Disusun oleh :
Yusril Amri 1402150065 / 2015
Vickry Anggriawan 1402150033 / 2015
Ratri Ayu Amalia 1402150355 / 2015
PENGAKHIRAN UTANG
Pelunasan Utang
Salah satu contoh pelunasan utang adalah menarik obligasi. Obligasi biasanya megandung
suatu ketentuan yang memungkinkan perusahaan untuk menarik utang itu pada persentase
yang ditetapkan lebih dahulu atas nilai nominalnya. Perusahaan biasanya akan menggunakan
ketentuan ini, dan bila nilai pasar dari obligasi itu menjadi lebih besar dari harga
penarikannya. Jika penarikan itu hanya melibatkan kas, itu disebut pelunasan. Jika obligasi
baru untuk mengganti yang lama, maka itu disebut pendanaan kembali.
Restukturisasi Utang
Restrukturisasi Utang adalah penggantian satu utang dengan utang lain atau dengan
konversi, yaitu menukar utang dengan ekuitas. Restrukturisasi utang dapat terjadi dengan
menawarkan kas atau aktiva lain sebagai pembayaran sebagian utangnya. Debitor dapat
menawarkan ekuitas sebagai pertukaran untuk utang. Alternatifnya, kreditor dapat mengubah
syarat pinjaman dengan menurunkan suku bunga, memperpanjang jadwal pembayaran, atau
menurunkan jumlah yang harus dilunasi.
Sekuritas Hibrid
Dalam tahun – tahun terakhir ada ledakan jumlah dan jenis “kewajiban” di pasaran. Pinjaman
bank lama sudah dikenal oleh kebanyakan orang dimana suatu perusahaan berjanji untuk
membayar bunga bank pada suku bunga tetap dengan pelunasan akhir atas modal tetap ada,
tetapi sejumlah variasi sekarang ada.Sebagai contoh , banyak pinjaman sekarang
mengandung suatu cirri yang memungkinkan mereka meminjam uang mengubahnya , dengan
batasan – batasan tertentu, menjadi saham biasa. Semua “kewajiban” baru ini dikenal secara
generic sebagai instrument keuangan yang di definisikan FASB sebagai :
Kas , bukti hak kepemilikan dalam suatu entitas ; atau suatu kontrak yang keduanya :
a. Menetapkan kewajiban kontraktual pada suatu entitas (1) untuk menyerahkan kas atau
instrument keuangan lain kepada entitas kedua atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial tidak menguntungkan bagi
entitas kedua.
b. Menetapkan kewajiban kontraktual pada entitas kedua (1) untuk menerima kas atau
instrument keuangan lain dari entitas pertama atau (2) menukarkan instrument
keuangan dengan syarat – syarat yang secara potensial menguntungkan bagi entitas
pertama.
Utang Konvertibel
Sekuritas utang seringkali diterbitkan bersama dengan cirri konvertibel . Ciri ini
memungkinkan pemegangnya untuk mengkonversi sertifikat obligasi menjadi sejumlah
saham biasa tertentu pada setiap waktu sebelum keistimewaan konversi berakhir. Kendati
banyak kemungkinan cirri dan hubungan alternative dapat ditemukan dalam kaitan dengan
obligasi konvertibel , umumnya yang berikut berlaku :
1.suku bunga kontraktual cukup jauh di bawah suku bungan pasar untuk obligasi non
konvertibel
2. Harga konversi semula lebih besar daripada harga pasar saham biasa
3. Harga konversi tidak menurun sepanjang waktu kecuali sejauh diperlukan untuk
melindungi pemegang obligasi dari dilusi hak saham biasa ( seperti pemecahan saham atau
dividen saham)
Argumen utama untuk alokasi hasil di antara karakteristik utang dan ekuitas bersifat dua arah.
Satu adalah bahwa nilai ekonomi dari cirri konversi ada sebagai elemen berbeda dari kontrak
itu , yang berbeda dengan utang. Yang kedua adalah bahwa pengukuran beban bunga harus
didasarkan pada karakteristik utang saja.
6. Instrumen ekuitas
BAB 20
PAJAK YANG DITANGGUHKAN
Apabila perbedaan antara laba kena pajak dan laba akuntansi disebabkan oleh perbedaan
sementara, pencatatan beban pajak (beban efek ekivalen pada laba) didasarkan pada laba
dilaporkan sebelum pajak memerlukan alokasi antar periode. Prinsip dasar alokasi antar
periode adalah untuk membiarkan pajak mengikuti laba yang menjadi dasarnya. Laba yang
kena pajak dalam periode berjalan tetapi diakui atau dilaporkan dalam periode selanjutnya
memerlukan penangguhan beban pajak ; laba yang diakui untuk tujuan akuntansi dan
dilaporkan dalam periode berjalan tetapi kena pajak dalam selanjutnya memerlukan akrual
atas beban pajak. Denga kata lain:
Laba Kena Pajak Dilaporkan
Beban pajak :
Melaporkan pembebanan langsung ke laba ditahan atau ke laba ditahan atau keuntungan atau
jerugian luar biasa dan pos – pos bukan operasi yang serupa netto sesudah pajak
menghasillkan prosedur yang disebut alokasi intraperiode dimana total beban pajak
dialokasikan ke berbagai bagian laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Ada
penentangan pada prosedur ini karena hanya laporan laba rugi dan laba ditahan pada periode
bersangkutan yang berubah, bukan periode lainnya.
1. Perbedaan Permanen
Mencerminkan perhitungan total pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan selama
jangka waktu umurnya. Perbedaan permanen hanya mempengaruhi total pajak, tidak
menimbulkan masalah dalam alokasi pajak. Oleh karena itu tidak menimbulkan
masalah teoritis dalam akuntansi. Selanjutnya diasumsikan bahwa perbedaan
permanen telah disesuaikan diluar laba buku sebelum pajak, dan sebelum perbedaan
sementara diterapkan.
Meski kekurangan kepentingan teoritis, perbedaan permanen secara praktis sangat
penting karena itu merupakan kesenjangan utama antara apa yang dipercaya
masyarakat untuk dibayarkan, apa yang dibayarkan masyarakat sebagai pajak.
2. Perbedaan Sementara
Perbedaan sementara membentuk inti teori akuntansi berkenaan dengan akuntansi
untuk pajak penghasilan karena akuntan memiliki sejumlah kendali mengenai
bagaimana hal ini ditangani. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan laba antara yang
dipercaya masyarakat untuk dibayarkan, dan apa yang dibayrakan masyarakat sebagai
pajak tetapi hanya oada periode tertentu, yang artinya tidaklah permanen. Berikut
beberapa jenis perbedaan sementara
a. Perbedaan Waktu. Terdapat situasi yang memungkinkan :
i. Suatu pengurangan dilakukan untuk tujuan pajak tetapi ditangguhkan dalam
laporan akuntansi. Contoh: penggunaan penyusutan untuk tujuan pajak tetapi
digunakan metode garis lurus untuk perusahaan.
ii. Pedapatan dicatat saat ini padahal dalam tujuan pajak diakui pada waktu yang
lebih lama. Contoh: perbedaan penggunaan dasar untuk cicilan untuk pajak
dan akuntansi.
iii. Laba ditangguhkan untuk kepentingan pajak tetapi diakrualkan untuk tujuan
akuntansi. Contoh: Sewa diterima dimuka dianggap sebagai pendapatan jika
jasa telah diberikan menurut tujuan akuntansi.
iv. Beban dikurangkan untuk tujuan akuntansi tetapi seharusnya dikurangkan
pada periode mendatang. Contoh: beban yang digunakan untuk kepentingan
pajak adalah beban yang dibayarkan.
Kasus 1 dan 2 memerlukan akun penggunaan kewajiban pajak pennghasilan atau
akun kredit lain, karena beban pajak yang ada lebih kecil dari pajak yang harus
dibayar. Sedangkan kasus 3 dan 4 memerlukan pajak dibayar dimuka atau akun
debit lainnya karena jumlah pajak yang dibayarkan lebih besar dari jumlah pajak
yang dilaporkan.
b. Perbedaan Nilai. Conoth – contoh perbedaaan sementara yang kurang sering
dikutip, sebagian karena hal itu tidak mempengaruhi pajak yang ditangguhkan
menurut APB 11. Mencakup:
i. Suatu pengurangan dalam dasar pajak dari aktiva yang dapat disusutkan
karena kredit pajak. Satu sumber dari perbedaan ini adalah Tax Equity and
Financial Responsibility Act 1982, yang memberikan pilihan bagi pembayar
pajak untuk mengambil jumlah penuh pengurangan Pemulihan Biaya
Dipercepat (ACRS) dan kredit pajak yang berkurang atau mengambil kredit
pajak yang penuh dan jumlah pengurangan ACRS yang berkurang.
ii. Kegiatan luar negeri dimana mata uang pelaporannya adalah mata uang
fungsional. Menurut SFAS 52, setelah adanya suatu perubahan dalam kurs
valuta, dasar pajak luar negeri dan aktiva dan kewajiban tertentu dapat berbeda
dengan biaya historisnya yang ekuivalen dollar AS.
iii. Suatu kenaikan dalam dasar pajak dari aktiva karena pengindeksan untuk
inflasi. Hukum pajak tertentu dapat mewajibkan pengindeksan aktiva – aktiva
tertentu untuk tujuan pajak yang akan menyebabkan dasar – dasar mereka
berbeda dengan biaya historis yang ada dalama laporan keuangan.
iv. Penggabungan usaha yang diperhitungkan berdasarkan pada metode
pembelian.
Seringkali ada perbedaan dalam jumlah yang dibebankan ke aktiva gabungan
dan dasar pajaknya yang berkaitan(bagi banyak perusahaan, ini adalah
perbedaan permanen menurut APB 11)
3. Pendekatan Neraca
Suatu pendekatan alternatif pada salah satu yang digunakan diatas untuk menghitung
perbedaan sementara berpijak pada pernyataan bahwa, dengan adanya pernyataan
yang jelas, semua transaksi yang menimbulkan perbedaan sementara meninggalkan
jejak pada neraca. Maka pendekatan neraca menambah suatu alat perhitungan kedua,
tetapi tidak menambah sesuatupun pada tingkatan teoritis.
Dalam praktiknya, perusahaan melalui tidakan – tindakan mereka dalam tahun – tahun
tertentu menghasilkan arus “laba” dan “rugi” yang diharapkan dimasa mendatang. Kerugian
dalam arus ini bisa di offset terhadap laba sejauh yang diperbolehklan oleh peraturan pajak
dalam perlakuannya atas rugi bersih operasi. Peraturan pajak saat ini mengizinkan rugi
operasi dikompensasi ke belakang 3 tahun dan ke muka 15 tahun.
Perbedaan antara akun pajak yang dtangguhkan pada awal dan akhir tahun menghasilkan
debet atau kredit pajak yang ditangguhkan, untuk tahun bersangkutan.
SFAS 96 menambahkan suatu kenyataan tambahan yang tidak harus menjadi bagian yang
penting dari metode aktiva/kewajiban, tetapi merupakan suatu perubahan penting dari
persyaratan GAAP lama. Pernyataan ini mendasarkan pengaruh yang bersangkutan pajak
pada semua kejadian yang telah terjadi, dan mengesampingkan semua kejadian yang belum
terjadi. Dewan menggunakan pernyataan ini untuk mencakup penggunaan semua tarif pajak
yang dibuat sebelumnya, bahkan bila itu melibatkan perubahan 0- perubahan dalam periode
mendatang.pernyataan ini juga digunakan untuk mengesampingkan asumsi laba masa
mendatang untuk menyeimbangkan kerugian pajak yang dihasilkan oleh pembalikan
perbedaan – perbedaan pajak.
1. Rugi Operasi Bersih
Peraturan pajak yang berlaku sekarang memperbolehkan kerugian pajak dikompensasi
ke belakang dan kemuka untuk mengurangi total utang pajak perusahaan. Prinsip
alokasinya sama baik untuk kompensasi ke belakang atau ke muka, tetapi lebih tidak
pasti berkenaan dengan keuntungan pajak yang muncul dalam kasus belakangan.
Apabila kerugian pajak dapat dari dikompensasi kebelakang untuk mengurangi pajak
yang dibayarkan dalam tahun – tahun sebelumnya, tuntutan untuk pengembalian
segera muncul, meskipun itu harus disetujui oleh Internal revenue Service pada
tanggal belakangan.
2. Apakah Ini Aktiva dan Kewajiban?
Pendekatan aktiva atau kewajiban yang digunakan oleh dewan dalam SFAS 96
ditentangkan secara keras atas dasar bahwa pajak yang ditangguhkan tidak
mempunyai karakteristik aktiva dan kewajiban yang biasa. Sebagai contoh, beberapa
menyatakan bahwa aktiva pajak yang ditangguhkan, yang menunjukan “pajak dibayar
dimuka” yang timbul dari alokasi pajak penghasilan bukanlah hak tanpa kondisi untuk
manfaat masa mendatang.
Namun ada keadaan dimana dalam pengharapan yang normal atas laba perusahaan
masa datang dan berlanjutnya peraturan pajak penghasilan berjalan, pos itu dapat
mempunyai banyak karakteristik aktiva yang normal.
Utang pajak yang ditangguhkan, yang menunjukan “utang pajak penghasilan di masa
mendatang” yang timbul dari alokasi pajak demikian juga dianggap hanya memiliki
sedikti karakteristik kewajiban yang normal. Namun dalam beberapa keadaan ada
kewajiban untuk membayar pajak dimasa mendatang berdasarkan kegiatan masa lalu
atau sekarang
PENYAJIAN HASIL
Yang masih tersisa adalah membahas nagaimana menyajikan berbagai akun laporan laba rugi
dan neraca yang berkaitan dengan pajak. Bahan mencakup tiga bidang: alokasi pajak
intraperiode,metode alokasi pajak antar periode bersih sesudah pajak yang benar – benar
bersangkutan dengan masalah penyajian, dan persyaratan penyajian saat ini menurut SFAS
96.