Anda di halaman 1dari 8

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA DI ERA DIGITAL

Muhammad Nursalam*
Mahasiswa Program Studi Geofisika, Universitas Hasanuddin Makassar

*Email : uchajie56@gmail.com

Abstrak

Era digital yang semakin berkembang banyak membawa pengaruh


positif dan negatif bagi masyarakat. Khususnya bagi para generasi muda
bangsa. Teknologi yang semakin maju membuat pekerjaan jauh lebih
mudah, dan juga sangat berguna apabila dimanfaatkan dengan baik. Apabila
tidak dmanfaatkan dengan sebaik-baiknya, teknologi yang semakin maju ini
akan menjadi sia-sia saja. Sebagai warga Negara Indonesia dan sebagai
generasi muda bangsa, kita harus mengetahui nilai-nilai moral dan
mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari dan yang ada dalam
Pendidikan Kewarganegaraan. Salah satu tantangan yang akan dihadapi
oleh para generasi penerus bangsa ialah media sosial yang bisa saja
menghilangkan nilai etika dan nilai moral yang sudah ada dalam
masyarakat.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelusuran pustaka dengan


mengkaji dan menganalisis literature yang tersedia dan membuatnya
menjadi satu dalam bentuk tulisan artikel ini. Dari penelitian ini, didapatkan
bahwa Pendidikan kewarganegaraan sangat berguna bagi generasi muda
untuk menghadapi derasnya arus digital khususnya dalam bidang media
sosial.

Kata Kunci : Digital, Nilai, Pendidikan Kewarganegaraan.

A. PENDAHULUAN

Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna
bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS yang
berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya
bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan
hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang harus


dipelajari selain pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia di tingkat sekolah
dasar sampai pendidikan tinggi. Hal tersebut dikarenakan, muatan
pendidikan kewarganegaraan merupakan objek kajian yang bersifat
kemasyarakatan yang mengarah kepada bela negara dan bangsa.

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) atau Civics memiliki


banyak pengertian dan istilah. Menurut Muhammad Numan Soemantri
pengertian Civics dapat dirumuskan sebagai Ilmu Kewarganegaraan yang
membicaraan hubungan manusia dengan; (a) manusia dalam perkumpulan-
perkumpulan terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik); b) individu-
individu dengan negara. Menurut Edmonson (1958) dalam Nasution,2016,
makna Civics selalu didefinisikan sebagai sebuah studi tentang
pemerintahan dan kewarganegaraan yang terkait dengan kewajiban, hak dan
hak hak istimewa warganegara. Pengertian ini menunjukkan Civics sebagai
cabang dari ilmu politik (Ubaedillah, 2008: 5 dalam Nasution, 2016).

Nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan tersebut tercermin ke dalam


perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sejatinya, pendidikan
kewarganegaraan merupakan disiplin ilmu yang khusus mempelajari ilmu
moral dan nilai dalam pengembangan karakter yang sesuai dengan karakter
bangsa.

Perkembangan teknologi justru bisa saja menjadi penghambat dari


implementasi nilai-nilai dalam pengembangan Pendidikan
Kewarganegaraan. Generasi muda yang cenderung apatis disinyalir menjadi
penyebabnya. Hal tersebut dikarenakan para generasi muda lebih menyukai
hal-hal yang berbau teknologi sehingga melupakan nilai-nilai yang harus
dipegang teguh oleh seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mencari tahu penguatan
nilai pendidikan kewarganegaraan dalam era digital. Tak lupa pula mencari
tahu, hal-hal yang menjadi penghambat implementasi dari nilai pendidikan
kewarganegaraan. Nantinya, artikel ilmiah ini bisa menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Soedijarto
Soedijarto berpendapat bahwa pengertian pendidikan
kewarganegaraan ialah pendidikan politik yang bertujuan demi membantu
peserta didik agar mejadi seorang warga negara yang memiliki pengetahuan
politik secara dewasa serta mampu berpartisipasi dalam membangun sistem
politik yang demokratis

Menurut sejarahnya pendidikankewarganegaraan (Civics) berasal


daripendidikan tentang kewarganegaraan(Citizenship). Stanley E. Dimond
menjelaskan bahwa Citizenship sebagaimana keterhubungan dengan
kegiatan-kegiatan sekolah mempunyai dua pengertian dalam arti sempit,
citizenship hanya mencakup status hukum warga negara dalam sebuah
negara, organisasi pemerintah, mengelola kekuasaan, hak hak hukum dan
tanggung jawab. Hal yang menarik dari pendapat Dimond bahwa adanya
keterkaitan Citizenship dengan kegiatan belajar di sekolah mengingat
pentingnya disiplin pengetahuan ini bagi kehidupan warga negara dengan
sesamanya maupun dengan negara di mana mereka berada. Pada
perkembangan selanjutnya makna penting citizenship telah melahirkan
gerakan warga negara (civic community) yang sadar akan pentingnya
pendidikan kewarganegaraan (Ubaedillah, 2008: 4 dalam Nasution,2016).

Pengembangan pendidikan karakter sangat strategis bagi


keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.
Pengembangan tersebut harus dilakukan dengan perencanaan yang baik,
pendekatan yang sesuai, dan metode belajar dan pembelajaran yang efektif.
Sesuai dengan sifat nilai pendidikan karakter merupakan usaha bersama
sekolah dan oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua
guru, semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
budaya sekolah

Pendidikan karakter sejalan dengan tujuan pendidikan IPS yaitu


membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan bagi negara. Untuk merealisasikan tujuan
tersebut, proses mengajar dan membelajarkannya, tidak hanya terbatas pada
aspek-aspek pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) saja,
melainkan juga meliputi aspek akhlak (afektif) serta bertanggung jawab
sesuai yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.

Era digital adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital,


jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru Era
Digital ering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital.Media ini
memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet,
selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, koran dan lain-lain
bukanlah termasuk dalam kategori media baru. Media massa Beralih ke
media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah
penyampaian informasi. Kemampuan media era digital ini lebih
memudahkan masyarakat dalam menerima informasi lebih cepat dalam hal
ini internet yang membuat media massa berbondong-bondong pindah
haluan.
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan
besar terhadap dunia, lahirnya berbagai macam teknologi digital yang
semakin maju telah banyak bermunculan. Berbagai kalangan telah
dimudahkan dalam mengakses suatu informasi melalui banyak cara, serta
dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan terkendali.
Tetapi di sayangkan semakin berkembangnya teknologi justru semakin
banyaknya kejahatan yang terdeteksi. Maka dari itu segala sesuatunya harus
memiliki perlindungan hak cipta dan mengontrol anak-anak dan remaja
khususnya.

C. METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode penelusuran


pustaka dengan mencari, mengkaji, dan membandingkan informasi pada
referensi. Kemudian informasi yang didapat, dituliskan dalam penelitian ini.

D. PEMBAHASAN

Pendidikan kewarganegaraan merupakan kajian fundametalyang harus


diketahui oleh semua warga Indonesia. Hal tersebut dikarenakan fungsi
pendidikan kewarganegaraan yang menjadi sumber informasi nilai-nilai
yang ada di masyarakat yang nantinya bisa diterapkan bagi generasi mudah.

Generasi muda adalah adalah generasi yang masih rentang terhadap


perubahan yang ada di masyarakat. Salah satunya adalah perkembangan
teknologi yang semakin canggih akibat perkembangan ilmu dan teknologi.
Generasi muda juga adalah fase di mana seseorang masih terkesan labil
dalam menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu,
penguatan nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan dirasa sangat perlu dalam
membentengi generasi muda dalam menjalani proses bernegara.

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan pendidikan


yang sangat penting di dalam mendidik karakter bangsa Indonesia untuk
menjadi warga negara Indonesia yang kritis, aktif , demokratis dan dimana
mereka menyadari hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara serta kesiapan mereka menjadi bagian dari warga negara
dunia (global society) di era modern saat ini.

Kedua, Pendidikan Kewarganegaraan dapat menjadi sarana pertemuan


beragam nilai dan prinsip yang bersumber dari luar dan khazanah pemikiran
dan nilai-nilai Indonesia, yang diorientasikan untuk melahirkan sebuah
sintesis kreatif yang dibutuhkan oleh Indonesia sebagai sebuah negara
demokrasi baru yang bersendikan pada Pancasila. Untuk menjadi sebuah
negara yang matang berdemokrasi, demokrasi Indonesia dapat seiring dan
sejalan dengan koridor penguatan wawasan kebangsaan yang berbasis pada
empat konsensus dasar nasional Indonesia: Pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada era digital ini kita harus bisa menyikapi dengan baik yakni dengan
melakukan upaya-upaya yang harus kita lakukan agar Era Digital membawa
manfaat bagi setiap aspek kehidupan, beberapa upaya yang harus kita
lakukan seperti memberi pendidikan awal dengan benar agar anak-anak
dan remaja mengerti benar apa-apa saja dampak positif dan negatif dari
dunia teknologi digital. Sehingga para remaja dapat memilah dan memilih
informasi yang mereka dapatkan dari kamajuan Ilmu teknologi ini.
Pengenalan tentang pemanfaatan aplikasi aplikasi yang dapat membantu
kerja manusia juga perlu kita ketahui manfaat dan kegunaannya dan jangan
sampai penggunaan aplikasi ini menimbulkan ketergantungan yang
mendalam. Dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan atau keamanan serta teknologi informasi kita harus mengetahui
berbagai dampak dan manfaatnya sehingga kita tahu apa saja upaya yang
akan kita lakukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya teknologi di
Era digital ini.
Jadi, pendidikan kewarganegaraan besar peranannya dalam
pembentukan karakter generasi muda karena hal-hal yang terkandung dalam
pendidikan kewarganegraan merupakan pendidikan nilai dan karakter yang
harus dimiliki oleh semua orang dalam menjalani proses menjadi seorang
warga negara.

E. KESIMPULAN

Pendidikan kewarganegaraan sangat berarti bagi pendidikan karakter


pada generasi muda, hal tersebut karena dalam pendidikan kewarganegaraan
terkandung ajaran tentang sumber-sumber nilai diantaranya nilai etika dan
nilai moral.
DAFTAR PUSTAKA

M. Muthahhari, 1994, Manusia Sempurna, terjemahan: M. Hashem,


Lentera, Jakarta.

Nasution, A.R., (2016), Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai


Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8 (2)
(2016): 201-212.

R. Afandi, 2011, Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips Di


Sekolah Dasar, Pedagogia, Vol.1, No.1, Hal. 85-98.

R. G. Hovannisian (editor), 1985, Ethics In Student, Undena Publications,


California.

T. Izutsu, 1995, Etika Dalam Mahasiswa, terjemahan : Mansurdin Djoely,


Pustaka Firdaus, Jakarta.
TUGAS INDIVIDU

“PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA DI ERA DIGITAL”

Nama: Muhammad Nursalam

NIM : H061171002

UNIT PELAKSANA TUGAS-MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018

Anda mungkin juga menyukai