Astro
Astro
ARSITEKTUR TROPIS
November 22, 2016
Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/ adaptasi bentuk
bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim tropis memiliki karakter
tertentu yang disebabkan oleh panas matahari, kelembapan yang cukup tinggi,
curah hujan, pergerakan angin, dan sebagainya. Pengaruhnya otomatis terhadap
suhu, kelembapan, kesehatan udara yang harus di antisipasi oleh arsitektur yang
tanggap terhadap hal-hal tersebut. Selain itu pandangan baru mencakup pada
penggunaan material yang memberikan ciri karakter material lokal (daerah tropis)
yang lebih sesuai daripada material impor.
http://3.bp.blogspot.com/__0oJQEgkRHQ/TUfU-
b3k_WI/AAAAAAAAABU/0gEaJYqb9KM/s1600/tropis.jpg
IKLIM TROPIS
Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang berdasarkan kamus Oxford
berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan),
angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada
suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik lingkungan atmosfir, yang menjadi
karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu”. Sedangkan cuaca adalah “kondisi
sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu”. Secara keseluruhan,
iklim diartikan sebagai “integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca”
(Koenigsberger, 1975:3).
Kata tropis berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu kata tropikos yang berarti garis
balik, kini pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini. Garis balik
ini adalah garis lintan 23027” utara dan garis lintan 23027 selatan.
Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang
pada hampir keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan “bertugas”
mendinginkan pemakai, dari pada menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak
kurang dari 200C (Koenigsberger. 1975:3). Menurut Lippsmiere, iklim tropis
Indonesia mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-kadang
mencapai 90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan
umumnya berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada musim “panas”.
Pada iklim ini terjadi sedikit sekali perubahan “musim” dalam satu tahun, satu-
satunya tanda terjadi pergantian musim adalah banyak atau sedikitnya hujan, dan
terjadinya angin besar. Karakteristik warm humid climate (iklim panas lembab)
adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :
Landscap, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir pantai dan
dataran rendah daerah ekuator.
Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.
Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang
tahun.Tumbuhan tumbuh dengan cepat karena pengaruh curah hujan yang
tinggi dan suhu udara yang panas.
Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan “panas” kondisi panas
dan lembab sampai basah. Pada belahan utara, bulan “dingin” terjadi pada
Desember-Januari, bulan”panas” terjadi pada Mei sampai Agustus. Pada
belahan selatan bulan “dingin” terjadi pada April sampai Juli, bulan “panas”
terjadi pada Oktober sampai Februari.
Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan langit berawan. Lingkungan
awan berkisar 60%-90%. Luminance (lumansi) maksimal bisa mencapai 7000
cd/m2 sedangkan luminasi minimal 850cd/m2.
Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi matahari
dikategorikan tinggi. Sebagian dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh
selimut awan,meskipun demikian sebagian radiasi yang mencapai permukaan
bumi mempunyai dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.
Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur harian dan
tahunan.Rata-rata temperatur maksimum tahunan adalah 30,50C. temperatur
rata-rata tahunan untuk malam hari adalah 250C tetapi umumnya berkisar
antara 21-270C. sedangkan selama siang hari berkisar 27-320c. kadang-
kadang lebih dari 320C.
Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi sangat tinggi
dalam beberapa tahun tertentu. Tinggi curah hujan tahunan berkisar antara
2000-5000 mm, pada musim hujan dapat bertambah. Sampai 500 mm dalam
sebulan. Bahkan pada saat badai bisa mencapai 100 mm per jam.
Kelembaban, dikenal sebagai RH (Relative humidity), umumnya rata-rata
tingkat kelembaban adalah sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya adalah
55% sampai hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.
Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin kencang dapat
terjadi selama musim hujan. Arah angin biasanya hanya satu atau dua.
Karakteristik khusus, tingginya kelembaban mempercepat pertumbuhan alga dan
lumut, bahan bangunan organik membusuk dengan cepat dan banyaknya serangga.
Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya kelembaban dan
kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata badai adalah 120-140 kali dalam
satu tahun.
Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis
kering, sebagai contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan
sekitarnya, serta daerah dengan iklim tropis lembab, yang terdapat pada sebagian
besar negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah
di Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada
kondisi tropis kering.
Kelembaban rendah
Curah hujan rendah
Radiasi panas langsung tinggi
Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam hari rendah (45 o dan -
10oCelcius)
Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi balik bumi cepat berlangsung
(cepat dingin bila dibandingkan tanah basah/lembab).
Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar dingin karena radiasi balik
sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi dan akumulasi radiasi
tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir karena dataran yang
luas.
Pada waktu sore hari sering terdengar suara ledakan batu-batuan karena
perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.
Di daerah benua atau daratan yang cukup luas, banyak terdapat gurun pasir karena
di tempat itu jarang terjadi hujan, bahkan dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali,
karena angin yang melaluinya sangat kering, tidak mengandung uap air. Uap air
yang terkandung di udara sudah habis dalam perjalanan menuju ke pedalaman
benua itu, atau juga karena terhalang oleh daratan tinggi atau gunung, sehingga
daerah itu menjadi sangat panas dan tidak ada filter pada tanah dari sengatan sinar
matahari, yang mengakibatkan bebatuan hancur menjadi pasir. Suhu di padang
pasir dapat mencapai 50o C hingga 60o C di siang hari, dan di malam hari dapat
mencapai -1o C.
Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang diterima
siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah agar
panas siang hari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan
tinggi, dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan
angin atau debu kering masuk sehingga mempertahankan kelembaban.
Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan
rumah-rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan
sempit selalu terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang,
karena curah hujan rendah.
Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin
sejuk.
Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.
DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab
sebagaimana yang ada di Indonesia adalah “kelembaban udara yang tinggi dan
temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun”. Kelembaban udara rata-rata
adalah sekitar 80% akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 dengan minimum
sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir sama untuk dataran rendah maupun
dataran tinggi.Daerah pantai dan dataran rendah temperatur maksimum rata-rata
320C.makin tinggi letak suatu tempat dari muka laut, maka semakin berkurang
temperatur udaranya. Yaitu berkurang rata-rata 0,60C untuk setiap kenaikan 100 m.
ciri lainnya adalah curah hujan yang tinggi dengan rata-rata sekitar 1500- 2500 mm
setahun. Radiasi matahari global horisontak rata-rata harian adalah sekitar 400
watt/m2 dan tidak banyak berbeda sepanjang tahun, keadaan langit pada umumnya
selalu berawan. Pada keadaan awan tipis menutupi langit, luminasi langit dapat
mencapai 15.00 kandela/m2.Tinggi penerangan rata-rata yang dihasilkan menurut
pengukuran yang pernah dilakukan di Bandung untuk tingkat penerangan global
horizontal dapat mencapai 60.000 lux. Sedangkan tingkat penerangan dari cahaya
langit saja, tanpa cahaya matahari langsung dapat mencapai 20.000 lux dan tingkat
penerangan minimum antara 08.00 – 16.00 adalah 10.000 lux. Iklim tropis lembab
dilandasi dengan perbedaan suhu udara yang kecil antara siang hari dan malam
hari, kelembaban udara yang tinggi pada waktu tengah malam serta cukup rendah
pada waktu tengah hari. Kecepatan angin ratarata pada waktu siang hari dapat
digambarkan sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det. Pada
waktu musim hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas akan
memberikan gambaran tersendiri mengenai upaya pencapaian pendinginan pasif
bangunan. Sekalipun terdapat kondisi yang luar batas kenyamanan thermal
manusia, sebenarnya terdapat potensi iklim natural yang dapat mewujudkan
terciptanya kenyamanan dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai
dengan interaksi antar fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan
teknologi.
a. Kenyamanan Thermal
http://abarchitects.blogspot.co.id/2013/10/arsitektur-tropis.html
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia
bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan
benda-benda di sekitar arsitekturnya.
Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari
permukaan, terutama untuk permukaan atap. Warna terang mempunyai penyerapan
radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan
panas yang besar akan menyebabkan temperature permukaan naik. Sehingga akan
jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan
temperatur yang besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan
aliran panas yang besar.
b. Aliran Udara Melalui Bangunan
Sirkulasi Udara
Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar harus
mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya
adalah pengupayaan pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan
udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.
Dengan memperhatikan dua hal diatas, dalam perancangan tata ruang, perlu
dipikirkan:
Spesifikasi arah angin dominan pada suatu lokasi dimana bangunan akan
didirikan, dan
Dengan memperhitungkan perancangan tata ruang yang dapat menghasilkan
ruang dengan kondisi suhu ruang yang bervariasi, untuk mengarahkan dan
memperlancar sirkulasi udara ruang, yaitu dengan upaya pengolahan
pelubangan-pelubangan yang berbeda-beda.
Pada kasus-kasus tertentu dapat terjadi, angin yang datang masuk ke ruangan
ternyata terlalu kencang, sehingga justru menimbulkan perasaan yang tidak
nyaman. Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan dan diupayakan adanya
semacam louvre atau kisi-kisi yang dipasang pada lubang tersebut. Kisi-kisi tersebut
berfungsi sebagai sarana untuk membelokkan dan memperlambat kecepatan angin
yang masuk ruangan, sehingga ruangan bisa terasa nyaman. Brown (1987:87)
menyatakan bahwa dengan dipasangnya louvre atau kisi-kisi tersebut, dapat
mengurangi kecepatan angin dari 9 - 40 km/jam menjadi 5 – 7,5 km/jam.
Prinsip diatas harus diperhatikan dalam upaya perancangan tata ruang, sehingga
pembuangan udara kotor keluar ruangan dan suplai udara segar ke dalam ruangan
dapat terpenuhi.
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada
tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
Luas dan posisi lubang cahaya.
Lebar teritis
Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
Secara umum sinar matahari yang masuk kedalam ruangan bisa dibedakan dalam
beberapa jenis:
Sinar Matahari Langsung, yang masuk kedalam ruang tanpa terhalang oleh
apapun,
Sinar matahari yang berasal dari pantulan awan,
Untuk nomor 1 dan 2 biasa disebut sinar langit.
Sinar matahari refleksi luar, yaitu sinar matahari hasil pantulan (refleksi)
cahaya dari benda-benda yang berada diluar bangunan, dan masuk kedalam
ruangan melalui lubang-lubang cahaya. Termasuk disini adalah sinar
matahari yang terpantul dari tanah, perkerasan halaman, rumput, pohon yang
selanjutnya terpantul kebidang kerja didalam ruangan (bidang kerja adalah
suatu bidang khayal atau anggapan, setinggi 75 cm dari lantai, yang
dipergunakan sebagai titik tolak perhitungan penyinaran).
Sinar matahari refleksi dalam, yaitu sinar matahari pantulan cahaya dari
benda-benda atau elemen-elemen didalam ruang itu sendiri.
Sinar matahari yang bermanfaat karena terangnya, juga akan mendatangkan panas,
atau setidak-tidaknya akan menaikkan suhu ruang, dengan demikian perlu
diperhatikan kenyataan:
Bahwa gangguan sinar matahari datang dari silau sinarnya, dan kemudian
sengatan panasnya,
Sinar matahari disamping memberi terang juga memberi panas.
Menurut Soetiadji, lebar lubang cahaya juga memberi pengaruh pada derajat/tingkat
penyinaran sesuai tabel dibawah ini:
LEBAR LUBANG CAHAYA DERAJAT/TINGKAT PENYINARAN
Dikurangi 22 % Turun 7 %
Dikurangi 50 % Turun 25 %
Dari tabel diatas, dapat dinyatakan bahwa ketinggian lubang cahaya ternyata lebih
berperan dalam menentukan derajat/tingkat penyinaran ruang dibandingkan dengan
kelebaran (dimensi horisontal) lubang cahaya.
Ungkapan diatas bisa dijabarkan lebih jelas sebagai berikut:
Bahwa walaupun lubang cahaya sudah cukup lebar, namun apabila
ketinggian lubang tersebut kurang memenuhi syarat, tidak akan
menghasilkan tingkat penyinaran ruang yang efektif.
Makin tinggi lubang cahaya, akan makin efektif tingkat penyinaran yang
dihasilkan pada suatu ruang.
Sedangkan pengaruh antara panjang/lebar oversteck dimuka lubang cahaya
terhadap derajat/tingkat penyinaran didalam ruang adalah sebagai berikut:
DERAJAT/TINGKAT PENYINARAN
PANJANG OVERSTECK
SISI DEKAT SISI JAUH
60,00 CM Turun 14 % Turun 7,5 %
120,00 CM Turun 24 % Turun 15 %
180,00 CM Turun 39 % Turun 22 %
.
Dari tabel tersebut bisa dinyatakan bahwa oversteck dimuka lubang cahaya sangat
mempengaruhi derajat/tingkat penyinaran pada suatu ruang, dengan demikian perlu
perhitungan yang matang dalam perencanaan oversteck diatas/dimuka lubang
cahaya, supaya tidak merugikan kwalitas penyinaran pada ruang tersebut
Pada penerapannya dalam ungkapan fisik, fungsi tabir sinar matahari bisa berfungsi
ganda, yaitu disamping sebagai sarana untuk mereduksi radiasi panas sinar
matahari, juga sebagai sarana pengatur derajat/tingkat penyinaran ruang, dengan
demikian sebaiknya tabir sinar matahari tersebut diberi warna yang terang/cerah
untuk dapat memberi effek bias yang maksimal.
Bentuk arsitektur tropis, tidak mengacu pada bentuk yang berdasarkan estetika,
namun pada bentuk yang berdasarkan adaptasi/ penanganan iklim tropis. Meskipun
demikian bentukan bangunan oleh arsitek/desainer yang baik akan memberikan
kualitas arsitektur yang estetis, hal ini karena selain memperhatikan bagaimana
menangani iklim tropis, juga memperhatikan bagaimana kesan estetika eksterior dan
interior dari bangunan tersebut.
Bentuk secara makro sangat memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk
menangani hal tersebut maka arsitektur tropis yang baik akan memperhatikan
bagaimana bangunan tidak panas dan ketika hujan tidak tampias, selain itu terdapat
kualitas kenyamanan berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan
oleh hujan, biasanya dibuat teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati
iklim tropis yang bersahabat.
Bentuk secara mikro pada masing-masing elemen bangunan seperti jendela dengan
bentuk lebar, berjalusi, berkanopi, atau semacam itu. Bentuk bangunan tropis dari
kayu biasanya merupakan bangunan panggung dengan lantai yang diangkat dengan
harapan terhindar dari banjir akibat hujan, memang merupakan kualitas rancangan
yang sudah berhasil sejak dulu.
http://old.ipapa.co.id/uploads/building/image/e24dc8082518a58d7fdda4aa43e47bc4_480_640.jp
g
http://carikantor.com/wp-content/uploads/2014/08/intilandd.jpg
Gedung Intiland atau yang lebih dikenal dengan nama Wisma Dharmala Sakti
merupakan gedung tinggi yang sangat cocok untuk daerah tropis. Gedung Karya
Paul Rudolph yang dibangun 1984 – 1985 ini didesain gedung yang sangat unik,
permainan fasade yang sangat menarik dan artistik gedung ini memmilki banyak
kelebihan dlam kaitannya dengan iklim tropis.
Dengan pemanfaatan bidang-bidang miring pada fasade yang berfungsi sebagai
canopi dan sunlouver (perisai matahari) membuat udara di dalam ruangan tidak
panas serta adanya void di tengah-tengah gedung membuat sirkulasi udara berjalan
dengan baik. Dengan adanya tanaman rambat yang hijau membuat atmosfer udara
yang sejuk di sekitar bangunan.
https://andrianarch.files.wordpress.com/201
3/08/5.jpg
REFERENSI:
https://himaartra.wordpress.com/2012/12/10/751/
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-konsep-
arsitektur-tropis.html
http://abarchitects.blogspot.co.id/2013/10/arsitektur-tropis.html
https://andrianarch.wordpress.com/2009/07/10/180/
Komentar
Rumah adat Kudus atau Joglo Pencu disebut juga Joglo Kudus adalah Rumah
tradisional asal Kudussalah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan
akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus.
Rumah Adat Kudus memiliki atap genteng yang disebut “Atap Pencu”, dengan
bangunan yang didominasi seni ukir yang sederhana khas kabupaten Kudus yang
merupakan perpaduan gaya dari budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa)
dan Eropa (Belanda). Rumah ini diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 1500-an
Masehi dengan 95% kayu Jati asli. Joglo Kudus mirip dengan Joglo Jepara tetapi
perbedaanyang paling kelihatan adalah bagian pintunya, Joglo Kudus hanya memiliki 1
pintu sedangkan Joglo Jepara memiliki 3 pintu.
TATA RUANG JOGLO KUDUS / JOGLO PENCU
Rumah adat Kudus Joglo Pencu memiliki 3 bagianruangan yang disebut Jogo Satru,
Gedongan, dan Pawon.
•Jogo Satru
Adalah nama untuk bagian depan dari rumah tersebut. Secara mak…
BACA SELENGKAPNYA
DENVER ART MUSEUM (TIPOLOGI MUSEUM)
Januari 21, 2017
BACA SELENGKAPNYA
NATALIA HARIATI
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan
Natalia Hariati