Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PERMOHONAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mencapai Derajat Sarjana (S-1)
Program Studi Teknik Industri

Disusun Oleh:
TEDDY SAPUTRA
5140611080

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
PERENCANAAN TATA LETAK UNTUK MENGOPTIMALKAN
KAPASITAS GUDANG MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA
AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM PADA PERUSAHAAN

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Mencapai Derajat Sarjana (S-1)
Program Studi Teknik Industri

Disusun Oleh:

FIKI NUR’AIN
4115111018

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
PERENCANAAN TATA LETAK UNTUK MENGOPTIMALKAN
KAPASITAS GUDANG MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA
AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM PADA PERUSAHAAN

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

Disusun oleh:

Nama : Teddy Saputra


No. Induk Mahasiswa : 5140611080
Program Studi : Teknik Industri

Dosen Pembimbing

Suseno, S.TP.,M.T.
NIK 120909015
Proposal Kerja Praktek ini telah diterima sebagai salah satu syarat
Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Industri

Yogyakarta,1 Juni 2017


Ketua Program Studi Teknik Industri

Ferida Yuamita, ST. M.Sc


NIK 120810023
I. Judul Penelitian
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan judul “Perencanaan Tata
Letak Untuk Mengoptimalkan Kapasitas Gudang Menggunakan Metode Algoritma
Automated Layout Design Program Pada Perusahaan”

II. Latar Belakang


Persaingan dalam dunia industri manufaktur saat ini semakin ketat, hal ini ditandai
dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru, sehingga membuat banyak perusahaan
manufaktur yang tidak mampu bersaing gulung tikar. Banyak cara yang dapat diterapkan
didalam perusahaan agar mampu bersaing dalam industri manufaktur. Salah satunya
dengan mengoptimalkan kapasitas gudang untuk mempercepat produksi agar dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Tata letak gudang yang masih belum oiptimal membuat
laju produksi kurang efektif dan efisien.
Perencanaan tata letak untuk mengoptimalkan kapasitas gudang merupakan hal
yang perlu dipertimbangkan dengan tepat, pasalnya tata letak akan mempengaruhi hasil
dari sebuah proses yang dilakukan. Dengan tata letak yang baik maka akan tercipta
efesiensi. Metode ini dipilih dikarenakan memberikan beberapa alternatif usulan
rancangan, meminimasi jarak dan berdasarkan data kualitatif. Adanya usulan rancangan
menggunakan ALDEP diharapkan tata letak menjadi lebih baik.
Perencanaan ulang tata letak gudang perlu dilakukan untuk meminimalkan waktu
produksi dengan mengoptimalkan kapasitas gudang. Banyak metode yang dapat diterapkan
dalam perancangan tata letak gudang, salah satunya dengan menggunakan Algoritma
Automated Layout Design Program (ALDEP). ALDEP merupakan metode kontruksi yang
mengacu pada kriteria yang digunakan untuk menentukan gudang pertama kali masuk dan
berikutnya yang harus masuk kedalam Layout. ALDEP dapat digunakan untuk menyusun
ulang tata letak gudang. Perencanaan ulang tata letak gudang dengan menggunakan metode
ALDEP bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas gudang.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka judul kerja praktik yang akan
dilakukan adalah “PERENCANAAN TATA LETAK UNTUK MENGOPTIMALKA
KAPASITAS GUDANG MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA
AUTOMATED LAYOUT DESIGN PROGRAM PADA PERUSAHAAN”
III. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang diatas maka ada beberapa rumusan masalah, berikut
beberapa rumusan masalanya:
1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam mengoptimalkan penyusunan
tata letak gudang pada perusahaan?
2. Bagaimanakah mengoptimalkan tata letak gudang produksi pada perusahaan dengan
menggunakan metode Algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP)?

IV. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, berikut beberapa tujuan dilaksanaannya
penelitian ini:
1. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan tata letak gudang
produksi di Perusahaan.
2. Menghasilkan desain tata letak gudang produksi yang memiliki momen perpindahan yang
lebih effisien pada perusahaan.

V. Manfaat Kerja Praktik


Berdasarkan tujuan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat,
diantaranya:
1. Dapat memberikan usulan perbaikan tata letak fasilitas produksi kepada Perusahaan.
2. Dapat mengurangi momen perpindahan yang dilakukan karyawan bagian produksi.

VI. Batasan Masalah


Pada Penelitian kerja praktik ini memiliki cakupan masalah yang cukup luas. Oleh
sebab itu perlu dilakukan pembatasan masalah, dan berikut beberapa batasan masalah pada
penelitian kerja praktik ini:
1. Penelitian ini hanya berfokus pada perencanaan tata letak gudang produksi dengan
menggunakan metode Algoritma Automated Layout Design Program.
2. Penelitian ini hanya mengoptimalkan kapasitas gudang antar departemen di bagian
prduksi.
3. Penelitian ini hanya berfokus dan dilakukan pada bagian gudang
VII. Landasan Teori
1. Pengertian Tata Letak Gudang
Heizer dan Render (2009) tata letak gudang adalah sebuah desain yang
mencoba meminimalkan biaya total dengan mencari panduan yang terbaik antara
luas ruang dan penanganan bahan.
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik
optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
luas ruang dalam gudang. sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan
volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi
barang masuk, penyimpanan, dan transportasi bahan yang keluar untuk dimasukkan
dalam gudang. Biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, pengawasan, asuransi,
dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan
bahan dalam gudang.

2. Tujuan Perancangan Tata Letak Gudang


Gudang harus dirancang dengan memperhitungkan kecepatan gerak
barang. Barang yang bergerak cepat lebih baik diletakkan dekat dengan tempat
pengambilan barang, sehingga mengurangi seringnya gerakan bolak-balik.
Dalam gudang penyimpanan faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap
penanganan barang ialah letak dan desain gedung dimana barang itu disimpan.
Tujuan Umum dari metode penyimpanan barang adalah:
a. Menghitung luas ruangan dengan menambahkan luas mesin dan jalan
lintasan.
b. Menghitung kapasaitas gudang produk jadi.
c. Membuat blok layout untuk luas fasilitas, sesuai dengan luas area produksi
pabrik.
d. Menentukan sweep width dan nilai Minimum Closeness Rating (MCR) serta
lokasi-lokasi yang tidak dapat dipindah.
e. Memilih ruangan berikutnya berdasarkan tingkat kedekatan tertinggi
dengan ruangan sebelumnya.
f. Menghitung niali layout pada masing-masing alternatif.
g. Memilih layout dengan skor lebih besar daripada tata letak awal dan
menghitung momen perpindahan yang berisi jarak rectilinear yang
dibutuhkan dari satu ruangan ke ruangan lainnya pada blok layout.

3. Perencanaan Tata Ruang Penyimpanan


Tujuan dari perencanaan layout dari bagian penyimpanan atau gudang
yaitu:
a. Untuk efektivitas dari penggunaan gudang
b. Memberikan material handling yang efisien
c. Untuk meminimalkan biaya penyimpanan ketika memenuhi
pelayanan pada level tertentu
d. Untuk memberikan fleksibilitas maksimum
e. Untuk menyediakan pengaturan produksi yang baik.

4. Pengertian Metode Algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP)


Metode Algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP)
merupakan Algoritma konstruksi yang pertama kali oleh Seehof & Evans pada
tahun 1967. Algoritma ALDEP dapat digunakan hingga pembagian 53 departemen.
Tidak seperti kebanyakan Algoritma lainnya yang hanya menawarkan satu solusi,
pengguna dapat memeilih dari 20 usulan layout yang diberikan oleh Algoritma ini.
(Chandry, 2006) (Garcia-Diaz & Smith, 2008) (Chandio, 2013).
Metode ALDEP merupakan metode yang terkomputerisasi yang mana input
inti untuk menjalankan software ini berupa ARC dan juga form to chart yang
berdasarkan ARC. ARC yang digunakan ialah ARC yang telah digunakan pada
teknik konvensional dimana akan dibandingkan layout usalan dari kedua buah
metode dan akan dipilih satu layout yang memiliki ongkos material handling
terkecil.
Metode ALDEP merupakan salah satu jenis Algoritma konstruksi.
Perancangan dengan Algoritma ALDEP terbagi atas 2 prosedur, yaitu prosedur
pemelihan dan prosedur penempatan. Setelah diperoleh beberapa alternatif layout,
kemudian dihitung layout score dari masing-masing layout yang selanjutnya
dibandingkan untuk memperoleh layout dengan score terbaik (Tomkins, 1996).
1. Prosedur pemilihan
a. Memilih departemen yang masuk pertama kali secara acak.
b. Departemen yang kedua dipilih adalah departemen yang memiliki
hubungan kedekatan yang terkuat terhadap departemen pertama.
Kemudian, pilih departemen berikutnya dari departemen yang memiliki
hubungan kedekatan tertinggi (bernilai A dan E). Pengambilan departemen
tersebut dapat dilakukan melalui ARC (Activity Relationship Chart).
c. Jika tidak ada departemen yang terpilih selanjutnya dipilih departemen
secara acak.
d. Prosedur dilakukan sampai departemen masuk kedalam tata letak.
2. Prosedur penempatan
a. Penempatan dimulai dari pojok kiri atas dan dilanjutkan kearah bawah.
b. Proses penempatan layout menggunak vertical sweep patern.
3. Perhitung hasil
Perhitungan hasil dari setiap layout adalah menghitung hubungan kedekatan
antar fasilitas. Hasil perhitungan tersebut didapat dari konversi dari kode huruf
yang digunakan. Nilai konversi tersebut adalah A=64; E=16; I=4; O=1; X;-
1024.
Adapun metode Algoritma ALDEP yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari beberapa tahapan yang akan diuraikan sebagai berikut:
1. Operation Process Chart (OPC)
Peta proses operasi (OPC) menggambarkan langkah-langkah operasi dan
pemerikasan yang dialami bahan dalam urutan-urutannya sejak awal sampai
produk utuh.
2. Fasilitas mesin
Fasilitas mesin yang ada pada gudang produksi Fender diukur, dan dihitung
luasnya hal ini bertujuan untuk mengetahui luas gudang yang digunakan data
fasalitas mesin pada gudang produksi.
3. Exsiting Layout
Exiting layout merupakan gambaran layout pabrik saat ini. Pada exiting
layout terdapat aliran proses produk.
4. Pengukuran Performance Existing Layout
Pengukuran Performance Existing Layout, terdari dari beberapa kriteria
diantaranya perhitungan jarak, luas lantai, backtrack backflow dan keterkaitan
antar kegiatan dan posisi gang layout.
a. Perhitungan jarak antar fasilitas mesin Existing Layout
Perhitungan jarak antar mesin dihitung menggunakan metode aisle distance.
Hadiguna (2008), aisle distance yaitu perhitungan jarak dengan
mempertimbangkan gang. Total jarak didapatkan dari penjumlahan jarak antar
fasilitas mesin dengan jarak gang.
b. Perhitungan luas lantai produksi Fender Existing Layout
Jumlah fasilitas mesin yang terdapat dilantai produksi fender berjumlah 15
fasilitas mesin, tetapi dalam proses peletakannya harus diletakan secara
bersama-sama atau berdekatan.
c. Backtrack Backflow Existing Layout
Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat meminimasi tarjadinya
Backtrack (arus balik) dan Backflow (aliran balik). Pada Exiting Layout tidak
terdapat beberapa backtrack, namun terdapat bebearapa backflow.
d. Keterkaitan kegiatan Layout
Keterkaitan kegiatan tidak terencana, terlihat pada keterkaitan mesin yang
belum optimal, dimana mesin yang harusnya didekatkan tidak didekatkan. Hal
ini membuat meningkatnya waktu produksi.
e. Posisi gang Layout
Posisi gang Exiting Layout tidak lurus dan tidak beraturan. Hal ini membuat
terhambatnya proses pemindahan material pada produksi fender.
5. Perancangan Activity Relationship Chart (ARC) lantai produksi fender
Perancangan ulang tata letak produksi fender menggunakan software
ALDEP diawali dengan membuat Activity Relationship Chart (ARC).
6. Perancangan Form to Chart (FTC)
Form to Chart (FTC) merupakan gambaran hubungan kedekatan antar
fasilitas yang nantinya menjadi inputan software ALDEP.
7. Perancangan Layout produksi fender menggunakan Software ALDEP
Pengolahan data menggunakan software ALDEP terdiri dari penginputan
data yang telah ada sebelumnya.
8. Perancangan Layout alternatif usulan dengan model Area Allocation Diagram
(AAD)
Perancangan AAD merupakan perancangan usulan tata letak fasilitas yang
dihasilkan oleh software ALDEP kedalam ukuran yang sebenarnya. Alternatif
usulan yang dirancang adalah alternatif usulan yang terbaik.
9. Pengukuran Performance Layout Alternatif usulan
Pengukuran performance layout alternatif usulan, terdiri dari beberapa
kriteria diantaranya:
a. Perhitungan jarak antar fasilitas mesin layout alternatif usulan
b. Perhitungan luas finder layout alternatif usulan
c. Backtrack dan Backflow layout alternatif usulan
d. Keterkaitan kegiatan layout
e. Posisi gang layout

5. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai desain tata letak fasilitas dengan metode algoritma
ALDEP ini bukan merupakan hal baru, melainkan sebuah penelitian yang sudah
pernah dilakukan sebelumnya, dan berikut beberapa penelitian yang pernah ada
mengenai tata letak fasilitas dengan menggunakan metode algorita ALDEP sebagai
perbandingan dengan penelitian yang dilakukan saat ini:

Tabel 1 Penelitian terdahulu


No Nama/Tahun Judul Metode Kesimpulan
1 Angga Daula Rancangan AlgoritmaLayout alternatif
Ferdian, Alex Tata Letak ALDEP, ususlan terpilih
Saleh, Abu Lantai Activity memiliki jarak
Bakar (2015) Produksi Relationship
yang lebih
Fender Chart, pendek sebesar
Menggunakan Activity 88.37m
Algoritma Relationship
dibandingkan
Automated Diagram existing layout.
Layout Layout alternatif
Design usulan memiliki
Program di luas lahan yang
PT. Argonesia lebih
Divisi Teknik kecilsebesar
Karet 91m
dibandingkan
existing layout.
Layout alternatif
usulan tidak
memiliki
backflow &
backtrack.
Keterkaitan
kegiatan pada
layout alternatif
usulan terencan
sehingga
membuat
produksi lancar.
Posisi gang
layout usulan
lurus dan
beraturan
sehingga
memudahkan
dalam
pemindahan
material.
2 Andryzio, Usulan Algoritma Perancangan
Fifi Herni Perancangan ALDEP, tata letak
Mustofa, Tata Letak Activity dilakuakan
Lisye Fitria Fasilatas Relationship dengan
(2014) Dengan Chart menggunakan
Menggunakan algoritma
Metode ALDEP
Automated menghasilkan 5
Layout alternatif
Design rancangan,
Program alternatif yang
(ALDEP) di dipilih adalah
CV. Kawani alternatif
Tekno memiliki total
Nusantara clossness rating
terbesar yaitu
alternatif 1
dengan nilai
1098.
Alternatif 1 dan
2 memiliki
total clossness
rating yang
sama yaitu
sebesar 1098,
tetapi dalam
perancangan
tata letak tidak
berpengaruh
terhadap OMH
karena mesin
berubah
merupakan
mesin yang
tidak digunakan
dalam proses
pembuatan alat
pengetes
kekerasan obat.
Perbedaan
antara alternatif
1 dan alternatif
2 terletak pada
pertukaran
antara mesin
ISG dan mesin
ESG. Pada
alternatif 1
mesin yang
pertama masuk
adalah mesin
ISG kemudian
mesin ESG
sedangkan pada
alternatif 2
mesin yang
masuk pertama
adalah mesin
ESG kemudian
mesin ISG.
Untuk mesin
peletakan mesin
yang lainnya
tidak berbeda. 3.
Perancangan
tata letak
menggunakan
software
ALDEP
ALDEP
menghasilkan
alternatif
terpilih dengan
total closeness
rating sebesar
1098 dan OMH
sebesar Rp.
245,526,-.
Ongkos material
handling usulan
tata letak ini
memiliki nilai
lebih kecil dari
kondisi existing
layout.
Penurunan
OMH sebesar
32.74% dari
OMH existing
layout
3 Ivana Usulan Algoritma Berdasarkan
Christine Perancangan ALDEP hasil
Soetantijo, Tata Letak perhitungan,
Teguh Pabrik di PT. keseluruhan
Oktiarso X Dengan luas yang
(2010) Menggunakan diperlukan PT.
Metode X dalam
Algoritma menjalankan
Automated kegiatan
Layot Design operasionalnya
saat ini adalah
Program 20.433 m2,
(ALDEP) lebih besar
2.640 m2
daripada tata
letak awal.
Perluasan area
pabrik ini
terutama
dikarenakan
karena adanya
perluasan
gudang produk
jadi agar dapat
menampung
seluruh hasil
produksi.
Selanjutnya
diberikan
rancangan tata
letak usulan
menggunakan
algoritma
ALDEP dan
menghasilkan
lima alternatif
tata letak
usulan. Tata
letak usulan
yang dipilih
pada penelitian
ini adalah tata
letak usulan
alternatif kedua,
hal ini
dikarenakan tata
letak usulan
alternatif kedua
merupakan tata
letak yang
paling sesuai.
Kesesuaian tata
letak usulan ini
dikarenakan
lebih banyaknya
departemen/
area yang
memiliki tingkat
hubungan yang
tinggi
berbatasan
secara langsung.
Hal ini dilihat
dengan skor tata
letak usulan
yang lebih
tinggi daripada
tata letak awal,
yaitu sebesar
2.315.

6. Metodologi Penelitian
Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian mengenai tata letak
fasilitas produksi menggunakan metode Algoritma Aldep.

Mulai
Studi Pendahuluan

Rumusan Masalah Studi Pustaka

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Pengolahan Data

Pengolahan Data menggunakan


metode Algoritma Aldep

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan ini dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh masukan
mengenai objek yang diteliti. Diharapkan dapat memperoleh informasi
mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian dan variabel-variabel
yang terkait dalam masalah pada gudang diperusahaan.
Studi pendahuluan dalam penelitian dilakukan dengan melakukan
pengamatan, pengukuran, melihat data yang diperlukan, dan wawancara
dengan pihak perusahaan.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka sangat berguna dalam penelitian karena dapat bermanfaat
sebagai landasan dalam penyelesaian masalah secara ilmiah. Dalam studi
pustaka mengenai tata letak gudang ini, peneliti memperoleh sumber dari
beberapa teks book dan jurnal internet.
3. Rumusan Masalah
Untuk rumusan masalah faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam
mengoptimalkan penyusunan tata letak gudang pada perusahaan.
Mengoptimalkan tata letak gudang produksi pada perusahaan dengan
menggunakan metode Algoritma Automated Layout Design Program
(ALDEP).
4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, beberapa tujuan
dilaksanaannya penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan dalam penyusunan tata letak gudang produksi di Perusahaan dan
menghasilkan desain tata letak gudang produksi yang memiliki momen
perpindahan yang lebih effisien pada perusahaan.
5. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam sistem informasi ini digunakan
beberapa metode diantaranya:
a. Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan
penelitian secara langsung dilapangan. Pengumpulan data primer ini
dilakukan dengan cara mengamati langsung dan wawancara dengan
karyawan perusahaan tentang aktifitas yang terjadi pada perusahaan,
khususnya digudang produk jadi (FPWH). Data yang diperlukan adalah:
1. Luas gudang produk jadi (FPWH)
2. Bentuk dan ukuran gudang produk jadi
3. Ukuran dimensi froklift (Material Handling)
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh melalui
pengamatan atau pengukuran langsung terhadap objek yang diteliti. Data
sekunder meliputi:
1. Data masuk dan keluar produk di gudang produk jadi
2. Volume produksi
3. Data jenis produk
6. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan, lalu diolah dengan metode yang
digunakan yaitu metode Algoritma Automated Layout Design Program
(ALDEP). Untuk kemudian menentukan pemecahan masalah.
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran dilakukan untuk memberikan penjelasan
mengenai inti dari hasil penelitian yang dilakukan, sedangkan saran
dilakukan untuk memberikan usulan kepada pihak perusahaan mengenai
desain tata letak fasilitas gudang yang baru.

7. Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktik ini akan dilakukan selama satu bulan, dimulai
dari tanggal 20 September 2017 hingga 20 Oktober 2017. Adapun pelaksanaan
kegiatan kerja praktik ini secara detail sebagai berikut:

Tabel 2 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik

Minggu ke-
Rencana kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengenalan kondisi
perusahaan, proses kerja,
kendala-kendala yang ada
dilapangan
Aktivitas rutin
(Pelaksanaan Kerja
Praktik)
Bimbingan Kerja Praktik
Analisis layout dan
persiapan tugas khusus
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penyusunan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Angga Daula Ferdian, Alex Saleh, Abu Bakar. 2015. Rancangan Tata Letak Lantai
Produksi Fender Menggunakan Algoritma Automated Layout Design
Program di PT. Argonesia Divisi Teknik Karet.

Andryio, Fifi Heni Mustofa, Lisye Fitria. 2014. Usulan Perancangan Tata Letak
Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Automated Layout Design Program
(ALDEP) di CV. Kawani Tekno Nusantara.

Ivana Christine Soetantijo, Teguh Oktiarso. 2010. Usulan Perancangan Tata Letak
Pabrik di PT. X Dengan Menggunakan Metode Algoritma Automated Layout
Design Program (ALDEP).

Heizer, J & Render, B. 2009. Alih bahasa oleh Sungkono, C. Manajemen


Operasi (edisi 9). Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Tomkins, James A. 1996. Facilities Planning. John Wiley& Sons Inc. United State
of America

Hadiguna, Rika dan Setiawan, Heri. 2008. Tata Letak Pabrik. Penerbit Andi.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai