ABSTRAK
Proyek jalan hotmix yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Sumbawa setiap tahunnya membutuhkan konsentrasi peralatan dan
tenaga kerja yang cukup besar. Untuk menunjang Pelaksanaan proyek jalan raya
ini diperlukan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang baik dan
sesuai dengan SOP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab
kurangnya penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja proyek
jalan raya hotmix Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa. Penilitian ini
menggunakan metode FTA (Fault Tree Analysis). FTA digunakan untuk
mengidentifikasi kombinasi kejadian yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan. Untuk penyelesaian FTA digunakan persamaan Boolean. Penelitian
ini merupakan penelitian deekriptif dengan hasil analisa berupa data kualitatif
yaitu hasil dari kuisioner. Hasil dari metode fault tree analysis terhadap hasil
kuisoner adalah masih banyaknya kekurang lengkapan kriteria K3L berdasarkan
modul pelatihan berdasar kompetensi sub sektor sipil, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Kementerian Pekerajaan Umum, Edisi 2012.
Faktor yang paling menentukan terhadap kurangnya kelengkapan K3-L pada
proyek jalan Hotmix Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa adalah Faktor
Penanganan Terhadap Kecelakaan Kerja dimana pekerja kurang menerapkan
pelaksanaan Standar Operational Procedure (SOP) dalam bekerja dan kurang
penerapan pelaksanaan jaminan kesehatan.
Kata kunci: Fault Tree Analysis (FTA), Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan
Lingkungan
I. Pendahuluan Dinas Pekerjaan Umum adalah salah
1.1. Latar Belakang satu objek amatan yang akan diteliti
Masalah keselamatan kerja terkait Keselamatan dan Kesehatan
di Indonesia telah lama mendapat Kerja dan Lingkungan (K3L).
perhatian dan dukungan dari Kewajiban untuk
Pemerintah sejak ditetapkannya menyelenggarakaan Manajemen K3L
Undang-Undang Keselamatan Kerja pada perusahaan - perusahaan besar
Nomor 1 Tahun 1970. melalui Undang - undang
Proyek pembangunan jalan Ketenagakerjaan, baru menghasilkan
yang dilaksanakan di Kabupaten 2,1% saja dari 15.000 lebih
Sumbawa melalui instansi teknis perusahaan berskala besar di
Indonesia yang sudah menerapkan Hotmix Dinas Pekerjaan Umum
Sistem Manajemen K3L. Minimnya Kabupaten Sumbawa?
jumlah itu sebagian besar disebabkan 3. Faktor apa saja yang paling
oleh masih adanya anggapan bahwa menentukan terhadap kurangnya
program K3L hanya akan menjadi kelengkapan K3L pada proyek jalan
tambahan beban biaya perusahaan. Hotmix Dinas Pekerjaan Umum
Padahal jika diperhitungkan besarnya Kabupaten Sumbawa?
dana kompensasi/santunan untuk 1.4. Tujuan Penelitian
korban kecelakaan kerja sebagai Adapun tujuan penelitian ini
akibat diabaikannya Sistem adalah sebagai berikut:
Manajemen K3L, yang besarnya
mencapai lebih dari 190 milyar 1. Mengetahui apakah pelaksanaan
rupiah di tahun 2003, jelaslah bahwa manajemen Kesehatan dan
masalah K3 tidak selayaknya Keselamatan Kerja dan Lingkungan
diabaikan (Wicaksono, 2011). (K3L) pada pelaksanaan proyek jalan
Oleh karena itu,penelitian Hotmix Dinas Pekerjaan Umum
ini membahas tentang penyebab Kabupaten Sumbawa sudah
kurangnya Manajemen K3L pada memenuhi standar – standar yang
proyek jalan raya hotmix Dinas dipersyaratkan.
Pekerjaan Umum Kabupaten 2. Mengetahui faktor-faktor yang
Sumbawa dengan metode Fault Tree dipertimbangkan dalam memenuhi
Analysis (FTA). Dengan metode ini kelengkapan K3L pada proyek jalan
bisa diketahui faktor – faktor yang Hotmix Dinas Pekerjaan Umum
menyebabkan kurang lengkapnya Kabupaten Sumbawa.
Manajemen K3L pada peoyek 3. Mengetahui faktor-faktor yang
tersebut. paling menentukan terhadap
1.2. Identifikasi Masalah kurangnya kelengkapan K3L pada
Masih kurangnya proyek jalan Hotmix Dinas Pekerjaan
Manajemen pelaksanaan Kesehatan Umum Kabupaten Sumbawa.
dan Keselamatan Kerja dan II. Tinjauan Pustaka
Lingkungan (K3L) pada kegiatan A. Keselamatan dan Kesehatan
proyek jalan raya hotmix Dinas Kerja dan Lingkungan (K3L)
Pekerjaan Umum di Kabupaten Dalam modul K3L Edisi
Sumbawa. 2012 yang diterbitkan olah
1.3. Rumusan Masalah Kementrian Pekerjaan Umum bagi
Berdasarkan latar belakang pelaksana lapangan pekerjaan jalan
diatas, maka perumusan masalahnya menyebutkan bahwa penerapan K3L
yaitu; dapat dilakukan dengan :
1. Apakah pelaksanaan Kesehatan a. Penggunaan Alat Pelindung Diri
dan Keselamatan Kerja dan (APD) dan Alat Pengaman Kerja
Lingkungan (K3L) pada proyek jalan (APK)
hotmix Dinas Pekerjaan Umum b. Rambu-Rambu dan Semboyan K-
Kabupaten Sumbawa sudah sesuai 3L
standar – standar yang c. Limbah Yang Timbul Akibat
dipersyaratkan? Adanya Pekerjaan Jalan
2. Faktor apa saja yang d. Penanganan Terhadap Kecelakaan
dipertimbangkan dalam memenuhi Kerja
kelengkapan K3L pada proyek jalan e. Berita Acara Kecelakaan
Pengawasan Pelaksanaan d. Pelaporan dan Penanganan
K3 meliputi : Kecelakaan
a. Safety Patrol : Suatu team yang B. Fault Tree Analysis (FTA)
terdiri dari 2 atau 3 orang yang Fault Tree Analysis (FTA)
melaksanakan patroli selama diperkenalkan pertama kali oleh Bell
lebih kurang 2 jam (tergantung Telephone Laboratories pada tahun
lingkup proyek). 1962. FTA (Fault Tree Analysis)
b. Safety Supervisor : Petugas yang adalah suatu metode analisa resiko
ditunjuk oleh Manager Proyek dengan model grafik dan logika yang
yang secara terus menerus menampilkan kombinasi kejadian
mengadakan pengawasan yang memungkinkan yaitu rusak atau
terhadap pelaksanaan pekerjaan baik, yang terjadi dalam sistem,
dilihat dari segi K3 aplikasinya dapat mencakup suatu
c. Safety Meeting : Rapat sistem, equipment dan sebagai
membahas hasil/laporan dari analisa..Berikut ini adalah simbol-
safety patrol maupun simbol dalam FTA (Fault Tree
hasil/laporan dari safety Analysis):
supervisor.
a. Simbol Kejadian
Simbol Kejadian adalah simbol yang menyatakan berisi event/ kejadian
pada sistem. Simbol-simbol tersebut sebagai berikut:
Tabel 1 Simbol-simbol kejadian (U.S. nuclear Regulatory Commision, 1981).
NO Simbol Keterangan Simbol
Conditioning Conditioning event menyatakan suatu kondisi
event atau batasan khusus yang diterapkan pada
1 suatu gerbang logika (biasanya gerbang
INHIBIT dan PRIORITY AND).
Basic event Basic event menyatakan kegagalan mendasar
yang tidak perlu dilakukan penelitian lebih
2 lanjut untuk mencari penyebab dari event
tersebut.
External event
External event menyatakan sebuah event yang
diharapkan muncul secara normal, tidak
3
termasuk dalam kejadian gagal.
Gerbang
Gerbang AND menyatakan event output
2
muncul jika semua masukan/input terjadi.
AND
Priority
c. Simbol Transfer
Tabel 3 Simbol Transfer (U.S. nuclear Regulatory Commision, 1981).
NO Simbol Keterangan Simbol
Transfer Out
Transfer out menyatakan bahwa bagian dari
1 Fault Tree harus dilampirkan sesuai dengan
transfer in.
Transfer
Transfer In menyatakan bahwa fault tree
2 dikembangkan lebih jauh dan berkaitan
dengan transfer out.
In
C. Tahapan dalam Fault Tree 4. Penentuan cut set
Analysis (FTA) 5. Penentuan minimal cut set
Langkah-langkah 6. Penentuan ranking minimal cut
mengerjakan FTA: set
a. Menentukan masalah yang akan D. Penyelesaian analisis pohon
dianalisa (problem definition) dengan kegagalan
syarat main sistem failure, jangan Didalam menyelesaikan
terlalu umum, jangan terlalu sempit, analisis pohon kegagalan dilakukan
dan sebisa mungkin untuk masalah tahapan sebagai berikut :
yang akan dianalisa lebih spesifik. 1. Mengubah logika pohon
b. Membuat gambar konstruksi kegagalan menjadi
FTA yaitu dengan cara dari top persamaan boolean
event, kemudian ke event berikutnya 2. Menyederhanakan (mereduksi)
sampai akhirnya ke basic event.Fault persamaan boolean menjadi
Tree harus diselesaikan pada masing- bentuk sederhana, dengan aturan
masing level sampai ke basic event seperti dalam gambar berikut :
sebelum memulai level berikutnya.
Adapun beberapa aturan
dalam menggambarkan model grafis
FTA sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan fault event
2. Mengevaluasi fault event
3. Melengkapi semua gerbang
logika
c. Memberikan jawaban masalah
FTA (FTA solution) merupakan Gambar 1 Operasi Hukum
berbagai kemungkinan Aljabar Boolean
kombinasi resiko yang mungkin, Aljabar boolean merupakan
yang mana jika mereka semua aljabar yang berhubungan dengan
terjadi atau ada secara serempak variabel-variabel biner dan operasi-
akan menyebabkan terjadi top operasi logik. Variabel-variabel
event dengan menentukan diperlihatkan dengan huruf-huruf
minimal cut set rangking. alfabet, dan tiga operasi dasar dengan
Langkah-langkah penentuan AND, OR dan NOT (komplemen).
minimal cut set adalah: Fungsi boolean terdiri dari variabel-
1. Modifikasi FTA menjadi AND variabel biner yang menunjukkan
dan OR gate saja fungsi, suatu tanda sama dengan, dan
2. Namai masing-masing gate suatu ekspresi aljabar yang dibentuk
dengan huruf latter. dengan menggunakan variabel-
3. Namai masing-masing basic variabel biner, konstanta-konstanta 0
event dengan angka
dan 1, simbol-simbol operasi logik, langkah dalam menganalisa data
dan tanda kurung. meliputi:
E. Metode untuk mencari ukuran 1. Menganalisa pelaksanaan teknis
sampel Kesehatan dan Keselamatan
Penetapan ukuran sampel Kerja (K3) pada proyek jalan
dari populasi dapat juga raya hotmix Dinas Pekerjaan
menggunakan rumus Slovin, dimana Umum Kabupaten Sumbawa.
penetapan sampel 2. Membuat model grafis Fault
mempertimbangkan batas ketelitian Tree sesuai dengan fakta-fakta
yang dapat mempengaruhi kesalahan yang didapat dari data primer
pengambilan sampel populasi. yaitu pelaksanaan teknis
Rumus Slovin tersebut adalah Kesehatan dan Keselamatan
sebagai berikut: Kerja (K3) pada proyek jalan
raya hotmix Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Sumbawa.
dimana: 3. Hasil dari output FTA dengan
n = ukuran sampel menganalisa factor penyebab
N = ukuran populasi kurang lengkapnya pelaksanaan
e = taraf signifikan manajemen Kesehatan dan
III. METODE PENELITIAN Keselamatan Kerja (K3) pada
Penelitian ini merupakan proyek jalan raya hotmix Dinas
penelitian diskriptif. Dalam Pekerjaan Umum Kabupaten
penelitian ini, subyek penelitiannya Sumbawa.
adalah pekerja proyek jalan raya IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
hotmix Dinas Pekerjaan Umum 1. Analisis Data Hasil Kuisoner
Kabupaten Sumbawa. Pekerja yang akan
Data yang diperlukan untuk dibagikan kuisioner pada 2 (dua)
penelitian ini adalah data primer dan perusahaan dihitung dengan rumus
data sekunder. Data primer diperoleh slovin dengan jumlah populasi
secara langsung dari obyek penelitian pekerja tiap perusahaan adalah 60
yang berupa kuisioner dan penjelasan pekerja.
atau keterangan Pejabat Pembuat
Komitemen (PPK), pengawas dan
pekerja lapangan mengenai program
K3 pada proyek jalan raya hotmix
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Sumbawa. Data Sekunder diperoleh Dari hasil perhitungan
secara tidak langsung, didapatkan dengan rumus slovin dibulatkan
dari Pogram Manajemen Kesehatan menjadi 50 responden dari PT. Bina
dan Keselamatan Kerja serta data Bumi Artha dan 50 responden dari
atau arsip proyek jalan raya hotmix PT. Lancar Sejati.Adapun materi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten kuesioner bersumber dari penerapan
Sumbawa. pelaksanaan K3-L pada proyek jalan
Setelah data-data diperoleh, yang dipadukan dengan kondisi
maka data tersebut akan dianalisis lapangan saat pengamatan.
menggunakan metode Fault Tree Selanjutnya hasil data kuesioner akan
Analysis (FTA). Adapun langkah- dipadukan dengan data lainnya
sebagai bahan analisis untuk menjawab permasalahan penelitian.
B1 B2 B3 B4 B5
i j k l m n o p
j k l
mi n o p
D3 D4 D5 D6
D1 D2