Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

ANALISIS PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, EFISIENSI OPERASI,


MODAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
(Studi Kasus pada Bank Usaha Milik Negara yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012)

Pauline Natalia
Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Katolik Parahyangan
pauline.natalia26@gmail.com

Abstract: The objective of this research is to examine and analyze the impact of credit risk, market risk,
operation efficiency, capital, and liquidity toward the financial performance of banks. This research
used quantitative research design. The data used in this research are all state-owned banks listed in
Bursa Efek Indonesia (BEI) from the year 2009-2012. The type of data is secondary data. Technical
analysis used multiple linear regression. The result shows that market risk and operation efficiency
have significant influence to financial performance of banks. Meanwhile, credit risk, capital, and liqui-
dity do not have significant influence to financial performance of banks.
Keywords: financial performance of banks, credit risk, market risk, operation efficiency, capital, li-
quidity

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis dampak risiko kredit,
risiko pasar, efisiensi operasi, permodalan, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan bank. Penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh bank BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009-2012. Jenis data
adalah data sekunder. Analisis teknis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menun-
jukkan bahwa risiko pasar dan efisiensi operasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
bank. Sementara itu, risiko kredit, modal, dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan bank.
Kata Kunci: Kinerja keuangan bank, risiko kredit, risiko pasar, efisiensi operasional, permodalan,
likuiditas

1. Pendahuluan sahaan. Hal ini disebabkan karena adanya tingkat


Industri perbankan memegang peranan pent- pengembalian yang semakin besar atas aset yang
ing dalam upaya meningkatkan pertumbuhan digunakan.
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peran Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
tersebut adalah sebagai lembaga perantara keuan- keuangan perbankan adalah risiko kredit, risiko
gan (financial intermediaries), yaitu suatu badan pasar, efisiensi operasi, modal, dan likuiditas.
usaha yang bertugas menyalurkan dana dari pihak Risiko kredit adalah salah satu risiko yang akan
yang berkelebihan dana kepada pihak yang mem- dihadapi bank dalam kegiatan operasionalnya.
butuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu Siamat (2005, 358) mengemukakan bahwa risiko
yang ditentukan (Dendawijaya 2009, 14). kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan
Kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar
dana di bank dipengaruhi oleh informasi yang kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak
diperoleh mengenai tingkat kesehatan bank. Pe- dapat melunasi pinjamannya.
nilaian tingkat kesehatan bank ini akan menunjuk Risiko kredit diproksikan dengan rasio Non
kepada kinerja bank, salah satunya adalah kinerja Performing Loan (NPL), yang merupakan per-
keuangan bank. bandingan total kredit bermasalah dengan to-
Analisis profitabilitas dapat digunakan un- tal kredit yang diberikan. NPL yang tinggi akan
tuk mengukur kinerja suatu perusahaan (Mawardi meningkatkan biaya pencadangan aktiva produk-
2005). Return on Asset (ROA) adalah rasio tif dan biaya-biaya lainnya, sehingga akan ber-
keuangan yang menunjukkan kemampuan mana- dampak pada penurunan kinerja keuangan bank.
jemen dalam memperoleh keuntungan terhadap Mawardi (2005) mengemukakan bahwa
setiap rupiah asetnya (Siamat 2005). Semakin salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku
tinggi ROA, semakin baik kinerja keuangan peru- bunga, yang diukur dari selisih antara total biaya
62
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinja- dan LDR tidak memiliki pengaruh signifikan
man. Proksi ini disebut juga Net Interest Margin positif terhadap ROA.
(NIM). NIM yang tinggi menunjukkan pendapa- Dalam penelitiannya, Mawardi (2005) men-
tan bunga dari aktiva produktif yang tinggi, seh- guji pengaruh efisiensi operasi (BOPO), risiko
ingga mengakibatkan ROA yang tinggi pula. kredit (NPL), risiko pasar (NIM), dan modal
Efisiensi operasi bank berdampak pada kin- (CAR) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
erja perbankan, yaitu untuk menunjukkan apakah umum yang beroperasi di Indonesia yang memili-
bank telah menggunakan seluruh faktor produk- ki total aset kurang dari 1 triliun rupiah.
sinya dengan tepat guna (Mawardi 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO
Rasio BOPO menggambarkan kemampuan dan NPL memiliki pengaruh negatif dan sig-
bank dalam menyeimbangkan beban operasional nifikan. Sedangkan NIM menunjukkan pengaruh
dengan pendapatan operasionalnya. BOPO yang positif dan CAR tidak memiliki pengaruh terha-
tinggi akan mengakibatkan menurunnya kinernja dap kinerja keuangan (ROA).
keuangan perbankan. Yuliani (2007) meneliti tentang hubungan
Peranan modal sangat vital dalam operasi efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas
perbankan. Suyono (2005) mengemukakan bah- pada sektor perbankan yang go public di Bursa
wa Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bah-
kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk wa variabel BOPO memiliki pengaruh signifikan
keperluan pengembangan usaha dan menampung negatif terhadap ROA dan CAR memiliki pen-
risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan garuh signifikan terhadap ROA. Sedangkan DPK
operasi bank. dan LDR tidak memiliki pengaruh signifikan
Angka CAR yang tinggi menunjukkan se- positif terhadap ROA.
makin besarnya total modal bank yang dapat Purwoko dan Sudiyanto (2013) menguji fak-
digunakan untuk melakukan ekspansi kredit, se- tor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank pada
hingga pendapatan bunga akan meningkat dan ki- industri perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hasil
nerja keuangan perbankan pun meningkat. penelitian menunjukkan bahwa variabel BOPO
Perusahaan dikatakan dalam kondisi likuid dan NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap
apabila memiliki kemampuan suatu perusahaan ROA. NIM berpengaruh positif signifikan terha-
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dap ROA, sedangkan CAR dan LDR tidak ber-
secara tepat waktu (Fahmi 2010, 177). pengaruh signifikan terhadap ROA.
Salah satu rasio yang digunakan untuk men- Margaretha dan Zai (2013) menganalisis fak-
gukur likuiditas adalah Loan to Deposit Ratio tor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan
(LDR), yaitu perbandingan antara total kredit perbankan Indonesia. Hasil penelitian menunjuk-
yang diberikutan dengan total dana pihak ketiga. kan bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh
Idealnya, LDR bank berada pada range yang positif signifikan terhadap ROA, sedangkan NPL
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu 80% dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terha-
sampai 110%, sehingga laba yang diperoleh bank dap ROA.
akan meningkat. Peningkatan laba akan mening- Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
katkan kinerja keuangan perbankan (ROA). sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda
Suyono (2005) dalam penelitiannya yang sehingga terdapat research gap dari hasil peneli-
menganalisis rasio-rasio bank yang berpengaruh tian tersebut. Oleh karena itu, penulis termotivasi
terhadap Return on Asset (ROA), mengemukakan untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang mem-
bahwa rasio CAR, BOPO, dan LDR berpengaruh pengaruhi kinerja keuangan perbankan.
signifikan terhadap ROA, sedangkan pertumbu- Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang
han laba operasi dan pertumbuhan kredit tidak akan diidentifikasi adalah apakah risiko kredit,
berpengaruh signifikan terhadap ROA. risiko pasar, efisiensi operasi, modal, dan likuidi-
Yuliani (2007) meneliti tentang hubungan tas memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan
efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas perbankan.
pada sektor perbankan yang go public di Bursa Berdasarkan identifikasi masalah tersebut,
Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bah- penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti
wa variabel BOPO memiliki pengaruh signifikan empiris mengenai pengaruh risiko kredit, risiko
negatif terhadap ROA dan CAR memiliki pen- pasar, efisiensi operasi, modal, dan likuiditas ter-
garuh signifikan terhadap ROA. Sedangkan DPK hadap kinerja keuangan perbankan.
63
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

2. Tinjauan Pustaka kan kategori tertentu guna memantau kelancaran


Bank pembayaran kembali oleh debitur (Paramitha,
Suwendra, dan Yudiaatmaja 2014). Berdasar-
Menurut Dendawijaya (2009, 14), bank ada-
kan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.
lah suatu badan usaha yang tugas utamanya se-
31/147/Kep/DIR tanggal 12 November 1998
bagai lembaga perantara keuangan (financial in-
tentang kualitas aktiva produktif pasal 6 ayat 1,
termediaries), yang menyalurkan dana dari pihak
kolektibilitas kredit dikategorikan sebagai beri-
yang berkelebihan dana kepada pihak yang mem-
kut:
butuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu
yang ditentukan. Siamat (2005, 276) mengemu-
kakan fungsi-fungsi bank, yaitu: 1.) Lancar, yaitu kredit yang perjalanannya lan-
car atau memuaskan, artinya segala kewajiban
1.) Menyediakan mekanisme dan alat pem- (baik bunga maupun pokok pinjaman) disele-
bayaran yang lebih efisien dalam kegiatan saikan oleh nasabah dengan baik.
ekonomi 2.) Dalam perhatian khusus, yaitu kredit yang se-
2.) Menciptakan uang lama 1-2 bulan mutasinya mulai tidak lancar,
3.) Menghimpun dana dan menyalurkannya ke- debitur mulai menunggak.
pada masyarakat 3.) Kurang lancar, yaitu kredit yang selama 3-6
4.) Menawarkan jasa-jasa keuangan lain bulan mutasinya tidak lancar, pembayaran
5.) Menyediakan fasilitas untuk perdagangan bunga atau pokoknya tidak baik. Usaha-usa-
internasional ha pendekatan telah dilakukan tetapi hasilnya
6.) Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk tetap kurang baik.
barang-barang berharga 4.) Diragukan, yaitu kredit yang telah tidak lan-
7.) Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana. car dan pada jatuh temponya belum juga dapat
diselesaikan oleh debitur yang bersangkutan.
Kinerja Keuangan Perbankan
Kinerja keuangan perusahaan dari sisi 5.) Macet. Bila usaha penyelesaian atau pengakti-
manajemen mengharapkan laba bersih yang ting- fan kembali kredit yang tidak lancar tidak ber-
gi karena semakin tinggi laba bersih, semakin hasil, kredit tersebut dikategorikan ke dalam
fleksibel pula perusahaan dalam menjalankan kredit macet.
kegiatan operasionalnya (Suyono 2005). Analisis
profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur Pada penelitian ini, risiko kredit
kinerja suatu perusahaan. Dalam penelitian ini di- diproksikan dengan rasio Non Performing Loan
ukur dengan menggunakan ROA. Return on Asset (NPL). Rasio ini menggambarkan kemampuan
(ROA) adalah rasio keuangan yang menunjuk- manajemen bank dalam mengelola kredit berma-
kan kemampuan manajemen dalam memperoleh salah. Semakin kecil NPL, semakin kecil risiko
keuntungan terhadap setiap rupiah asetnya (Sia- kredit yang ditanggung pihak bank. Dalam pem-
mat 2005). Semakin tinggi ROA, semakin baik berian kredit, bank perlu melakukan analisis terh-
kinerja keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan adap kemampuan debitur untuk membayar kem-
karena adanya tingkat pengembalian yang sema- bali pinjamannya.
kin besar atas aset yang digunakan. Setelah pemberian kredit, bank wajib
melakukan pemantauan terhadap penggunaan
Risiko Kredit kredit dan kemampuan serta kepatuhan debitur
Dalam menyalurkan kredit kepada mas- dalam memenuhi kewajibannya. NPL yang ting-
yarakat, bank akan menghadapi risiko kredit. Si- gi akan meningkatkan biaya pencadangan aktiva
amat (2005, 358) mengemukakan bahwa risiko produktif dan biaya-biaya lainnya, sehingga akan
kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan berdampak pada penurunan kinerja keuangan
dengan kemungkinan kegagalan klien membayar bank. Hipotesis yang diajukan terkait pengaruh
kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbank-
dapat melunasi pinjamannya. an adalah:
Untuk menentukan kualitas kredit maka
Ha1: Risiko kredit memiliki pengaruh negatif ter-
diperlukan adanya ukuran tertentu. Kolektibilitas
hadap kinerja keuangan perbankan.
kredit merupakan penggolongan kredit berdasar-

64
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

Risiko Pasar kemampuan bank dalam menyediakan dana un-


Risiko pasar merupakan risiko yang timbul tuk keperluan pengembangan usaha dan menam-
karena adanya pergerakan variabel pasar dari por- pung risiko kerugian yang diakibatkan oleh ke-
tofolio yang dimiliki oleh bank, dimana pergera- giatan operasi bank. Angka CAR minimum yang
kan tersebut dapat mengakibatkan kerugian (da- ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 8%. Ang-
lam hal ini adalah pergerakan suku bunga dan ka CAR yang lebih dari 8% menunjukkan solv-
nilai tukar (Mahardian 2008). Risiko pasar dapat abilitas bank yang baik. Artinya, semakin besar
diproksikan dengan Net Interest Margin (NIM). total modal bank yang dapat digunakan, sehingga
NIM merupakan perbandingan antara pendapatan dapat memberi peluang bagi bank untuk melaku-
bunga bersih dengan total kredit yang diberikan. kan ekspansi kredit (Purwoko dan Sudiyatno
Pendapatan bunga bersih didapat dari pendapa- 2013). Bila ekspansi kredit dilakukan dengan
tan bunga yang diterima dari pinjaman dikurangi baik, maka pendapatan bunga akan meningkat se-
biaya bunga dari sumber dana yang dikumpul- hingga kinerja keuangan perbankan pun mening-
kan. NIM yang tinggi menunjukkan keefektifan kat. Hipotesis yang diajukan terkait pengaruh
bank dalam penempatan aktiva produktif. Artin- modal terhadap kinerja keuangan perbankan ada-
ya, pendapatan bunga atas aktiva produktif yang lah
dikelola bank akan meningkat dan berdampak
pada laba bersih bank. Dengan demikian, sema- Ha4: Modal memiliki pengaruh positif terhadap
kin tinggi NIM akan mengakibatkan ROA yang kinerja keuangan perbankan.
semakin tinggi pula. Hipotesis yang diajukan
terkait pengaruh NIM terhadap kinerja keuangan Likuiditas
perbankan adalah: Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
Ha2 : NIM memiliki pengaruh positif terhadap ki- pendeknya secara tepat waktu (Fahmi 2010, 177).
nerja keuangan perbankan. Artinya, perusahaan dikatakan dalam keadaan
likuid apabila perusahaan tersebut memiliki ak-
Efisiensi Operasi tiva lancar yang lebih besar dibandingkan den-
Mahardian (2008) mengemukakan bahwa gan hutang lancarnya. Salah satu rasio yang di-
efisiensi merupakan kemampuan untuk meng- gunakan untuk mengukur likuiditas adalah Loan
gunakan sumber daya yang tidak perlu. Efisiensi to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan per-
operasi bank berdampak pada kinerja perbank- bandingan antara total kredit yang diberikutan
an, yaitu untuk menunjukkan apakah bank telah dengan total dana pihak ketiga. Bank Indonesia
menggunakan seluruh faktor produksinya den- menetapkan standar LDR di antara 80% sampai
gan tepat guna (Mawardi 2005). Rasio yang di- 110%. LDR bank yang berada di bawah standar
gunakan untuk mengukur efisiensi operasi ada- menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam
lah BOPO. BOPO menggambarkan kemampuan menyalurkan kredit. Sebaliknya, LDR bank yang
bank dalam mengelola beban operasionalnya berada di atas standar akan meningkatkan risiko
terhadap pendapatan operasionalnya. Semakin likuiditas bank. Idealnya, LDR bank berada pada
tinggi BOPO, semakin tinggi beban operasio- range yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia
nalnya dibandingkan pendapatan operasionaln- sehingga laba yang diperoleh bank akan mening-
ya. Dengan demikian, BOPO yang tinggi akan kat. Peningkatan laba akan meningkatkan kinerja
mengakibatkan menurunnya kinernja keuangan keuangan perbankan (ROA). Hipotesis yang dia-
perbankan. Hipotesis yang diajukan terkait pen- jukan terkait pengaruh likuiditas terhadap kinerja
garuh efisiensi operasi terhadap kinerja keuangan keuangan perbankan adalah
perbankan adalah
Ha5 : Likuiditas (LDR) memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perbankan.
Ha3: BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan perbankan.
3. Metodologi Penelitian
Modal Metode penelitian yang digunakan adalah
Peranan modal sangat vital dalam operasi
kuantitatif, dengan bentuk causal study, yaitu
perbankan. Suyono (2005) mengemukakan bah-
wa Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
65
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

Gambar 1. Model Penelitian


melihat pengaruh antar variabel dalam peneli- lam memperoleh keuntungan terhadap setiap ru-
tian. Metode ini diimplementasikan dengan tu- piah asetnya (Siamat 2005). Mengacu pada pene-
juan untuk memperoleh bukti empiris mengenai litian Sukarno & Syaichu (2006), variabel ROA
pengaruh variabel independen, yaitu risiko kredit, diproksikan sebagai berikut:
risiko pasar, efisiensi operasi, modal, dan likuid- Analisis profitabilitas dapat digunakan
untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.
itas terhadap variabel dependen, yaitu kinerja
keuangan perbankan. Laba bersih (1)
ROA =
Total aktiva
Metode Pengumpulan Data Risiko Kredit
Data yang digunakan adalah data sekunder, Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No-
yaitu laporan keuangan tahunan bank umum mi- mor 11/25/PBI/2009, risiko kredit merupakan
lik negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak
(BEI) periode 2009-2012. Laporan keuangan ta- lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.
hunan tersebut diperoleh dari website resmi BEI NPL (Non Performing Loan) adalah rasio keuan-
di www.idx.co.id. gan yang digunakan untuk mengukur risiko kred-
it. Mengacu pada penelitian Sukarno & Syaichu
Penentuan Sampel (2006), variabel NPL diproksikan sebagai beri-
Teknik penentuan sampel yang dilakukan kut:
dalam penelitian ini adalah dengan sampel jenuh. Kredit dalam kualitas
Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sam- kurang lancar,
pel dimana seluruh anggota populasi digunakan NPL = diragukan, dan Macet (2)
sebagai sampel (Sugiyono 2011, 68). Pada pene- Total kredit yang
litian ini, seluruh bank umum milik negara yang diberikan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia diambil untuk
digunakan sebagai sampel penelitian. Daftar bank
yang dimaksud, antara lain PT Bank Mandiri Risiko Pasar
(Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Per- Salah satu proksi dari risiko pasar adalah
sero) Tbk., PT Bank Tabungan Negara (Persero) suku bunga, yang diukur dari selisih antara suku
Tbk. bunga pendanaan dengan suku bunga pinjaman
yang diberikan, atau dalam bentuk absolut adalah
Definisi dan Pengukuran Variabel selisih antara total biaya bunga pendanaan den-
Metode Kinerja Keuangan Perbankan gan total biaya bunga pinjaman (Mawardi 2005).
Dalam penelitian ini, variabel kinerja keuangan Dalam istilah perbankan, proksi ini disebut Net
perbankan diukur dengan menggunakan ROA. Interest Margin (NIM). Mengacu pada peneli-
Return on Asset (ROA) adalah rasio keuangan tian Mahardian (2008), pengukuran risiko pasar
yang menunjukkan kemampuan manajemen da- diproksikan sebagai berikut:
66
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

Pendapatan bunga bersih Total Kredit


NIM = Rata-rata aktiva produktif (3) LDR = (6)
Total dana pihak ketiga

Efisiensi Operasi
Rasio efisiensi menunjukkan kemampuan Teknik Analisis Data
manajemen bank dalam mengendalikan biaya 1.) Uji Normalitas
operasional terhadap pendapatan operasional. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan
Pada penelitian ini, rasio BOPO digunakan untuk
untuk menguji apakah dalam model regresi,
menggambarkan efisiensi operasi bank. Sema-
kin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien data residualnya berdistribusi normal atau ti-
bank dalam melakukan aktivitas usahanya. Men- dak. Data residual dalam model regresi yang
gacu pada penelitian Suyono (2005), BOPO baik berdistribusi normal.
diproksikan sebagai berikut: 2.) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Biaya operasional Uji multikolinearitas dilakukan untuk men-
BOPO = (4) guji apakah pada model regresi terdapat
Pendapatan operasional
korelasi antar variabel independen. Mod-
el regresi dikatakan baik bila tidak terjadi
multiko-linearitas.
Modal b. Uji Heteroskedastisitas
Variabel modal dapat diproksikan dengan Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR mer-
menguji apakah pada model regresi ter-
upakan rasio permodalan yang menggambarkan
kemampuan bank dalam menyediakan dana un- dapat kesamaan atau ketidaksamaan vari-
tuk keperluan pengembangan usaha dan menam- ans antara pengamatan yang satu ke pen-
pung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh gamatan lainnya (Ghozali 2011). Model
kegiatan operasi bank (Suyono 2005). Mengacu regresi yang baik terbebas dari heteroske-
pada penelitian Purwoko dan Sudiyatno (2013), dastisitas.
CAR diukur dengan perbandingan modal bank c. Uji Autokorelasi
dengan aktiva tertimbang menurut risiko. Secara Uji autokorelasi digunakan untuk melihat
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah dalam suatu model regresi terdapat
korelasi kesalahan pengganggu antara peri-
Modal bank ode saat ini dengan periode sebelumnya
CAR = (5) (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik
Total ATMR
tidak mengandung autokorelasi.
3.) Uji Hipotesis
Likuiditas Pengujian hipotesis yang digunakan untuk
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank menganalisis data pada penelitian ini adalah
tersebut dapat memenuhi kewajibannya, dapat regresi linier berganda. Regresi linier bergan-
memenuhi permintaan kredit tanpa penangguhan da digunakan unjuk menguji pengaruh varia-
(Mungniyati, 2013). Pada kondisi ideal, sumber bel independen terhadap variabel dependen,
dana jangka pendek digunakan untuk pembiayaan dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat
jangka pendek. Sebaliknya, sumber dana jangka
signifikansi 0,10 atau tingkat keyakinan 0,90.
panjang digunakan untuk pembiayaan jangka
panjang. Mengacu pada penelitian Margaretha a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
dan Zai (2013), Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada dasarnya, koefisien determinasi (R2)
merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai digunakan untuk mengukur seberapa jauh
likuiditas suatu bank dengan cara membagi jum- kemampuan model dalam menjelaskan
lah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana variabel dependen. Koefisien determinasi
pihak ketiga. Secara matematis dapat dirumuskan berkisar antara nol sampai dengan satu.
sebagai berikut: Nilai R2 yang semakin mendekati satu
67
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std. Deviaton
NPL 16 1.74% 4.68% 3.00% 0.88%
NIM 16 4.60% 10.77% 6.65% 1.92%
BOPO 16 59.93% 88.29% 73.81% 8.18%
CAR 16 13.20% 22.15% 16.53% 2.60%
LDR 16 59.15% 108.42% 79.83% 15.17%
ROA 16 0.84% 3.39% 2.00% 0.75%
Valid N (listwise) 16
Sumber: pengolahan data SPSS 20
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh Dimana:
variabel independen terhadap variabel de- Y = kinerja keuangan perbankan (ROA)
penden. Sebaliknya, nilai R2 yang sema- α = konstanta
kin mendekati nol menunjukkan semakin β1 = koefisien regresi
kecilnya pengaruh variabel independen NPL = risiko kredit
terhadap variabel dependen. NIM = risiko pasar
b. Uji F BOPO = efisiensi operasi
Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah CAR = modal
variabel independen secara bersama-sama LDR = likuiditas
berpengaruh pada variabel dependen. Bila e = error
nilai sig lebih kecil daripada tingkat sig-
nifikansi (alpha), persamaan regresi yang
diperoleh dapat diandalkan (fix). Analisis dan Pembahasan
c. Uji t Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat
Uji t dilakukan untuk mengetahui adanya pada Tabel 1.
pengaruh variabel independen terhadap
Uji Normalitas
variabel dependen dalam persamaan re-
gresi berganda. Untuk melihat hal tersebut, Pada penelitian ini, uji normalitas menggu-
model diuji pada tingkat signifikansi (al- nakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test,
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.
pha) = 0,05. Bila t hitung ≺ alpha, maka hi-
potesis diterima. Sebaliknya, bila t hitung Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) untuk bernilai lebih
≻ alpha, maka hipotesis ditolak. besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Persamaan regresi linier berganda dalam peneli- data residual pada penelitian ini berdistribusi
tian ini adalah sebagai berikut: normal.
Y = α + β1 NPL + β2 NIM + β3 BOPO + β4 CAR+
β5 LDR + e (7)
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
 
RESIDUAL

N 16
Mean 1.9955
Normal Parametersa,b Std. Deviation 0.74574
Absolute 0.135
Most Extreme Positive 0.135
Differences Negative -0.091
Kolmogorov-Smirnov Z 0.541
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.932

68
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)    
NPL 0.225 4.452
NIM 0.713 1.402
1
BOPO 0.159 6.279
CAR 0.537 1.864
LDR 0.436 2.292

Uji Asumsi Klasik Berdasarkan hasil pada Tabel 4, diketa-


Uji Multikolinearitas hui bahwa nilai sig untuk semua variabel lebih
Hasil dari uji multikolinearitas pada pe- besar atau sama dengan 0,05. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
nelitian ini adalah terlihat pada Tabel 3. Berdasar-
penelitian ini bebas dari heteroskedastisitas.
kan Tabel 3, dapat dilihat bahwa seluruh variabel
memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan Uji Autokorelasi
nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga dapat di- Uji autokorelasi yang digunakan pada
simpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas penelitian ini adalah uji Durbin-Watson, yang
antar variabel independen. hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai
Uji Heteroskedastisitas DW sebesar 2,080 dengan nilai dL = 0.437, nilai
Pada penelitian ini, untuk mendeteksi ter- dU = 1,901, dan nilai 4 – dU = 2,099. Nilai DW
jadinya heteroskedastisitas digunakan uji glejser. pada penelitian ini terletak di antara dU dan 4 –
Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagaimana dU, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
terlihat pada Tabel 4. model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 0.079 0.146   0.544 0.598
91 -0.02 0.022 -0.399 -0.9 0.389
0.011 0.006 0.507 2.038 0.069
1 NIM
BOPO 0.002 0.003 0.401 0.762 0.464
CAR -0.005 0.005 -0.316 -1.101 0.297
LDR -0.001 0.001 -0.328 -1.03 0.327

a. Dependent Variable: RES2


Sumber: pengolahan data SPSS 20

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 2.080

69
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .990 a
0.981 0.971 0.12755%
a. Predictors: (Constant), NPL, NIM, BOPO, CAR, LDR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: pengolahan data SPSS 20
Tabel 7. Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 8.342 5 1.668 102.547 .000b
1 Residual .163 10 .016    
Total 8.505 15      

Uji Hipotesis (α=0,10). Hal ini menunjukkan bahwa variabel


Uji Koefisien Determinasi independen NPL, NIM, BOPO, CAR, dan LDR
Hasil uji koefisien determinasi pada peneli-
Uji Statistik t
tian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Hasil uji koefisien determinasi pada Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Ta-
Tabel 6 menunjukkan nilai adjusted R2 sebe- bel 8. Hasil pengujian hipotesis untuk variabel
sar 0,971. Hasil ini menunjukkan bahwa secara risiko kredit (NPL) memiliki koefisien regre-
statistik, variabel dependen ROA yang dapat di- si sebesar -0,103 yang menunjukkan pengaruh
jelaskan oleh variabel independen NPL, NIM, negatif variabel risiko terhadap kinerja keuangan
BOPO, CAR, dan LDR sebesar 97,1%, sedang- perbankan. Nilai sig 0,222 yang lebih besar dar-
kan sisanya sebesar 2,9% dijelaskan oleh variabel ipada alpha (α=0,10) menunjukkan bahwa risiko
lain yang tidak dianalisis dalam penelitian i ber- kredit memiliki pengaruh yang tidak signifikan
sama-sama berpengaruh pada variabel dependen terhadap kinerja keuangan perbankan. Dengan
ROA. demikian, Ha1 yang menyatakan bahwa risiko
kredit memiliki pengaruh negatif terhadap kiner-
Uji Statistik F ja keuangan perbankan ditolak. Hal ini mungkin
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada disebabkan karena proporsi risiko kredit (NPL)
Tabel 7. Hasil uji statistik f pada tabel 7 menun- pada bank umum milik negara di Indonesia ter-
jukkan nilai Sig 0,000 lebih kecil daripada alpha golong rendah, yaitu di bawah 5%, sehingga tidak
Tabel 8. Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 5.044 0.526   9.595 0.000
NPL -0.103 0.079 -0.120 -1.303 0.222
NIM 0.199 0.020 0.506 9.777 0.000
1
BOPO -0.058 0.010 -0.627 -5.721 0.000
CAR 0.015 0.017 0.053 0.891 0.394
LDR -0.001 0.003 -0.014 -0.207 0.840

a. Dependent Variable: ROA


Sumber: pengolahan data SPSS 20
70
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian ini dak dapat diterima. Hal ini mungkin disebabkan
mendukung penelitian Mahardian (2008) yang karena pada umumnya bank tidak mau menetap-
menyatakan bahwa risiko kredit (NPL) tidak kan CAR yang terlalu tinggi karena modal yang
memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan tinggi akan mengurangi pendapatan yang diper-
perbankan (ROA). oleh pemilik bank. CAR yang terlalu tinggi dapat
menurunkan kemampuan bank untuk melakukan
Koefisien regresi variabel risiko pasar ekspansi usaha, sehubungan dengan makin be-
(NIM) sebesar 0.199 menunjukkan arah positif sarnya cadangan modal yang diperlukan untuk
variabel NIM terhadap kinerja keuangan per- menutupi risiko kerugian Terhambatnya ekspan-
bankan (ROA). Nilai sig 0,000 yang lebih kecil si usaha akibat CAR yang terlalu tinggi akan
daripada alpha (α=0,10) memperlihatkan bah- menurunkan kinerja keuangan bank (Silvianita
wa NIM memiliki pengaruh signifikan terhadap 2009). Hasil penelitian ini mendukung penelitian
kinerja keuangan perbankan. Oleh karena itu, Latifah, et al (2012) dan Sudiyatno dan Fatmawa-
Ha2 yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh ti (2013) yang menyatakan bahwa variabel modal
positif terhadap kinerja keuangan perbankan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan per-
dapat diterima. Dalam istilah perbankan, selisih bankan.
antara total biaya bunga pendanaan dengan total Koefisien regresi variabel likuiditas (LDR)
biaya bunga pinjaman disebut Net Interest Mar- sebesar -0,001 menunjukkan arah negatif varia-
gin (NIM). Semakin tinggi NIM maka semakin bel LDR terhadap kinerja keuangan perbankan.
tinggi pula pendapatan bunga atas aktiva produk- Nilai sig 0,840 yang lebih kecil daripada alpha
tif bank. Hal ini menyebabkan peningkatan pada (α=0,10) menunjukkan bahwa variabel LDR ti-
kinerja keuangan bank. Hasil penelitian ini men- dak berpengaruh terhadap kinerja keuangan per-
dukung penelitian Margaretha dan Zai (2013) dan bankan. Jadi, Ha5 yang menyatakan bahwa vari-
Purwoko dan Sudiyanto (2013) yang menyatakan abel LDR memiliki pengaruh positif terhadap
bahwa risiko pasar (NIM) memiliki pengaruh kinerja keuangan perbankan tidak dapat diterima.
positif signifikan terhadap kinerja keuangan per- Artinya, peningkatan atau penurunan tingkat li-
bankan (ROA). kuiditas bank umum milik negara di Indonesia
Koefisien regresi variabel efisiensi operasi tidak mempengaruhi kinerja keuangan bank yang
(BOPO) sebesar -0,058 menunjukkan arah bersangkutan. Hal ini mungkin disebabkan kare-
negatif variabel BOPO terhadap kinerja keuangan na bank tidak mau menetapkan LDR yang terlalu
perbankan. Nilai sig 0,000 yang lebih kecil daripa- tinggi atau terlalu rendah. Bank Indonesia telah
da alpha (α=0,10) menunjukkan bahwa variabel menetapkan standar LDR di antara 80% sampai
BOPO berpengaruh signifikan terhadap kinerja 110%. LDR bank yang berada di bawah standar
keuangan perbankan. Jadi, Ha3 yang menyatakan menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam
bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terha- menyalurkan kredit. Sebaliknya, LDR bank yang
dap kinerja keuangan perbankan dapat diterima. berada di atas standar akan meningkatkan risiko
Kenaikan biaya operasi bank yang tidak diseim- likuiditas bank. Hasil penelitian ini mendukung
bangkan dengan kenaikan pendapatan operasi penelitian Purwoko dan Sudiyanto (2013) yang
bank akan membuat profitabilitas bank menurun. menyatakan bahwa likuiditas (LDR) tidak ber-
Hal ini akan mengakibatkan penurunan kinerja pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan
keuangan perbankan. Hasil peneilitian ini men- (ROA).
dukung penelitian Yuliani (2007) dan Sudiyatno Mengacu pada hasil pengolahan data statistik di
dan Fatmawati (2013), yang menyatakan bahwa atas, diperoleh persamaan model regresi sebagai
efisiensi operasi berpengaruh terhadap kinerja
berikut:
keuangan perbankan.
Variabel modal (CAR) memiliki koefisien
Y = 5,044 – 0,103 NPL +0,199 NIM - 0,058
regresi sebesar 0,015 menunjukkan arah positif
BOPO + 0,015 CAR – 0,001 LDR + e
variabel modal terhadap kinerja keuangan per-
bankan. Nilai sig 0,394 yang lebih besar daripa-
da alpha (α=0,10) menunjukkan bahwa variabel 4. Kesimpulan
modal tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Tujuan penelitian ini adalah untuk mem-
keuangan perbankan. Dengan demikian, Ha4 yang peroleh bukti empiris mengenai pengaruh risiko
menyatakan bahwa modal memiliki pengaruh kredit, risiko pasar, efisiensi operasi, modal, dan
positif terhadap kinerja keuangan perbankan ti-
71
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 1 No 2 Agustus 2015: 62-73 ISSN 2460-8114

likuiditas terhadap kinerja keuangan perbankan. Latifah, Rodhiyah, & Saryadi. (2012) Pengaruh
Berdasarkan uji statistik t, dapat ditarik kesim- Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
pulan bahwa variabel risiko kredit (NPL), modal Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit
(CAR), dan likuiditas (LDR) tidak berpengaruh Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA)
terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA), (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta
variabel risiko pasar (NIM) memiliki pengaruh Nasional Go Public di Bursa Efek Indonesia
positif terhadap kinerja keuangan perbankan Periode 2009-2010). Jurnal Ilmu Administrasi
(ROA), sedangkan variabel efisiensi operasi Bisnis Universitas Diponegoro Semarang:
(BOPO) memiliki pengaruh negatif terhadap ki- 1-9.
nerja keuangan perbankan (ROA). Mahardian, P. (2008) Analisis Pengaruh
Bagi manajemen bank, penelitian ini dapat Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam terhadap Kinerja Keuangan Bank. Tesis
pengambilan keputusan dalam rangka mening- Program Pascasarjana Magister Manajemen
katkan kinerja keuangannya di masa yang akan Universitas Diponegoro
datang. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini Margaretha & Zai (2013) Faktor – Faktor yang
dapat menjadi tambahan wawasan mengenai pen- Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan
garuh karakteristik bank terhadap kinerja keuan- Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.
gan perbankan. Selain itu, para pembaca juga 15 No. 2: 133-141
dapat menggunakannya sebagai bahan acuan un- Mawardi (2005) Analisis Faktor – Faktor yang
tuk penelitian selanjutnya yang sejenis. Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Pada penelitian ini terdapat beberapa keter- Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank
batasan. Penelitian ini terbatas pada bank umum Umum dengan Total Aset Kurang dari 1
milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Triliun). Jurnal Bisnis Strategi Vol. 14 No. 1:
Indonesia (BEI) sehingga belum mencakup kes- 83-94
eluruhan bank yang terdaftar di BEI. Penelitian Paramitha, Suwendra, & Yudiaatmaja. (2014)
ini hanya menggunakan 5 variabel independen, Pengaruh Risiko Kredit dan Likuiditas
sementara masih ada faktor lain yang dapat mem- terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
pengaruhi kinerja keuangan perbankan, sehingga Perbankan yang Go Public Periode 2010-2012.
5 variabel dalam penelitian ini belum mencakup e-Journal Bisma Universitas Pendidikan
semua faktor yang mempengaruhi kinerja keuan- Ganesha Jurusan Manajemen Vol. 2.
gan perbankan. Periode yang digunakan dalam Primasari, M. (2013) Pengaruh Karakteristik
penelitian ini juga relatif singkat, yaitu tahun Bank dan Rasio Keuangan Terhadap
2009-2012. Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum
Untuk mengatasi keterbatasan yang ada pada yang Berkinerja Positif di Indonesia Periode
penelitian ini, hal-hal yang disarankan untuk pe- 2007-2011). Skripsi Fakultas Ekonomika dan
nelitian berikutnya adalah agar peneliti berikut- Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
nya memperluas objek penelitian sampai men-
Purwoko & Sudiyanto (2013) Faktor – Faktor
cakup seluruh bank umum yang terdaftar di BEI,
yang Mempengaruhi Kinerja Bank (Studi
menambahkan variabel lain yang dapat mempen-
Empirik pada Industri Perbankan di Bursa
garuhi kinerja keuangan perbankan seperti Giro
Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Wajib Minimum (GWM), serta memperpanjang
Vol. 20 No. 1: 25-39.
periode penelitian sehingga periode observasi
menjadi lebih lama. Siamat, D. (2005) Manajemen Lembaga
Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan
Referensi . Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan.
Bogor: Ghalia Indonesia. Silvianita, Ktut. (2009) Bank dan Lembaga
Fahmi, I. (2010) Manajemen Kinerja Teori dan Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga.
Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Sudiyanto & Fatmawati. (2013) Pengaruh Risiko
Ghozali, H. Imam. (2011) Aplikasi Analisis Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap
Mutivariate dengan Program IBM SPSS Kinerja Bank (Studi Empirik pada Bank yang
19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal
Diponegoro. Organisasi dan Manajemen Vol. 9 No. 1: 73-
86
72
Natalia, Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Pasar, Efisiensi Operasi, Modal, dan ... ISSN 2460-8114

Sugiyono (2011) Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukarno & Syaichu (2006) Analisis Faktor -
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank
Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen
& Organisasi Vol. 3 No. 2: 46-58.
Syaharman (2012) Pengaruh Jumlah Kredit yang
Diberikan dan Tingkat Likuiditas Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ilmiah Indonesia 895-904.
Untung, B. (2005) Kredit Perbankan di Indonesia.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Yuliani. (2007) Hubungan Efisiensi Operasional
dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor
Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Ja-
karta. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya
Vol. 5 No. 10: 15-43.

73

Anda mungkin juga menyukai