Materi Gravitasi
Materi Gravitasi
METODE GRAVITASI
(2.1)
Dengan ⃗⃗
F(r⃗) adalah gaya yang bekerja pada m oleh karena adanya m0
dan memiliki arah yang berlawanan dengan arah | r⃗ - r⃗0 | yaitu dari m0
menuju m, sedangkan G adalah konstanta umum gravitasi yang besarnya
Gambar 2.1 Tarik menarik antara dua buah partikel (Mohr dkk, 2008)
(2.3)
dengan Me adalah massa bumi dan Re adalah jari-jari bumi.
Percepatan gravitasi disebut juga dengan medan gravitasi. Satuan 𝑔⃗⃗
(2.4)
dengan ∆𝑔⃗(𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan anomali medan gravitasi di topografi,
gobs(x,y,z) adalah medan gravitasi observasi di topografi dan gtroritis(x,y,z)
merupakan medan gravitasi teoritis di topografi.
Untuk mendapat nilai medan observasi, nilai ini dikoreksikan terhadap
koreksi tinggi alat, koreksi pasang surut dan koreksi drift, sedangkan medan
gravitasi teoritis adalah medan yang ada karena faktor-faktor non-geologis
dan nilainya dihitung berdasarkan penjabaran rumusan secara teoritis. Nilai
medan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian dan massa topografi di
sekitar titik ukur (LaFehr, 1991).
(2.5)
Dengan gobs(x,y,z) adalah nilai medan gravitasi observasi
dipermukaan topografi, 𝑔⃗m(𝑥,𝑦,𝑧) merupakan pembacaan nilai medan
gravitasi terkoreksi tinggi alat gPS(x,y,z) adalah koreksi pasang surut, dan
gd (x,y,z) adalah koreksi drift (Telford, 1976).
(2.6)
Sehingga nilai g terkoreksi tinggi alat, pada persamaan 2.7.
(2.7)
dengan gm adalah pembacaan gravitasi terkoreksi tinggi
alat (mgal), 𝑔⃗mTA adalah pembacaan gravitasi (mgal), dan hTA adalah
tinggi alat (meter).
(2.8)
dengan 𝑔⃗di adalah koreksi drift di titik amat i, 𝑡Si adalah
waktu pembacaan di titik amat i, 𝑡So adalah waktu pembacaan di
titik base awal, 𝑡’So adalah waktu pembacaan di titik base akhir
(looping), P’So adalah pembacaan gravitimeter di titik base akhir
(looping), PSo adalah pembacaan gravitasi di base awal.
Gambar 2.3 Proses looping untuk koreksi drift (Airlangga, 2010)
(2.9)
dengan gobs adalah nilai gravitasi mutlak di titik amat, gti
adalah nilai gravitasi mutlak di titik ikat, gd adalah nilai
gravitasi terkoreksi drift di titik amat dan gdti adalah nilai
gravitasi terkoreksi drift di titik ikat (mgal) (Arafin, 2004).
2.3.2 Gravitasi Teoritis
Untuk mendapatkan nilai medan gravitasi teoritis, pertama yang
dilakukan adalah mencari nilai medan gravitasi normal. Nilai medan
gravitasi normal analitis, secara fisis terletak pada bidang referensi
sferoida (z = 0) sebagai titik referensi geodesi. Konsesi tentang
rumusan medan gravitasi normal diterbitkan oleh dua badan, yaitu
International Association of Geodesy (IAG) dan National Imagery and
Mapping Agency (NIMA, 2000).
Langkah selanjutnya, nilai medan gravitasi normal yang secara
fisis terdefinisi pada bidang referensi sferoida g(x,y,0) dibawa ke bidang
topografi g(x,y,z). Hal ini dilakukan karena nilai medan gravitasi
observasi secara fisis berada pada bidang topografi. Proses ini
merupakan koreksi udara bebas (free-air correction) dan koreksi
atmosfer.
Kemudian, medan gravitasi normal diperhitungkan atau dikoreksi
terhadap massa yang terletak di antara bidang referensi sferoida dengan
permukaan topografi karena massa ini turut mempengaruhi harga
anomali medan gravitasi. Koreksi ini disebut koreksi topografi atau
koreksi Bouguer lengkap.
(2.10)
dengan ∅ adalah posisi lintang titik pengukuran. Sedang
pendekatan keduanya (persamaan 2.11)
(2.11)
Formula terbaru yang diterbitkan NIMA adalah World Geodetic
System yaitu pada persamaan 2.12.
(2.12)
(Moritz, 1988)
(2.13)
dengan 𝑔⃗fa adalah nilai koreksi udara bebas dan h adalah
ketinggian titik amat dari referensi sferoida.
Untuk ∅ = 450, diperoleh
(2.14)
FAC = -
0.3086H
(2.15)
dengan h adalah ketinggian dari titik amat dalam meter
(Wenzel, 1985).
(2.16)
dengan ∆𝑔⃗BL (𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah anomali medan gravitasi
Bouguer lengkap, 𝑔⃗BS(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah koreksi Bouguer sederhana,
𝑔⃗C(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah koreksi curvature dan 𝑔⃗T(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah koreksi
medan (terrain).
(2.17)
dengan ρ adalah densitas massa Bouguer (massa topografi), G
adalah konstanta gravitasi umum dan h adalah ketinggian titik amat dari
referensi sferoida.
Gambar 2.7 Koreksi Bouguer (Li dan Gotze, 2001)
(2.18)
Dalam metode ini, titik amat berada di pusat diagram
lingkaran dan topografi di sekitarnya dibagi dalam zona-zona
melingkar. Jari-jari luar zona terjauh adalah 18,8 km. Tiap zona
itu dibagi lagi menjadi sektor-sektor. Semakin jauh dari titik
amat semakin banyak sektornya. Beda ketinggian rata-rata
topografi dari bidang Bouguer untuk setiap sektor dihitung dan
koreksi medan diperoleh dengan membandingkan ketinggian
(Grant & West, 1965).