Anda di halaman 1dari 25

Pedoman Re Sertifikasi

Ahli Teknologi Laboratorium Medik

(Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan)

Dewan Pimpinan Pusat


Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia
Sekretariat : Jl. Kramat Raya No. 150 Jakarta Pusat 10430
Telp/Fax (021) 2304191 e-mail : patelki_pusat@yahoo.com website : www.patelki.org
PATELKI
PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
THE INDONESIAN ASSOCIATION OF HEALTH LABORATORY TECHNOLOGIST
Jl. Kramat Raya No.150 Jakarta 10430 Telp/Fax (021) 2304191 email : sekretariat.dpp@patelki.or.id

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 050/SK/DPP.PATELKI/XII/2016

Tentang
PENETAPAN PEDOMAN RESERTIFIKASI/PROGRAM PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB)
AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

MENIMBANG
Pertama : Untuk memenuhi persyaratan reregistrasi Surat Tanda
Registrasi (STR) melalui program pengembangan
keprofesian berkelanjutan (P2KB), maka perlu dilakukan
resertifikasi untuk menilai pemenuhan kecukupan Satuan
Kredit Profesi (SKP).

Ketiga : Bahwa untuk memberikan acuan pelaksanaan program


pengembangan keprofesian berkelanjutan (P2KB) dan
resertifikasi bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik maka
perlu di buat pedoman yang ditetapkan dalam Surat
Keputusan Dewan Pimpinan Pusat PATELKI

MENGINGAT : a. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga


Kesehatan
b. Permenkes No. 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan

MEMPERHATIKAN
Pertama : Anggaran Dasar
Kedua : Anggaran Rumah Tangga
Ketiga : Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional XII PATELKI
Tanggal 28 April 2016 di Bandung
Keempat : Hasil Keputusan Rapat Pimpinan Nasional VI PATELKI
Tanggal 24-26 November 2016 di Pontianak
Kelima : Program Kerja DPP PATELKI Periode Tahun 2013-2017
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Mengesahkan Pedoman Re Sertifkasi Ahli Teknologi
Laboratorium Medik/Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan PATELKI.

Kedua : Pedoman Re Sertifikasi Ahli Teknologi Laboratorium


Medik sebagaimana dimaksud pada ketetapan pertama,
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan


akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Desember 2016

DEWAN PIMPINAN PUSAT


PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
(DPP PATELKI)

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Entuy Kurniawan, S.Si, MKM Atna Permana, SKM, M.Biomed

Tembusan :
1. Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia
2. Ketua DPW PATELKI Se Indonesia
3. Pertinggal
KATA PENGANTAR

Menurut Permenkes No. 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, bahwa setiap
tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki STR. Masa berlaku
STR adalah 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan syarat telah memenuhi kecukupan Satuan
Kredit Profesi (SKP) melalui kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan
ilmiah lainnya, dengan tujuan agar setiap tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan
kesehatan dapat meningkatkan kompetensinya agar dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil keputusan Rakernas XII PATELKI tanggal 28 April 2016 di Bandung, telah
ditetapkan jumlah kecukupan SKP bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) untuk
reregistrasi STR adalah sebesar 25 SKP. Pemenuhan 25 SKP dilakukan melalui Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB), dengan 5 (lima) kegiatan yaitu pelayanan
profesi, pendidikan berkelanjutan, pengabdian profesi, pengembangan profesi dan publikasi
ilmiah. Bila telah dinyatakan memenuhi kecukupan SKP maka akan diberikan rekomendasi dari
DPP PATELKI sebagai syarat untuk melakukan reregistrasi STR.

Pedoman resertifikasi ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan resertifikasi, baik bagi pengurus, tim verifikator
maupun anggota PATELKI di seluruh Indonesia. Kegiatan resertifikasi melalui P2KB bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi para ATLM agar terstandar sesuai standar kompetensi untuk
dapat memberikan pelayanan laboratorium yang berkualitas serta menghadapi persaingan
global.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para penyusun yang telah mendedikasikan
waktu, tenaga dan pikirannya sehingga pedoman ini dapat diselesaikan. Tak ada gading yang
tak retak, mohon saran dan kritik untuk kesempurnaan pedoman ini dimasa yang akan datang.
Semoga pedoman ini bermanfaat bagi semua.

Jakarta, 26 Desember 2016


DPP PATELKI

Entuy Kurniawan, S.Si, MKM


Ketua Umum
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 1

B. Landasan Hukum ….……………………………………………………………….. 2

C. Tujuan ……………..………………………………………………………………… 3

D. Sasaran ………………..……………………………………………………………. 3

E. Pengertian…………………………………………………………………………… 3

BAB II. SERTIFIKASI …………………………………………………………………………… 4

BAB III. KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN ……………………………………………………………………. 5

BAB IV. MEKANISME RESERTIFIKASI ……………………………………………………... 12

BAB V. PENUTUP ……………………………………………………………………………... 14

Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan menyebutkan bahwa


Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin
dari pemerintah yang diberikan dalam bentuk Surat Izin Prakte (SIP). Syarat untuk
mendapatkan SIP salah satunya adalah tenaga kesehatan harus memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) yaitu bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga
kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan
pekerjaannya wajib memiliki STR. Masa berlaku STR adalah 5 tahun dan berakhir
sesuai dengan tanggal kelahiran tenaga kesehatan yang bersangkutan. STR yang
habis masa berlakunya dapat diperpanjang dengan syarat memiliki STR lama, memiliki
Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi, memiliki surat keterangan sehat fisik dan
mental, membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi,
telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau vokasi di bidangnya; dan memenuhi
kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah
lainnya.

Untuk memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau


kegiatan ilmiah lainnya maka tenaga kesehatan harus mengikuti Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) atau Continuing Profesional
Development (CPD) yang ketentuan penyelenggaraanya diatur oleh organisasi profesi.
Setiap tenaga kesehatan yang mengikuti Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (P2KB) akan mendapat Satuan Kredit Profesi dengan jumlah tertentu.

Dalam hal ini Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI)
telah menetapkan jumlah angka kecukupan SKP yang harus dicapai sebagai syarat
perpanjangan STR. Ketetapan tersebut sebagaimana tertuang dalam ketetapan
RAKERNAS XI PATELKI bahwa setiap ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) harus
memenuhi 25 Satuan Kredit Profesi (SKP) selama 5 tahun atau masa berlakunya STR.

1
B. Landasan

1. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang – Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Undang – Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
RI tahun 2012 NO. 158, Tambahan Negara RI No. 5336);
4. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (Lembaran Negara RI tahun 2012 N0. 24);
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan (Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan N0. 1796 tahun 2011);
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan izin dan
Praktek Ahli Teknologi Laboratorium Medik
7. SK DPP PATELKI No. 014/SK/DPP.PATELKI/XII/2014 tentang Standar Kompetensi
Ahli Teknologi Laboratorium Medik

C. Tujuan

1. Umum
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan re sertifikasi.

2. Khusus

a. Sebagai acuan bagi Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Wilayah (DPW) dan Cabang
(DPC) PATELKI, dalam merencanakan dan melaksanakan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan dan re sertifikasi.
b. Sebagai acuan bagi tim verifikator dalam menilai kecukupan SKP bagi
anggota PATELKI yang mengajukan re sertifikasi
c. Sebagai acuan bagi anggota PATELKI dalam mengumpulkan kecukupan SKP
sebagai persyaratan re sertifikasi dan re registrasi STR.

D. Sasaran

Sasaran pedoman ini adalah seluruh anggota PATELKI, pengurus PATELKI pusat,
wilayah dan cabang serta pihak terkait lainnya yaitu MTKP dan MTKI.

2
E. Pengertian

1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan
2. Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah Setiap orang yang telah lulus pendidikan
Teknologi Laboratorium Medik atau analis kesehatan atau analis medis dan memiliki
kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia untuk
menghasilkan informasi tentang kesehatan perorangan dan masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) adalah suatu kegiatan
yang meliputi pelayanan keprofesian, pendidikan, pelatihan, pengabdian masyarakat
dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.
4. Satuan Kredit Profesi (SKP) adalah nilai/penghargaan yang dikeluarkan oleh
PATELKI atas pelaksanaan program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
5. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan
dan sikap ahli teknologi laboratorium medik sesuai dengan standard
profesi/kompetensi
6. Sertifikasi adalah suatu penetapan yang diberikan oleh organisasi profesi (PATELKI)
terhadap seseorang untuk menunjukan bahwa orang tersebut mampu untuk
melakukan suatu pekerjaan/tugas yang spesifik
7. Sertifikat adalah suatu dokumen resmi yang berisikan hasil penilaian / pengakuan
profesi melalui kegiatan program pengembangan keprofesian berkelanjutan (P2KB)
8. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya
9. Surat Tanda Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi
10. Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI) adalah
organisasi profesi bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik di Indonesia
11. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) adalah lembaga yang berfungsi untuk
menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
12. Majelis Tenaga Kesehatan Propinsi (MTKP) adalah lembaga yang melaksanakan
tugas lanjut dari MTKI di propinsi

3
BAB II
SERTIFIKASI

Sertifikasi adalah suatu penetapan yang diberikan oleh organisasi profesi (PATELKI)
terhadap seseorang untuk menunjukan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan
suatu pekerjaan/tugas yang spesifik. Proses untuk memperoleh sertikat kompetensi melalui
Uji Kompetensi. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan dan sikap ahli teknologi laboratorium medik sesuai dengan standard
profesi/kompetensi. Uji kompetensi dalam kegiatan re sertifikasi menggunakan metoda
portofolio dan pengujian secara langsung melalui evaluasi kemampuan.

Uji portofolio adalah serangkaian penilaian berdasar dokumen-dokumen yang dimiliki oleh
ATLM setelah mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan (P2KB)
melalui kegiatan pelayanan keprofesian, pendidikan, pelatihan, pengabdian masyarakat
dan/atau kegiatan ilmiah lainnya dengan mengikuti asas; validity (kesahihan), authenticity
(keaslian), currency (kekinian), sufficiency (kecukupan). Jika seorang ATLM setelah melalui
penilaian terhadap bukti–bukti dokumen telah memenuhi kriteria tersebut maka ATLM yang
bersangkutan dinyatakan telah memenuhi kecukupan SKP dalam kegiatan pelayanan
keprofesian, pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya sebagai persyaratan
perpanjangan STR. Bagi ATLM yang dinyatakan tidak memenuhi kecukupan SKP maka
yang bersangkutan harus mengikuti evaluasi kemampuan yang diselenggarakan oleh
PATELKI bekerjasama dengan MTKI.

Penilaian dokumen bukti dalam uji portofolio P2KB ATLM menganut azas sebagai berikut :
1. Validity
Validitas dokumen portofolio dinyatakan sah apabila dikeluarkan oleh PATELKI
atau lembaga lain yang diakui oleh PATELKI.
2. Authenticity
Authenticity dokumen dilihat dalam bentuk asli dengan stempel asli.

3. Currency
Currency dokumen adalah dokumen yang memiliki rentang waktu selama masa
berlakunya STR (5 tahun).
4. Sufficiency
Total nilai SKP yang dikumpulkan minimal 25 SKP dengan terpenuhinya kegiatan/ranah
yang bersifat wajib.

4
BAB III
KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) PATELKI disusun


berdasarkan Kompetensi ATLM yang dinyatakan dengan angka Satuan Kredit Profesi
(SKP). PATELKI menetapkan angka kecukupan dalam kegiatan pelayanan keprofesian,
pendidikan dan pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya sebagai persyaratan
perpanjangan STR sebesar 25 (dua puluh lima) SKP. Kumulatif jumlah SKP tersebut di
hitung dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir atau sejak diterbitkannya STR sampai
habis masa berlakunya STR. Jumlah minimal 25 (dua puluh lima) SKP diperoleh melalui
beberapa kegiatan P2KB.

A. Kegiatan P2KB ATLM

1. Pelayanan Keprofesian
Pelayanan praktik keprofesian di Laboratorium RS, Puskesmas ataupun Klinik
Mandiri. Pelayanan keprofesian ini meliputi aspek teknis dan manajemen. Untuk
aspek teknis dilakukan pemeriksaan terhadap spesimen yang meliputi tahap pra
analtik, analitik dan pasca analitik. Aspek manajemen meliputi pengelolaan di
laboratorium medik/kesehatan.

2. Pendidikan Berkelanjutan.
a. Pendidikan formal (meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi)
b. Kegiatan Ilmiah, meliputi kegiatan ilmiah kognitif (seminar, simposium, diskusi
panel, round table discussion), dan peningkatan kompetensi professional
(workshop, pelatihan, magang, dll). Kegiatan ilmiah terkait dengan kompetensi
ATLM baik secara teknis profesional maupun manajemen professional.

3. Pengabdian Profesi
a. Aktif sebagai pengurus PATELKI
b. Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh PATELKI atau kerjasama
PATELKI dengan pihak lain. Kegiatan ini meliputi bakti sosial (donor darah,
penyuluhan kesehatan, pemeriksaan laboratorium, tim pelayanan kesehatan), dll.
c. Tim Kesehatan dalam tanggap darurat bencana/PATELKI Peduli

5
d. Mendapatkan penghargaan dalam bidang kesehatan (Kabupaten/Provinsi/
Nasional/Internasional)

4. Pengembangan Profesi
a. Bimbingan mahasiswa (Laporan tugas akhir, Skripsi dan Disertasi) yang terkait
Laboratorium Medik
b. Penyusunan pedoman yang terkait Laboratorium Medik
c. Penyusunan Standard terkait Laboratorium medik
d. Penyusunan modul dan buku-buku ilmiah terkait laboratorium Medik
e. Sebagai reviewer jurnal/buku terkait laboratorium Medik
f. Penguji Praktek Laboratorium medik
g. Pembimbing/instruktur praktek Laboratorium Medik

5. Publikasi Ilmiah.
a. Jurnal/Majalah ATLM (penelitian, Laporan kasus/menulis artikel)
b. Jurnal lain terakreditasi terkait laboratorium medik
c. Jurnal lain tidak terakreditasi terkait Laboratorium medik
d. Menulis buku/modul/menerjemahkan buku terkait teknologi laboratorium medik
e. Karya Imiah populer
f. Mengasuh rubrik di media terkait laboratorium medik

B. Komposisi Kumulatif SKP


Jumlah Kumulatif 25 (dua puluh lima) SKP tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari 2
ranah kegiatan P2KB yang bersifat atau secara rinci tertera pada tabel berikut.

Kategori Doman/Ranah/Kelompok Proporsi Ketentuan


/Kegiatan % SKP
A Pelayanan Profesi 10 – 40 1 – 10 Wajib
B Pendidikan Berkelanjutan 20 – 70 5 – 20 Wajib
C Pengabdian Profesi 0 – 20 0–5 Toleransi
D Pengembangan Profesi 0 – 40 0 – 10 Toleransi
E Publikasi Ilmiah 0 – 40 0 – 10 Toleransi

Untuk anggota PATELKI yang bekerja di institusi pendidikan atau institusi lainnya
kegiatan pelayanan profesi (A) menjadi kategori toleransi. 1 (satu) ranah kegiatan wajib

6
lainnya dapat dipenuhi dari kegiatan pengembangan profesi atau publikasi ilmiah atau
pengabdian profesi.

C. Cara Penghitungan SKP

1. Pelayanan Profesi
Kegiatan pelayanan profesi mencakup pelayanan laboratorium medik/kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, laboratorium Klinik
Mandiri dan lain-lain. Pelayanan profesi meliputi kegiatan :
a. Kegiatan Teknis
Penghitungan SKP kegiatan teknis didasarkan atas banyaknya sampel yang
diperiksa per tahun, dengan cakupan pemeriksaan meliputi pra analitik, analitik
dan pasca analitik. Adapun penilaian SKP seperti pada table di bawah.

Jenis Kegiatan Jumlah SKP Keterangan Bukti Fisik


(sampel)
< 500 0,5 Per tahun Log book atau sasaran kinerja
pegawai (SKP) yang diverifikasi
500 – 1000 1 Per tahun
atasan berserta laporan kegiatan
1001 – 2000 1,5 Per tahun pelayanan laboratorium
(lampiran 1)
>2000 2 Per tahun

Untuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), 1 SKP ≤ 500 sampel
per tahun.

b. Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen meliputi kegiatan yang dilakukan oleh ATLM dengan
menduduki suatu jabatan/posisi di laboratorium. Penghitungan SKP didasarkan
atas pekerjaan yang terkait dengan lingkup laboratorium per tahun.

Jenis Kegiatan Jumlah SKP Keterangan Bukti Fisik


(Jabatan)
Kepala 2 Per tahun Log book atau satuan
Laboratorium/Bidang kinerja pegawai (SKP) yang
Kepala seksi/ 1 Per tahun diverifikasi atasan dan SK
koordinator (mutu, jabatan dari pimpinan unit
pelayanan) kerja/dinas (lampiran 1)

Jumlah SKP kegiatan pelayanan profesi baik kegiatan teknis maupun


manajemen diverifikasi dan ditetapkan oleh tim penilai (verifikator) di DPC dan

7
atau DPW. Tim penilai (verifikator) mengeluarkan surat keterangan jumlah SKP
yang ditetapkan (lampiran 2)

2. Pendidikan Berkelanjutan
Kegiatan pendidikan berkelanjutan meliputi kegiatan :
a. Pendidikan formal (meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi)
1) Mengikuti pendidikan pada prodi TLM/Analis Kesehatan/Medis setingkat lebih
tinggi dengan memperoleh Ijazah dari institusi pendidikan yang terakreditasi.
Perhitungan SKP berdasarkan pada jenjang pendidikan :

Jenjang Pendidikan Jumlah SKP Keterangan Bukti Fisik


D III 5 Dinilai satu kali Ijazah dan
D IV/S1 10 pada saat periode transkrip nilai yang
S2 15 penilaian SKP telah dilegalisir

2) Melanjutkan pendidikan prodi S1/S2/S3 kesehatan lainnya dengan


memperoleh Ijazah dari institusi pendidikan yang terakreditasi, mendapatkan 5
SKP.

b. Kegiatan Ilmiah
Kegiatan ilmiah meliputi kegiatan ilmiah kognitif (seminar, simposium, diskusi
panel, round table discussion, diseminasi), dan peningkatan keterampilan
professional (workshop, pelatihan, magang, dll). Kegiatan ilmiah terkait dengan
kompetensi ATLM baik secara teknis profesional maupun manajemen
professional. Penilaian SKP kegiatan ilmiah berdasarkan jam pelajaran/jpl (1 jpl =
45 menit) dan proporsi narasumber, serta lingkup dari kegiatan ilmiah
(Internasional, Nasional, Lokal)

1) Penilaian kegiatan ilmiah kognitif (seminar, symposium, diskusi panel, round


table discussion, diseminasi) adalah seperti tabel dibawah :

Ruang lingkup kegiatan/Jumlah SKP (Ps/Pb/Mo/Pa)


Jumlah JPL Internasional Nasional Lokal
4–6 4-3-2-2 3-2-1-1 2-2-1-1
7 – 10 5-3-2-2 4-2-1-1 3-2-1-1
11 – 20 6-4-3-2 5-3-2-2 4-3-2-2
21 – 30 8-4-3-3 6-3-2-2 5-3-2-2

8
Catatan : Ps ( Peserta), Pb (Pembicara), Mo (Moderator), Pa (Panitia)
2) Penilaian kegiatan peningkatan keterampilan professional (workshop,
pelatihan, magang) adalah seperti table dibawah :

Ruang lingkup kegiatan/Jumlah SKP (Ps/Pb/Mo/Pa)


Jumlah JPL Internasional Nasional Lokal
10 – 20 5-4-2-2 4-2-1-1 3-2-1-1
21 – 30 6-4-2-2 5-2-1-1 4-2-1-1
30 – 50 7-5-3-3 6-3-2-2 5-3-2-2
51 – 80 8-5-3-3 7-3-2-2 6-3-2-2
>80 10-6-3-3 8-4-2-2 7-4-2-2

Catatan : Ps ( Peserta), Pb (Pembicara), Mo (Moderator), Pa (Panitia)


Jumlah SKP ditetapkan dalam surat keputusan Pengurus Wilayah PATELKI.

Sertifikat pelatihan/workshop yang dikeluarkan oleh pemerintah (kemenkes,


dinkes), bila tanpa ada SKP PATELKI, maka akan dinilai sebanyak 1 (satu)
SKP untuk setiap kegiatan.

Ketentuan lebih lengkap mengenai penilaian SKP kegiatan ilmiah PATELKI


baik pusat, wilayah maupun cabang diatur dalam Pedoman Akreditasi Ilmiah
PATELKI yang dikeluarkan oleh DPP PATELKI.

3. Pengabdian Profesi
a. Aktif sebagai pengurus PATELKI baik Pusat, Wilayah maupun Cabang.
Penghitungan SKP didasarkan pada tingkatan pengurus harian (ketua, wakil
ketua, sekretaris dan bendahara), dan non pengurus harian (ketua bidang, wakil
sekretaris/bendahara, anggota bidang). Penilaian SKP dihitung setiap periode
kepengurusan.
1) Pengurus Harian PATELKI Pusat : 5 SKP/ periode
2) Ketua Majelis/Badan khusus PATELKI Pusat : 4 SKP/ periode
3) Ketua Bidang pengurus PATELKI pusat : 3 SKP/ periode
4) Anggota Bidang/Majelis/Badan khusus PATELKI Pusat: 2 SKP/ periode
5) Pengurus Harian PATELKI Wilayah : 4 SKP/ periode

9
6) Ketua Majelis/Bidang PATELKI Wilayah : 3 SKP/ periode
7) Anggota Bidang/Majelis PATELKI Wilayah : 2 SKP/ periode
8) Pengurus Harian PATELKI Cabang : 3 SKP/ periode
9) Ketua/Anggota Bidang PATELKI Cabang : 2 SKP/ periode
Jumlah SKP ditetapkan berdasarkan surat keputusan Pengurus PATELKI secara
berjenjang (DPC oleh DPW, DPW dan DPP oleh DPP)

b. Bhakti Sosial/ Disaster


1) Mengadakan kegiatan bakti sosial (donor darah, penyuluhan kesehatan,
pemeriksaan laboratorium, tim pelayanan kesehatan) : 1 SKP/ kegiatan
2) Tim Kesehatan dalam tanggap darurat bencana/ : 1 SKP/ kegiatan
PATELKI Peduli
c. Mendapat penghargaan dalam bidang kesehatan
1) Tingkat Kabupaten : 1 SKP/ penghargaan
2) Tingkat Provinsi : 2 SKP/ penghargaan
3) Tingkat Nasional : 3 SKP/ penghargaan
4) Tingkat Internasional : 4 SKP/ penghargaan

4. Pengembangan Profesi
a. Bimbingan mahasiswa (Laporan tugas akhir, Skripsi dan Disertasi) yang terkait
Laboratorium Medik :
1. D-III minimal 6 orang mahasiswa mendapatkan 0,5 SKP
2. S-1/D IV minimal 6 orang mahasiswa mendapat 1 SKP
3. S-2 per 1 orang mahasiswa mendapat 2 SKP
4. S-3 per 1 orang mahasiswa mendapat 3 SKP
b. Penyusunan pedoman yang terkait Laboratorium Medik per paket kegiatan
mendapat 2 SKP
c. Penyusunan Standard terkait Laboratorium medik per standard mendapat 2 SKP
d. Penyusunan modul dan buku-buku ilmiah terkait laboratorium Medik per modul
mendapat 3 SKP
e. Sebagai reviewer jurnal/buku terkait laboratorium Medik per buku/jurnal
mendapat 2 SKP
f. Penguji Praktek Laboratorium medik per paket kegiatan mendapat 2 SKP
g. Pembimbing/instruktur praktek Laboratorium Medik per paket kegiatan praktek
klinik mendapat 2 SKP

10
h. Pendidik/dosen/pengajar diberikan 1 SKP per tahun untuk setiap 10 SKS dari
mata kuliah yang diampu terkait kompetensi ATLM.

Dokumen pelengkap SK atau surat tugas, laporan kinerja, bimbingan, buku,


jurnal dan modul. Jumlah SKP diverifikasi dan ditetapkan oleh tim penilai
(verifikator) di DPC dan atau DPW.

5. Publikasi Ilmiah
a. Jurnal/Majalah TLM (penelitian, Laporan kasus/menulis artikel), penelitian
mendapat 2 SKP per artikel sedangkan laporan kasus/menulis artikel mendapat
1 SKP per kasus
b. Jurnal lain terakreditasi terkait laboratorium medik mendapat 3 SKP per artikel
c. Jurnal lain tidak terakreditasi terkaat Laboratorium medik mendapat 2 SKP per
artikel
d. Jurnal ilmiah internasional terkail laboratorium medik mendapat 3 SKP per artikel
e. Menulis buku/modul/menerjemahkan buku ATLM mendapat 3 SKP per
buku/modul
f. Karya Imiah populer mendapat 2 SKP per artikel
g. Mengasuh rubrik di media terkait laboratorium medik mendapat 2 SKP per tahun

Dokumen pelengkap berupa jurnal, buku, modul, artikel ilmiah, prosiding, atau
surat keterangan dari redaksi/panitia penyelenggara. Jumlah SKP diverifikasi
dan ditetapkan oleh tim penilai (verifikator) di DPC dan atau DPW.

11
BAB IV
MEKANISME RESERTIFIKASI

A. Resertifikasi Melalui Uji Portofolio

Pengajuan resertifikasi dengan uji portofolio dilakukan oleh masing-masing ATLM


maksimal 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakunya STR habis kepada DPC PATELKI.
Tahapan resertifikasi portofolio adalah sebagai berikut :

1. ATLM melakukan pencatatan kegiatan P2KB secara online atau manual yang
meliputi kegiatan pelayanan profesi, pendidikan berkelanjutan, pengabdian profesi,
pengembangan profesi dan publikasi ilmiah. Untuk pencatatan secara manual
diserahkan kepada DPC setempat. (lampiran 3)
2. Setelah dilakukan verifikasi dan penilaian oleh tim verifikator (DPC dan atau DPW)
(lampiran 4), dan dinyatakan memenuhi kecukupan 25 SKP, maka akan diberikan
surat rekomendasi kecukupan SKP (rekomendasi re registrasi STR) yang
dikeluarkan oleh DPP PATELKI. (lampiran 5)
3. Bila hasil penilaian tidak memenuhi kecukupan 25 SKP, maka tim verifikator akan
akan merekomendasikan kepada Ketua DPW untuk memberikan surat
pengantar/usulan untuk mengikuti evaluasi kemampuan. (lampiran 6)
4. Bila dilakukan penilaian melalui CPD online, maka akan diberikan catatan oleh tim
verifikator terkait kecukupan atau ketidakcukupan 25 SKP.
5. Waktu yang diperlukan oleh ATLM untuk mengajukan permohonan sampai dengan
dikeluarkannya rekomendasi adalah maksimal 1 (satu) bulan.

B. Resertifikasi Melalui Evaluasi Kemampuan


Resertifikasi melalui Evaluasi Kemampuan diberlakukan kepada ATLM yang tidak
memenuhi kecukupan 25 SKP. Tahapan resertifikasi melalui evaluasi kemampuan
adalah sebagai berikut :
1. Pemohon mendaftarkan diri ke DPC PATELKI setempat dengan membawa surat
pengantar mengikuti evaluasi kemampuan serta mengisi formulir permohonan
evaluasi kemampuan.
2. DPC PATELKI membuat rekapitulasi peserta evaluasi kemampuan, serta
mengusulkan kepada DPW PATELKI.

12
3. DPW PATELKI berkoordinasi dengan MTKP untuk mempersiapkan pelaksanaan
evaluasi kemampuan.
4. Hasil evaluasi kemampuan akan dikonversi ke nilai SKP, dan diberikan kepada
peserta evaluasi kemampuan dalam bentuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh
panitia nasional evaluasi kemampuan.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan evaluasi kemampuan akan
diatur tersendiri oleh DPP PATELKI bekerjasama dengan MTKI.

C. Permohonan Reregistrasi STR


ATLM yang telah mendapatkan surat rekomendasi kecukupan 25 SKP, maka dapat
mengajukan reregistrasi STR, dengan tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan permohonan reregistrasi STR melalui DPC PATELKI dengan
menyerahkan berkas fotokopi dan berkas asli dokumen persyaratan sebagai
berikut:
a) STR lama
b) Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter pemerintah
c) Pas foto berwarna ukuran 4x6 (5 lembar)
d) Surat rekomendasi kecukupan 25 SKP
e) Bukti pembayaran reregistrasi (PNBP) sebesar Rp 100.000,- kepada rekening
Puskatmutu Kemenkes
f) FC Kartu Anggota PATELKI
g) FC Ijazah ATLM/Analis Kesehatan/Medis yang telah dilegalisir
h) FC Sertifikat Sumpah Profesi / Surat Pernyataan mematuhi Kode Etik ATLM
2. DPC PATELKI menerima dan memverifikasi dokumen bukti dan persyaratan, setelah
dinyatakan lengkap kemudian diberikan bukti penerimaan berkas.
3. DPC PATELKI mengirikan berkas usulan kepada DPW PATELKI. DPW PATELKI
menyerahkan berkas usulan reregistrasi STR kepada MTKP untuk selanjutnya
dikirim kepada MTKI.

13
BAB V
PENUTUP

Pedoman resertifikasi Ahli Teknologi Laboratorium Medik melalui program pengembangan


keprofesian berkelanjutan (P2KB) merupakan acuan bagi para anggota PATELKI untuk
memperoleh surat kecukupan SKP sebagai syarat reregistrasi STR. Dengan pedoman ini,
diharapkan dapat memudahkan para anggota dalam melakukan penilaian berbagai kegiatan
yang telah diikuti dan mendapatkan SKP dari PATELKI.

Berbagai kegiatan dalam P2KB pada dasarnya untuk meningkatkan kompetensi para Ahli
Teknologi Laboratorium Medik dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat serta menghadapi persaingan global. Semoga.

14
Lampiran 1.

A. Contoh Log book Kegiatan Pelayanan Profesi (Teknis)

Nama :
NIA :
Unit Kerja :
Periode (tahun) :

No Hari/tanggal Nama Pasien/RM Uraian Kegiatan Bukti Fisik*) Verifikasi Atasan


1 Senin, 2-1-2017 Tn. ABC / 12345 Pengambilan dan laporan kegiatan Paraf supervisor/atasan
penanganan specimen, laboratorium
pemeriksaan hematologi bulan Januari
(analyzer), pelaporan hasil
dst Dst Dst Dst dst dst

)
Keterangan * : laporan kegiatan bulanan/tahunan laboratorium atau sasaran kinerja pegawai

B. Contoh Log book Kegiatan Pelayanan Profesi (Manajemen)

Nama :
NIA :
Jabatan : Koordinator mutu
Unit Kerja :
Periode (tahun) :

No Hari/tanggal Uraian Kegiatan Hasil/output Bukti Fisik*) Verifikasi Atasan


1 Senin, 2-1-2017 Merencanakan kegiatan Laporan rencana kegiatan Laporan Paraf supervisor/atasan
PMI kimia klinik bulan PMI kimia klinik bulan bulanan
Januari Januari kegiatan PMI
Dst Dst Dst Dst dst dst

)
Keterangan * : laporan kegiatan bulanan/tahunan laboratorium atau sasaran kinerja pegawai

15
Lampiran 2.

Surat Keterangan Melakukan Pelayanan Profesi

KOP DPC/DPW

SURAT KETERANGAN
MELAKUKAN PELAYANAN PROFESI
No :

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
NIA :
Jabatan :

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama :
NIA :
Unit Kerja :

Telah melaksanakan kegiatan pelayanan profesi di ………………………………………………


Periode tahun …………sampai ………. sebanyak………….sampel/kegiatan, dengan jumlah
Satuan Kredit Profesi yang ditetapkan sebanyak…….. SKP.

Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………………….., ………………..
DPC/DPW PATELKI……………….
Ketua,

………………………………………...
NIA.

16
Lampiran 3

KOP DPC/DPW

FORMULIR VERIFIKASI HASIL PENILAIAN SKP

Nama :
NIA :
Nomor STR ATLM :
Unit Kerja :
Masa Penialaian :

Bobot SKP Kesesuaian Keterangan


No Nama Berkas Nilai SKP
Min Maks Sesuai Tidak Sesuai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Pelayanan Profesional. 0,00 1 10

2. Pendidikan Berkelanjutan 0,00 5 20

3. Pengabdian Profesi 0,00 0 5

4. Pengembangan Profesi 0,00 0 10

5. Publikasi Ilmiah 0,00 0 10

Keterangan : 1. Berikan tanda centang atau silang pada kolom sesuai


atau tidak sesuai berdasarkan verifikasi berkas yang
dinilai
2. Kolom (3) diisi oleh pemohon
3. Kolom (6), (7), (8) diisi oleh verifikator

……………………, ………….
Verifikator, Pemohon

(…………………………….) (,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)
NIA. NIA,

17
Lampiran 4

KOP DPW

SURAT PENETAPAN SATUAN KREDIT PROFESI ATLM


No :

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :


Nama :
Nomor KTA :
Nomor STR ATLM :
Unit Kerja :
Masa Penilaian :

Berdasarkan hasil verifikasi maka ditetapkan hasil sebagai berikut :

Keterangan
No Kegiatan Nilai SKP

1. Pelayanan Profesi

2. Pendidikan Berkelanjutan

3. Pengabdian Profesi

4. Pengembangan Profesi

5. Publikasi Ilmiah

JUMLAH TOTAL SKP 0,00

……………………., ……………….
DPW PATELKI ……………………
Ketua,

………………………………………

NIA.

18
Lampiran 5
Contoh Surat Rekomendasi Kecukupan SKP (Re Registrasi STR)

PATELKI
PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA
THE INDONESIAN ASSOCIATION OF HEALTH LABORATORY TECHNOLOGIST
Jl. Kramat Raya No.150 Jakarta 10430 Telp/fax (021) 3144182 Email : sekretariat.dpp@patelki.or.id

Nomor : 0000/STR/DPP.PATELKI/I/2017
Lampiran :-
Perihal : Rekomendasi Re Registrasi STR

Kepada Yth.
Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia
di
Jakarta

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Entuy Kurniawan, S.Si, MKM


NIA : 3277010001
Jabatan : Ketua Umum DPP PATELKI

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan, dengan ini menyatakan bahwa :

Nama :
Tempat, tanggal lahir :
NIA :
Provinsi :
Alamat :

Telah memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau


kegiatan ilmiah lainnya melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB),
sehingga dengan ini direkomendasikan untuk melakukan Re-Registrasi STR Ahli Teknologi
Laboratorium Kesehatan Indonesia.

Demikian disampaikan, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 00 Januari 2017


DPP PATELKI,

ttd

Entuy Kurniawan, S.Si, MKM


Ketua Umum

19
Lampiran 6
Contoh Surat Pengantar Mengikuti Evaluasi Kemampuan

KOP DPW

Kepada Yth.
Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi
di
Tempat

Sehubungan belum terpenuhinya kecukupan Satuan Kredit Profesi (SKP) sebagai syarat untuk
re registrasi STR, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan perlu dilakukan evaluasi kemampuan. Maka dengan ini
kami sampaikan Bahwa :

Nama :
Tempat, tanggal lahir :
NIA :
No. STR ATLM :
Alamat :

Untuk mengikuti evaluasi kemampuan ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Demikian disampaikan, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

…………………, ………………….
DPW PATELKI……………………
Ketua,

……………………………………..
NIA :

20

Anda mungkin juga menyukai