Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tutor :
Oleh :
ATIKA RAHMAYENI
1611412007
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
MODUL 2
INDIRECT RESTORATION
Skenario 2 :
Crown Pilihan
Hari ini pasien dokter gigi Ipul datang untuk dilakukan pengisian pada saluran akar
gigi 11. Jika pada kunjungan berikutnya tidak ada keluhan,gigi tersebut akan direstorasi akhir.
Pasiennya antusias mendengar gigi depannya akan ditambal tetap.
Pasien drg.
Ipul
Restorasi Restorasi
Tujuan
direct indirect
Syarat ideal
Restorasi Indirect
Restorasi indirect ini juga dikenal dengan restorasi rigid yaitu restorasi yang dibuat
diluar mulut dari bahan yang rigid atau kaku dan di semen pada preparasi kavitas gigi dengan
bahan perantara golongan semen. Restorasi akhir gigi pasca perawatan saluran akar
merupakan bagian integral kunci keberhasilan. Berdasarkan kenyataan bahwa kegagalan lebih
sering disebabkan restorasi yang tidak adekuat dibanding hasil perawatan saluran akarnya
sendiri.
Restorasi yang ideal harus dapat melindungi permukaan oklusal dan menggantikan
tonjol-tonjol yang hilang agar dapat secara optimal melindungi struktur mahkota gigi dan
menambah ketahanan. Jenis restorasi yang diindikasikan bisa restorasi plastis maupun rigid.
Namun pada gigi yang pasca perawatan saluran akar lebih banyak memakai restorasi rigid.
Oleh karena banyak masalah-masalah restorasi yang memerlukan pemecahan dan batasan-
batasan tertentu yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan restorasi plastis. Karena
untuk masing-masing restorasi diperlukan dukungan dari gigi. Bila dukungan dari gigi
terbatas atau bahkan tidak ada, restorasi tuang merupakan restorasi pilihan.
Restorasi indirek sering digunakan untuk gigi yang kehilangan banyak strukturnya karena
dapat mengembalikan kontur, fungsi, dan penampilan dari gigi. Indikasi penggunaan restorasi
indirek adalah pada kasus karies primer atau karies akibat restorasi yang sudah ada, fraktur
jaringan gigi, dan dampak dari trauma. Restorasi indirek dapat berupa restorasi intrakoronal
(inlei), ekstrakoronal (mahkota jaket), dan kombinasi intra dan ekstrakoronal (onlei) (Bartlett dan
Ricketts, 2007; Walmsley dkk., 2007).
Menutupi koronal secara menyeluruh agar dapat mencegah terjadinya infeksi berulang
Melindungi struktur gigi yang tersisa
Memiliki retensi agar restorasi tidak lepas
Memiliki resistensi agar mampu menahan daya kunyah
Mampu mengembalikan fungsi gigi
Dapat mecapai oklusi yang baik
Memperhatikan posisi gigi
Jenis- Jenis Restorasi Indirect
1. Inlay dan Onlay
Inlay merupakan tumpatan intrakoronal yang dibentuk diluar mulut dengan cara
membuat model malam terlebih dahulu,kemudian dibuat dari logam atau bukan logam
(porselen/akrilik) dan disemenan pada kavitas yang telah dipreparasi. Onlay merupakan
etorasi tumpatan tuang yang terdiri dari sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal
dengan tujuan untuk melindungi tonjol gigi.
Preparasi
Pada tahap ini dilakukan preparasi sesuai bahan dan pembuatan yang dilakukan.
Untuk inlay/onlay emas dan logam menggunakan bevel chamfer sedangkan untuk inlay/onlay
porcelain dan komposit bevel selain chamfer.
Pencetakan
Ada dua macam pencetakan : direct dan indirect. Untuk yang direct dengan
menggunakan malam yang dipanaskan (kavitas diolesi vaselin atau vanish terlebih dahulu)
atau menggunakan self cure acrylic. Untuk yang indirect ,dengan menggunakan double
impression.
Untuk direct komposit maka tidak perlu dilakukan pencetakan. Karena onlay atau inlay
langsung dibuat didalam mulut,dengan cara sebelum komposit dimanipulasi (dibuat
inlay/onlay),gigi diolesi varnish atau vaselin terlebih dahulu.
Tumpat sementara
Lebih baik menggunakan seng okside eugenol. Pada pembuatan direct komposit tidak
dilakukan .
Insersi/ sementasi
Sebelum dilakukan sementasi,dilakukan try in terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
insersi/sementasi bisa menggunakan semen polikarboksilat dan seng fosfat untuk bahan emas
,logam dan SIK tipe 1 untuk porcelain dan resin komposit.
Bevel dibuat untuk mendapatkan kekuatan tepi,melindungi prisma email dan mendapatkan
hubungan tepi yang baik. Macam-macam bevel yaitu :
Slight bevel
Pengurangan sedikit pada email biasanya untuk restorasi resin komposit
Short bevel
Pada email sudut 45 untuk inlay logam
Long bevel
Sampai dentinoenamel junction sudut kurang dari 45 untuk inlay logam
Full bevel :
Sampai dentin pada dasar kavitas untuk inlay akrilik dan porselen
2. Veener Porcelain
Indikasi :
Pewarnaan permanen ektrinsik, tidak tertutupi oleh teknik pemutihan
Pewarnaan intrinsik yang disebabkan oleh :
Penuaan fisiologis
Erosi dan abrasi
Trauma
Amelogenesis imperfecta
Fluorosis
Hipoplasia enamel
Pewarnaan tetrasiklin
Gigi nonvital
Untuk pengobatan diastema
Kontraindikasi :
Pasien dengan resiko karies tinggi
Gigi dengan kondisi periodontal buruk
Gigi dengan resesi gingiva
Pada gigi malaligned (gigi yang dirotasi dan tumpang tindih)
Pada gigi yang sangat berubah warna
Pada gigi dengan karies interproksimal
Pasien dengan motivasi buruk
Kelebihan :
Anestesi lokal tidak diperlukan
Estetika yang sangat baik
Secara kimia inert jadi tahan terhadap cairan
Biokompatibel
Tahan terhadap abrasi
Kekurangan :
Rapuh
Sulit untuk diperbaiki setelah sementasi
Mahal
Butuh peralatan labor khusus dan mahal
Teknik sangat sensitif