Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Pajak merupakan suatu iuran wajib bagi wajib pajak yang diharapkan akan

meningkatkan kesejahteraan hidup semua masyarakat. Di dalam sistem pemerintahan, pajak

diatur berdasarkan Undang-Undang yang wajib dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa

kecuali. Dengan sifatnya yang wajib ini, masyarakat dapat dipaksa melalui kekuatan hukum

yang berlaku, di mana wajib pajak harus membayar pajak berdasarkan ketentuan yang sudah

ditetapkan dengan memperhatikan kondisi masing-masing wajib pajak.

Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ada banyak macam pajak seperti Pajak

Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (PPh) dan

pajak-pajak lainnya. Masyarakat Indonesia terkadang masih suka bingung dengan pajak-pajak

yang harus dibayarkan sehingga mereka cenderung lalai dan tidak ikut terlibat dalam

pembayaran pajak. Dalam era revolusi mental yang dicetuskan oleh Bapak Presiden Joko

Widodo, masyarakat Indonesia diajak untuk lebih sadar pajak dan dipermudah oleh

perkembangan sistem pajak yang semakin baik dan semakin mudah.

Salah satu topik yang sering menjadi perbincangan adalah Pajak Penghasilan (PPh)

yang seringkali membuat orang bingung karena banyak jenisnya. Namun sebenarnya jika

dipahami pajak penghasilan bukanlah sesuatu yang asing, karena pajak ini bersifat subjektif

sehingga bisa disesuaikan dengan keadaan setiap orang. Salah satu pajak penghasilan yang

masih kurang dipahami masyarakat adalah PPh pasal 25 yang memberikan

kemudahan pembayaran pajak penghasilan dengan cara diangsur dengan tujuan agar bisa

meringankan beban Wajib Pajak.

Agar lebih memahami mengenai Pajak Penghasilan pasal 25 maka kelompok kami

menyusun makalah ini untuk membahas lebih dalam mengenai Pajak Penghasilan pasal 25

sehingga bisa memberikan penjelasan lebih mendalam dan pengetahuan bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai