Anda di halaman 1dari 3

Proses pemeriksaan glukosa meliputi :

1. Pra analitik

Pra analitik adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang pengambilan, persiapan,

penyimpanan, dan pengiriman spesimen.

a. Persiapan pasien secara umum yaitu :

1) Pasien dianjurkan berpuasa 8-12 jam.

2) Obat yang dikonsumsi pasien

a) Untuk pemeriksaan sampel darah, pasien tidak boleh minum obat 4-24 jam.

b) Untuk spesimen urin, pasien tidak boleh minum obat 48-72 jam.

c) Untuk pengobatan yang tidak mungkin dihentikan diberi tanda khusus oleh pekerja

laboratorium.

3) Menghindari aktivitas fisik.

4) Memperhatikan efek postur, dianjurkan duduk dengan tenang 10 sampai 15 menit kemudian

spesimen diambil.

b. GDP (Gula Darah Puasa)

1) Pasien berpuasa 8-12 jam sebelum tes.

2) Semua obat dihentikan, bila ada obat yang harus diberi ditulis pada formulir permintaan tes.

c. GD2PP

1) Dilakukan 2 jam setelah tes GDP.

2) Pasien dianjurkan makan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat sebelum tes.

d. GDS (Gula Darah Sewaktu)

Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan tanpa persiapan yang bertujuan untuk melihat

kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan. Persiapan

sampel tes glukosa darah yaitu :

1) Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada pagi hari.


2) Sampel tes sering atau dikontrol DM : plasma vena, serum/darah kapiler. Sampel tes diagnostik

: plasma vena.

3) Sampel plasma stabil kurang dari 1 jam. Bila lebih dari 1 jam akan mengakibatkan konsentrasi

glukosa turun.

4) Sampel serum stabil kurang dari 2 jam.

PRA ANALITIK PEMERIKSAAN TROMBOSIT


– Persiapan pasien :
a. Terangkan bahwa tes ini untuk mengetahui kemampuan koagulasi darah.
b. Akan diambil darah seperlunya, karena itu ada sedikit rasa sakit.
c. Tidak ada larangan makan dan minum sebelum tes.
d. Tanyakan apakah mengkonsumsi obat yang dapat mengganggu hasil tes, misalnya
antineoplastik, thiazid, isoniasid, dan antibiotik lainnya.
– Alat dan Bahan: K.H. Improved Naubauer, Pipet eritrosit, Mikroskop dan
Larutan pengencer (Rees Ecker) disaring sebelum dipakai.
Pra Analitik pembuatan sediaan apusan darah

 Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus


 Persiapan sampel:
- Darah kapiler segar akan memberikan morfologi dan hasil pewarnaan yang optimal pada
sediaan apus
- Darah EDTA (etilen diamin tetra asetat). EDTA dapat dipakai karena tidak berpengaruh
terhadap morfologi eritrosit dan lekosit serta mencegah trombosit bergumpal. Tes sebaiknya
dilakukan dalam waktu kurang dari 2 jam. Tiap 1 ul EDTA digunakan untuk 1 ml darah vena

Pemeriksaan BTA Ziehl Neelsen


a. Tahap Pra analisis
1) Prosedur tetap cara pengumpulan dahak.
2) Persiapan pasien Memberikan bimbingan kepada pasien tentang cara pengumpulan dahak,
waktu pengumpulan dahak dan lokasi pengumpulan dahak.
3) Persiapan alat dan bahan. a) Pot dahak sesuai standar : · bersih dan kering, bermulut lebar
(diameter 4-5 cm) · transparan, · bening, · bahan kuat, tidak mudah bocor, · bertutup ulir
minimal 3 dan dapat menutup rapat b) Spidol dan label untuk pemberian identitas sesuai
dengan nomor identitas yang tertera pada form dan kaca sediaan.
4) Uji kualitas contoh uji dahak Dahak yang diperiksa harus mukopurulen yaitu dahak yang
mukoid berwarna kuning kehijauan. Petugas harus dapat memotivasi pasien agar dapat
mengeluarkan dahak yang baik. Bila dahak yang diperoleh tetap tidak memenuhi syarat,
petugas lab tetap harus melakukan pemeriksaan dengan memilih bagian yang paling kental
dan beri catatan bahwa ”spesimen tidak memenuhi syarat / air liur” Uji kualitas dahak
dilakukan dengan cara melihat warna dan kekentalan dahak tanpa membuka tutup pot dahak,
karena itu pot dahak harus terbuat dari bahan yang transparan dan bening.
5) Uji fungsi reagen Ziehl Neelsen · Uji ini diperlukan untuk memastikan reagen Ziehl
Neelsen yang tersedia dapat mewarnaiM.tuberculosisdengan baik. ƒ · Petugas harus membuat
sediaan dahak kontrol yaitu beberapa sediaan dahak dari dahak BTA negatif dan dahak BTA
1 + yang telah difiksasi. Ketika akan menggunakan reagen Ziehl Neelsen kemasan baru maka
dilakukan pewarnaan terhadap satu sediaan dahak BTA negatif dan satu sediaan dahak BTA
1+. Pewarnaan yang baik BTA tampak berwarna merah cerah dengan latar belakang biru
yang terang, inti lekosit tampak jelas dan tidak ada endapan merah atau biru. · Hasil uji
fungsi harus dicatat dalam buku khusus yang menuliskan tanggal pelaksanaan uji fungsi,
nomor batch botol reagen dan hasil pewarnaan (lihat formulir hasil PMI) · Bila hasil
pewarnaan dinilai baik maka reagen dapat dipakai sebaliknya bila memberikan hasil
pewarnaan yang tidak baik : a) Endapan metilen biru atau kristal carbol fuchsin maka reagen
harus disaring langsung pada saat melakukan pewarnaan. b) Dekolorisasi yang tidak
sempurna maka mengganti larutan asam alkohol dengan larutan yang baik · ƒKumpulan
sediaan dahak kontrol yang belum diwarnai harus disimpan dalam kotak khusus.

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215:


https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai