pendapatan. Unsur dalam kurva lorenz : Sumbu horizontal (sumbu x
/mendatar) mendefenisikan persentase kumulatif penduduk. Sementara sumbu vertikal (sumbu
y/ tegak) mewakili persentase pendapatan yang diterima penduduk. Dari titik koordinat yang di
dapat bisa ditarik sebuah garis dalam kurva tersebut disebut garis kemerataan. Lebih lengkap
coba perhatikan contoh kurva Lorenz di bawah ini.
Kurva Lorenz dibentuk oleh OBA. Distribusi pendapatan akan dikatakan merata
apabila kurva semakin mendekati garis OA. Dengan kata lain, apabila daerah yang di arsir
(antara kurva OBA dan garis OA) semakin luas artinya pendapatan penduduk semakin tidak
merata. Begitu juga sebaliknya.
Cara menghitung Koefisien Gini adalah dengan membandingkan luas bidang yang arsiran
dengan luas segitga AO'O. Apabila perbandingan lebih kecil, artinya distribusi pendapatan
semakin merata dan apabila hasil perbandingan besar maka distribusi pendapatan tidak merata.
Selain itu Koefisien Gini juga bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
Dari hasil perhitungan koefisien Gini tersebut maka disesuaikan dengan kriteria sebagai berikut:
Tingkat kemisinan Kabupaten Cilacap juga dapat dilihat dari garis kemiskinan. Garis
kemiskinan di Kabupaten Cilacap berada dibawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh jawa
tengah. Jika dilihat, garis kemiskinan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang menunjukan
bahwa berkurangnya kemiskinan karena semakin tingginya pengeluaran masyarakat. Asumsinya
yaitu pengeluaran sama dengan pemasukan.
Garis Kemiskinan
Daerah Garis Kemiskinan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jawa Tengah 130012.88 142337.32 154111 181876.87 201650.59 217327
Kabupaten 128670.92 135406.19 141840.48 161646.36 191166.67 206714
Cilacap
Daerah Garis Kemiskinan
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa Tengah 217440 233769.06 261880.79 281569.54 297851.39 317347.9
Kabupaten 224530 240024.68 256615 265713.66 273828 292525
Cilacap
Meskipun Jumlah penduduk miskin dan persentase kemiskinan turun, serta garis kemiskinan
di Kabupaten Cilacap naik, tetapi distribusi pendapatan cenderung fluktuatif. Distribusi pendapatan
dapat dilihat dari gini rasio
Gini Rasio Kabupaten Cilacap
Wilayah Gini Rasio
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jawa 0.28 0.27 0.25 0.3 0.32 0.34 0.38 0.38 0.39 0.38
Tengah
Cilacap 0.29 0.26 0.27 0.24 0.27 0.25 0.32 0.32 0.37 0.34
7-12 99.38 99.01 98.24 98.64 100 99.69 99.51 98.31 97.09 100 99.69 98.91
13 - 15 86.37 94.49 93.84 88.57 90.81 95.63 85.16 89.85 92 85.51 92 96.25
16 - 18 49.61 39.3 42.23 73.82 76.52 65.63 46.39 54.47 53.69 73.14 75.32 63.78
APS Kabupaten Cilacap setiap tahunnya cenderung meningkat, tetapi pada tahun 2015 mengalami
penurunan. Semakin besar kelompok umur, semakin kecil pula APS Kabupaten Cilacap. Hal ini
menunjukan masih kurangnya pendidikan bagi Kabupaten Cilacap, terutama untuk usia 16-18 tahun.
Pada tahun 2015, masih ada 35.37 % usia 16 18 tahun yang tidak bersekolah, sedangkan pada usia 7-
12 dan 13-15 APSnya mendekati 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru SD
Jika di bandingkan dari ketiga tabel, jumlah sekolah, murid dan guru yang paling rendah
adalah tingkat SLTA. Rendahnya APS di usia 16-18 tahun, selain karena kurangnya kesadaran,
jumlah sekolah dan guru tingkat SLTA tidak tersedia sebanyak tingkat SD maupun SLTP. Sehingga
diharapkan pemerintah dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pentingnya
pendidikan pada tingkat SD sampai tingkat SLTA karena jelas pendidikan berpengaruh terhadap
kemiskinan.
Puskesmas 38 38 38 38 38 38 38
Puskesmas Pembantu 79 79 81 79 73 74 86
Posyandu 2043 2167 2165 2183 2217 2060 2149
Apotek 65 82 82 65 104 121 121
PDRB Kabupaten Cilacap
PDRB Kabupaten Cilacap menurut lapangan pekerjaan
Lapangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Tanpa Migas) (Juta Rupiah)
Usaha/Sector 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian, 5612505.73 5712491.03 6003870.63 6195201.4 6030826.89 6405714.72 6604526.96
Kehutanan dan
Perikanan
Pertambangan 2187252.84 1629845.88 1743558 1866296.74 2338906.01 2345647.81 2348588.3
dan
Penggalian
Industri 9297874.57 10511326.83 11057266.2 11730242.13 12134375.64 12580130.51 13147441.84
Pengolahan
Pengadaan 32524.09 35523.26 39527.01 43657.42 52780 60847.96 70413.04
Listrik dan
Gas
Pengadaan 29882.69 30974.26 29852.7 29973.1 31270.35 31300.93 31940.39
Air,
Pengelolaan
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
Konstruksi 3231692.46 3331860.69 3474561.94 3569951.53 3730933.09 3997282.72 4358149.69
Perdagangan 3331422.39 3720120.2 3740892.54 3870046.26 4114354.51 4364309.17 4652880.65
Besar dan
Eceran,
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi 1450981.91 1523886.04 1649787.88 1844473.55 2028563.52 2228324.12 2329629.64
dan
Pergudangan
Penyediaan 596575.38 647396.48 684932.11 713634.86 787181.28 844767.34 885068.15
Akomodasi
dan Makan
Minum
Informasi dan 827295.48 913530.08 1004837.34 1058971.95 1253535.01 1416984.64 1515055.26
Komunikasi
Jasa Keuangan 508524.25 550436.61 559132.93 581527.44 615958.36 662798.33 716562.84
dan Asuransi
Real Estate 480601.24 528215.34 563714.15 610020.69 680423.76 730538.78 774942.87
Jasa 72779.74 81102.54 86795.39 99055.61 109128.28 119733.93 128885.01
Perusahaan
Administrasi 800851.99 830032.34 830149.36 851071.49 865731.93 920791.14 942985.34
Pemerintahan,
Pertahanan,
dan Jaminan
Sosial Wajib
PDRB Kabupaten Cilacap dari tahun ke tahun meningkat, menunjukkan bahawa produktivitas
Kabupaten Cilacap meningkat.
IPM Kabupaten Cilacap
Indeks Harapan Hidup berfungsi untuk mengukur kinerja pembangunan manusia pada suatu
wilayah tertentu, seperti negara, propinsi atau kabupaten/kota. Pada dasarnya IPM menetapkan
standar-standar minimal yang sangat sederhana sehingga dapat dikatakan sebagai prasyarat minimal
yang harus dicapai oleh suatu negara atau wilayah pada kurun waktu tertentu.
IPM Kabupaten Cilacap 2011-2016
Komponen IPM IPM Cilacap
2011 2012 2013 2014 2015 2016
IPM 64.73 65.72 66.8 67.25 67.77 68.6
Angka Harapan Hidup (th) 72.55 72.65 72.75 72.8 73 73.11
Harapan Lama Sekolah (th) 10.71 11.34 11.98 12.27 12.28 12.29
Rata-rata Lama Sekolah (th) 6.27 6.28 6.43 6.48 6.58 6.9
Pengeluaran per Kapita (Rp. 000) 8801 8969 9071 9091 9351 9677
IPM Kabupaten Cilacap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan peningkatan
disetiap komponennya. Untuk melihat capaian IPM antar wilayah dapat dilihat melalui
pengelompokkan IPM ke dalam beberapa kategori, yaitu:
IPM < 60 : IPM rendah
60 ≤ IPM < 70 : IPM sedang
70 ≤ IPM < 80 : IPM tinggi
IPM ≥ 80 : IPM sangat tinggi
IPM Kabupaten Cilacap dari tahun 2011 hingga 2016 berada diantara 60 sampai 70, maka
IPM Kabupaten Cilacap termasuk IPM Sedang. Untuk melihat perbandingan dengan jawa tengah,
dapat dilihat dari tabel berikut :
Komponen IPM Kabupaten Cilacap tahun 2015
Daerah 2015
Komponen IPM
Angka Harapan Rata-rata Pengeluaran IPM Peringkat
Harapan Lama Lama per Kapita IPM
Hidup Sekolah Sekolah
Jawa Tengah 73.96 12.38 7.03 9930 69.49 12
Kabupaten 73 12.28 6.58 9351 67.77 22
Cilacap
Jika dibandingkan dengan jawa tengah pada tahun 2015, IPM Kabupaten Cilacap masih
dibawah dari IPM Jawa tengah, dan komponen IPM di semua aspek dibawah nilai dari jawa tengah.
Tenaga kerja dan produktivitas Kabupaten Cilacap
Penduduk Kabupaten Cilacap hampir 65% dari penduduknya adalah angkatan kerja, tetapi
setiap tahunnya cenderung fluktuatif. Penduduk kabupaten cilacap masih kurang produktif karena
masih banyak yang penduduk usia kerja yang bukan angkatan kerja.
Kelompok Penduduk Usia Kelompok Penduduk Usia Kerja
15+ Total
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penduduk Usia Kerja 1176584 1188828 1182273 1177155 1233991 1247179
Angkatan Kerja 762347 853137 773687 781886 780345 778151
Bukan Angkatan Kerja 414237 335691 408586 395269 453646 469028
Kelompok Penduduk Usia Perempuan
15+ 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penduduk Usia Kerja 593336 598643 594680 592073 621150 627809
Angkatan Kerja 276237 358738 283071 305873 284690 283798
Bukan Angkatan Kerja 317099 239905 311609 286200 336460 344011
Kelompok Penduduk Usia Laki-laki
15+ 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penduduk Usia Kerja 583248 590185 587593 585082 612841 619370
Angkatan Kerja 486110 494399 490616 476013 495655 494353
Bukan Angkatan Kerja 97138 95786 96977 109069 117186 125017
Tingkat pengangguran juga cenderung fluktuatif, pada tahun 2014 ke 2015 naik hampir 3%.
Angkatan Kerja dan Bekerja Tingkat Kesempatan Kerja
Total
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bekerja 688049 797518 716465 729059 736247 715819
Tingkat Kesempatan Kerja 90.25 93.48 92.6 93.24 94.35 91.99
Angkatan Kerja dan Bekerja Perempuan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bekerja 247253 330961 261574 288049 272255 266145
Tingkat Kesempatan Kerja 89.51 92.26 92.41 94.17 95.63 93.78
Angkatan Kerja dan Bekerja Laki-laki
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bekerja 440796 466557 454891 441010 463992 449674
Tingkat Kesempatan Kerja 90.68 94.37 92.72 92.65 93.61 90.96
Dilihat dari tingkat kesempatan kerja, TKK Kabupaten Cilacap cenderung tinggi.TKK tahun
2015 yaitu 91.99%, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi
barang dan jasa (angkatan kerja), sebanyak 91 orang merupakan penduduk bekerja.
Nilai Upah Minimum Per Bulan Kabupaten Cilacap
Wilayah UMK UMK dan Persentase Kenaikannya
Nilai UMK
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Wilayah Kota 730000 760000 790000 852000 986000 1125000 1287000
Wilayah Timur 634000 675000 691000 747000 861000 975000 1200000
Wilayah Barat 629000 660000 675000 720000 816000 950000 1100000
Wilayah UMK Persentase Kenaikan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Wilayah Kota 12.74 4.11 3.95 7.85 15.73 14.1 14.4
Wilayah Timur 13.21 6.47 2.37 8.1 15.26 13.24 23.08
Wilayah Barat 13.33 4.93 2.27 6.67 13.33 16.42 15.79
4.2 Saran
Pemerintah harus lebih memperhatikan daerah-daerah di Indonesia, yang termasuk
sebagai daerah ter-miskin di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia, agar tidak terjadi ketimpangan
yang begitu besar antar daerah-daerah di Indonesia.
Selain itu, pemberian informasi yang lebih simetris mengenai pekerjaan dan juga
penyediaan pekerjaan yang lebih “labor intensif” agar semakin banyak tenaga kerja yang
dapat terserap. Hal ini tentu akan mengurangi pengangguran dan menekan kemiskinan.