Anda di halaman 1dari 87

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan visi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia


yang berkualitas dan bermartabat, Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Deputi Bidang Penempatan
senantiasa berusaha menciptakan kegiatan kegiatan yang memiliki
dampak yang konstruktif terhadap pembenahan penempatan TKI.
Pembenahan ini diawali dari peningkatan kualitas Calon TKI yang
berminat bekerja ke luar negeri, untuk itu perlu pemahaman calon TKI
tentang segala seluk beluk bekerja keluar negeri.

Buku Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan TKI ini merupakan arah dan
panduan yang digunakan oleh penyelenggara dan tenaga penyuluh
untuk melaksanakan penyuluhan jabatan TKI di Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa. Petunjuk Teknis ini merupakan
rangkuman seluruh pandangan dan masukan yang sangat berharga dari
para pemangku kepentingan yang di uraikan secara detail dan
fokus kepada para penyuluh.

Prosedur bekerja ke luar negeri yang benar yang akan disampaikan


oleh Tenaga Penyuluh Jabatan TKI baik dari BNP2TKI, BP3TKI,
P4TKI maupun Petugas penyelenggara di Daerah, untuk itu perlu
dibuat suatu Petunjuk Teknis tentang Penyuluhan Jabatan TKI.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun dan semua pihak
yang telah memberikan kontribusi pada penyusunan Petunjuk
Teknis ini. Apabila ada perubahan kebijakan dan ketentuan perundang
undangan, maka Petunjuk Teknis ini dapat disesuaikan dan untuk itu

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia i


kami sangat menghargai dan berterima kasih atas segala masukan,
kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak demi kesempurnaan
kandungan kualitas Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan TKI.

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun semoga dapat menjadi panduan


dalam pelaksanaan Penyuluhan Jabatan TKI di daerah.

Jakarta, Juni 2010


Direktur
Sosialisasi dan Kelembagaan
Penempatan

Ir. Yunafri, MM
NIP. 19570612 198603 1 003

ii Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


BNP2TKI BADAN NASIONAL
PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA
DEPUTI BIDANG PENEMPATAN
Gedung A Lt II Jl. MT Haryono Kav. 52 Jaksel, Telp. (021) 7918205
PO BOX 4451 JKTM 12770, Website : www.bnp2tki.go.id

KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENEMPATAN


NOMOR : KEP. 59 /PEN/VI/2010

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYULUHAN JABATAN TENAGA KERJA INDONESIA

DEPUTI PENEMPATAN
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan visi Penempatan Tenaga Kerja


Indonesia yang berkualitas dan bermartabat, Deputi Bidang
Penempatan senantiasa berusaha menciptakan kegiatan yang memiliki
dampak konstruktif terhadap pembenahan penempatan TKI untuk
itu perlu pemahaman calon TKI tentang segala seluk beluk bekerja
ke luar negeri;

b. bahwa belum tersedianya peraturan tentang penyuluhan jabatan


TKI menyebabkan kurangnya informasi yang diterima oleh pencari
kerja dan calon pencari kerja ke luar negeri serta adanya kondisi
ketidak sesuaian antara kualifikasi kompetensi tenaga kerja dengan
persyaratan kerja, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan pengguna, masih minimnya informasi tentang dunia
kerja maupun informasi pasar kerja yang dapat di akses;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a dan huruf b, perlu disusun Petunjuk Teknis Penyuluhan
Jabatan Tenaga Kerja Indonesia dengan Keputusan Deputi Bidang
Penempatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Kewenangan Pemerintah antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/
Kota;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
8. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Ratifikasi Konvensi
ILO Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia iii


Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia;
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan Yang Berkeadilan;
11. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Nomor PER.01/KA. BNP2TKI/III/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Jo Per-53/KA/SU-OKH/XII/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia;
12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Nomor Per-13/KA/V/2010 tentang Bursa Kerja Luar
Negeri;
13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia Nomor Per-38/KA/IX/2008 tentang Standar Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia oleh Pelaksana Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia Swasta;
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Nomor Per-45/KA-BNP2TKI/XI/2008 ten
tang Pedoman Penyelenggaraan Kelompok Berlatih Calon Tenaga
Kerja Indonesia Berbasis Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERTAMA : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENEMPATAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PENYULUHAN JABATAN TKI sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ini;

KEDUA : Petunjuk teknis penyuluhan jabatan TKI sebagaimana dimaksud pada amar
PERTAMA sebagai petunjuk teknis dalam memberikan informasi yang
komperensif kepada para calon tenaga kerja Indonesia dan masyarakat,
lembaga pendidikan, sehingga memahami informasi peluang kerja
ke luar negeri;

KETIGA : Petunjuk teknis peyuluhan jabatan TKI sebagaimana termaksud pada


amar PERTAMA dipergunakan sebagai acuan atau petunjuk teknis
bagi BNP2TKI BP3TKI, P4TKI dalam melaksanakan penyuluhan jabatan
TKI di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan/Desa;

KEEMPAT : Keputusan Deputi Penempatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 11 Juni 2010

DEPUTI PENEMPATAN

Drs. Ade Adam Noch


NIP. 19530202 19810210 001

iv Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i


KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG PENEMPATAN
NO:KEP. 59/PEN/VI/2010 ................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1


A. Latar Belakang . .................................................... 1
B. Dasar Hukum . ...................................................... 4
C. Pengertian ........................................................... 5
D. Maksud, Tujuan dan Sasaran ................................. 10
E. Ruang Lingkup . .................................................... 11

BAB II PENYULUHAN JABATAN TKI ................................. 13


A. Prinsip-prinsip Penyuluhan Jabatan ....................... 13
B. Peranan Penyuluhan Jabatan TKI ........................... 15
C. Penerima Manfaat Layanan Penyuluhan
Jabatan TKI ......................................................... 18
D. Prosedur Pelaksanaan Penyuluhan Jabatan ............ 21
E. Materi Penyuluhan Jabatan .................................... 24
F. Penyelenggaraan Penyuluhan Jabatan .................... 25
G. Sarana dan Prasarana ........................................... 26

BAB III PELAKSANAAN PENYULUHAN JABATAN TKI ........ 28


A. Peserta ................................................................ 28
B. Tenaga Penyuluh, Nara Sumber dan Persyaratan ..... 30
C. Materi Penyuluhan ................................................ 32
D. Metode Kegiatan .................................................. 40
E. Mekanisme dan Prosedur ....................................... 42

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia v


BAB IV PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PENYULUH
JABATAN TENAGA KERJA INDONESIA .................. 47
A. Peserta Pelatihan Dan Bimbingan Teknis ................ 47
B. Pengajar .............................................................. 49
C. Materi, Metoda dan Penilaian ............................... 50
D. Mekanisme dan Prosedur ...................................... 51
E. Penyelenggaraan Pelatihan Dan Bimbingan Teknis .. 53

BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ......... 54


A. Monitoring ........................................................... 54
B. Pelaporan ............................................................ 55
C. Evaluasi dan Penilaian .......................................... 57

BAB VI PENUTUP ................................................................ 59


DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 60
LAMPIRAN - LAMPIRAN ........................................................ 61

vi Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


Lampiran Keputusan Deputi Penempatan
Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
Nomor : KEP.59/PEN/VI/2010
Tanggal : 11 Juni 2010

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri


merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam mengurangi
pengangguran akibat terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri.
Program penempatan TKI ke luar negeri telah memberikan
kontribusi nyata dalam mengurangi pengangguran di dalam
negeri yang sampai saat ini belum sepenuhnya dapat diselesaikan
pemerintah. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri
harus sesuai dengan keahlian, bakat, minat dan keterampilan.
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri juga perlu
dilakukan secara terpadu antara instansi Pemerintah baik Pusat
maupun Daerah dan peran serta masyarakat dalam suatu sistem
hukum guna melindungi tenaga kerja Indonesia yang di
tempatkan di luar negeri.

Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi


pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan
bagian penting bagi ketahanan nasional, hak memperoleh
informasi merupakan hak azasi manusia dan keterbukaan
informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara
demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk
mewujudkan penyelengaraan yang baik, keterbukaan informasi
publik merupakan sarana mengoptimalkan pengawasan publik
terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya
dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik,
dan pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya
untuk mengembangkan masyarakat informasi.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 1


Azas dan tujuan setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat
diakses setiap pengguna, kecuali bersifat ketat dan terbatas,
dapat pula diperoleh setiap pemohon informasi dengan cepat,
tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana untuk menjamin
hak warga negara guna mengetahui rencana pembuatan
kebijakan, program, dan proses pengambilan keputusan serta
alasan pengambilan suatu keputusan publik untuk mendorong
partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan,
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan
kebijakan dan pengelolaan Badan Publik yang baik, mewujudkan
penyelenggaraan yang baik yaitu yang transparan, efektif, dan
efisien, akuntabel, serta dapat dipertanggung jawabkan
dengan mengetahui alasan kebijakan yang mempengaruhi hajat
orang banyak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan/atau meningkatkan
pengelolaan dan pelayanan informasi yang berkualitas.

Pelayanan yang dimaksud untuk memberikan kepastian hukum


dan hubungan antara masyarakat dan penyelenggaraan dalam
pelayanan publik yang bertujuan agar terwujudnya batasan
hubungan yang jelas tentang hak dan tanggungjawab, kewajiban,
dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik, sistem penyelenggaraan
yang layak sesuai dengan asas - asas umum pemerintahan
dan korporasi yang baik, terpenuhinya penyelenggaraan
pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang - undangan
dan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

Tenaga kerja Indonesia di luar negeri sering dijadikan obyek


perdagangan manusia, korban kekerasan, kesewenang-wenangan,
kejahatan atas harkat dan martabat manusia serta perlakuan lain

2 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


yang melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, memerlukan
pelayanan secara menyeluruh sejak proses sosialisasi, pemberian
informasi pasar kerja, peranan kelembagaan penempatan dan
lembaga pendukung penempatan lainnya harus menjadi perhatian
pemerintah.

Permasalahan yang dihadapi TKI sampai saat ini masih terjadi


disebabkan antara lain oleh belum adanya tenaga Penyuluh
Jabatan Tenaga Kerja Luar Negeri, penyuluhan jabatan tenaga
kerja luar negeri yang disampaikan oleh tenaga yang tidak
kompeten, belum tersedianya peraturan tentang penyuluh jabatan
menyebabkan kurangnya informasi yang diterima oleh pencari
kerja dan calon pencari kerja ke luar negeri, di samping dengan
adanya kondisi ketidaksesuaian antara kualifikasi kompetensi
tenaga kerja dengan persyaratan kerja, angkatan kerja yang
memasuki dunia kerja belum memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, masih minimnya informasi tentang
dunia kerja maupun informasi pasar kerja yang dapat diakses oleh
pencari kerja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menimbulkan jabatan-jabatan baru dan pada umumnya tenaga
kerja yang tersedia belum siap mengisi, keadaaan sosial budaya
masih kurang untuk mendukung lajunya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan Buku


Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia agar
Penyuluh Jabatan dapat memberikan pembekalan kepada pencari
kerja luar negeri tentang dunia kerja dan infomasi yang berkaitan
dengan kesempatan kerja yang ada, selanjutnya diharapkan buku
ini pada akhirnya dapat memberikan persiapan bagi calon Tenaga
Kerja Indonesia memiliki kemampuan untuk bekerja di luar negeri.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 3


B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri;
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Kewenangan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006
tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia;
8. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Ratifikasi
Konvensi ILO Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan
Penempatan Tenaga Kerja;
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006
tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010
tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan;
11. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER.01/Ka.BNP2TKI/III/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jo Per-53/KA/SU-
OKH/XII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia;

4 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Nomor Per-13/KA/V/2010 tentang
Bursa Kerja Luar Negeri;
13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor Per-38/KA/IX/
2008 tentang Standar Pelayanan Penempatan Tenaga
Kerja Indonesia oleh Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta;
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia Nomor Per-45/KA-BNP2TKI/XI/
2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kelompok Berlatih
Calon Tenaga Kerja Indonesia Berbasis Masyarakat.

C. PENGERTIAN

1. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja


Indonesia yang selanjutnya disebut dengan BNP2TKI adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden;
2. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia yang selanjutnya disebut dengan BP3TKI adalah
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BNP2TKI yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BNP2TKI;
3. Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia yang selanjutnya disebut dengan P4TKI adalah
kantor pelayanan di wilayah kerja dan dikoordinasikan oleh
BP3TKI yang membawahinya;
4. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan
CTKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri
dan terdaftar di instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan;

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 5


5. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan
TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar
negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu
tertentu dengan menerima upah;
6. Penyuluhan adalah Proses Penyebarluasan informasi
yang dilakukan dengan cara mengembangkan sumber daya
manusia yang ada, agar mempunyai pemahaman tentang
kemampuan dan keterampilan;
7. Jabatan Tenaga Kerja Luar Negeri adalah Jenis-jenis pekerjaan
yang diberikan oleh pengguna yang ada di luar negeri
yang siap di pangku oleh Calon Tenaga Kerja Indonesia;
8. Penyuluhan Jabatan TKI adalah suatu proses penyampaian
informasi tentang jabatan/pekerjaan dunia kerja secara
sistematis, obyektif, dan dinamis, kepada calon/ pencari
kerja agar memiliki gambaran yang obyektif tentang
peluang kesempatan kerja sehingga mampu menentukan
pilihan pekerjaan yang tepat dan berdayaguna sesuai
dengan bakat, minat, dan kepribadian;
9. Petugas Penyuluh Jabatan TKI adalah petugas antar kerja yang
melaksanakan kegiatan Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Luar
Negeri;
10. Antar Kerja adalah suatu mekanisme pelayanan kepada pencari
kerja untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya baik untuk sementara waktu
maupun tetap, dan baik dalam hubungan kerja maupun
usaha mandiri, serta pelayanan kepada pemberi kerja untuk
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan;
11. Angkatan Kerja adalah penduduk dalam usia kerja (18 tahun ke
atas) baik yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan
dan penganggur;

6 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


12. Informasi Ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian dan
analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah
dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu
mengenai ketenagakerjaan;
13. Bursa Kerja adalah lembaga yang berfungsi untuk
mempertemukan antara pencari kerja dengan pengguna
tenaga kerja dalam rangka penempatan;
14. Bursa Kerja Luar Negeri adalah suatu Lembaga yang bergerak
di bidang jasa pelayanan dan fasilitas TKI ke Luar Negeri bagi
yang dikelola pemerintah maupun swasta dalam bentuk
badan hukum perseroan maupun yayasan;
15. Informasi Pasar Kerja (IPK) adalah informasi tentang persediaan
tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja serta informasi
lain yang berkaitan dengan penempatan tenaga kerja;
16. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan;
17. Lowongan Pekerjaan adalah pekerjaan yang belum ada atau
belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, terjadi karena
perluasan usaha, perubahan teknik produksi atau ada tenaga
kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya
sehingga harus diisi dengan tenaga kerja baru;
18. Pengguna jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna
adalah instansi Pemerintah, Badan Hukum Pemerintah, Badan
Hukum swasta, dan/atau perseorangan di negara tujuan yang
memperkerjakan TKI;
19. Perjanjian kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan
pengguna yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban
masing-masing pihak;
20. Visa kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang pada perwakilan suatu negara yang memuat
persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara
yang bersangkutan;

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 7


21. TKI formal adalah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja
pada pengguna berbadan hukum baik itu pemerintah maupun
swasta;
22. TKI informal adalah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja pada
pengguna perseorangan;
23. Kelompok Berlatih calon TKI Berbasis Masyarakat yang
selanjutnya disebut KBBM adalah komunitas pelatihan kerja
berkedudukan ditingkat desa/kecamatan yang menitik
beratkan pada penguasaan kemampuan kerja yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan
di tempat kerja;
24. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan dan pekerjaan;
25. Penempatan Tenaga Kerja adalah pengisian lowongan pekerjaan
oleh pencari kerja, baik yang dilakukan langsung pemberi kerja
maupun melalui pelayanan penempatan tenaga kerja pemerintah
maupun swasta melalui sistem antar kerja;
26. Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja adalah kegiatan untuk
mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja, sehingga
tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuannya, dan pemberi kerja dapat
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya;
27. Pelaksana Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja adalah
instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dan lembaga swasta berbadan hukum;
28. Pengantar Kerja adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan antar kerja, meliputi

8 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


pelayanan konsultasi, penempatan, perijinan dan informasi
instansi pemerintah/swasta serta unit-unit lainya;
29. Petugas Antar Kerja adalah pegawai/petugas pelaksana
pelayanan penempatan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan untuk melakukan kegiatan penempatan tenaga
kerja tetapi bukan pejabat fungsional pengantar kerja;
30. Lembaga Pendidikan adalah lembaga yang memberikan
pelayanan jasa kepada siswa di bidang pendidikan
berdasarkan tingkatan studinya dibedakan, berdasarkan
bidang studi pendidikannya dibedakan SMU dan SMK,
Universitas, Akademi dan pesantren;
31. Narasumber adalah orang yang ahli, memiliki pengetahuan dan
wawasan yang memadai untuk memberikan arahan dan saran
dalam realisasi kegiatan tersebut;
32. Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mem-
pertemukan TKI sesuai dengan bakat minat dan ke-
mampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang
meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan
dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan
pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan,
dan pemulangan dari Negara tujuan;
33. Penempatan TKI oleh Pemerintah yang selanjutnya di sebut
Goverman to Goverman (G to G) adalah Penempatan TKI ke
Luar Negeri yang dilakukan oleh pemerintah atas dasar
perjanjian secara tertulis antara Pemerintah RI dengan
Pemerintah negara tujuan;
34. Penempatan Pemerintah dengan pihak swasta yang
selanjutnya disebut G to P adalah Penempatan TKI ke Luar
Negeri oleh Pemerintah yang dilakukan atas dasar perjanjian
antara Pemerintah dengan pengguna Berbadan Hukum
Negara Tujuan;

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 9


35. Penempatan yang dilakukan oleh swasta yang selanjutnya
disebut P to P adalah Penempatan TKI oleh PPTKIS dengan
mitra usaha di Luar Negeri berdasarkan perjanjian kerjasama
penempatan yang dilakukan di Negara penempatan;
36. Pencari Kerja adalah mereka yang aktif mencari kerja (baik
dalam status bekerja atau menganggur) dengan tingkat
pendidikan yang bervariasi mulai dari tidak memiliki
pendidikan dasar sampai tingkat sarjana, dengan usia mulai
dari muda, dewasa sampai usia pensiun;
37. Pengguna jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan
Pengguna adalah Instansi Pemerintah, Badan Hukum Swasta,
dan/atau Perseorangan Negara tujuan yang mempekerjakan
TKI;
38. Sektor Usaha adalah Pengelompokan usaha-usaha Perusahaan
berdasarkan atas sektor yang telah ditetapkan oleh BPS
dalam (KLUI).

D. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

1. Maksud
Maksud disusunnya Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan TKI
ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pedoman bagi petugas tentang pelaksanaan
Penyuluhan Jabatan TKI untuk mencapai tujuan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri;
b. Memberikan informasi yang komprehensif kepada para
calon tenaga kerja Indonesia dan masyarakat, sehingga
memahami informasi peluang kerja ke luar negeri.
2. Tujuan
Tujuan disusunnya Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan TKI
ini adalah :
a. Mewujudkan keseragaman dalam perencanaan dan
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan jabatan TKI;

10 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


b. Menyampaikan informasi secara baik, akurat, tepat,
transparan, efisien, efektif dan dapat dipertanggung
jawabkan kepada pencari kerja dan masyarakat.
3. Sasaran
a. Terlaksananya kegiatan penyuluhan jabatan yang baku/
standard sesuai Petunjuk Teknis;
b. Terwujudnya kesesuaian antara informasi peluang kerja
dan keterampilan/kompetensi kerja bagi pencari kerja
ke luar negeri melalui Lembaga Penempatan dan
Pendukung Penempatan;
c. Terlaksananya penyuluhan jabatan TKI sebagai salah satu
fungsi pelayanan penempatan dan perlindungan tenaga
kerja Indonesia secara optimal.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pembahasan Buku Petunjuk Teknis Penyuluhan


Jabatan TKI diawali dengan Bab I tentang Pendahuluan
yang menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum, maksud,
tujuan, sasaran dan ruang lingkup penyusunan Petunjuk Teknis
Penyuluhan Jabatan TKI.

Bab II tentang Penyuluhan Jabatan TKI yang menjelaskan Prinsip


Penyuluhan Jabatan, Peranan Penyuluhan Jabatan, Penerima
Manfaat Layanan Penyuluhan Jabatan, Prosedur Pelaksanaan
Penyuluhan Jabatan, Materi Penyuluhan Jabatan, Penyelenggaraan
Penyuluhan Jabatan, Sarana dan Prasarana.

Sedangkan Bab III tentang Pelaksanaan Penyuluhan Jabatan yang


menjelaskan tentang Peserta, Tenaga Penyuluh, Materi Penyuluhan
Jabatan, Metode, Mekanisme dan Prosedur.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 11


Pada Bab IV tentang Pelatihan dan Bimbingan Teknis Penyuluhan
Jabatan TKI yang menjelaskan Peserta Pelatihan Penyuluhan
Jabatan, Petugas Penyuluh, Materi Penyuluhan Jabatan, Metoda,
Penilaian dan Mekanisme dan Prosedur.

Selanjutnya pada Bab V membahas tentang Monitoring, Evaluasi


dan Pelaporan yang menjelaskan aspek aspek dan instrument
monitoring dalam rangka penyedian data dan informasi
pelaksanaan penyuluhan jabatan TKI, yang digunakan sebagai
bahan evaluasi dan penilaian keberhasilan serta kekurangan
dan kelemahan sebagai saran perbaikan program dan kebijakan
yang akan datang.

Sedangkan di bagian akhir dari penulisan petunjuk pelaksanaan ini,


dituangkan dalam Bab VI sebagai penutup yang mengarahkan agar
semua pihak yang terkait dalam penyuluhan jabatan TKI dapat
menggunakan Petunjuk Teknis ini sebagai acuan dan pedoman,
sehingga peran kegiatan penyuluhan jabatan sebagai salah satu fungsi
pelayanan penempatan dan perlindungan TKI yang dilaksanakan
oleh BNP2TKI dan instansi terkait dapat tercapai secara optimal, Pada
Lampiran akan dilengkapi dengan informasi jenis jabatan pekerjaan
yang berlaku secara internasional yang disusun berdasarkan sektor
lapangan usaha dan bidang-bidang usaha, yang harus dipahami
oleh tenaga penyuluh sebagai bahan materi penyuluhan jabatan.

12 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


BAB II
PENYULUHAN JABATAN
TENAGA KERJA INDONESIA

A. PRINSIP-PRINSIP PENYULUHAN JABATAN

1. Penyuluhan jabatan
Penyuluhan jabatan pada prinsipnya merupakan suatu langkah
awal dalam layanan penempatan tenaga kerja Indonesia
dan sekaligus sebagai wujud salah satu fungsi layanan
antar kerja. Selanjutnya layanan penempatan akan dapat
berjalan dengan baik, bila seluruh layanan yang ada
didalamnya juga berjalan dengan baik. Dengan demikian,
mudah dipahami bila penyuluhan mempunyai keterkaitan erat
dan mendukung program lain, seperti latihan kerja,
pemagangan, produktivitas kerja, perencanaan tenaga kerja
ataupun perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

2. Pencari kerja
Pencari kerja (Pencaker) merupakan produk institusi pendidikan
dan atau pelatihan, yang kemudian berusaha mendapatkan
pekerjaan dengan mencari lowongan kerja yang ada di
dalam dan luar negeri. Pencaker dapat memperoleh
informasi lowongan kerja melalui kegiatan yang dilakukan
oleh empat penyelenggara bursa kerja yaitu :
a. Bursa Kerja Pemerintah yang dilaksanakan oleh Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan/BP3TKI;
b. Bursa Kerja Khusus (BKK) yang berada didalam lembaga
pendidikan /pelatihan;
c. Bursa Kerja Swasta (BKS).
d. Bursa Kerja Luar Negeri (BKLN).

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 13


e. Lembaga Pelatihan Berbasis Masyarakat yang dikenal
dengan Kelompok Berlatih Calon TKI Berbasis
Masyarakat (KBBM).

3. Fungsi antar kerja


Program penyuluhan jabatan TKLN tersebut pada dasarnya
melaksanakan fungsi antar kerja dan dalam pelaksanaannya
program tersebut antara lain menyampaikan Informasi
pasar kerja yang berfungsi memberikan informasi lowongan
kerja sehingga pencaker dan masyarakat dapat memiliki
gambaran yang obyektif tentang peluang kesempatan kerja
dan menyadari realitas potensi dirinya dan selanjutnya mampu
menentukan pilihan yang tepat untuk bekerja ke luar negeri.

4. Penempatan tenaga kerja di luar negeri


Penempatan tenaga kerja di luar negeri diselenggarakan
oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI), merupakan instansi pemerintah
yang dibentuk khusus untuk menangani penempatan tenaga
kerja Indonesia ke negara penempatan, dalam proses
penempatan dibagi dalam 5 (lima) yaitu :
a. Pemerintah dengan Pemerintah (G to G);
b. Pemerintah dengan Swasta (G to P);
c. Penempatan pada perusahaan swasta dilaksanakan
oleh PPTKIS (P to P),
d. Penempatan oleh Perusahaan untuk kepentingan sendiri, dan
e. Penempatan perseorangan/mandiri.
Prinsip-prinsip penyuluhan jabatan dalam perpektif penempatan
tenaga kerja di luar negeri dengan mengkaitkan dengan fungsi
antar kerja, penyediaan peran berbagai lembaga pelatihan yang
menghasilkan potensi. kompetensi dan keahlian yang sesuai
dengan lowongan pekerjaan di luarnegeri, dapat dilihat pada
Skema Layanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia.

14 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


B. PERANAN PENYULUHAN JABATAN TKI

Secara umum penyuluhan jabatan TKI memiliki peranan yang


penting dalam informasi dunia kerja, peluang kerja,
persyaratan kerja, kelompok sasaran pencari kerja yang
dirinci sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang dunia kerja yang mencakup
kondisi ketenagakerjaan berdasarkan sektor lapangan usaha
yang berlaku secara internasional, sekaligus untuk
mengenalkan dan memahami kemampuan dasar, bakat,
minat maupun karakteristik dan kepribadian seseorang/
individu.
2. Memberikan informasi tentang peluang kerja yang tercipta
karena adanya perkembangan ekonomi global dan fenomena
migrant workers.
3. Menjelaskan tentang persyaratan kerja yang ditentukan
oleh pasar kerja luar negeri, sehingga para pencari
kerja mampu mempersiapkan diri dan mengembangkan
dirinya sesuai persyaratan kerja yang semakin spesifik,
inovatif, padat tehnologi dan profesional.
4. Membantu lembaga pendidikan dalam mengarahkan siswa
dan pelajar untuk memilih jurusan (bidang studi) atau
bidang pekerjaan yang tepat sesuai dengan potensi yang
dimiliki yang terkait dengan pekerjaan di luar negeri.
5. Membantu pencaker untuk memilih / mengikuti program latihan
kerja, memilih bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan
kesempatan kerja di luar negeri yang berprospek dalam
persiapan memasuki dunia kerja.

Disamping peranan-peranan penyuluhan jabatan dalam memberikan


informasi peluang kerja ke luar negeri diperlukan adanya
peningkatan dan pengembangan tenaga penyuluh jabatan melalui

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 15


pelatihan penyuluhan jabatan TKI dan bimbingan teknis kepada
pegawai yang ditunjuk dalam petugas pelaksana penyuluhan.
Sehingga peranan penyuluhan jabatan dalam proses penempatan
dan perlindungan tenaga kerja Indonesia dapat dicapai secara
optimal. Prinsip dan peran penyuluhan jabatan dalam perpektif
penempatan tenaga kerja di luar negeri dengan mengkaitkan
dengan fungsi antar kerja, penyediaan peran berbagai lembaga
pelatihan yang menghasilkan potensi. Kompetensi dan keahlian
yang sesuai dengan lowongan pekerjaan di luar negeri, dapat
dilihat pada Skema Layanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia,
sebagai berikut:

16 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


MEKANISME LAYANAN PENEMPATAN TKLN

PENDIDIKAN/
LEMBAGA
PELATIHAN

PENCARI KERJA ANTAR KERJA : PENEMPATAN TKLN Diluar Hubungan Kerja : INFORMAL
1. IPK 1. G to G 1. Majikan/Perorangan
2. PENYULUHAN 2. G to P 2. PK
JABATAN 3. P to
PENEMPATAN
3. PENGANTAR P/PPTKLN/AGENCY
KERJA 4. KPS TKLN
LOWONGAN KERJA
Dalam Hubungan Kerja :

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


KE LUAR NEGERI 5. PO
1. Pengguna/Pemberi
Kerja/BBH FORMAL
2. Penerima Kerja
3. Perjanjian Kerja
PERSIAPAN

PELATIHAN

IPK, ASURANSI,
UPAH/GAJI

17
C. PENERIMA MANFAAT LAYANAN PENYULUHAN
JABATAN TKI

Dalam rangka mewujudkan tercapainya peranan penyuluhan jabatan


dalam proses penempatan dan perlindungan TKI, maka apabila
dilihat dari penerima manfaat dalam kegiatan penyuluhan
jabatan TKI dibagi dalam dua sub sasaran kegiatan yaitu :

1. Penyuluhan Jabatan, yang ditujukan bagi pencaker dan


masyarakat dengan tujuan agar mereka mendapat informasi
tentang dunia kerja ke luar negeri.
2. Pelatihan/Bimtek, ditujukan bagi petugas/pelaksana yang akan
bertugas melaksanakan penyuluhan kepada pencaker dan
masyarakat, sesuai dengan kelompok sasaran.

Kelompok sasaran yang dapat memanfaatkan pelayanan penyuluhan


jabatan adalah:

1. Siswa Lanjutan tingkat Atas (SMK/SMU).


Siswa merupakan calon angkatan kerja yang nantinya akan
memasuki dunia kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak
semua tamatan SMK/SMU melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Sesuai dengan usianya siswa SMK/SMU masih dalam proses
mencari jati diri untuk mempersiapkan karier dimasa depannya.
Oleh karena itu, mereka perlu dibantu dengan cara memberikan
informasi seluas-luasnya tentang dunia kerja baik di dalam
maupun di luar negeri, sehingga mereka dapat menentukan
pilihan dari sebanyak mungkin kemungkinan jabatan yang ada.
Dengan pengenalan potensi diri yang tepat mereka akan bisa
mengambil keputusan yang terbaik untuk mempersiapkan diri.

18 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


2. Mahasiswa
Kelompok mahasiswa bisa digolongkan bukan angkatan kerja
dan ada yang dapat digolongkan angkatan kerja. Sesuai
dengan tingkat pendidikannya mahasiswa sudah lebih terarah
pada bidang pekerjaan tertentu. Mahasiswa sebagai kelompok
sasaran Penyuluhan Jabatan yang masih kuliah di Perguruan
Tinggi (Universitas, Akademi, Politeknik dan Sekolah Tinggi).
Namun demikian mereka masih sangat memerlukan informasi
tentang peluang-peluang kerja di luar negeri, sebagai salah
satu alternative disamping kesempatan kerja di dalam negeri.

3. Pencari Kerja.
Pencari kerja adalah angkatan kerja yang sedang menganggur
dan mencari pekerjaan maupun yang sudah bekerja tetapi
ingin pindah atau alih pekerjaan dengan mendaftarkan
diri ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan BKLN dengan
tingkat Pendidikan mulai dari SD (bisa baca tulis) sampai
tingkat sarjana, dengan usia produktif.

4. Masyarakat Umum.
Masyarakat umum adalah kelompok penduduk usia kerja, yang
berasal dari kelompok Profesi, Organisasi Kemasyarakatan,
Organisasi Keagamaan, Organisasi Pemuda, Serikat buruh/
serikat pekerja, Kelompok masyarakat peduli TKI, Organisasi
Sosial/LSM, Perusahaan-perusahaan Multi Nasional/yang
memperoleh kontrak kerja di luar negeri, Pondok Pesantren.
Kelompok masyarakat tersebut diharapkan pada posisinya
masing-masing dapat memberikan dukungan dan berpengaruh
terhadap keberhasilan program penyuluhan jabatan. Oleh
karena itu, pemberian informasi tentang pentingnya program
penyuluhan jabatan kepada seluruh target group menjadi sangat
penting dan dilakukan secara terus menerus. Diharapkan pada

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 19


akhirnya dapat membentuk sikap positif untuk mendukung
mewujudkan prinsip “the right man on the right job”.

5. Peserta Latihan BLKLN, KBBM, LPK dan Pendidikan Luar


Sekolah;
Peserta Pelatihan yang terdaftar di BLKLN/KBBM/LPK dan
Pendidikan Luar Sekolah merupakan kelompok sasaran
potensial yang dapat diikutsertakan sebagai peserta
Penyuluhan Jabatan TKI, peserta yang berasal dari BLKLN
dan KBBM pada dasarnya sudah sesuai dengan jabatan yang
dipilih oleh pencari kerja, sedangkan peserta dari LPK dan
Pendidikan Luar Sekolah masih dapat diarahkan untuk
memilih jabatan yang diinginkan.

6. Karyawan alih profesi (PHK,Out Sourcing);


Peserta yang berasal dari karyawan alih profesi merupakan
kelompok sasaran yang cukup strategis dalam rangka turut
menyelesaikan dampak dari PHK ditengah krisis global,
sedangkan tenaga kerja out sourcing merupakan kelompok
sasaran yang potensial untuk memastikan pekerjaan yang
lebih baik sesuai dengan kepastian masa depan.

7. Karyawan Kontrak Kerja Waktu Tertentu (KKWT);


Peserta yang berasal dari pegawai perusahaan yang berasal
dari KKWT pada dasarnya merupakan kelompok sasaran
yang perlu dipertimbangkan, karena memiliki keahlian dan
keterampilan yang dapat disesuaikan dengan informasi
pasar kerja yang tersedia di luar negeri.

8. TKI Purna alih profesi dan peningkatan kualifikasi;


Peserta yang berasal dari TKI Purna merupakan kelompok
sasaran yang perlu mendapat perhatian, terutama yang

20 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


berminat alih profesi untuk peningkatan kualifikasi, karena
pada dasarnya TKI Purna sudah mempunyai pengalaman
dan keterampilan bekerja di luar negeri, sehingga informasi
peluang kerja dan jabatan dapat dipahami secara lebih mudah.

9. Organisasi Lembaga Kepemudaan, Keagamaan, Serikat


Pekerja Perusahaan /Buruh, LSM;
Peserta yang berasal dari Organisasi Lembaga Kepemudaan,
Keagamaan, Serikat Pekerja Perusahaan/Buruh, LSM menjadi
sasaran antara untuk menyampaikan informasi pasar kerja
dan jabatan TKI kepada anggotanya, sekaligus berperan
sebagai pengawas dan pengendali terhadap penempatan
dan perlindungan TKI secara bermartabat.

10. Lembaga Pendidikan, Pondok Pesantren dan lain-lain.


Peserta yang berasal dari Lembaga Pendidikan, Pondok
Pesantren menjadi sasaran antara untuk menyampaikan
informasi pasar kerja dan jabatan TKI kepada murid
dan santrinya, sekaligus berperan sebagai Bursa Tenaga Kerja
dan memfasilitasi proses penempatan kepada instansi
BP3TKI, Dinas Tenaga Kerja setempat.

D. PROSEDUR PELAKSANAAN PENYULUHAN JABATAN

Kegiatan penyuluhan jabatan dilaksanakan oleh pengantar kerja dan


petugas dari instansi yang bertanggungjawab dibidang ketenaga-
kerjaan seperti BNP2TKI, BP3TKI/P4TKI dan Dinasnaker Provinsi/
Kabupaten/Kota.

Tahapan pelaksanaan penyuluhan jabatan TKI dibagi dalam 3 (tiga)


tahapan sebagai berikut :

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 21


1. Tahap persiapan
a. Menentukan kelompok sasaran
Apabila kelompok sasaran sudah ditentukan, maka perlu
dilakukan koordinasi dengan Instansi/Lembaga yang
membawahi untuk memperoleh kesediaan mengatur
jadual pelaksanaan penyuluhan jabatan.Sebagai contoh
penentuan kelompok sasaran siswa SMK/SMU adalah
berkoordinasi dengan Dinas pendidikan setempat dan
kepala sekolah untuk memperoleh kesediaan sekolah
mengatur pelaksanaan penyuluhan jabatan. Perlu
dilakukan pendekatan Informal sebelum surat resmi dari
kantor dinas yang membidangi Ketenagakerjaan, diajukan
kesekolah atau dinas pendidikan. Apabila sasaran
adalah pencari kerja atau pekerja yang datang ke kantor
BP3TKI, P4TKI, Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan
maka dapat diatur langsung jadual kegiatan penyuluhan
jabatan bagi mereka.

b. Menyusun materi penyuluhan


Sesuai dengan tingkat pendidikan dan kejuruan sekolah
serta koordinasi dengan kepala sekolah atau guru
bimbingan disusun materi yang paling dibutuhkan oleh
siswa.

c. Menyiapkan Sarana Pendukung


Kumpulkan dan persiapkan sarana pendukung antara
lain Leaflet, Booklet, Foster, Spanduk dan Prasana
Audio Visual.

d. Menyusun jadual acara


Penyusunan jadual acara bekerjasama dengan Pimpinan
Sekolah, Instansi dan Lembaga yang terkait dengan
kelompok sasaran.

22 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


e. Menentukan Lokasi Penyuluhan
Menentukan lokasi penyuluhan bekerjasama dengan
Pimpinan Sekolah, Instansi dan Lembaga yang terkait
dengan kelompok sasaran, dengan mempersiapkan
ruangan yang dapat menampung jumlah peserta.

f. Mempersiapkan Administrasi
Untuk tertib administrasi pelaksanaan penyuluhan
jabatan, maka administrasi pendukung harus di
persiapkan antara lain surat penugasan, daftar hadir,
penanggung jawab keuangan, dll.

g. Membuat Check List Persiapan


Tahapan persiapan a sampai dengan f perlu dilakukan
check list pada H-3 sebelum pelaksanaan kegiatan, hal ini
untuk memastikan segala tahapan berjalan sesuai dengan
rencana (dibuat daftar check list).

2. Tahap Pelaksanaan
Apabila persiapan telah dilakukan sebaik baiknya maka
penyuluhan jabatan dapat diselenggarakan berpedoman
dengan rencana yang telah dibuat, dimana masing-
masing petugas melakukan kewajiban sesuai pembagian
tugas yang telah ditentukan.

3. Tahap Pelaporan dan Evaluasi


Setiap kegiatan penyuluhan jabatan dilaksanakan, harus
dibuat laporan sebagai laporan pertanggung jawaban dan
bahan evaluasi untuk perbaikan yang akan datang. Laporan
kegiatan penyuluhan jabatan berisi :
a. Nama kegiatan;
b. Tanggal/Waktu/Tempat kegiatan;

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 23


c. Peserta penyuluhan;
d. Ringkasan Materi;
e. Notulen tanya jawab;
f. Tim pelaksana kegiatan;
g. Berkas yang diperluka untuk pertanggungjawaban.

Laporan tersebut disusun dan ditandatangani oleh penanggung


jawab kegiatan, disampaikan kepada atasan (Pimpinan) satuan
unit kerja dengan tembusan ke Instansi kelompok sasaran kegiatan.

E. MATERI PENYULUHAN JABATAN

Materi yang harus dipahami oleh petugas Penyuluh Jabatan terdiri


dari dua materi yaitu materi pokok dan materi pendukung:
1. Materi pokok terdiri :
a. Sistem antar kerja;
b. Informasi Pasar Kerja;
c. Analisis Jabatan;
d. Metodologi (Metodik didaktik/Andragogi);
e. Dasar teori komunikasi;
f. Teknik penyuluhan jabatan;
g. Teknik wawancara;
h. Statistika dasar;
i. Psikologi umum.
2. Materi pendukung terdiri dari :
a. Latar Belakang Falsafah;
b. Kondisi Ketenagakerjaan;
c. Permasalahan Penempatan dan Perlindungan TKI;
d. Informasi Lowongan Kerja (menghindari penipuan);
e. Kualifikasi Jabatan;
f. Peningkatan keterampilan;
g. Peluang Kerja Berdasarkan Sektor Usaha;

24 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


h. Profile Lembaga-lembaga Penempatan dan Perlindungan
TKI;
i. Prosedur dan Persyaratan Bekerja ke Luar Negeri
(tehnik wawancara);
j. Mekanisme Pelatihan Tenaga Kerja melalui KBBM;
k. Terjadinya pengangguran.

Materi pendukung harus dilengkapi dengan data pencaker, jumlah


lulusan lembaga latihan yang dapat ditempatkan, persyaratan
memasuki lembaga latihan Informasi program latihan kerja,
informasi usaha mandiri/ wiraswasta dan jumlah peluang
kerja di luar negeri.

F. PENYELENGGARAAN PENYULUHAN JABATAN

Tahapan yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan penyuluhan


jabatan adalah :
1. Tahap persiapan
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan;
b. Menginventarisasi dan menyiapkan sarana/bahan yang
di butuhkan;
c. Menyusun materi yang akan diberikan kepada peserta;
d. Membentuk tim pelaksana penyuluhan jabatan.

2. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyuluhan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Ucapkan salam sebagai pembuka;
b. Perkenalkan diri : Nama, Unit Kerja;
c. Beritahukan apa yang akan dibicarakan;
d. Sesuaikan materi/isi penyuluhan dengan waktu, tempat,
jumlah peserta;

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 25


e. Selama penyuluhan usahakan agar peserta tidak merasa
bosan, jenuh, acuh, mengantuk dengan memberikan
contoh yang menarik atau humor yang segar;
f. Pandangan mata penyuluh harus menyebar keseluruh
peserta, jangan terlalu lama memandang pada layar/
peraga penyuluhan;
g. Sediakan waktu tanya jawab;
h. Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab saat
penyuluhan, catat dan janjikan akan dijawab kemudian;
i. Simpulkan materi yang telah disampaikan;
j. Sebagai penutup, sampaikan terima kasih kepada
peserta.

3. Pelaporan
Setelah penyuluhan dilaksanakan, hendaknya dibuat laporan
yang berisi :
a. Tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan.
b. Jumlah peserta penyuluhan.
c. Pointers bahan penyuluhan.
d. Pertanyaan yang diajukan peserta dan jawaban
yang diberikan Laporan merupakan bahan evaluasi
kegiatan untuk digunakan sebagai bahan penyempurnaan
perencanaan dan penyelenggaraan penyuluhan yang
akan datang.

G. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan


jabatan antara lain :

1. Perangkat elektronik audio-visual (televisi, radio, overhead,


proyektor, Laptop, LCD/infokus. Slide, Sound sytem dsb).

26 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


2. Media cetak dalam bentuk leaflet jabatan, booklet jabatan,
klasifikasi jabatan Indonesia, klasifikasi baku lapangan usaha
Indonesia, kamus jabatan nasional, data dan informasi
tentang lembaga bursa kerja, lembaga penempatan tenaga
kerja swasta, lembaga pelatihan, daftar nama dan alamat
perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia swasta,
poster, spanduk dsb.

3. Tempat atau ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah


peserta.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 27


BAB III
PELAKSANAAN PENYULUHAN JABATAN TKI

A. PESERTA

1. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan Umum (SMK/SMU);


merupakan calon angkatan kerja yang nantinya akan
memasuki dunia kerja, sesuai dengan usianya siswa SMK/
SMU masih dalam proses untuk mempersiapkan karier dimasa
depannya. Adapun siswa yang diberikan penyuluhan jabatan
TKI terdiri dari, Siswa Kelas III SMK dan Siswa Kelas III SMU.

2. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai kelompok sasaran Penyuluhan Jabatan
yang masih kuliah di Perguruan Tinggi (Universitas, Akademi,
Politeknik dan Sekolah Tinggi) sangat memerlukan informasi
tentang peluang-peluang kerja di luar negeri, sebagai salah
satu alternatif disamping kesempatan kerja di dalam negeri.

3. Pencari Kerja
Peserta yang berasal dari pencari kerja adalah angkatan kerja
yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan maupun yang
sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih pekerjaan dengan
mendaftarkan diri ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan BKLN.

4. Masyarakat Umum
Peserta dari masyarakat umum yang berasal dari kelompok
Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan,
Organisasi Pemuda, Serikat buruh/serikat pekerja, Kelompok
masyarakat peduli TKI, Organisasi Sosial/LSM, Perusahaan-
perusahaan Multi Nasional/yang memperoleh kontrak kerja
di luar negeri, Pondok Pesantren.

28 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


5. Peserta Latihan
Peserta Penyuluhan Jabatan TKI yang berasal dari BLKLN/
KBBM/LPK dan Pendidikan Luar Sekolah, peserta yang berasal
dari BLKLN dan KBBM pada dasarnya sudah sesuai dengan
jabatan yang dipilih oleh pencari kerja, sedangkan peserta
dari LPK dan Pendidikan Luar Sekolah masih dapat diarahkan
untuk memilih jabatan yang diinginkan.

6. Karyawan Alih Profesi (PHK,Out Sourcing);


Peserta yang berasal dari karyawan alih profesi merupakan
kelompok sasaran yang cukup strategis dalam rangka turut
menyelesaikan dampak dari PHK ditengah krisis global.

7. Karyawan Kontrak Kerja Waktu Tertentu (KKWT);


Peserta yang berasal dari pegawai perusahaan yang berasal
dari KKWT pada dasarnya merupakan kelompok sasaran
yang perlu dipertimbangkan, karena memiliki keahlian
dan keterampilan yang dapat disesuaikan dengan
informasi pasar kerja yang tersedia di luar negeri.

8. TKI Purna Alih Profesi


Peserta yang berasal dari TKI Purna merupakan kelompok
sasaran yang perlu mendapat perhatian, terutama yang
berminat alih profesi untuk peningkatan kualifikasi, karena
pada dasarnya TKI Purna sudah mempunyai pengalaman
dan keterampilan bekerja di luar negeri, sehingga informasi
peluang kerja dan jabatan dapat dipahami secara lebih
mudah. Sebagai contoh dari jabatan semula General Worker/
Operator menjadi jabatan spesifik/Supervisor dan Peningkatan
Kualifikasi (Jenjang Jabatan Kerja yang levelnya lebih tinggi).
Kepesertaan untuk setiap kelompok sasaran diatas dalam
pelaksanaan penyuluhan jabatan, harus mempertimbangkan

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 29


efektifitas pembelajaran dengan kepesertaan antara 50 - 75
orang peserta per kelas, atau dapat melebihi menyesuaikan
dengan kondisi ruangan dan ketersedian tenaga penyuluh serta
media penyuluhan yang digunakan

B. TENAGA PENYULUH, NARA SUMBER DAN PERSYARATAN

1. Tenaga Penyuluh
a. Pengantar Kerja
Pengantar Kerja adalah Pegawai Negeri Sipil pada BNP2TKI
dan Dinas Provinsi / Kab / Kota yang membidangi
Ketenagakerjaan yang memiliki keterampilan melakukan
kegiatan antar kerja luar negeri dan diangkat dalam
jabatan fungsional.

b. Petugas Antar Kerja


Petugas Antar Kerja adalah Pegawai Negeri Sipil dan
Non PNS yang mengikuti bimbingan teknis antar kerja
pada BNP2TKI dan Dinas Provinsi/Kab/Kota yang
membidangi Ketenagakerjaan.

c. Petugas Penyuluh Jabatan TKI


Adalah pengantar kerja dan petugas antar kerja yang
melaksanakan kegiatan Penyuluhan Jabatan TKI yang
memiliki Sertifikat Bimbingan Teknis Penyuluhan Jabatan
TKI yang dikeluarkan oleh BNP2TKI. Petugas Penyuluh
Jabatan dapat berasal dari Penyuluh Pusat dan Penyuluh
Daerah. Untuk kondisi tertentu penyuluh pusat dapat
ditugaskan melakukan penyuluhan ditingkat Kabupaten/
Kota, Kecamatan/Desa.

30 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


2. Nara Sumber
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan jabatan jika dilaksanakan di
tingkat propinsi maka nara sumber dari tingkat pusat :
a. Kepala BNP2TKI
b. Para Pejabat Eselon I, II, dan III BNP2TKI ;
c. Pejabat lain yang dipandang mampu dan tokoh nasional
yang di tunjuk.

Apabila kegiatan dilaksanakan di tingkat kabupaten maupun


kecamatan maka nara sumber dari :
a. Pejabat di lingkungan BP3TKI.
b. Pejabat instansi yang membidangi ketenaga kerjaan di
tingkat propinsi.
c. Pejabat instansi terkait di tingkat propinsi.

3. Persyaratan
PNS dan/atau Non PNS
1). PNS
- Pendidikan minimal D3/ Sederajat;
- Masa Kerja 4 (empat) Tahun;
- Pangkat Golongan/Ruang : minimal Pengatur (II/c);
- Memiliki Pengalaman wawasan dibidang pengantar
kerja dan ketenagakerjaan dan/atau Sertifikat Petugas
Rekrut/Tutor CTKI.

2). Non PNS


- Pendidikan Minimal : D3/Sederajat;
- Praktisi dibidang Ketenagakerjaan;
- Memiliki Sertifkat Penyuluhan Jabatan dan/atau
Sertifikat Petugas Rekrut/Tutor CTKI;
- Sehat Jasmani dan Rohani.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 31


4. Cara berkomunikasi yang baik
Proses penyampaian pesan dari penyampai pesan/
komunikator kepada penerima pesan/komunikasi/audiance,
diharapkan dapat dilakukan dengan komunikasi secara
sederhana sehingga isi pesan yang disampaikan diterima
atau dipahami oleh komunikan:

a. Komunikasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil,


apabila :
1) Antara komunikan dengan komunikator terjadi
kesamaan pengertian dan pemahaman terhadap isi
pesan (isi pesan diterima secara utuh);
2) Menimbulkan pengaruh pada komunikan berupa
perubahan pengetahuan sikap kerja atau perbuatan
sesuai yang diharapkan.

b. Cara berkomunikasi dengan kelompok sasaran :


1) Terjadi dialog antara komunikator dengan
komunikan;
2) Ada umpan balik, reaksi komunikan;
3) Teknik berkomunikasi yang baik dari komunikator
(bentuknya dapat berupa diskusi, pengarahan,
wawancara dan lain-lain);
4) Sesuaikan situasi, waktu dan tempat saat
komunikasi dilakukan.

C. MATERI PENYULUHAN

Materi penyuluhan jabatan yang diberikan, tergantung kepada


tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh kegiatan penyuluhan
jabatan tersebut yang disesuaikan dengan jenis kelompok penerima
manfaat, tingkat pendidikan/jabatan peserta, serta waktu, sarana

32 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


dan prasarana yang tersedia, secara umum materi penyuluhan
jabatan adalah menyampaikan:

1. Arti Penting Penyuluhan Jabatan Dalam Dunia Kerja Salah


satu faktor pendukung keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan pekerjaannya adanya kesesuaian/kecocokan
antara kondisi diri dan persyaratan jabatan. Perbedaan individu
baik secara fisik dan psikis merupakan kondisi alami
menyebabkan setiap individu memiliki kondisi yang tidak
mungkin mampu melaksanakan semua jenis pekerjaan.

Setiap jenis pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda


misalnya untuk jabatan pada sektor industri pengolahan
kayu diperlukan seseorang yang dapat mengoperasikan
mesin press kayu sesuai petunjuk pegoperasian agar kayu
dapat tersambung kuat. Persyaratan jabatan untuk operator
mesin press kayu: laki-laki, berpendidikan STM mesin, dengan
kondisi lingkungan kerja pada tempat yang bersuara
berisik sehingga alat kerja dilengkapi alat kerja K3 penutup
telinga dan masker. Contoh jabatan TKI berikutnya dapat
dilihat pada lampiran petunjuk teknis ini.

Penyuluhan jabatan TKI bertujuan untuk membantu


seseorang mengetahui informasi tentang jabatan. Dengan
mengikuti penyuluhan jabatan seseorang akan memperoleh
informasi yang luas tentang jenis jabatan yang ada, yang
dapat membantunya untuk merencanakan karir, dimulai
dari pendidikan, memilih pelatihan dan persiapan lain yang
diperlukan (kondisi fisik/kesehatan, finansial, dan lain-lain).

2. Persiapan Memasuki Dunia Kerja di Luar Negeri Kepada


pencaker, siswa didik, siswa latih perlu diberikan informasi

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 33


penting sebagai persiapan memasuki dunia kerja, informasi
yang penting diberikan adalah:
a. Cara memperoleh informasi tentang lowongan kerja,
baik secara langsung menghubungi bursa kerja
(Pemerintah atau Swasta) atau melalui situs-situs internet
yang menyajikan informasi tentang lowongan kerja.
b. Persyaratan jabatan dari lowongan kerja yang tersedia
di luar negeri.
c. Keterampilan yang harus dimiliki untuk mengisi
kesempatan/lowongan pekerjaan/jabatan tersebut.
d. Tempat-tempat pelatihan keterampilan dan bidang/
jurusan yang tersedia (BLKLN Pemerintah dan Swasta,
KBBM serta Lembaga Lainnya)
e. Cara mendaftar untuk bekerja ke luar negeri di Bursa
Kerja Dinas Tenaga Kerja Provinsi/Kab/Kota dan BKLN.
f. Strategi/Kiat menghadapi seleksi dan wawancara,
pencaker, calon pencaker perlu mengetahui hal-hal yang
harus dipersiapkan dalam menghadapi seleksi dan
wawancara.

3. Informasi Pasar Kerja


Informasi pasar kerja memuat data dan informasi tentang
persediaan, permintaan dan penempatan tenaga kerja luar
negeri. Data persediaan tenaga kerja luar negeri antara lain
meliputi lulusan lembaga pendidikan maupun lembaga
pelatihan pencari kerja dan kelompok sasaran penyedia
tenaga kerja lainya.

Dengan mengetahui persediaan tenaga kerja, seseorang


pencari kerja akan mengetahui gambaran nyata atau bersaing
dalam memasuki dunia kerja luar negeri. Informasi
permintaan kerja adalah data dan informasi tentang

34 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


lowongan kerja dan persyaratan jabatannya. Permintaan
tenaga kerja luar negeri dapat diperoleh melalui permintaan
riil sesuai job order dari pengguna di luar negeri, yang
selanjutnya ditungkan dalam Surat Ijin Pengerahan (SIP);
forum forum business meeting, pelaksanaan job fair,
perusahaan yang mendapat kontrak dari luar negeri dan
permintaan tenaga kerja perorangan serta situs lowongan
kerja luar negeri, informasi media masa cetak baik lokal
maupun internasional, serta media elektronik audio visual.

Materi informasi pasar kerja yang disusun dalam bentuk


Informasi Pasar Kerja oleh penyuluh jabatan yang memuat
kondisi pasar kerja luar negeri sebagai suatu informasi
hasil promosi tenaga kerja luar negeri, hasil market
intelligent dari perwakilan RI di luar negeri. Dengan
mempertimbangkan karakteristik permintaan tenaga kerja
luar negeri mempunyai limitasi waktu, maka kecepatan
untuk pemenuhan jabatan yang tersedia pada informasi
pasar kerja perlu terus di update/diperbaharui sesuai
dengan perubahan yang terjadi di dalam pasar kerja luar negeri.

4. Informasi Jabatan
Informasi jabatan dapat disajikan dalam bentuk daftar
jabatan-jabatan yang sudah diisi oleh para tenaga kerja
Indonesia yang sudah bekerja di luar negeri, daftar informasi
jabatan dapat dan diperoleh dari pengolahan data dan
informasi yang tersaji dalam sistem KTKLN, informasi
jabatan ini disampaikan melalui media cetak, baik dalam
bentuk leafleat (selebaran yang berisi informasi suatu
jabatan), atau booklet (buku panduan jabatan yang berisi
beberapa jabatan) yang memuat tentang:

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 35


a. Nama Jabatan
Nama jabatan adalah sebutan untuk memberi ciri dari
gambaran atas isi jabatan, memberikan identitas atas
jabatan.
b. Kode Jabatan
Kode jabatan dapat menggunakan kode yang berlaku di
Indonesia atau ISCO (International Standard
Classification and Occupation 88).
c. Letak Jabatan
Yang dimaksud dengan letak jabatan adalah tempat
dimana jabatan itu berada dalam suatu struktur
organisasi perusahaan pengguna luar negeri.
d. Ikhtisar jabatan
Ikhtisar Jabatan adalah uraian singkat yang meng-
gambarkan ruang lingkup tugas jabatan dan disusun
dalam satu kalimat.
e. Uraian Tugas
Uraian Tugas mencerminkan informasi tentang jabatan
seperti letak jabatan dalam klasifikasi, tingkatan jabatan,
perangkat yang digunakan, bahan yang digunakan,
hasil kerja dan syarat jabatan yang diperlukan.
f. Kondisi lingkungan kerja
Yang dimaksud dengan kondisi lingkungan kerja
adalah keadaan tempat bekerja yang merupakan
konsekuensi keberadaan pemegang jabatan dalam
melaksanakan tugas jabatan.
g. Syarat Fisik
Yang dimaksud dengan syarat fisik adalah suatu syarat
yang harus dipenuhi oleh pemegang jabatan agar
dapat melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
h. Kemungkinan Resiko Bahaya
Kemungkinan resiko bahaya adalah konsekuensi yang
mungkin akan dialami pemegang jabatan sehubungan
dengan keberadaannya dalam lingkungan pekerjaan.
36 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia
i. Pengetahuan Kerja
Merupakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh
pemegang jabatan agar ia dapat melakukan tindakan
kerja dengan wajar.
j. Ketrampilan Kerja/Kompetensi kerja
Adalah tingkat kemampuan untuk melakukan suatu
pekerjaan dilihat dari pengalaman dan aspek
pengetahuan, keterampilan, sikap kerja.
k. Syarat Jabatan
Syarat jabatan dirumuskan sebagai kualifikasi yang
harus dimiliki pemegang jabatan agar ia dapat melakukan
tindakan kerja dengan wajar. Pada umumnya syarat
jabatan terdiri atas :
1. Syarat pendidikan.
2. Syarat pelatihan
3. Pengalaman kerja
4. Bakat kerja
5. Minat kerja
6. Temperamen
Informasi jabatan yang lengkap adalah yang memuat seluruh
keterangan tersebut di atas. Namun, informasi pada leaflet
jabatan, yang umumnya disajikan hanya dalam satu lembar,
maka keterangan yang paling penting dimuat adalah : nama
jabatan, kode jabatan, uraian tugas hasil kerja, kondisi
lingkungan kerja, persyaratan jabatan, dan prospek jabatan
tersebut.

Berkaitan dengan hal diatas, pengantar kerja/petugas antar


kerja diharapkan dapat membuat leaflet informasi jabatan,
yang jenis jabatan dan uraiannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi setempat. Tata cara pembuatan leaflet
jabatan ini agar merujuk pada pedoman pembuatan
leaflet jabatan.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 37


5. Pembangunan Ekonomi Global
Negara-negara maju yang berdampak pada tersedianya
peluang kerja di luar negeri Pembangunan ekonomi global
negara-negara maju yang berdampak pada tersedianya
peluang kerja di luar negeri, merupakan fenomena
migrant workers yang membuka peluang untuk diisi tenaga
kerja Indonesia. Oleh karena itu, persediaan tenaga kerja
yang dibutuhkan di pasar kerja internasional perlu mendapat
perhatian Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat
termasuk lembaga pendidikan dan pelatihan dan pelaksana
penempatan tenaga kerja Indonesia swasta.
Dengan mengetahui peluang kerja luar negeri, petugas
penyuluh jabatan TKI dapat menginformasikan kepada
masyarakat tentang hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
dapat memanfaatkan peluang kerja tersebut.

6. Lembaga Bursa Kerja Luar Negeri


Bursa kerja Luar Negeri adalah lembaga profesional yang
melakukan fungsi mempertemukan pencari kerja (pencaker)
dengan pengguna tenaga kerja luar negeri yang diwakili
oleh perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja
Indonesia swasta (PPTKIS). Bursa kerja Luar Negeri berfungsi :
a. memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan
pekerjaannya sesuai dengan bakat, minat, dan
keterampilannya.
b. membantu perusahaan pengguna tenaga kerja luar negeri
untuk menyediakan dan mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional, sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
c. mengurangi angka pengangguran melalui perluasan
kesempatan kerja ke luar negeri.

38 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


7. Lembaga Latihan Kerja Luar Negeri
Agar dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam
suatu jabatan, masyarakat dapat memanfaatkan lembaga-
lembaga latihan yang ada di daerah terdekat, untuk
meningkatkan keterampilan yang dimilikinya misalnya
pelatihan tata laksana rumah tangga, pelatihan Bahasa Asing
(Korea, Jepang, Arab, Mandarin, Kantonis, dll). Lembaga
latihan ini selain dikelola swasta juga ada yang dikelola
pemerintah misalnya program pelatihan di Balai Latihan Kerja
Luar Negeri (BLKLN) yang dikelola oleh pemerintah dan KBBM.

8. Prosedur dan Kesempatan Kerja di Luar Negeri


Karena keterbatasan kesempatan kerja di dalam negeri,
pemerintah membuka peluang kerja di luar negeri, baik
kesempatan penempatan melalui pemerintah, swasta maupun-
maupun mandiri. Saat ini peluang terbanyak masih di sektor
rumah tangga (non formal), maupun untuk tahun-tahun
berikut kesempatan kerja sektor formal/profesi cukup
banyak peluangnya, baik di negara Asia Afrika, Eropa,
Timur Tengah maupun Amerika. Prosedur untuk bekerja
di luar negeri mengikuti peraturan perundangan yang
mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004
tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Luar Negeri.

9. Peraturan Ketenagakerjaan bidang Penempatan dan


Perlindungan TKI Indonesia.
Adalah negara hukum sehingga dalam setiap aspek
kehidupan selalu ada peraturan yang mengatur hal-hal
normatif untuk tercapainya kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang aman, tenteram, tertib dan damai. Dalam
dunia kerja, dimana banyak yang memiliki kepentingan

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 39


berbeda bahkan bertentangan, peraturan ketenagakerjaan
bidang penempatan dan perlindungan TKI, yang dihasilkan
Kementerian/Lembaga terkait sangat berperan dalam
mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak yang
terlibat dalam dunia kerja. Peraturan ketenagakerjaan terdiri
dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden/Keputusan Menteri dan Peraturan Kepala Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI).
Disamping memahami peraturan perundang-undangan
yang berlaku di dalam negeri, pencaker luar negeri perlu
juga memahami peraturan/hukum yang berlaku di negara
tujuan penempatan, terutama yang berkait dengan
perlindungan tenaga kerja asing serta sosial budaya negara
penempatan untuk melakukan adaptasi dalam masyarakat pada
umumnya dan dunia kerja/hubungan kerja pada khususnya

D. METODE KEGIATAN

Metode penyuluhan jabatan TKI yang dapat dilaksanakan oleh


petugas penyuluh pengantar kerja/petugas antar kerja bekerja
sama dengan pihak terkait antara lain :

1. Ceramah Penyuluhan Jabatan


Yaitu bentuk kegiatan dengan menggunakan komunikasi lisan
kepada peserta. Cara ini biasanya digunakan untuk materi yang
bersifat teori dan diselingi dengan tanya jawab. Kelebihan
ceramah adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat
disampaikan berbagai macam informasi dan pengertian yang
tercakup dalam pokok bahasan. Adapun kelemahannya adalah
peserta cenderung pasif, kurang sesusai untuk upaya
pembentukan keterampilan dan sikap, keberhasilannya

40 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


banyak tergantung pada kemampuan penceramah dalam
menyampaikan materi. Ceramah penyuluhan jabatan diberikan
kepada pencaker, siswa didik/latih, kelompok masyarakat
lain yang membutuhkan. Pemberi ceramah adalah
petugas pengantar kerja, petugas antar kerja, atau guru
bimbingan karir (BK) di sekolah. Materi ceramah disesuaikan
dengan kebutuhan peserta. Agar peserta dapat lebih tertarik
dengan materi ceramah sebaiknya disediakan media cetak
yang berhubungan dengan materi ceramah, disamping
penggunaan prasarana audio visual. Untuk lebih efektif,
jumlah peserta ceramah tidak terlalu banyak, maksimal
75 (tujuh puluh lima). Tempat diselenggarakannya ceramah
dapat di Dinas Tenaga Kerja, Sekolah, atau tempat
lain yang sesuai.

2. Forom TKI Berhasil


Pengantar kerja, guru BK atau petugas antar kerja dapat
mengundang seorang yang sukses dalam karirnya untuk
memaparkan riwayat keberhasilannya. Untuk lebih menarik
dapat digunakan media berupa foto, film tentang aktifitas
tokoh tersebut dalam pekerjaannya. Waktu yang digunakan
kurang lebih 60 menit. Tempat ceramah dapat di sekolah,
Dinas Tenaga Kerja atau tempat lain sesuai dengan
keberadaan penerima manfaat penyuluhan jabatan. Kepada
peserta diberi kesempatan untuk dialog langsung dengan
tokoh TKI berhasil tersebut sehingga dapat mengetahui
bagaimana tokoh tersebut mencapai karirnya, apa usaha
yang dilakukan, apa hambatan yang dialami, bagaimana
mengatasi hambatan, dan lain-lain yang dapat memberikan
inspirasi dan motivasi kepada peserta untuk merencanakan
pilihan karirnya.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 41


3. Pameran Kesempatan Kerja ( job fair )
Pencaker/siswa didik/latih dapat diajak untuk mengunjungi
pameran kesempatan kerja luar negeri yang sedang
berlangsung, sehingga mereka dapat lebih dini mengetahui
tentang kemungkinan pekerjaan yang akan dipilihnya
setelah lulus. Kegiatan ini dapat bekerjasama dengan
dinas pendidikan setempat serta lembaga pendidikan swasta
sebagai penyedia tenaga kerja, adapun Informasi tentang
pameran kesempatan kerja/job fair ini diperoleh melalui
BNP2TKI di tingkat pusat dan BP3TKI/P4TKI dan Dinas
Tenaga Kerja ditingkat provinsi/kabupaten/kota.

4. Hari Karir (Career Day)


Bentuk kegiatan ini lebih sesuai untuk siswa didik, tetapi dapat
juga dimanfaatkan oleh pencaker yang merupakan alumni
sekolah yang bersangkutan dan masyarakat luas.
a. Kegiatan hari karir (career day) untuk kelompok sasaran
siswa sekolah : Bertempat di aula sekolah/halaman
sekolah dibuat stand yang diisi oleh SMU / SMK untuk
memamerkan programnya. Pembicara adalah perwakilan
dari SMU/SMK, SMK yang bertaraf internasional.
b. Kegiatan hari karir (career day) untuk kelompok sasaran
Mahasiswa Perguruan Tinggi :
Bertempat di aula/halaman kampus dibuat stand
yang diisi oleh perguruan tinggi dengan pembicara
perwakilan/alumni yang sukses bekerja di luar negeri.

E. MEKANISME DAN PROSEDUR

Mekanisme dan prosedur yang harus mendapat perhatian dalam


pelaksanaan penyuluhan jabatan TKI meliputi merencanakan,
melaksanakan dan melakukan evaluasi dan pelaporan dari
pelaksanaan kegiatan penyuluhan jabatan, adapun mekanisme
dan prosedurnya dapat diuraikan sebagai berikut:
42 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia
1. Merencanakan Program penyuluhan jabatan TKI
a. Pemilihan sumber data resmi jabatan TKI dipilih sesuai
kebutuhan;
b. Pengumpulan Data Jabatan TKI;
c. Pengelompokan dan Pengolahan Data jabatan TKI;
d. Penyiapan Materi Penyuluhan Jabatan TKI;
e. Penentuan Kelompok Sasaran peserta penyuluhan
jabatan TKI.

2. Merencanakan Norma Biaya


Norma biaya adalah perhitungan biaya dalam pelaksanaan
peyuluhan jabatan yang harus di rencanakan sebelumnya
sehingga dalam pelaksanaannya secara keseluruhan tidak
melebihi pagu anggaran tersedia.

Adapun komponen biaya yang diperhitungkan dalam


perhitungan norma biaya sekurang-kurangnya memuat hal-hal
sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan :
1). Pembentukan Tim.
2). Penyusunan rencana kegiatan dan kebutuhan
sarana kerja (ATK, komputer Suply, dll).
3). Pengadaan materi.
4). Fotocopy dan surat menyurat.
5). Dokumentasi
6). Penyediaan sarana sosialisasi (Brosur, Leaflet, dll).

b. Tahap Pelaksanaan :
1). Sewa tempat / ruangan.
2). Sewa sound system.
3). Sewa infocus dan layar infocus
4). Media panggung (Banner, Umbul-umbul, Spanduk,
dll).

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 43


5). Konsumsi :
- Snack
- Makan Siang
6). Pembayaran honor narasumber.
7). Pembayaran transport peserta.
8). Biaya transport peserta.
9). Biaya transport panitia.
10). Biaya transport dan akomodasi narasumber pusat.
11). Uang saku peserta.

c. Tahap Akhir :
1). Evakuasi dan penyusupan laporan.
2). Pengadaan laporan.
3). Pendistribusian laporan.

3. Melakukan Penyuluhan Jabatan TKI


a. Menyiapkan Ruang tempat Penyuluhan Jabatan TKI;
b. Membuat Susunan Acara Penyuluhan;
c. Memperkenalkan Petugas Penyuluhan;
d. Menyampaikan Materi :
1) Jabatan TKI sesuai permintaan nyata;
2) Peningkatan kualitas jabatan TKI;
3) Metoda Penyuluhan Jabatan TKI dipilih dan digu-
nakan sesuai kebutuhan;
4) Disiplin penggunaan waktu penyuluhan ditepati;
5) Penggunaan nama jabatan TKI
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;
6) Pembuatan kesimpulan hasil penyuluhan.

4. Melakukan Pembuatan Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan


Penyuluhan jabatan TKI:
a. Membuat kesimpulan hasil penyuluhan jabatan TKI;
b. Membuat laporan pelaksanaan penyuluhan dibuat
sesuai pedoman;
44 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia
c. Penyampaian laporan ditujukan kepada BNP2TKI/
BP3TKI dan Lembaga Instansi terkait;
d. Membuat rekomendasi dan rencana tinda-
klanjut dari hasil penyuluhan jabatan TKI.

Untuk memudahkan pemahaman mekanisme dan prosedur


penyuluhan jabatan TKI dapat di lihat pada skema berikut ini:

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 45


SKEMA
MEKANISME DAN PROSEDUR PENYULUHAN JABATAN
TENAGA KERJA INDONESIA

1.Sumber data jabatan TKI dipilih sesuai kebutuhan.


Merencanakan Program
2.Data jabatan TKI dikumpulkan.
Penyuluhan Jabatan TKI
3.Data Jabatan TKI dikelompokkan dan diolah.

4.Materi penyuluhan jabatan TKI disiapkan.


Cara
berkomunikasi
yang baik

1.Ruang/tempat penyuluhan jabatan TKI disiapkan.

2.Susunan acara penyuluhan jabatan TKI dibuat.

3.Perkenalan petugas dengan peserta dilakukan.

Melakukan Penyuluhan 4.Materi penyuluhan jabatan TKI disampaikan.


Jabatan TKI
a. Jabatan TKI sesuai permintaan nyata.

b. Peningkatan kualitas jabatan TKI.

5.Metode penyuluhan jabatan TKI dipilih digunakan


sesuai kebutuhan.

1.Evaluasi kesimpulan hasil penyuluhan jabatan TKI

dilakukan.
Melakukan pembuatan
laporan dan evaluasi 2.Laporan pelaksanaan penyuluhan dibuat sesuai
pelaksanaan Penyuluhan
Jabatan TKI pedoman.

3.Laporan disampaikan kepada BNP2TKI / BP3TKI,

46 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


BAB IV
PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS
PENYULUH JABATAN TKI

Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Penyuluh Jabatan TKI


pada dasarnya merupakan salah satu tugas dari seorang pengantar
kerja pada instansi yang bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
baik ditingkat provinsi/kabupaten/kota, khususnya yang terkait dengan
penempatan tenaga kerja luar negeri, penyuluh jabatan dapat berasal
dari petugas non PNS dan atau swasta. Memperhatikan bahwa
ketersediaan tenaga penyuluh jabatan sangat terbatas dan kurang dan
bahkan pada berbagai unit pelaksana penempatan dan perlindungan
TKI di Daerah/BP3TKI tidak tersedia tenaga penyuluh jabatan, disamping
kurang secara kuantitas, para penyuluh jabatan juga kurang mampu
melaksanakan tugas Penyuluhan Jabatan, oleh karena itu diperlukan
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang spesifik,
dengan demikian manakala seorang pegawai yang akan ditunjuk
sebagai petugas yang akan melaksanakan kegiatan Penyuluhan
Jabatan diwajibkan mengikuti pelatihan danatau bimbingan Teknis
Penyuluhan jabatan khususnya bidang penempatan tenaga kerja
luar negeri.

A. PESERTA PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS

Kegiatan Penyuluhan Jabatan dapat dilaksanakan oleh pejabat


fungsional pengantar kerja atau petugas antar kerja di UPTP-
BP3TKI dan atau Dinas yang membidangi ketenagakerjaan, petugas
antar kerja di Bursa Kerja Swasta, Bursa Kerja Luar Negeri, di Bursa
Kerja Khusus/SMK. Peserta pelatihan adalah pengantar kerja dan
petugas antar kerja pada instansi yang bertanggungjawab dibidang
ketenagakerjaan, dengan masa kerja dibidang penempatan dalam
negeri dan luar negeri minimal 1 tahun. Sedangkan peserta

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 47


bimtek adalah pegawai BNP2TKI/BP3TKI/P4TKI, dan dapat juga
berasal dari petugas pelaksana penempatan TKI dan lembaga
pendukung penempatan.

Memperhatikan sifat tugas dan peranan petugas Penyuluh Jabatan,


maka secara umum persyaratan peserta pelatihan/bimtek PBJ
antara lain:
a. Berminat menjadi petugas Penyuluh Jabatan;
b. Mempunyai kemauan yang kuat untuk belajar;
c. Diusulkan oleh pimpinan satuan unit kerjanya dan diarahkan
untuk menjadi petugas Penyuluh Jabatan;
d. Mempunyai kepribadian yang “MATANG”dan BERTANGGUNG
JAWAB”
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Pendidikan formal minimal D3/Sarjana Muda.

Pelatihan dan atau Bimtek Penyuluh Jabatan secara umum di


maksudkan agar petugas penyuluh jabatan selain memahami
substansi dan materi sebagai Penyuluh Jabatan, mampu dan
terampil dalam melaksanakan penyuluhan jabatan, juga secara
psikologis diharapkan memiliki karakteristik pribadi sebagai
berikut:
1. Memiliki kematangan emosi, tidak mudah goyah dan larut dalam
situasi emosional, mampu mengendalikan diri serta mempunyai
pembawaan yang matang.
2. Memiliki prinsip yang tegas, bertanggungjawab serta disiplin;
3. Memiliki sikap yang terbuka, mau menerima kritik dan saran
membangun untuk pengembangan diri lebihlanjut.
4. Mempunyai motivasi dan semangat yang kuat untuk selalu
meningkatkan diri terutama dalam keterampilan sebagai
seorang penyuluh dan pembimbing jabatan sehingga mampu
mengikuti perkembangan dan kemajuan iptek serta mengikuti
perkembangan migrasi tenaga kerja luar negeri;

48 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


5. Menyukai pekerjaan sebagai penyuluh dan pembimbing
jabatan sebagai bagian dari kehidupannya, sehingga pekerjaan
yang dilakukan terasa mudah, ringan, lancar dan tidak
membosankan.
6. Memiliki sikap yang luwes (supel) dalam bergaul secara akrab
dan menyenangkan serta senang membantu/mempunyai jiwa
sosial.
7. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
menarik, dan sebaiknya menguasai bahasa asing untuk
mengembangkan wawasan dengan referensi yang lebih luas.
8. Memiliki kecerdasan rata-rata, pengetahuan, wawasan dan
pengalaman yang luas.
9. Memiliki komitmen yang kuat untuk merahasiakan data
pribadi individu yang ditangani melalui bimbingan jabatan.
10. Memiliki pemahaman tentang psikologi pada umumnya.

Memperhatikan kriteria seperti tersebut di atas, diharapkan kepada


pimpinan satuan unit kerja, agar kiranya dalam penentuan petugas
Penyuluh Jabatan memberikan perhatian yang mendalam, sejauh
mungkin diupayakan yang bersangkutan memiliki aspek kepriba-
dian yang mendekati kriteria tersebut diatas. Sedangkan terhadap
petugas yang akan di ikutkan dalam bimbingan teknis perlu
dipertimbangkan aspek aspek penguasaan terhadap program
penempatan dan perlindungan TKI dengan segala problema
dan permasalahannya serta cerita keberhasilan/sukses story TKI
yang telah pulang ke tanah air.

B. PENGAJAR

Tenaga Pengajar penyuluhan jabatan adalah para ahli dibidang


penyuluh jabatan, antaralain: petugas Penyuluh Jabatan senior,
pejabat di bidang penempatan tenaga kerja luar negeri, praktisi

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 49


penempatan tenaga kerja luar negeri psikolog, ahli antar kerja,
ahli pelatihan kerja. Pada mata pelatihan dan bimbingan teknis
(inti), pengajarnya merupakan tim yang secara bersama-sama
berada dikelas.

C. MATERI, METODA DAN PENILAIAN

1. Materi
Materi penyuluh jabatan, mengacu kepada program pelatihan yang
disusun oleh pusdiklat pegawai Kemnakertrans dan Biro Organisasi
dan Kepegawaian, BNP2TKI serta Direktorat Sosialisasi dan
Kelembagaan Penempatan, yang materinya mencakup :
a. Sistem Antar kerja;
b. Informasi Pasar Kerja;
c. Analisis Jabatan;
d. Metodologi (metodik didaktik/andragogi);
e. Dasar Teori Komunikasi;
f. Teknik Penyuluhan Jabatan;
g. Teknik Bimbingan Jabatan;
h. Teknik Wawancara;
i. Teknik Konseling;
j. Psikologi Umum;
k. Analisis Transaksional Dasar;
l. Dasar-dasar Pemeriksaan Psikologis;
m. Statistika Dasar;
n. Menggali Potensi Diri;
o. Bahasa Indonesia;
p. Hubungan Industrial dan Jamsos;
q. Kewirausahaan.

Materi bimbingan teknis Penyuluh Jabatan sama dengan cakupan


materi pelatihan tenaga Penyuluh Jabatan di atas. Perbedaannya
terletak pada jumlah jam pelajaran dan kedalaman substansi materi.

50 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


2. Metoda
Penyajian materi di kelas maksimal 40 %, sedang 60 % sisanya
merupakan kegiatan yang bersifat terapan (praktek, latihan-latihan,
diskusi, simulasi, kunjungan dll):
a. Ceramah/kuliah kecil;
b. Tanya-jawab;
c. Diskusi;
d. Simulasi (role playing);
e. Kunjungan;
f. Praktek dan latihan;
g. Penugasan;
h. Studi Literature;
i. Konsultasi.

3. Penilaian
Penilaian peserta (evaluasi) dilakukan selama pelatihan, mencakup
keaktifan siswa dalam kelas, hasil penugasan, praktek dan (bila
diperlukan) tes tertulis tentang pemahaman serta penyelesaian
masalah.

D. MEKANISME DAN PROSEDUR

Penyelenggaraan pelatihan Penyuluhan Jabatan dilaksanakan oleh


Biro Organisasi dan Kepegawai bekerjasama dengan Pusdiklat
pegawai Kemenakertrans, sedangkan bimbingan teknis Penyuluh
Jabatan dilaksanakan selain oleh unit teknis dilingkungan
BNP2TKI, dalam hal ini Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan
Penempatan, Deputi Bidang Penempatan, juga dapat dilaksanakan
oleh BP3TKI selaku Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) BNP2TKI
di tingkat Daerah serta Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
di tingkat Provinsi. Dalam hal sumber pembiayaan pelaksanaan
Pelatihan/bimtek Penyuluh Jabatan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan sumber dana baik dari APBN maupun APBD.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 51


Pelatihan Penyuluh Jabatan dilaksanakan berdasarkan surat edaran
dari Pusat (Sekretaris Utama, BNP2TKI) tentang program pelatihan
Tenaga Penyuluh Jabatan, yang ditunjuk kepada Gubernur dan
Bupati/walikota dengan tembusan kepala BP3TKI dan Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan provinsi/kabupaten/kota.

Sedangkan Bimtek tenaga Penyuluh Jabatan, diselenggarakan oleh


Pusat, dilaksanakan berdasarkan surat edaran dari Deputi Bidang
Penempatan tentang bimtek tenaga penyuluh jabatan, yang ditujukan
kepada Kepala BP3TKI dan Dinas yang menangani bidang ketenaga-
kerjaan, dengan tembusan disampaikan kepada Gubernur dan
Bupati/walikota.

Berpedoman kepada surat edaran tersebut diatas, Kepala BP3TKI


mengkoordinasikan pengusulan calon peserta dengan yang
membidangi ketenagakerjaan provinsi/kabupaten/kota yang berada
di wilayah kerjanya, mengajukan usulan calon peserta yang
ditujukan kepada sekretaris utama untuk kepersertaan pelatihan
Tenaga penyuluhan jabatan dan kepada Deputi Bidang Penempatan
Cq Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan untuk
bimbingan teknis tenaga penyuluh jabatan.

Seleksi awal dilaksanakan disatuan kerja masing-masing calon


peserta, dengan mengacu kepada persyaratan yang ditentukan
oleh penyelenggara. Calon Peserta yang diusulkan ke Pusat oleh
Pimpinan satuan Unit kerja adalah calon yang telah dipilih sesuai
persyaratan. Selanjutnya hasil seleksi didaerah yang dikirim ke
pusat akan dilakukan seleksi tingkat pusat. Sedangkan unuk
pelaksanaan bimtek diprovinsi, seleksi peserta dilakukan
oleh tim provinsi, dengan mengacu kepada persyaratan yang
ditentukan oleh pusat.

52 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


E. PENYELENGGARAAN PELATIHAN DAN BIMBINGAN
TEKNIS

1. Persiapan
a. Persiapan administrasi dan keuangan
b. Pembentukan panitia pelaksana
c. Penetapan kurikulum, peserta dan pengajar

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan / bimtek Penyuluh Jabatan dise-
lenggarakan dengan mengacu kepada pedoman dan
ketentuan yang sudah ditentukan.

3. Sertifikasi
Sertifikasi pelatihan Penyuluh Jabatan ditanda tangani oleh
sekretaris utama, BNP2TKI, sedangan Sertifikat Mengikuti
Bimbingan Teknis Penyuluh Jabatan yang diselenggarakan oleh
Pusat, ditandatangani oleh Deputi Bidang Penempatan atau
pejabat yang ditunjuk.

4. Pelaporan dan Evaluasi


Pelaporan pelaksanaan pelatihan dan bimtek Penyuluh Jabatan,
disusun oleh tim penyelenggara yang mencakup realisasi
seluruh pelaksanaan pelatihan dan atau bimtek. laporan
disampaikan kepada Deputi Bidang Penempatan, BNP2TKI,
tembusan kepada Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan
Penempatan.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 53


BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. MONITORING

Monitoring dan evaluasi bertujuan agar setiap penanggungjawab


dan pengambil keputusan dapat mengetahui keberhasilan maupun
permasalahan yang dihadapi sedini mungkin, sehingga dapat di
tangani secara tepat waktu. Dalam arti lain, kegiatan tersebut
dilakukan untuk memastikan dan mengendalikan keserasian
pelaksanaan program dengan perencanaan yang telah ditetapkan
dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program. Monitoring
meliputi aspek proses pelaksanaan penyuluhan jabatan TKI
dan pengaruh yang terbentuk sebagai berikut :

1. Proses penyuluhan jabatan TKI, ialah memonitor apakah aktivitas


penyuluhan jabatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
strategi dan sasaran program yang telah disusun.

2. Pengaruh penyuluhan jabatan TKI dimonitor untuk menjawab


capaian indikator keberhasilan pelaksanaan penyuluhan jabatan,
sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemahaman masyarakat umum/pencari
kerja, lembaga pendidikan dan kelompok sasaran lainnya
terhadap penyuluhan jabatan.
b. Diperolehnya dukungan yang kuat dari berbagai pihak,
c. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat
terhadap persyaratan dan proses penempatan TKLN.
d. Meningkatnya pemahaman masyarakat pencari kerja,
terhadap jabatan-jabatan TKI dan lowongan pekerjaan
yang terbuka di luar negeri.

54 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


e. Terlaksananya kerjasama antar lembaga penyedia tenaga
kerja dengan lembaga penempatan sehingga tercapai
tujuan dan sasaran penyuluhan jabatan.
f. Tersedianya informasi pasar kerja yang akurat, tepat
dan sesuai dengan latar belakang dan kompetensi
pencari kerja.

3. Ruang lingkup kegiatan penyuluhan jabatan TKI yang dapat


dilaksanakan sesuai dengan kelompok penerima manfaat/
pengguna, meliputi : siswa sekolah lanjutan pertama, siswa
sekolah lanjutan tingkat atas, mahasiswa, pencari kerja, tenaga
kerja, organisasi kemasyarakatan, pondok pesantren, karyawan
yang akan purna tugas dan masyarakat umum.

B. PELAPORAN

Setelah penyuluhan jabatan dilaksanakan, hendaknya selalu dibuat


laporan yang berisi : tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan, jumlah
peserta penyuluhan, pointer bahan penyuluhan, pertanyaan yang
diajukan peserta dan jawaban yang diberikan. Dalam hal penyampaian
laporan, dapat disampaikan dampak langsung maupun tidak
langsung dari pelaksanaan penyuluhan jabatan yang telah
dilaksanakan. Dampak langsung pelaksanaan penyuluhan jabatan
TKI antara lain adalah meningkatnya jumlah CTKI dan
terlaksananya program penempatan TKI ke luar negeri, dampak
tidak langsungnya adalah meningkatnya peta potensi CTKI di
setiap wilayah kabupaten dan desa.

Dengan diselesaikannya pembuatan laporan juga merupakan bahan


evaluasi kegiatan untuk penyempurnaan program dan kebijakan
yang akan datang. Adapun kegiatan penyuluhan jabatan TKI
perlu dibuatkan laporan pelaksanaan kegiatan yang sekurang-
kurangnya memuat informasi sebagai berikut :

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 55


1. Penyuluhan Jabatan TKI :
a. Waktu.
Apakah waktu pelaksanaan penyuluhan jabatan TKI
sesuai jadwal yang telah ditentukan ?
b. Tempat dan lokasi penyuluhan.
Apakah tempat sudah sesuai yang diinginkan?
c. Materi dan media.
Materi dan media yang disampaikan sesuai dengan
kondisi dan klasifikasi kelompok sasaran
d. Sasaran.
Apakah penyuluhan jabatan TKI yang dilaksanakan
mudah dipahami oleh peserta / CTKI ?
e. Peserta.
Sesuai yang dibutuhkan dan atau tidak terbatas.
f. Pemberi Materi.
Petugas yang telah diberikan kepercayaan oleh Kepala
Kantor untuk melaksanakan penyuluhan jabatan TKI.
g. Metode yang digunakan.
Ceramah dan tanya jawab

2. Materi Penyuluhan Jabatan TKI :


a. Jumlah leaflet, brosur, buku penuntun jabatan, kamus
jabatan, jabatan kerja luar negeri yang dicetak/dibuat
dalam katalog peluang kerja;
b. Distribusi jumlah leaflet, brosur, banner, yang dicetak/
dibuat.

3. Media Penyuluhan Jabatan TKI :


a. Menggunakan perangkat elektronik meliputi, audio visual
( Televisi, Radio, Overhead Proyektor, LCD/Infocus, Slide,
Sound System) dan waktu (reguler time, dan prime
time), segmentasi radio (radio bisnis, radio mass) yang
dilaksanakan sesuai perkembangan lowongan kerja

56 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


b. Televisi: Jumlah stasiun televisi, Program genre yang
tepat (fokus) ke news (Frekuensi),
c. Penggunaan media video/audio visual, dan internet
lowongan kerja/pasar kerja luar negeri
d. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam
pelaksanaan penyuluhan jabatan
4. Hasil Kerjasama dalam penyuluhan jabatan,
Kerjasama penyuluhan jabatan antara lain ceramah
penyuluhan jabatan, kisah keberhasilan (success story) TKI
berhasil, hari karir (career day), pameran kesempatan
kerja (job fair).

C. EVALUASI DAN PENILAIAN

1. Evaluasi
Pada hakekatnya evaluasi diyakini sangat berperan dalam upaya
meningkatkan kualitas operasional suatu program dan
berkontribusi penting dalam memandu pembuat kebijakan
di seluruh strata organisasi. Dengan menyusun, mendesain
evaluasi yang baik dan menganalisis hasilnya dengan
tajam, kegiatan evaluasi dapat memberi gambaran tentang
bagaimana kualitas operasional program, layanan, kekuatan
dan kelemahan yang ada, efektivitas biaya dan arah
produktif potensial masa depan. Dalam penyuluhan jabatan
TKI unsur-unsur penting yang harus dikuasai antara lain :

a. Apakah pencapaian tujuan penyuluhan jabatan TKI


yang telah dilaksanakan dapat tercapai atau tidak ?
b. Apakah terdapat hambatan dalam penyuluhan jabatan ?

Dengan menyediakan informasi yang relevan untuk pembuat


kebijakan, evaluasi dapat membantu menata seperangkat

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 57


prioritas, mengarahkan alokasi sumber dana, memfasilitasi
modifikasi dan penajaman struktur program dan aktivitas
serta memberi sinyal akan kebijakan penataan ulang
personil dan sumber daya yang dimiliki. Evaluasi adalah
suatu teknik penilaian kualitas program yang dilakukan
secara berkala melalui metode yang tepat.

2. Penilaian
Pelaksanaan penilaian dilakukan setelah melalui langkah-
langkah monitoring dan evaluasi, sehingga mendapat
data-data dan informasi sebagai dasar penilaian untuk
mengambil keputusan dan kebijakan perbaikan kedepan.
Untuk selanjutnya dapat disimpulkan bahwa evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk menilai dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan kegiatan serta kebijakan program.

58 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


BAB VI
PENUTUP

Dengan disusunnya Buku Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga


Kerja Indonesia ini, diharapkan akan memberikan pemahaman dan
pola tindak yang sama dalam pelaksanaan Penyuluhan Jabatan Tenaga
Kerja di Indonesia, terutama pada Petugas Penyuluh Jabatan para
Pejabat Fungsional pengantar kerja/petugas antar kerja, atau pegawai
yang ditunjuk dalam kegiatan Pelayanan Penyuluhan Jabatan dalam
mendukung sasaran yang terwujudnya Pelayanan Penempatan TKI
secara optimal. Sehingga Tenaga Kerja Indonesia mendapatkan
informasi pasar kerja yang tepat, akurat dan pencari kerja dapat
mempersiapkan diri dan memenuhi persyaratan kerja yang dibutuhkan
di Pasar Kerja/kesempatan kerja di luar negeri yang pada gilirannya
dapat mewujudkan tujuan Penempatan dan sekaligus Perlindungan
yang optimal.

Disamping itu, dengan tersusunnya Buku Petunjuk Teknis Penyuluhan


Jabatan TKI ini diharapkan agar dapat bermanfaat bagi BNP2TKI
dan semua pihak yang terkait, sehingga fungsi Penempatan dan
Perlindungan TKI dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.

DIREKTORAT
SOSIALISASI DAN KELEMBAGAAN PENEMPATAN

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 59


DAFTAR PUSTAKA

1. Depnakertrans, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga


Kerja Luar Negeri, Direktorat Analisa dan Bimbingan Jabatan,
Tahun 2001.
2. Depnakertrans, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga
Kerja Luar Negeri, Seri Panduan Penyuluhan, Apa dan Bagaimana
Sosialisasi PTKN, Tahun 2002.
3. Depnakertrans dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Analisis Sistem Informasi Pasar Kerja
Nasional, Tahun 2003.
4. Depnakertrans, Direktorat Jenderal Pebinaan Penempatan Tenga
Kerja Dalam Negeri, Pedoman Penyuluhan dan Bimbingan
Jabatan Tahun 2008.
5. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, Deputi Bidang
Penempatan, Direktorat Penyiapan Pemberangkatan, Pedoman
Bimbingan Teknis Tutor/Fasilitator Petugas Rekrut Calo TKI,
Tahun 2010.

60 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


LAMPIRAN 1 : JENIS JABATAN / PEKERJAAN TKI DI LUAR NEGERI
MENURUT SEKTOR / SUBSEKTOR LAPANGAN USAHA /
SUB BIDANG JASA

Sektor / Nama Jenis Jabatan/Pekerjaan TKI Keterangan


No Sub Sektor Bidang / DI Luar Negeri Negara
Lapangan Sub Bidang Pengguna
Usaha Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

1 2 3 4 5 6
1.Kontruksi 1.Manajer Pelaksana 1.Manager of Road/Bridge TimTeng dan
1. Jasa Konstruksi Transportasi Pekerjaan Jalan/ Contruction. Malaysia,
Jalan dan Jembatan. Brunai.
Jembatan. 2.Manajer Lapangan 2.Site Manager of Road/
Pekerjaan Jalan/ Bridge Construction.
Jembatan.
3.Pelaksana Pekerjaan 3.Road Construction
Jalan. Engineer.
4.Pelaksana Pekerjaan 4.Bridge Construction
Jembatan. Engineer.
5.Kepala Pengawas 5.Chief Supervisor Engineer
Pekerjaan Jalan/ of Road/Bridge
Jembatan. Construction.
6.Ahli Keselamatan dan 6.Construction Safety
Kesehatan Kerja Engineer.
Konstruksi.
7.Pengendali Mutu 7.Quality Controller of Road
Pekerjaan Jalan. Construction.
8.Tehnisi Pengukur 8.Surveying Technician of
Pekerjaan Jalan / Road/ Bridges.
Jembatan.
9.Mekanik Alat-alat Berat. 9.Mechanic of Heavy
Equipment
10.Teknisi Laboratorium 10.Laboratory Technician of
Tanah. Soil.
11.Teknisi Laboratorium 11.Laboratory Technician of
Aspal. Asphalt.
12.Teknisi Laboratorium 12.Laboratory Technician of
Beton Concrete.
13.Tukang Pasang 13.Scaffolder Stell.
Perancah Besi
14.Tukang Pasang Batu 14.Stone Mason.
Belah.
15.Mandor Perkerasan jalan. 15.Foreman of Road
Pavement.
16.Mandor Produksi 16.Foreman of Hot Asphalt
Campuran Aspal Panas. Production

2.Operator Alat 1.Operator Mesin Perata 1.Soil Leveller Machine TimTeng dan
Berat/ Mesin- Tanah. Operator. Malaysia,
mesin 2.Operator Mesin Penggali 2.Canal Spede Machine Brunai,Philipina
Konstruksi Parit. Operator.
Jalan dan 3.Operator Mesin Giling 3.Mills Road Machine
Jembatan. Jalan Operator.
4.Operator Mesin Pengeras 4.Concrete Road Assifying
Jalan Beton. Machine Operator.
5.Operator Mobil Pengaduk 5.Concrete Stirring Road Car
Beton. Operator.
6.Operator Mesin Bor Jalan 6. Asphalt/Concrete Road Drill
Aspal/Beton. Machine Operator.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 61


7.Operator Mobil Derek. 7.Crane Car Operator.
8.Operator Mesin Penggelar 8.Asphalt Paver Machine
Aspal. Operator.
9.Operator Mesin 9.Bitumen Sprayer Machine
Penyemprot Aspal. Operator
10.Operator Mesin 10.Aspahlat Mixing Plant
Pencampur Aspal. Machine Operator.

2.Konstruksi 1.Pelaksana Pekerjaan 1.Building Construction TimTeng dan


Bangunan Gedung. Engineer. Malaysia,
Gedung. 2.Ahli Perencana Tehnik 2.Building Design Engineer. Brunai.
Bangunan.
3.Teknisi Pengukur 3.Surveying Technician of
Pekerjaan Bangunan. Building..
4.Teknisi Mesin Tower 4.Tower Crane Building
Crane Bangunan. Machine Technician.
5.Teknisi Laboratorium 5.Laboratory Technician of
Bangunan. Building.
6.Mandor Pekerja 6.Foreman of Building
Bangunan. Worker.
7.Pekerja Bangunan. 7.Building Worker.
8.Tukang Pancang 8.Worker of Pole Steel
Konstruksi Baja. Construction.
9.Tukang Kayu Konstruksi 9.Wood Construction Building
Bangunan. Carpenter.
10.Tukang Batu/Pasang 10.Mason / Pair of Building
Bata Dinding Bangunan. Wall Brick
11.Tukang Pasang Besi 11.Worker of Pair Concrete
Beton. Iron.
12.Tukang Cor Beton 12.Cor Reinforced Concrete
Bertulang. Worker.
13.Tukang Plaster Dinding. 13.Wad Plastecer.
14.Tukang Pasang Sekat 14.Worker of Pair Part
Bagian Dalam Bangunan. Partition in Building.
15.Tukang Cat Bangunan. 15.Building Painter.
16.Tukang Kayu Kusen. 16.Cushion Wood Carpenter.
17.Tukang Pasang Kuda- 17.Worker of Pair Building
kuda Rangka Kayu Wood Frame Easel.
Bangunan.
18.Tukang Pasang Kuda- 18.Worker of Pair Building
kuda Rangka Besi Iron Frame Easel.
Bangunan.
19.Tukang Pasang Bata 19.Worker of Pair Flame
Tahan Api (Tanur). Resistant Brick (Furnace).
20.Tukang Pasang Ubin 20.Worker of Pair Tile
Keramik. Ceramic.
21.Tukang Pasang Dinding 21.Worker of Pair Wall
Keramik. Ceramic.
22.Tukang Pasang Kaca 22.Worker of Pair Building
Bangunan. Glass.
23.Tukang Pasang Interior 23.Worker of Pair Interior
Bangunan. Building
24.Tukang Pasang Pipa 24.Worker of Pair Building
Bangunan. Pipe.
25.Tukang Pasang Atap 25.Worker of Pair Building
Bangunan (Genteng/ Roof (Pensile/Asbestos/
Asbes /Seng/Fiber) Zinc/Fiber).
26.Operator Mesin Gergaji 26.Saw Machine Presisi
Presisi. Operator.
27.Operator Mesin Pahat 27.Wood Chisel Machine
Kayu. Operator
28.Operator Mesin Ketam 28.Wood Crab Machine
Kayu. Operator
29.Operator Mesin Poles 29.Basts Wood
Kayu. MachineOperator

4.Operator Alat 1.Operator Mesin Penggali 1.Spade Machine Operator.

62 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


Berat/ Mesin- Tanah.
mesin 2.Operator Mesin Keruk 2.Soil Dredge Machine
Bangunan. Tanah. Operator.
3.Operator Mesin Buldozer 3.Bulldozer Machine
Operator.
4.Operator Mesin Derek 4.Tower Crane Mo.
Menara.
5.Operator Mesin Derek 5.Building Construction Crane
Konstruksi Bangungan Machine Operator.
6.Operator Mesin Derek 6.Dredge Winch Machine
Gantung. Operator.
7.Operator Mesin Derek 7.Concrete pile Pole Machine
Pemancang Tiang Beton. Operator.
8.Operator Instalasi 8.Concrete Instalation
Pengaduk Beton. Operator.

1.Hotel 1.Juru Kamar Hotel. 1.Room Attendant Singapura,


Pariwisata Hotel
2. Berbintang. Brunei,
dan Restoran
2.Juru area publik 2.Public Area Attendant Malaysia,
3.Pelayan Tamu Hotel. 3.Hotel Concierge. Hongkong dan
4.Juru Linen 4.Seanstross UAE.
5.Señior Juru kamar. 5.Room Attendant Señior.
6.Señior Juru Area Publik 6.Publica Area Senior
7.Senior Linen. 7.Linen Señior.
8.Pembantu Front Office 8.Front Office Asistan.
9.Penyelia Front Ofice. 9.Front Office Supervisor
10.Resepsionis Hotel. 10.Hotel Recepciones.
11.Penata Bunga di Hotel 11.Hotel Flowerist.

2.Restorant Hotel 1.Pembantu Penyedia 1.Commis Singapura,


Berbintang Makanan. Brunei,
2.Penyedia Makanan 2.Cook Malaysia,
3.Penyelia Penyedia 3.Chief De Partie Hongkong. dan
Makanan UAE.
4.Pembantu Penyedia Roti 4.Junior Baker.
5.Penyedia Roti. 5.Baker.
6.Penyelia Penyedia Roti. 6.Chief Baker.
7.Pembantu Penyedia Pastri 7.Commis Pastry.
8.Penyedia Pastri. 8.Pastry Cook.
9.Kepala Penyediaan Pastri. 9.Chief De Partie-Pastry
10.Pramusaji F & B. 10.Food and Baverage Waiter
11.Pengawas Makanan dan 11.Food and Baverage
Minuman. Supervisor
12.Bartender Restoran 12.Bartender.
12.Kepala Bartender 13.Chief Bartender
Restoran
14.Pengurus Makanan dan 14.F & B Outlet Manager.
Minuman.
15.Juru Pembersih Hotel 15.Custodion / Cleaner.
dan Restoran.

3.Perjalanan 1.Resepsionis Biro 1.Travel and TourReceptionist


Wisata. Perjalanan
2.Penjual Tiket Perjalanan. 2.Travel Ticket Seller.

Electrónika 1.Pekerja Umum 1.General Electronica Worker. Malaysia dan


Industri Mekanika : Elektronika. Taiwan.
3.
Elektrónika Radio, TV, 2.Perakit Peralatan Audio 2.Audio Visual Divide
Casete dan Visual. Assembly
CD,VCD,DVD 3.Perakit Televisi. 3.Televise Assembly.
4.Perakit Radio. 4.Radio Assembly.
5.Perakit CD/VCD/DVD 5.CD/VCD/DVD Assembly.
6.Inspektur Casete Electrik 6.Casete Electric Check
Check. Inspector.
7.Inspektur CD,VCD, DVD 7.CD,VCD,DVD Electric
Electric Check. Check Inspector.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 63


8.Inspektur Safety Check- 8.Safety Check-TV Inspector.
TV.
9.Inspektur Radio Electric 9.Radio Electric Check
Check. Inspector.
10.Inspektur Visual PCB. 10.Visual PCB Inspector.
11.Operator Alignment 11.Alignment Adjustment
Adjustment Casete. Casete Operator.
12.Operator Alignment 12.Alignment Adjustment
Adjustment Radio Radio Operator.
13.Operator Alignment 13.Alignment Adjustment
Adjustment Video-TV. Video-TV Operator.
14.Operator Connecting 14.Connecting Assembly
Assembly. Operator.
15.Operator Asembly and 15.Asembly and Solder
Solder. Operator.
16.Operator Dipping Solder 16.Dipping Solder PCB
PCB. Operator.
17.Operator PCB Maker. 17.PCB Maker Operator.
18.Operator Touch Up. PCB. 18.Touch Up. PCB Operator.
19.Operator Mounting PCB 19.Mounting PCB Manual
Manual. Operator.
20.Operator In Circuit Test 20.In Circuit Test (ICT) PCB
(ICT) PCB. Operator.
21.Operator Mechanical 21.Mechanical Measurement
Measurement. Operator.
22.Operator Packing. 22.Packing Operator.

1.Kendaraan 1.Teknisi Yunior Powertrain. 1.Powertrain Technician Malaysia, dan


4. Industri Otomotif
Ringan Junior Brunai.
Roda 4. 2.Teknisi Yunior Stering & 2.Stering & Suspension
Suspension. Technician Yunior.
3.Teknisi Engine Tun Up. 3.Enginee Tun Up Technician.
4.Teknisi Brake Manual. 4.Brake Manual Technician.
5.Teknisi Junior Powertrain. 5.Powertrain Technician
Junior.
6.Yunior Perawatan dan 5.Light Automotive Mechanic
Perbaikan Kendaraan Junior
Ringan

2.Enginee 1.Senior Mekanik Otomotif. 1.Otomoif Mechanic Senior


2.Senior Engine Mekanik. 2.Mechanic Engine Senior
3.Senior Powertrain. 3.Power Train Senior.
4.Teknisi Engine Tune Up 4.Engine Tune Up Injection
Injeksi. Technician.
5.Teknisi Penguji Emisi Gas 5.Examine Emission Gas
Buang. Over Technician.
6.Teknisi Wheel Alignment. 6.Wheel Alignment
Technician.

3.Electrical. 1.Senior Electrical Otomotif 1.Otomotif Electrical Senior.


2.Senior Engine Electrik 2.Electrical Enginee Senior.
3.Senior Bodi Elecrtical. 3.Electrical Body Senior.

4.Chassis 1.Senior Chassis & 1.Chassis & Suspension


Suspension Senior.
2.Senior Chassis & 2.Chassis & Power Train
Powertrain Electrical. Electrical Senior

5.Mekatronik. 1.Teknisi Brake ABS. 1.Brake ABS Technition.


2.Master Mekatronik. 2.Mechatronic Master.

1.SMAW 1.Las SMAW Muda 1.Welder SMAW Junior. Tim Teng,


Industri Jasa
5. 2.Las SMAW Madya. 2.Welder SMAW Senior Malaysia,
Pengelasan.
Brunai
2.Non SMAW 1.Las Non SMAW Muda. 1.Welder Non SMAW Junior. danTaiwan.
2.Las Non SMAW Madya. 2.Welder Non SMAW Senior.

64 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


3.International 1.Las Fillet Internasional. 1.International Fillet Welder
welder. (Las F1 & F2) (Welder F1 & F2)
2.Las Plat Internasional. 2.International Plate Welder
(Las G1, G2 & G3). (Welder G1, G2 & G3)
3.Las Pipa Internasional. 3.International Pipe Welder
(Las G4, G5 & F6) (Welder G4, G5 & G6)
4.Las Praktisi International. 4.International Welding
Practisioner.
5.Las Spesialist 5.International Welding
International. Spesialist.
6.Las Teknologi International 6.International Welding
Tecnologist.
7.Las Engine International 7.International Welding
Engineer.

1.Komputer/ 1.Basic Office. 1.Basic Office. TimTeng dan


Industri Telematika 2.Basic Help Desk. 2.Basic Help Desk. Aspac.
6. Teknologi Operator. 3.Practical Office. 3.Practical Office.
Informatika 4.Use Office. 4.Use Office.
5.Help Desk. 5.Help Desk.
6.Profesional Office. 6.Office Profesional.

2.Komputer/ 1.Junior Programer 1.Programer Yunior.


Telematika 2.VB.Net Programer. 2.VB.Net Programer.
Programer. 3.VB. Programer. 3.VB. Programer.
4.Java Programer. 4.Java Programer.
5.Programer. 5.Programer.
6.Advanted VB.Net.Prog. 6.Advanted VB.Net.Prog.
7.Advanted Java Prog. 7.Advanted Java Prog.
8.AnalisisProgramer 8.Programer Analisyst

3.Data Based 1.Junior DB.Programer. 1.DB.Programer Yunior.


Programer 2.Oracle DB.Programer. 2.Oracle DB.Programer.
3.DB. Programer. 3.DB. Programer.
4.Advanced Oracle DB. 4.Advanced Oracle DB.
Programer. Programmer.
5.Advanced DB Programer. 5.Advanced DB Programmer.

4.Web. 1.Junior Web .Programer. 1.Web .Programer Yunior.


Programer
2.Java Web.Programer 2.Java Web.Programer
3.PHP Web Programer. 3.PHP Web Programer.
4.ASP.Net Programer. 4.ASP.Net Programer.
5.Web.Programer. 5.Web.Programer.
6.Master Web Programer. 6.Web.Programer Master

1.IMG Hulu / 1.Operator Muda Operasi 1.Product Operation Junior. Timur Tengah.
Industri Minyak Operasi Produksi.
7.
dan Gas Bumi. Produksi 2.Operator Madya Operasi 2.Product Operation Senior.
(OP). Produksi.
3.Pengawas Operasi 3.Product Operation
Produksi. Supervisor.
4.Pengawas Utama 4.Product Operation
Operasi Produksi. Supervisor Principal.

2.IMG Hulu/ 1.Pekerja Derek Sumur. 1. Well Crane Worker Timur Tengah.
Pengebor 2.Pekerja Bor Rotary Sumur. 2. Well Rotary Boor Worker.
Minyak dan 3.Pekerja Bor Kabel Sumur. 3. Well Cable Boor Worker.
Gas Bumi 4.Penyemen Sumur Minyak. 4. Oil Well Cement Worker.

3.IMG Hulu / 1.Helper Sumur Produksi. 1.Well Production Helper.


Perawatan 2.Operator Lantai Perawatan 2.Land Well Treatment
Sumur (PS). Sumur. Operator
3.Operator Menara 3.Well Tower Treatment
Perawatan Sumur. Operator.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 65


4.Operator Unit Perawatan 4.Well Treatment Unit
Sumur. Operator.
5.Ahli Pengendali Perawatan 5.Well Treatment Controller
Sumur. Engineer.
6.Pengawas Perawatan 6.Well Treatment Supervisor.
Sumur

4.IMG Hulu / 1.Helper Operator FGP 1.FGP Operator Helper.


Pencairan LNG 2.Operator.Field Gas 2.FGP Operator.
Produksi. Purification
3.Helper Operator FGS 3.FGS Operator Helper.
4.Operator.FieldGas Scraber 4.FGS Operator.
5.Helper Operator FGPR. 5.FGPR Operator Helper.
6.Operator Field Gas 6.Field Gas Refrigrant
Pemasok Refrigrent Supplier Operator.
7.Helper Operator FGL 7.FGL Operator Helper.
8.Operator.Field Gas 8.FGL Operator.
Liquefaction
9.Operator Planel LNG. 9.Planer LNG Operator.
10.Supervisor LNG. 10.LNG Supervisor.
11.Superintendent LNG 11.LNG Superintendent.
12.Manajer Representatif 12.LNG Representative
LNG Manager.

1.Pertenunan 1.Penyisir Serat/Bahan 1.Textile Fiber/Materials Taiwan.


8. Industri Tekstil
Tekstil. Tekstil. Comb Worker.
2.Operator Mesin Penyisir 2.Textile Fiber Comb Machine
Serat Tekstil. Operator
3.Operator Mesin Tarik 3.Mills Textile Fiber Machine
Serat Tekstil. Operator.
4.Operator Penyusun Serat 4.Textile Fiber Composers
Tekstil Machine Operator.
5.Operator Mesin Penenun 5.Textile Weaver Machine
Tekstil. Operator.
6.Operator mesin Pencelup 6.Textile Color Dyer Machine
Warna Kain/Tekstil. Operator.
7.Operator Mesin Pencuci 7.Textile Cleaner Machine
Kain/Tekstil Operator.

2.Pemutihan dan 1.Pekerja Pemutih Tekstil. 1.Textile Whitener Worker. Taiwan.

Pewarnaan 2.Pekerja Pewarna Tekstil. 2.Textile Dye Worker.

Tekstil. 3.Pekerja Pencuci Tekstil. 3.Textile Cleaner Worker.

4.Pelayan Pengerut Tekstil. 4.Textile Wrinkle Worker.

5.Pekerja Pembersih Tekstil. 5.Textile Dryer Worker.

1.Pola Pakaian / 1.Operator Mesin Pembuat 1.Dress Pattern Maker Taiwan dan
9. Industri Pakaian Busana Anak Pola Tekstil. Machine Operator. Malaysia.
Jadi / Industri dan Dewasa. 2.Operator Mesin Pemotong 2.Dress Pattern Cutter
Garmen. (Pria-Wanita). Pola Pakaian Jadi. Machine Operator.
3.Operator Mesin Pemotong 3.Cloth Cutter Machine
Kain. Operator.
4.Operator Mesin 4.Cloth Embroidery Machine
Penyulam. Operator.

2.Operator Jahit 1.Operator Jahit Muda. 1.Sewing Operator Junior.


Produk Pakaian 2.Operator Jahit Madya. 2.Sewing Operator Senior.
Jadi. 3.Cloth Basic Commodity
3.Penyedia Bahan Baku
Supplier.
Kain.
4.Operator Jahit Mahir. 4.Sewing Operator Capable.

66 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


5.Disain Produk Pakaian.. 5.Design Dress Product.
6.Quality Control Pasca 6.Post Garment Product
Quality Contrôler.
Produk Garmen
7.Pekerja Packing Produk. 7.Product Packaging Worker.

3.Penyeliaan dan 1.Penyelia Pemotongan 1.Cutting and Sewing


Teknisi Jahitan. dan Supervisor.
2.Basic Commodity and
Penjahitan.
Design Product Supervisor.
2.Penyelia Bahan Baku dan 3.Post Garment Product
Disain Produk. Supervisor.
3.Penyelia Pasca Produk 4.Maintenance and Garment
4.Teknisi Peralatan dan Machine Technician.
Mesin Garmen.
5.Kepala Penyelia 5.Chief of Sewing Supervisor.
Penjahitan.
6.Chief of Easter Garment
6.Kepala Penyelia Pasca
Product Supervisor.
Produk.

10. Jasa Pelayanan 1.Pengemudi 1.Pengemudi Minibus 1.Mini Bus Person Dirver. Aspac dan
Transportasi Profesional Pribadi. Tim-
Angkutan Darat Bus dan Mini 2.Pengemudi Bus/Minibus 2.Tourism Bus/Minibus Driver. Tengah.
Bus Pariwisata.
3.Pengemudi Bus/Minibus 3.Rental Bus/Mini Bus Driver.
Sewa.
4.Pengemudi Bus 4.Official/Worker Bus Driver.
Karyawan.
6.Pengemudi Bus Kota 6.City Bus Driver.
5.Pengemudi Bus Way. 5.Bus Way Driver
7.Pengemudi Bus/Mini Bus 7.General Travel Bus/Mini
Umum Antar Kota. Bus Driver.

2.Pengemudi 1.Pengemudi Truk Pribadi. 1.Truck Person Driver.


Profesional 2.Pengemudi Box Barang 2.Material Box Person Driver.
Angkutan Pribadi.
Barang 1.Pengemudi Container. 1.Container Driver.
2.Pengemudi Truk Gandeng 2.By Side Truck Driver.
3.Pengemudi Truk Hewan/ 3.Livestock/Animal Truck
Ternak. Driver.
4.Pengemudi Truk Sembako 4.Food Truck Driver.
5.Pengemudi Truk Sayuran/ 5.Vegetable/ Meal/Fish (Cold)
Daging/ Ikan (Cold). Truck Driver.
6.Pengemudi Truk Tanah / 6.Land/Rubbish Truck Driver.
Sampah.
7.Pengemudi Box Barang 7.Material Box General/
Umum/ Sewa. Rental Driver.
8.Pengemudi Truk Ringan 8.Light Truck General/Rental
Umum/Sewa. Driver

3.Truk Tangki. 1.Pengemudi Tangki Bahan 1.Oil and Gas Tanker Driver.
Bakar Minyak dan Gas.
2.Pengemudi Tangki Air. 2.Water Tanker Driver.
3.Pengemudi Tangki Bahan 3.Chemistry / Material of High
Kimia / Bahan Berbahaya Dangerous Tanker Driver.
Tinggi.

4.Sedan dan Jip. 1.Pengemudi Sedan Pribadi. 1.Sedan Person Driver.


2.Pengemudi Jip Pribadi. 2.Jip Person Driver.
1.Pengemudi Taxi. 1.Taxi Driver.
2.Pengemudi Sedan Sewa. 2.Rental Sedan Dirver.
3.Pengemudi Jip Sewa 3.Rental Jip Driver.
4.Supervisor Taxi. 4.Taxi Supervisor.
5.Pengemudi Sedan V VIP. 5.Sedan V VIP Driver.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 67


1.Kapal Niaga. 1.Kapten Kapal Niaga 1.Trade Ship Captain. Aspac, Eropa,
Jasa Pelayanan 2.Perwira Dek Kapal Niaga. 2.Deck Trade Ship Officer. Australia, Tim
11. Transportasi Teng, AS.
Angkutan Laut. 3.Nahkoda Kapal Layar 3.Trade Sail Ship Captain.
Niaga.
4.ABK/Kelasi Dek Kapal 4.Deck Trade Ship Sailor.
Niaga

2.Kapal Tangker. 1.Kapten Kapal Tangker. 1.Tanker Ship Captain. Tim Teng.
2.Perwira Dek KapalTangker 2.Tanker Ship Deck Officer.
3.ABK/Kelasi Kapal 3.Tanker Ship Sailor.
Tangker.
4.Kelasi Pencuci Tangki 4.Crude Oil Tanker Washing
Minyak dengan Minyak Sailor.
Mentah.
5.Kelasi Keselamatan Kapal 5.Tanker Safety Sailor
Tangker

3.Kapal 1.Kapten Kapal Penumpag 1.Pasenger Ship Captain. Aspac, Eropa,


Penumpang. 2.Perwira Kapal Panumpang 2.Pasenger Ship Officer. Australia, Tim
Teng, AS.
3.ABK/Kelasi Kapal 3.Pasenger Ship Sailor.
Penumoang.

4.Kapal Pesiar. 1.Perwira Dek Kapal Pesiar. 1.Deck Tourist Ship Officer. Aspac, Eropa,
2.ABK/Kelasi Kapal Pesiar. 2.Tourist Ship Sailor. Australia, Tim
3.Kelasi Penyelamat Jiwa 3.Tourism of Sea Survival Teng, AS.
Turis di Laut. Sailor.
5.Pelayanan 1.Pemandu Wisata di 1.Tourist Guide in Tourist Ship Aspac, Eropa,
dan Supporting Kapal Pesiar. Australia, Tim
di 2.Pendamping Lansia 2.Tourist Caregiver in Tourist Teng, AS.
Kapal Pesiar. Wisata di Kapal Pesiar. Ship.
3.Perawat Kesehatan di 3.Medical Nurse in Tourist
Kapal Pesiar. Ship.
4.Profesi Entertainment 4.Entertainment Professional
di Kapal Pesiar. in Tourist Ship.
5.Pramusaji Kapal Pesiar. 5.F&B Waiter in Tourist Ship.
6.Bartender Kapal Pesiar. 6.Bartender in Tourist Ship.
7.Pramu SPA Kapal Pesiar. 7.SPA Waiter in Tourist Ship.

6.Pemasakan 1.Pembantu Dapur Kapal. 1.Galeboy. Aspac, Eropa,


Makanan dan 2.Juru Masak Kapal 1. 2.First ShipCooks Australia, Tim
Minuman di 3.Juru Masak Kapal 2. 3.Second Ship Cooks. Teng, AS.
Kapal. 4.Kepala Juru Masak Kapal 4.Chief Ship Cooks
5.Perwira Perbekalan. 5.Ship Logistic Officer.

7.Perekayasa 1.Operator Pemeliharaan 1.Maintenance and Treatment Aspac, Eropa,


Kapal Laut dan Perbaikan Mesin Ship Machine Operator. Australia, Tim
Kapal. Teng, AS.
2.Operator Pemeliharaan 2.Maintenance and Treatment
dan Perbaikan elektrik Ship Electrical Operator.
kapal.
3.Operator Pemeliharaan 3.Maintenance and Treatment
dan Perbaikan Elektronika Ship Electronic Operator.
Kapal.
4.Operator Radio Kapal 4.Ship Radio Operator.
Laut.
5.Pengamat Radar. 5.Radar Observer.
6.Juru Mudi Kapal. 6.Steerman.
7.Juru Mesin Kapal. 7.Enginer
8.Juru Oli Kapal. 8.Oiler.
9.Juru Listrik Kapal. 9.Electician.
10.Juru Las Kapal. 10.Ship Welder.
11.Juru Fitter Kapal. 11.Ship Fitter.

68 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


12.Tukang Cat Kapal. 12.Ship Painting
13.Tukang Kayu Kapal. 13.Ship Carpenter.

8.Kesehatan dan 1.Perwira Kesehatan kapal. 1.Ship Medical Officer. Aspac, Eropa,
Keselamatan 2.Kelasi P3K dan 2.Firt Aid and Ship Medical Australia, Tim
Kerja di Kapal. Keselamatan Kerja di Sailor. Teng, AS.
Kapal
3.Kelasi Penyelamat Jiwa di 3.Sea Survival Sailor.
Laut.
4.Pengelola Pesawat 4.Survival Craft Operator.
Penyelamat di Laut.
5.Kelasi Pemadam dan 5.Fire and Fighting Sailor.
Penanggulangan
Kebakaran kapal di Laut.
6.Kelasi Pencegahan 6.Pollution Preventation
Pencemaran di Laut. Operator.
7.Kelasi Pengendalian 7.Inert Gas System Sailor.
Sistem Gas Lebam.

Perikanan / 1.Kapal 1.Perwira Kapal Ikan. 1.Fisherman Officer. Taiwan dan


12.
Perikanan Laut Penangkap 2.ABK Kapal Jaring Gill. 2.Gill Net Rating. Aspac.
Ikan. 3.ABK Kapal Jaring Purse 3.Purse Net Rating.
1.Perwira Kapal Pancing 1.Long Liner Officer.
Ikan.
2.ABK Kapal Pancing. 2.Long Linner Rating.

2.Perekayasa 1.Operator Mesin Pendingin 1.Fish Ship Refrigerator Taiwan dan


Kapal Ikan. Kapal Ikan. Machine Operator. Aspac.
2.Operator Pemeliharaan 2.Gillnet Treatment Fishery
Jaring Ikan. Operator.
3.Operator Pemeliharaan 3.Long Liner Treatment
Pancing Ikan. Fishery Operator.
4.Juru Mudi Kapal Ikan. 4.Fishery Steerman
5.Juru Mesin Kapal Ikan. 5.Fishery Engine.
6.Juru Minyak Kapal Ikan. 6.Fishrey Oiler.
7.Serang Kapal Ikan. 7.Fisherman Supervisor.

3.Jasa 1.Nahkoda Kapal Nelayan 1.Fishing Boat Captain. Taiwan dan


Penangkapan Penangkap Ikan. Aspac.
Ikan di Laut. 2.Nelayan Samodra 2.Ocean Fisherman of Tuna /
Penangkap Ikan Tuna / Cakalang.
Cakalang.
3.Nelayan Samodra 3.Ocean Fisherman of Hiu /
Penangkap Ikan Hiu/ Cucut.
Cucut.
4.Nelayan Samodra 2.Ocean Fisherman of Tengiri,
Penangkap Ikan Tengiri, Bawal, Layang, Kakap and
Bawal, Layang, Kakap dan Sea Beautiful Fish.
ikan hias laut. .
5.Nelayan Samodra 2.Ocean Fisherman of Sea
Penangkap Crustacea sp Crsustacea sp.
Laut (udang putih, udag
windu, udang dogol,
lobster dan kepiting laut.

4.Budidaya 1.Pekerja Budidaya Rumput 1.Seaweed Plan Worker. Taiwan.


Perikanan Laut. Laut.
2.Pekerja Budidaya Udang. 2.Shirmp Plan Worker.
3.Pekerja Budidaya Kerang 3.Pearl Shellfish Plan
Mutiara. Worker.
4.Penyelam/Pengambil 4.Pearl Shellfish Diver/Taker.
Kerang Mutiara.
Jasa Pelayanan 1.Pesawat Udara 1.Pilot Pesawat Udara 1.Aeroplan Pilot. Aspac, Tim-
13.
Transportasi Penumpang. 2.Co Pilot Pesawat Udara. 2.Aeroplan Co Pilot. Teng.
Angkutan Udara. 3.Mekanik Penerbangan. 3.Aviation Mechanic.
4.Pramugara Penerbangan 4.Aviation Steward.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 69


5.Pramugari Penerbangan 5.Aviation Stewardess.
6.Instruktur Penerbangan 6.Aviation Instructor.

2.Pesawat Udara 1.Pilot Pesawat Udara. 1.Chargo Aeroplan Pilot. Tim-Teng.


Chargo. 2.Co Pilot Pesawat Udara. 2.Chargo Aeroplan Co Pilot.
3.Mekanik Pesawat Udara.. 3.Chargo Aeroplan Mechanic.
3.Perekayasa 4.Teknisi Keselamatan Lalu 4.Air Traffic Wrlfare
Penerbangan. Lintas Udara. Technician.
4.Navigator 5.Pengontrol Lalu Lintas 5.Air Traffic Controlling.
Penerbangan. Udara.
6.Teknisi Keamanan Lalu 6.Air Traffic Security
Lintas Udara. Technician.
7.Operator Radio 7.Aviation Radio Operator.
Penerbangan.

Jasa 1.Impresariat dan 1.Pekerja Seni Tari. 1. Dance Worker. Aspac dan
14.
Perorangan, Intertainment. 2.Penyanyi. 2. Singer. lainnya.
Kemasyarakatan, 3.Pemain Musik. 3. Musical Player.
Sosial Budaya 4.Disk Jockey. 4. Disk Jockey
dan Hiburan. 4.Artis Pemain Film. 5. Film Artist.
5.Artis Peragawan/wati. 6. Model Artist

2.Penyiar dan 1.Penyiar Radio dan TV. 1. Radio and TV Publisher. Aspac dan
Protokol Acara. 2.Protokol Acara. 2. Master oí Ceremony. lainnya.

3.Salon 1.Perawat Kecantikan. 1. Beautician. Aspac, Tim


Kecantikan. Teng dan
2.Perias Rambut Wanita. 2. Women Hair Dresser. lainnya
3.Perias Wajah Wanita. 3. Women Make Uper.
4.Pemangkas Rambut. 4. Barber.

4.Rias 2.Asisten Penata Rias 1.International Wedding Make Aspac.


Penganten. Penganten Internasional. Up Assistant.
3.Penata Rias Penganten 2.International Wedding Make
Internasional. Upper.

1.Kebersihan 1.Pembersih Gedung Muda 1.Jonitor Junior Malaysia,


15. Jasa Kebersihan.
Gedung 2.Pembersih Gedung Madya 2.Jonitor Senior. Hongkong, dan
Perkantoran. 3.Pembersih Bagian Luar 3.Jonitor of Tall High Singapura.
Gedung Bertingkat Tinggi. Rise Building Outdoor

2.Kebersihan 1.Pembersih Rumah Sakit 1.Hospital Custodion Junior Malaysia,


Rumah Sakit, Muda. Hongkong, dan
2.Pembersih Rumah Sakit 2.Hospital Custodion Senior. Singapura.
Madya.
3.Pembersih Bagian Luar 3.Custodion of Tall High
Rumah Sakit Bertingkat Rise Hospital Outdoor
Tinggi.

3.Kebersihan 1.Junior Pembersih Hotel. 1.Hotel Custodion Junior Malaysia,


Hotel. Hongkong, dan
2.Senior Pembersih Hotel. 2.Hotel Custodion Senior. Singapura.

3.Pembersih Bagian Luar 3.Custodion of Tall High


Hotel Bertingkat Tinggi. Rise Hotel Outdoor.

3.Kebersihan 1.Pembersih Restoran. 1.Restorant Cleaner. Malaysia, dan


Restoran 2.Pembersih Bagian Luar 2.Cleaner of High Singapura..
Restorant Bertingkat. Rise Restaurant Outdoor.

1.Kesehatan 1.Dokter Umum. 1.General Dokter. Timur Tengah,


16. Jasa Kesehatan
Manusia / di 2.Dokter Spesialis. 2.Specialist Docter. Taiwan,Jepang
Rumah Sakit. 3.Dokter Gigi. 3.Dentist. dan Belanda.
4.Tenaga Perumahsakitan. 4.Hospital Worker.
5.Perawat Umum. 5.General Nurse.
6.Perawat Ahli. 6.Nursing.

70 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


7.Phsysioterapi. 7.Physioterapist.
8.Medical Massage. 8.Medical Massager.
9.Akupuntur. 9.Acupunturer.

1.Jasa 1.Guru Bidang Bahasa. 1. Language Teacher. Aspac dan


17. Jasa Pendidikan
Penddikan 2.Guru Bidang Studi IPA. 2. Scientist Teacher. Tim-Teng.
Menengah. 3.Guru Bidang Studi 3. Matematica Teacher.
Matematika.

2.Jasa 1.Dosen Pendidikan 1. Lecture of Bechelor. Aspac dan


Pendidikan Sarjana. Lainnya.
Tinggi
2.Dosen Pendidikan Pasca 2. Lecture of Magister.
Sarjana.

1.Hyper Store. 1.Pramuniaga Spesifik 1.Woman Clothes Specific Malaysia,


18. Jasa Busana Eksekutif Wanita. Executive Salesgirl. Singapura dan
Perdagangan Brunai.
Umum / 2.Pramuniaga Spesifik 1.Man Clothes Specific
Perdagangan Busana Eksekutif Pria. Executive Salesgirl.
Ritail. 3.Pramuniaga Busana Pria 5.Man Clothes Salesgirl.
Dewasa.
4.Pramuniaga Busana 5.Women Clothes Salesgirl.
Wanita Dewasa.
5.Pramuniaga Busana Anak- 5.Children Clothes Salesgirl.
anak.
6.Pramuniaga Asesoris 6.Accessories Salesgirl.
7.Kasir. 7.Casier.

2.Super Store. 1.Pramuniaga Busana Pria. 1.Man Clothes Salesgirl.


2.Pramuniaga Busana 2.Women Clothes Salesgirl.
Wanita.
3.Pramuniaga Sepatu, Tas 3.Shoe, Bag and Accessories
dan Asesoris. Salesgirl.
4.Kasir. 4.Casier.

3.Mini Store. 1.Pramuniaga Umum 1.General Salesgirl.

4.Hyper Market. 1.Pramuniaga Food Basah. 1.Wet Food Salesgirl.


2.Pramuniaga Food Kering. 2.Dry Food Salesgirl.
3.Pramuniaga Peralatan 3.Household Tolls Salesgirl.
Rumah Tangga,
4.Pramuniaga Alat Olah 4.Sport and Art Salesgirl.
Raga dan Kesenian.
5.Pramuniaga Barang 5.Electronic and Computer
Elektronik dan Komputer. Salesgirl.
6. Kasir. 6.Casier.
7.Troly Boy. 7.Troly Boy.
5.Super Market. 1.Pramuniaga Food. 1.Food Salesgirl.
2.Pramuniaga Non Food. 2.Non Food Salesgirl.
3.Kasir. 3.Casier.
4.Troly Boy. 4.Troly Boy.

6.Mini Market. 1.Pramuniaga Umum 1.General Salesgirl.

Jasa keamanan / 1.Perkebunan & 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist. Malaysia &
19.
Sekuriti. Kehutanan 2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor. Brunai.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

2.Industrial & 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.


Comercial Area 2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

3.Kebandaraan & 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.


Pelabuhan Laut 2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 71


4.Education & 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.
Sport area 2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

5.Perkantoran. 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.


2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

6.Hotel dan 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.


Rumah Sakit 2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

6.Perumahan. 1.Sekuriti Utama /Spesialis. 1.Security Specialist.


2.Sekuriti Madya/Supervisor. 2.Security Supervisor.
3.Sekuriti Pratama/Dasar. 3.Basic Security.

Jasa Perorangan JasaTata 1.Pekerja Rumah Tangga. 1.House Maid. Aspac dan
20. Yang Melayani Laksana Rumah 2.Penata Laksana Rumah 2.House Kepeer. Tim-Teng.
Rumah Tangga. Tangga Indoor : Tangga.
1.Pelayanan 3.Kepala Pekerja Rumah 3.Butler.
Umum. Tangga.
2.Pelayanan 1.Pembersih Rumah. 1.Cleaner. Aspac dan
Khusus. 2.Pencuci Pakaian. 2.Doby. Tim-Teng.
3.Pencuci & Pelicin Pakaian 3.Launder.
4.Juru Masak Rumah 4.Cooker.
Tangga
5.Penata Hidang. 5.Table Manner.
6.Penjaga Titipan Bayi 6.Au Pair.
7.Penjaga Titipan Anak. 7.Mother Helper.
8.Penata Bunga di Rumah. 8.Flowerist.

3.Perawatan 1.Pembantu Penjaga Bayi. 1.Baby Nursemaid. Aspac.


Bayi. 2.Penjaga Muda Bayi. 2.Baby Sitter Junior.
3.Penjaga Madya Bayi. 3.Baby Sitter Senior.

4.Perawatan 1.Pembantu Pengasuh 1.Nanny Assistant. Aspac, Tim-


Anak Balita. Balita Teng.
2.Pengasuh Muda Balita. 2.Nanny Junior.
3.Pengasuh Utama Balita. 3.Nanny Senior.

5.Perawatan 1.Pembantu Pendidik Anak. 1.Governess Assistant. Aspac dan


Anak Usia 2.Pendidik Muda Anak 2.Governess Junior. Australia.
Sekolah 3.Pendidik Madya Anak. 3.Governess Senior.
4.Personal Asisten. 4.Personal Asistant.

6.Perawatan 1.Pembantu Penjaga Lansia 1.Caretaker 7 Negara


Lansia. 2.Penjaga Lansia. 2.Caregiver Pengguna
3.Pendamping Lansia. 3.Elderly / Old Folk Care. Careworker.

Industri 1.Operator Produk Shasimi. 1.Shasimi Product Operator. Taiwan, dan


Industri
21. Pengolahan Ikan 2.Pengemas Produk 2.Shasimi Product Packaging. Jepang
Pengolahan
Tuna : Shasimi. (Magang)
Hasil Perikanan
1.Shasimi. 3.Supervisor Operator dan 3.Shasimi Operator and
Laut.
Pengemas Shasimi . Pacakaging Supervisor.
4.Pengawas Mutu (QC) 4.Shasimi Product Quality
Produk Shasimi. Controller

2.Tuna Loin 1.Operator Produk Tuna 1.Tuna Loin Fresh & Frozen Taiwan, dan
Segar dan Loin Segar & Beku. Product Operator. Jepang
Beku. 2.Pengemas Produk Tuna 2.Tuna Loin Fresh & Frozen (Magang)
Loin Segar & Beku. Product Packaging.
3.Supervisor Operator dan 3.Tuna Loin Fresh & Frozen
Pengemas Tuna Loin Operator and Packaging
Segar & Beku. Supervisor.
4.Pengawas Mutu (QC) 4.Tuna Loin Fresh & Frozen

72 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


Produk Ikan Tuna Beku. Product Quality Controller

3.Tuna Steak 1.Operator Produk Tuna 1.Frozen Tuna Steak Product Taiwan, dan
Beku. Steak Beku. Operator. Jepang
2.Pengemas Produk Tuna 2.Frozen Tuna Steak Product (Magang)
Steak Beku. Packaging.
3.Supervisor Operator dan 3.Frozen Tuna Steak
Pengemas Tuna Steak Operator and Packaging
Beku. Supervisor.
4.Pengawas Mutu (QC) 4.Frozen Tuna Steak Product
Produk Ikan Tuna Steak Quality Controller
Beku.

4.Pengalengan 1.Operator Produk 1.Canning Tuna Product Taiwan, dan


Tuna. Pengalengan Tuna. Operator. Jepang
2.Pengemas Produk 2.Canning Tuna Product (Magang)
Pengalengan Tuna. Packaging.
3.Supervisor Operator dan 3.Canning Tuna Product
Pengemas Produk Tuna Operator and Packaging
dalam Kaleng. Supervisor.
4.Pengawas Mutu (QC) 4.Canning Tuna Product
ProdukTuna dalam Quality Controller
Kaleng.

22. Perantara Bank Umum : 1.Basic Treasury Dealer. 1.Basic Treasury Dealer. Aspac,
Keuangan. a.Bank Devisa. TimTeng dan
1.Treasury 2.Intermediate Treasury 2.Intermediate Treasury Lainnya..
Dealer. Dealer. Dealer.
3.Advanced Treasury 3.Advanced Treasury
Dealer. Dealer.

2.Settlement. 1.Basic Settlement. 1.Basic Settlement.


2.Intermediate Settlement 2.Intermediate Settlement.
3.Advanced Settlement. 3.Advanced Settlement.

3.Money Broker. 1.Basic Money Broker. 1.Basic Money Broker.


2.Intermediate Money 2.Intermediate Money Broker
Broker
3.Advanced Money Broker. 3.Advanced Money Broker.

b.Bank Non 1.Staf Administrasi. 1. Administration Staff. Aspac dan


Devisa. 2.Kasir /Teller 2.Cassier / Teller. Lainnya.
1.Non Syariah. 3.Analis Pembiayaan 3.Financing Analyst.
4.Account Officer. 4.Account Officer.
5.Kepala bagian Akuntansi 5.Account Superintendent.
6.Kepala Bagian 6.Financing Superintendent.
Pembiayaan
7.Audit Internal. 7.Audit Internal.
8.Kerpala Bagian 8.Operational Superintendent.
Operasional.

2.Bank Syariah. 1.Staf Administrasi Syariah. 1.Syariah Administration Tim Teng dan
Staff. Lainnya.
2.Kasir./Teller Syariah. 2.Syariah Cassier / Teller.
3.Costumer Service Syariah 3.Syariah Custemer Service.
4.Analis Pembiayaan 4.Syariah Financing Analyst.
Syariah.
5.Account Officer Syariah. 5.Syariah Account Officer.
6.Kepala bagian Akuntansi 6.Syariah Account
Syariah. Superintendent.
7.Kepala Bagian 7.Dyariah Financing
Pembiayaan Syariah. Superintendent.
8.Audit Internal Syariah. 8.Syariah Audit Internal.
9.Kerpala Bagian 9.Syariah Operational
Operasional Syariah Superintendent..
23. Pertanian, 1.Budidaya 1.Pekerja Umum Tanaman 1.Food Plan General Worker. Malaysia dan

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 73


Pertanian. Pangan. Lainnya.
2.Pekerja Umum Tanaman 2.Fruit Plan General Worker.
Buah.
3.Pekerja Umum Tanaman 3.Flower Plan General
Bunga. Worker.
4.Pekerja Tanaman Sayuran 4.Vegetable Plan General
Worker.
2.Seni Merangkai 1.Asisten Perangkai Bunga 1.Flower Combine Asistant. Taiwan dan
Bunga (SMB). 2.Yunior Perangkai Bunga 2.Flower Combined Junior Korea Selatan

3.Senior Perangkai Bunga. 3. Flower Combined Senior


4.Decorator Seni Merangkai 4.Art Flower Combine and
Bunga dan Seni Disain Art DesignFloral Decorator
Floral (Special Action) (Special Action)

3.Seni Disain 1.Asisten Disain Floral 1.Asisten Disaign Floral. Korea Selatan
Floral (SDF). 2.Yunior Disain Floral. 2.Disain Floral Junior.
3.Senior Disain Floral. 3.Disain Floral Senior.

24. Perkebunan. 1.Budidaya 1.Pekerja UmumPerkebunan 1.Ruber Plantation General Malaysia.


Perkebunan Karet. Worker.
Karet. 2.Pekerja Sadap Karet. 2.Ruber Tapping-Knife
Worker
3.Mandor Perkebunan Karet. 3.Ruber Plantation Foreman.

2.Budidaya 1.Pekerja UmumPerkebunan 3.Palm Oil Plantation General Malaysia.


Perkebunan Kelapa Sawit. Worker.
Kelapa Sawit. 2.Pekerja Panen Hasil 2.Result Harvest Bunch Palm
Tandan Buah Sawit. Oil Worker.
3.Mandor Perkebunan 3.Palm Oil Palm Foreman.
Kelapa Sawit.

3.Budidaya 1.Pekerja UmumPerkebunan 5.Palm Plantation General Malaysia.


Perkebunan Kelapa. Worker.
Kelapa. 2.Pekerja Panen Hasil Buah 6.Coconut Result Harvest
Kelapa. Worker.
3.Mandor Perkebunan 7.Coconut Plantation
Kelapa. Foreman.

25. Kehutanan. 1.Budidaya 1.Pekerja Umum Kehutanan. 1.Foresty General Worker. Malaysia
Kehutanan. 2.Pekerja Pembibitan 2.Sedling Forest Industry
Tanaman Hutan Industry Worker.
3.Mandor Pembibitan 3.Sedling Forest Industry
Tanaman Hutan Industry. Foreman.
2.Penebang 1.Penebang Kayu Hutan 1.Foretry Chain Saw Operator Malaysia
Kayu Hutan. dengan Mesin Gergaji
Rantai.

2.Operator Mesin Pemotong/ 2.Wood Sewing Operator.


Penggergajian Kayu.
3.Operator Mesin Bubut 3.Wood Lathe Machine
Kayu. Operator.
4.Operator Mesin Pres 4.Playwood Press Machine
Playwood. Operator
5.Operator Kayu Pres 5.Wood Press Vener Machine
Vener. Operator.
6.Driver Pembuat Jalan 6.Payloader Driver.
Areal Tebang Hutan.
7.Operator Mobil Derek 7.Log CraneMobile Operator.
Balok Kayu Hutan.
8.Pengemudi Kendaraan 8.Log Loader Operator.
Pemuat Balok Kayu.

26. Peternakan. 1.Budidaya 1.Pekerja Umum Peternakan 1.Cow Farm Worker. Aspac dan
Ternak Sapi. Sapi. Lainnya.
2.Perawat Kandang Sapi 2.Caw Stable Worker.

74 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


3.Pemerah Susu Sapi. 3.Cow Man Milker.
4.Operator Mesin Perah 4.Milks Machine Operator.
Susu Sapi.
2.Budidaya 1.Pekerja Umum 1.Sheep Farm General TimTeng dan
Ternak Domba. PeternakanDomba Worker. Lainnya.
2.Perawat Kandang Domba. 2.
3.Budidaya 1.Pekerja Umum Peternakan 1.Chiken Farm General Aspac dan
Ternak Ayam. Ayam. Worker. Lainnya.
2.Perawat Kandang Ayam. 2.Chick Stable Worker,
3.Operator Mesin Tetas 3.Hatch Eg Machine Operator.
Telur.
4.Pekerja Pembuat/Peramu 4.Chick Food Maker.
Makanan Ayam
4.Budidaya 1.Pekerja Umum Peternakan 1.Pig Farm General Worker. Taiwan dan
Ternak Babi. Babi. Lainnya.
2.Perawat Kandang Babi 2.Pig Stable Worker.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 75


LAMPIRAN 2.: FORMAT INFORMASI KAMUS JABATAN TKI.

No Informasi Uraian Informasi Jabatan TKI

1. Nama Jabatan
2. Kode Jabatan
3. Ringkasan Uraian Tugas.

4. Uraian Tugas. 4.1.


4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
Dst.
5. Syarat Jabatan :
a.Pendidikan.
b.Pelatihan/Kursus.
c.Pengetahuan Kerja
d.Syarat Fisik.
e.Bakat Kerja.
f.Minat Kerja.
g.Temparemen Kerja.

76 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia


LAMPIRAN 3.: FORMAT DISKRIPSI INFORMASI JABATAN TKI.

No Diskripsi Jabatan Uraian Diskripsi Informasi Jabatan

1. Nama Jabatan
2. Kode Jabatan
3. Letak jabatan
4. Ikhtisar/Ringkasan
(Job Sumary).
5. Uraian Tugas dan 5.1.
Kegiatan a.
b.
c.
5.2.
a.
b.
c.
5.3.
a.
b.
5.4.
a.
b.
5.5.
a.
b.
Dst

6. Bahan kerja.
7. Perangkat Kerja.
8. Hasil Kerja
9. Tanggung Jawab
10. Wewenang Jabatan
11. Korelasi Jabatan
12. Kondisi Lingkungan Kerja
13. Reiko Bahaya Kerja
14. Pengetahuan kerja.
15. Keterampilan Kerja
16. Sikap Kerja.
17. Sifat Jabatan/Pekerjaan
18. Fungsi Pekerja.
19. Syarat Jabatan:
a.Pendidikan.
b.Pelatihan/Kursus.
c.Syarat Fisik.
d.Bakat Kerja.
e.Minat Kerja.
f.Temparemen Kerja.
20. Informasi lain yang terkait.

Jakarta 2010.

Direktorat
Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan
Deputi Bidang Penempatan
BNP2TKI.

Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 77


78 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia
Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia 79
80 Petunjuk Teknis Penyuluhan Jabatan Tenaga Kerja Indonesia

Anda mungkin juga menyukai