NIM : 14010115120005
Analisis kasus :
Berdasarkan dari kasus diatas yang menjadi faktor penyebab terjadinya korupsi e-
KTP adalah tidak lain adanya penyalahgunaan kekuasaan dan sistem yang tidak
transparansi. Dalam buku “Teori-Teori Ekonomi Politik” karangan James A.
Caporaso dan David P. Levine, ada tiga jenis kekuasaan: kekuasaan untuk
mencapai tujuan dengan mengalahkan alam, kekuasaan terhadap orang lain dan
kekuasaan bersama oranglain. Dalam kasus korupsi e-KTP, dari tiga jenis
kekuasaan tersebut yang paling selaras dengan usaha para pelaku korupsi e-KTP
adalah kekuasaan bersama orang lain. Dalam hal ini para stakeholder proyek e-
KTP yang memiliki kekuasaan dan sama – sama memiliki tujuan untuk
mengalirkan dana proyek e-KTP untuk diri mereka sendiri, saling bekerja sama
menyusun strategi bagaimana supaya mereka bisa mark-up dana proyek e-KTP.
Di kasus korupsi proyek e-KTP ini, terlihat bahwa kekuasaan itu ada dan
berperan besar dalam terjadinya korupsi, serta sistem arus keluar masuk anggaran
dan proses pengawasan kinerja yang tidak transparan juga sangat dibutuhkan guna
mencegah terjadinya tindakan penyelewengan seperti ini. Korupsi dalam proyek
e-KTP ini juga terjadi karena sistem yang dibangun dalam pengesahan Rancangan
Anggaran Belanja Negara (RAPBN) masih sangat koruptif. Selama sistemnya
belum dibenahi, maka setiap ada pembahasan RAPBN akan selalu terulang dan
berulang 'biaya' pengesahan RAPBN.