Anda di halaman 1dari 10

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP


INVESTIGATION BERBASIS MEDIA POWER POINT TERHADAP
MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

Desak Made Dena Dwi Astuti, I Made Diarta dan Dewa Ayu Puspawati
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati Denpasar
denadwiastuti@gmail.com

ABSTRAK
Media power point merupakan media yang di buat dalam slide power point
sehingga diharapkan dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi
yang sedang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
berbasis media power point terhadap minat belajar dan hasil presentasi power
point peserta didik SMAN 8 Denpasar. Jenis penelitian adalah Quasi
Experimental Design. Rancangan Penelitian adalah Nonequivalent Control
Group Design (Sugiyono, 2014). Pengambilan sampel dengan Teknik Simple
Random Sampling untuk menentukan dua kelas yang akan digunakan sebagai
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data dengan menggunakan
angket minat bejar peserta didik dan rubrik penilaian hasil presentasi power
point. Instrumen tersebut sudah di validasi isi (Content Validity) oleh validator
ahli. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Gain Score dan secara
inferensial dilakukan dengan menggunakan uji Mann Withney U Test. Hasil
penelitian menunjukkan ada perbedaan minat belajar siswa pada nilai pretest dan
posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor rata-rata pretest pada
kelas eksperimen yaitu 90,95 dan skor rata-rata posttest mengalami peningkatan
yang lebih tinggi menjadi sebesar 124,57. Sedangkan pada kelas kontrol skor
rata-rata pretest yaitu 90,02 dan pada posttest mengalami sedikit peningkatan
menjadi 92,93. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat belajar peserta
didik dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe GI, hal ini di
dukung dengan uji Mann Whitney U Test yang mendapatkan hasil yang signifikan
dengan probabilitas (P) = 0,000 < 0,05. Dari hasil presentasi power point
menunjukkan bahwa antara skor nilai kelas experimen yaitu 55,35 lebih tinggi
bila dibandingkan dari skor nilai kelas kontrol yaitu 44,59,hal tersebut diperkuat
dengan uji Mann Whitney U Test yang mendapatkan hasil yang signifikan dengan
probabilitas (P) = 0,020 < 0,05.Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pembelajaran kooperatif tipe GI berbasis power point dapat meningkatkan minat
belajar dan hasil presentasi power point peserta didik di SMAN 8 Denpasar.

Kata Kunci : Group Investigation, Power Point, Minat Belajar, Hasil Presentasi
Power Point
2

ABSTRACT

Media power point is a media that is created in the slide power point so it is
expected to facilitate learners in understanding the material being studied. The
purpose of this research is to analyze the influence of the application of
cooperative learning model of Group Investigation type based on power point
media on the interest of learning and the result of power point presentation of
students of SMAN 8 Denpasar. The type of research is Quasi Experimental
Design. The research design is Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono,
2014). Sampling with Simple Random Sampling Technique to determine two
classes to be used as experiment class and control class. Data collection using
questionnaires of students' interest and assessment of power point presentation
results. The instrument is already in content validation (Content Validity) by
expert validator. The data were analyzed descriptively using Gain Score and were
inferred using Mann Withney U Test. The results showed that there was a
difference in students' learning interest in pretest and posttest values in the
experimental class and control class. The average pretest score in the
experimental class is 90.95 and the posttest average score has increased to
124.57. While in the control class the average pretest score of 90.02 and the
posttest slightly increased to 92.93. This indicates an increased interest in
learning of learners with the application of cooperative learning model type GI,
this is supported by Mann Whitney U Test test that get significant results with
probability (P) = 0,000 <0.05. From result of power point presentation showed
that between score of experiment class score that is 55,35 higher when compared
from control class score value that is 44,59, it is reinforced by Mann Whitney U
Test test which get significant result with probability (P) = 0,020 <0,05. The
conclusion of this research is cooperative learning type of GI power point based
can increase interest learn and result of power point presentation of learners at
SMAN 8 Denpasar.

Keywords: Group Investigation, Power Point, Interest Learning, Presentation


Results Power Point

PENDAHULUAN
Media power point adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk
menjelaskan sesuatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide power point,
sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui
visualisasi yang terangkum ke dalam slide. Jika mengajak siswa terlibat langsung
dalam pembuatan slide power point diharapkan dapat lebih meningkatkan minat
siswa dalam belajar dan siswa dapat lebih memahami materi yang sedang
dipelajari, karena slide power point di dalam pembelajaran memiliki beberapa
3

kelebihan diantaranya :penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf


dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto, lebih
merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang
tersaji dan pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik sehingga
diharapkan dapat membangkitkan keinginan, minat belajar siswa dan partisipasi
siswa dalam kegiatan belajar (Andriyani, 2013)
Hasil observasi di SMA Negeri 8 didapatkan bahwa di sekolah ini
memiliki media pembelajaran terutama LCD yang jumlahnya sudah cukup
memadai, terlihat dari setiap ruang kelas terdapat seperangkat LCD yang
digunakan sebagai media pembelajaran, namun kenyataannya dari 15 mata
pelajaran dikelas XI IPA, hanya 20% guru yang selalu menggunakan power point
dan memanfaatkan fasilitas LCD, 27% guru yang kadang-kadang menggunakan
power point dan memanfaatkan fasilitas LCD dan 53% guru yang tidak pernah
menggunakan power point dan memanfaatkan fasilitas LCD yang ada di dalam
kelas. Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang divariasikan
dengan pembuatan power point pada sintak Group Investigation bertujuan untuk
mengetahui bagaimana peserta didik dapat mengaplikasikan proses pembelajaran
dengan meringkas point-point materi penting yang perlu dipelajari dan
menuangkannya ke dalam bentuk power point sehingga siswa dapat lebih mudah
untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Melalui kerja sama dalam proses
pembelajaran tersebut secara otomatis dapat memunculkan jalinan yang baik
diantara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, sehingga diharapkan dapat
berpengaruh pada minat belajar siswa. Hasil penelitian Hubulo (2013)
menyimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis power point
dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh penerapan model Investigation berbasis media power point
terhadap minat belajar dan hasil presentasi power point peserta didik SMA Negeri
8 Denpasar.
4

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2014).
Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol, kedua kelas ini diberikan pretest sebagai kegiatan awal dan posttest
sebagai kegiatan akhir. Tetapi hanya pada kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari
2017 di SMA Negeri 8 Denpasar.
Berdasarkan populasi yang ada, maka pengambilan sampel kelas yang
digunakan dalam penelitian ini diambil secara Simple Random Sampling yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu yang nanti dilakukan secara
undian untuk memilih dua kelas yaitu sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbasis media power point.
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah minat
belajar dan hasil presentasi power point peserta didik.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memberikan
angket minat belajar sebelum (pretest) dan sesudah diberikan materi pelajaran
(posttest) baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sedangkan terhadap
hasil presentasi power point peserta didik, data diambil satu kali yaitu di akhir
pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan
menggunakan rubrik penilaian hasil presentasi power point. Sebelum perangkat
pembelajaran digunakan, terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan uji validasi
isi (Content Validity). Perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan LKS
dapat dikatakan valid, apabila kedua instrumen tersebut sesuai dengan materi
pelajaran yang akan diberikan, dimana RPP dan LKS merupakan alat informasi
yang diperlukan oleh guru untuk merencanakan dan menelaah implementasi
suatu pembelajaran (Priyadi, 2016). Prosedur yang ditempuh dalam menguji
validasi isi RPP dan LKS yang dikembangkan adalah dengan mendiskusikan dan
mempertimbangkan dengan validator ahli yaitu Dosen Pembimbing I dan Dosen
5

Pembimbing II. Uji validasi isi juga dilakukan dengan pertimbangan Guru
Pamong, sesuai dengan materi yang ada. Validasi isi juga dilakukan terhadap
angket minat belajar dan rubrik penilaian hasil presentasi. Validasi isi dilakukan
untuk memutuskan apakah instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat
validasi isi sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah minat belajar peserta didik
dan hasil presentasi power point berdasarkan hasil tabulasi data yang telah
diperoleh. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif
dilakukan dengan menggunakan analisis Gain Score (Hake, 1999). Analisis Gain
Score digunakan untuk menganalisis peningkatan minat belajar peserta didik.
Analisis secara inferensial dilakukan dengan menggunakan uji Mann Withney U
Test yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dirubah
menjadi hipotesis statistik terlebih dahulu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Minat Belajar Peserta Didik


Minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang diberikan model
pembelajaran kooperatif tipe GI dapat terlihat sangat jelas peningkatan minat
belajar peserta didiknya bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Minat belajar
peserta didik terhadap model pembelajaran GI diukur dengan angket tertutup yang
terdiri atas 34 item pernyataan. Angket ini disebarkan pada kelas eksperimen dan
dikelas kontrol sebelum kegiatan pembelajaran dan sesudah kegiatan
pembelajaran. Hasil distribusi frekuensi katagori minat belajar peserta didik pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan nilai gain score dapat dilihat pada
Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Katagori Minat Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Nilai Gain Score

Minat Belajar Peserta Didik


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No Interval Klasifi- (N = 35) (N = 36)
Gain Score kasi Gain Gain
% %
Score Score
6

1 ≥ 0,7 Sangat Baik 6 17,14 0 0,00

2 ≥ 0,3- < 0,7 Baik 24 68,57 21 58,33

3 < 0,3 Cukup 5 14,29 15 41,67

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan nilai gain score
minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 6 orang (17,14 %),
katagori baik sebanyak 24 orang (68,57 %) dan katagori cukup sebanyak 5 orang
(14,29 %.) Sedangkan nilai gain score pada kelas kontrol berada pada kategori
baik sebanyak 21 orang (58,33 %) dan katagori cukup sebanyak 15 orang (41,67
%).
Dari 34 pernyataan yang ada mencakup 4 aspek, masing-masing aspek
terdiri dari 13 pernyataan untuk aspek perhatian, 9 pernyataan untuk aspek
relevansi, 7 pernyataan untuk aspek percaya diri, dan 5 pernyataan untuk
kepuasan. Berdasarkan nilai gain score aspek minat belajar peserta didik, terdapat
perbedaan antara nilai kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbandingan nilai
gain score aspek-aspek minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut :

PH RL PD KP

Gambar 1 . Perbandingan Nilai Gain Score Minat Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Aspek yang Diukur pada Kelas Eksperimen
dan Kontrol
Keterangan: Perhatian (PH), Relevansi (RL), Percaya Diri (PD) dan
Kepuasan (KP)
7

Dari hasil perbandingan nilai gain score per aspek antara kelas eksperimen
dan kontrol pada Gambar 4.2 terlihat bahwa aspek yang memperoleh skor
tertinggi pada kelas eksperimen yaitu aspek percaya diri (PD) dengan skor 0,58
dan skor terendah yaitu aspek kepuasan dengan skor 0,30, sedangkan pada kelas
kontrol aspek yang memperoleh skor tertinggi yaitu aspek kepuasan (KP) dengan
skor 0,20 dan skor yang terendah yaitu aspek perhatian (PH) dengan skor 0,07.
Jika ditinjau dari aspek minat belajar peserta didik yang diukur pada kelas
eksperimen dengan penerapan pembelajaran model Group Investigation berbasis
power point, maka kelas eksperimen memperoleh skor yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak dibelajarkan dengan model
pembelajaran Group Investigation.
Hasil analisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik Mann
Whitney U Test dengan membandingkan selisih peningkatan dari pretest ke
posttest baik pada kelas eksperimen maupun kontrol, diperoleh nilai probabilitas
(P) = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak atau Ha diterima, hal ini didukung oleh
hasil penelitian Setyawan (2011) yang menyatakan media power point dengan
segala kelebihannya membuat peserta lebih tertarik, lebih fokus, lebih konsentrasi,
sehingga peserta didik lebih aktif dalam belajar dan termotivasi untuk mencari
dan menemukan sesuatu yang baru sehingga respon positif dari siswa adalah
terjadinya peningkatan minat belajar.
Pada saat proses pembelajaran, siswa secara berkelompok membuat power
point yang menjadi tugas kelompok mereka. Hasil presentasi power point dinilai
dengan pengamatan terhadap 3 aspek penilaian meliputi Kelengkapan Mater
(KM), Penulisan Materi (PM) dan Kemampuan Presentasi (KP) Perbandingan ini
akan dilakukan antara kelas kontrol yang dimana kelas kontrol tanpa
menggunakan pembelajaran GI sedangkan untuk kelas experimen menggunakan
pembelajaran GI. Berdasarkan penilaian dari 3 observer maka didapatkan
perbandingan nilai antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol seperti dapat
dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Perbandingan Nilai Hasil Presentasi Power Point Peserta Didik


antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
8

Kelompok Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


KM PM KP Ʃ KM PM KP Ʃ
I 3,00 3,00 3,67 9,67 2,33 2,30 3,00 7,63
II 3,00 2,67 3,00 8,67 2,67 2,33 2,33 7,33
III 3,67 3,33 3,00 10,00 2,33 3,00 2,67 7,67
IV 2,67 3,33 3,33 9,33 2,33 2,33 2,3 6,96
V 2,67 2,67 3,00 8,34 2,00 2,33 2,67 7,00
VI 3,00 2,67 3,67 9,34 2,67 2,00 3,00 8,00
Ʃ 18,01 17,67 19,67 55,35 14,33 14,29 15,97 44,59

Keterangan : Kelengkapan Materi (KM), Penulisan Materi (PM) dan


Kemampuan Presentasi (KP)
Dari hasil perbandingan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa antara skor
nilai kelas experimen yaitu (55,35) lebih tinggi bila dibandingkan dari skor nilai
kelas kontrol yaitu (44,59). Dilihat dari skor nilai kelompok, terlihat bahwa
kelompok III adalah kelompok yang memiliki nilai skor tertinggi yaitu 10,00
sedangkan kelompok kontrol yang memiliki nilai skor tertinggi kelompok VI
yaitu 8,00. Hal tersebut diperkuat oleh uji Mann Whitney U Test dimana diperoleh
probabilitas (P) =0,020<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata
setelah penerapan pembelajaran GI terhadap minat belajar peserta didik. Di tinjau
dari ketiga aspek yang diamati, yaitu kelengkapan materi (KM), penulisan materi
(PM) dan kemampuan presentasi (KP), maka aspek kemampuan presentasi (KP)
mendapatkan hasil yang paling tinggi, baik pada kelas eksperimen sebesar 19,67
maupun kontrol yaitu sebesar 15,97. Aspek yang mendapatkan nilai terendah
adalah aspek penulisan materi (PM) baik pada kelas eksperimen yaitu sebesar
17,67 maupun kelas kontrol yaitu sebesar 14,29. Hal tersebut diperkuat oleh uji
Mann Whitney U Test dimana diperoleh, probabilitas (P) = 0,000<0,05 yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara penerapan pembelajaran GI
dengan tanpa penerapan GI terhadap hasil presentasi power point peserta didik.
Hal ini di dukung oleh hasil penelitian Lestari (2011) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran power point terhadap
kemampuan mengingat siswa kelas X SMA N I Depok Tahun Ajaran
2010/2011 pada materi Jamur, dimana siswa mengalami peningkatan persentase
pada aspek perhatian, keterkaitan, memiliki keyakinan dan kepuasan pada peserta
didik.
9

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat


disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe GI berbasis power point dapat
meningkatkan minat belajar dan hasil presentasi power point peserta didik di
SMAN 8 Denpasar.
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah diharapkan kepada para guru
di sekolah untuk dapat menerapkan pembelajaran berbasis power point ini dalam
kegiatan belajar mengajar, tidak hanya dengan model pembelajaran kooperatif GI
saja tetapi dapat juga dikombinasi dengan model pembelajaran yang lain.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Ida Bagus Ngurah,


M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 8 Denpsar yang telah memberikan fasilitas
sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan Ibu A.A. Ayu
Putriningsih, S.Si selaku Guru Pamong banyak telah memberikan bimbingan,
masukan dan arahan selama penelitian ini berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, (2013). Pemanfaatan Power Point dalam Pemberian Layanan


Pembelajaran. Jurnal.Program Studi Bimbingan KonselingUniversitas
Muhammadiyah Magelang. Diakses pada tanggal 13 Desember 2016.
Diunduh dari http://andriyalina.blogspot.co.id/2013/07/pemanfaatan-
powerpoint-dalam-pemberian.html

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change / Gain Scores. (PDF Dokumen). Diakses


pada tanggal 2 Nopember 2016 Diunduh dari http :
//www.physics.indiana.edu/-sdi/Analyzing Change Gain.pdf.

Hubulo, A.R. (2013).“Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran


PPKn melalui Media Berbasis Komputer pada Program Aplikasi Power
Point di Kelas X SMK Negeri Batudaa” Jurnal, Jurusan Ilmu Hukum dan
Kemasyarakatan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo.
Diaksestanggal2Nopember2016.Diunduhdarihttps://www.google.co.id/?g
ws_rd=cr&ei=u8EdWMvPMcStsgH7nbioAQ#q=Pemanfaatan+media+po
wer+point+untuk+meningkatkan+minat+belajar.
10

Lestari, D.S. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Power Point Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA N I Depok Tahun Ajaran 2010/2011 Pada
Pokok Bahasan Jamur. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Priyadi, (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Contextual


Teaching And Learning Pada Mata Pelajaran Perpajakan Kelas X
Semester 1 Sekolah Menengah Kejurua. Jurnal. FE Universitas Negeri
Malang. Diakses pada tanggal 13 Desember 2016. Diunduh dari http ://
journal.um.ac.id/index.php/jabe/article/download/6030/2509
Setyawan, B. (2011). Pengaruh Media Power Point Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas IX G SMP Negeri 39 Surabaya.
Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Volume 4. Hal.1. Diakses tanggal
22Maret2017.Diunduhdarihttps://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar
/jurnal/199/4.6.pdf

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai