Pedoman Penyusunan Regulasi BARU
Pedoman Penyusunan Regulasi BARU
PENYUSUNAN REGULASI
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA
VISION
A. LATAR BELAKANG
1. Maksud
Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata
Prima Vision dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan, pembuatan dan
2. Tujuan
Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata
Prima Vision bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang
berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi di Lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision.
C. SASARAN
D. ASAS
2. Asas Pembakuan
Naskah regulasi diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara
penyelenggaraannya.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah regulasi terkait dengan kegiatan
administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.
6. Asas Keamanan
Tata naskah regulasi harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan,
kearsipan dan distribusi.
E. RUANG LINGKUP
10. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau
tulisan.
A. JENIS
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision terdiri dari
dua jenis, yaitu:
a. Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision adalah
naskah yang berbentuk peraturan, yang mengatur urusan Rumah
Sakit Khusus Mata Prima Vision untuk mewujudkan kebijakan dan
kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah
Sakit Khusus Mata Prima Vision.
b. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan
dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja
Instalasi Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi,
program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang
bersifat tetap.
c. Instruksi Direktur;
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang
pelaksanaan kebijakan.
f. Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama
tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau
lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama.
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan
sebagainya.
b. Surat Keterangan;
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal
atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
c. Surat Perintah;
Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada
bawahan dan memuat perintah yang harus dilakukan.
d. Surat Izin;
e. Surat Kuasa;
Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari
pimpinan kepada pejabat/ pegawai bawahannya atau orang lain guna
bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum
mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.
f. Surat Undangan;
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/
pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu,
misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
g. Surat Panggilan;
Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memanggil
pejabat instansi Pemerintah/ Badan Hukum/ Swasta/ Perorangan,
guna diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan/ persoalan.
h. Memorandum;
Memorandum adalah bentuk naskah internal yang dibuat oleh
seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna
menyampaikan pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat
lain. Memorandum memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan
ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat
langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju.
i. Pengumuman;
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata
Prima Vision.
j. Laporan;
k. Surat Pengantar;
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat
atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk
mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.
l. Lembar Disposisi;
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar
disposisi dibuat diatas kertas ukuran ½ A4.
m. Berita Acara;
Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat
pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan
lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan,
pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.
n. Rekomendasi;
Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan/ penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
o. Daftar Hadir;
Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
p. Sertifikat Pelatihan;
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan.
q. Notulen.
B. BENTUK
a. Peraturan Direktur
Bentuk dan susunan naskah peraturan Direktur adalah sebagai
berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit
Khusus Mata Prima Vision yang dicetak dengan logo berwarna
emas tidak timbul (untuk internal) atau yang timbul (untuk
eksternal).
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan
menggunakan huruf kapital dan dicetak tebal (bold).
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata
Peraturan. Penomoran Naskah Peraturan Direktur :
XXX/PER/DIR/RSKMPV/IX/2017
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSKMPV
Singkatan unit yang
bertanggung jawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
2) Pembukaan
1. Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang
pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan
alasan pembuatan peraturan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di
bagian kiri;
(2) Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan
dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan
pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans
Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan
kata menimbang.
2. Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua;
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya,
dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan.
4) Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang
memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan
peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama
jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang
menandatangani. Ditulis disebelah kanan margin.
5) Penandatanganan.
Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit
Khusus Mata Prima Vision dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Sekretaris Direksi. Ditulis do sebelah kanan margin.
6) Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau
orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut. Ditulis
di sebelah kiri margin, sejajar dengan Batang Tubuh,
menggunakan huruf awal kapital, dan diberi penomoran dengan
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
NOMOR…………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
3. dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : MMMMMMMMMMMMMMMMMM
KESATU : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
KETIGA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
Nama Jelas
Tembusan :
1. Mmmmmmm
2. Arsip
2. Kebijakan
b. Keputusan Direktur
b) Diktum
(1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di
tengah margin tanpa tanda baca titik dua.
(2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata
Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, kata menetapkan ditulis
dengan huruf kapital serta cetak tebal (bold) dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital serta cetak tebal
(bold) dan diakhiri dengan tanda baca titik.
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA:
5) Penandatanganan
Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah
Sakit Khusus Mata Prima Vision dan keabsahan salinan dilakukan
KEPUTUSAN
oleh Sekretaris DIREKTUR
Direksi. Ditulis di sebelah kanan margin.
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
6) Tembusan NOMOR: …………………
TENTANG
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut. Ditulis
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
di sebelah kiri margin, sejajar dengan Batang Tubuh,
Menimbangmenggunakan
: huruf awal kapital, dan diberi
a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; penomoran dengan
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
angka standar. Tembusan menggunakan huruf ukuran 10 dan
Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
dicetak 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
tebal.
3. dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : MMMMMMMMMMMMMMMMMM
KESATU : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
KETIGA :Format
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Naskah Surat Keputusan
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
Nama Jelas
Tembusan :
1. Mmmmmmm
2. Arsip
Pedoman Penyusunan Regulasi 19
c. Instruksi
Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut :
1) Kepala
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
INSTRUKSI DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
NOMOR: …………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PRIMA VISION
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. dst.
MENGINSTRUKSIKAN
Kepada : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. dst.
Untuk :
KESATU : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
KEDUA : dst.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
Nama Jelas
Tembusan :
1. Mmmmmmm
2. Arsip
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR:
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Dikeluarkan di.…………
Pada tanggal…………….
Direktur,
Nama Jelas
Tembusan :
1. Mmmmmmm
2. Arsip
- Manfaat SPO
PEMILIHAN
PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN
PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA
BARANG
MENEMPATKAN DI
GUDANG
- Pengesahan
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang diajukan dinyatakan
mulai berlaku setelah ditanda-tangani oleh Direktur Rumah Sakit
Khusus Mata Prima Vision.
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
(1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas
gambar logo Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision
dengan logo berwarna biru.
(2) Tulisan Standar Prosedur Operasional disingkat
menjadi SPO dan dicantumkan di bawah logo Rumah
Sakit Khusus Mata Prima Vision.
b) Kepala sebelah kanan memuat :
(1) Judul standar prosedur operasional ditulis dengan
huruf kapital dan cetak tebal, Times New Roman, 12.
(2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman
dicantumkan secara simetris dibawah judul dan masing-
masing diakhiri tanda baca titik dua. Nomor SPO
A. Persiapan Alat:
- Gelang identitas pasien (Gelang Biru/ Pink)
- Berkas Rekam Medis pasien
- Alat Tulis
B. Pelaksanaan
Contoh:
Instalasi terkait: Intalasi rawat inap, instalasi gawat darurat,
Intensif Care Unit, High Unit Dependency (HND)
MMMMMMMM
NAMA JELAS
PENGERTIAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
TUJUAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
KEBIJAKAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
PROSEDUR 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
f. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut:
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SURAT PERJANJIAN
NOMOR ………./………./………/……..
NOMOR ………./………./………/……..
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm
__________________________
Pasal Umum
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmm
PIHAK KE II PIHAK KE I
SAKSI-SAKSI :
1. …………….. : (tanda tangan)
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
Mmmmmm, ….………………
No. : mmmmmmmmmmmm
Lamp. : mmmmmmmmmmmm
Hal : mmmmmmmmmmmm
Kepada Yth,
Mmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
1. .....................
2. .....................
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SURAT KETERANGAN
NOMOR:
Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision
menerangkan bahwa :
Nama : Mmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmm
Nama : Mmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmm
Mmmmmmm, ………………
Jabatan
Nama Jelas
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SURAT PERINTAH
NOMOR:. …………
MEMERINTAHKAN
Kepada :
a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Untuk :
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di ………………
pada tanggal ……………….
Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
1.Mmmm
e. Surat Izin
Bentuk dan susunan surat izin adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah berisi judul surat dengan frasa Surat Izin.
b) Pada bagian kanan di bawah judul surat izin tertera keterangan tanggal
dibuatnya surat dan kepada siapa surat dituju (Direktur)
2) Batang Tubuh
Batang tubuh berisi hal-hal berikut.
a) Identitas yang diberi izin, meliputi:
- Nama;
- NIK;
- Unit kerja;
- Alamat;
- Nomor kontak;
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SURAT KUASA
KHUSUS
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mmmmm,.................
Materai
g. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas logo Rumah Sakit Khusus Mata Prima
Vision.
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan. Khusus
poin perihal ditulis dengan huruf cetak tebal (bold).
d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal.
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) Isi undangan, terdiri atas hari/ tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta
kalimat Penutup. Khusus poin acara, penulisan menggunakan huruf
cetak tebal (bold).
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan;
b) tanda tangan;
c) stempel jabatan/ instansi,
d) nama pejabat (dicetak tebal)
e) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah.
4) Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang
lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut. Ditulis di sebelah kiri
margin, sejajar dengan Batang Tubuh, menggunakan huruf awal kapital,
dan diberi penomoran dengan angka standar. Tembusan menggunakan
huruf ukuran 10 dan dicetak tebal.
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
Mmmmmm, ….………………
Nomor : mmmmmmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmmmmmm
Perihal : mmmmmmmmmmmm
Kepada Yth,
Mmmmmmmmmmmmmm
di
Tempat
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari / tanggal :……………………….
Pukul :……………………….
Tempat : ………………………
Acara : Mmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
Mmmmmmmm, ……………
Nomor : mmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmm
Perihal : Panggilan.
Kepada Yth.
Mmmmmmmmm
Untuk
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
MEMORANDUM
Mmmmmm,……………
Kepada Yth.
Mmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmm
Nama Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
PE N G U M U MAN
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di …………………….
Pada tanggal………………………
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
Kepada Yth.
Mmmmmmm
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Yang Menerima
Jabatan Jabatan
m.Berita Acara
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
BERITA ACARA
TENTANG
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmm, ………….
Pihak ke II Pihak ke I
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
REKOMENDASI
NOMOR ……………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmm,……………….
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Waktu :
Acara :
Tempat :
Jl. Pabrik Tenun No. 51A-53 Medan – 20118 Sumatera Utara – Indonesia
SERTIFIKAT PELATIHAN
Nama :
Unit :
Nofianti Sipahutar
Marketing Manager
0813 xxxx xxxx
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (semi block style) dan
penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar
di tengah.
2. Panduan
f. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (semi block style) dan
penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar
di tengah.
3. Kebijakan
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat setengah lurus (semi block
style) dan penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah
posisi sejajar di tengah.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia, tingkat keamanan isi surat yang tertinggi, sangat erat
hubungannya dengan keamanan dan keselamatan Rumah Sakit Khusus
Mata Prima Vision. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan
yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan
Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision.
b. Rahasia, tingkat keamanan isi surat yang berhubungan erat dengan
keamanan dan keselamatan Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision.
Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak
akan merugikan Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision.
c. Biasa, tingkat keamanan isi suatu surat yang tidak termasuk dalam butir
a sampai dengan b, namun tidak berarti bahwa isi surat tersebut dapat
disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
9. Kecepatan penyampaian.
a.Amat Segera/ Kilat, surat harus diselesaikan/ dikirim/ disampaikan pada
hari yang sama dengan batas waktu 24 jam;
10. Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (Sangat Rahasia dan Rahasia)
harus dijaga keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap
(tidak diketik), berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap
halaman surat. Jika surat tersebut dibuat salinan, cap tingkat keamanan
pada salinan harus dengan warna yang sama dengan warna cap pada surat
asli.
.
Gambar
16 mm
ukuran 11x23 cm
dengan identitas
Rumah Sakit Khusus
Mata Prima Vision di
pojok kiri atas.
E. Bentuk dan ukuran kertas berlogo Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision
F. Pembubuhan paraf.
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision sebelum
ditandatangani oleh Direktur harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal tiga
orang untuk ikut bertanggung jawab karena tugas pokok dan fungsinya atau
terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan nama yang berwenang
menandatangani naskah.
G. Penggunaan a.n, dan Plh.
Dalam hal Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision memberikan
mandat penandatanganan kepada pejabat bawahannya, maka penggunaan a.n.
yaitu sebagai berikut :
a. a.n. (atas nama, di tulis a huruf kecil dan n huruf kecil ) dipergunakan jika
yang berwenang menandatangani (pejabat setingkat dibawahnya) telah
mendapat mandat dari pejabat atasannya, dan pertanggungjawaban materi
surat tersebut tetap berada ditangan yang memberikan mandat. Pejabat
yang menandatangani dapat diminta pertanggungjawabannya tentang isi
surat dimaksud oleh yang memberi mandat;
NAMA JELAS
1. Penggunaan “a.n.” :
a.n. DIREKTUR
NAMA JELAS
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Prima Vision bertanggung jawab atas
pengesahan dokumen internal,
2. Para Manajer bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran isi
dokumen dan/ atau pengubahan dokumen,
3. Para Kepala Instalasi/ Kepala Unit bertanggung jawab atas materi usulan
pembuatan/ atau pengubahan dokumen,
B. PENGESAHAN DOKUMEN
C. IDENTIFIKASI DOKUMEN
1. Diberi nomor identifikasi yang unik pada setiap dokumen yang diterbitkan
untuk memudahkan mampu telusurnya. Identifikasi tiap-tiap dokumen
selain judul adalah dengan penomoran sebagai berikut :
3. Dokumen awal yang baru diterbitkan diberi nomor revisi “00”. Bila terjadi
revisi/ perubahan, nomor revisi/ perubahannya naik satu hitungan.
4. Dokumen yang berasal dari luar RSDH diidentifikasi dalam Daftar Induk
Dokumen Eksternal (F/PMKP/RSKMPV/01/05/2013) dan diberikan
status pengendalian dokumen (Dokumen Terkendali, Dokumen Tidak
Terkendali, dan Kadaluarsa).
4. Diberi cap/ stempel berwarna Merah pada setiap halaman depannya/ cover
dengan tulisan “DOKUMEN TERKENDALI”.
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Ketua Panitia PMKP secara berkala, 1 tahun sekali, mengidentifikasi
kesesuaian semua dokumen yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak
berlaku, maka Ketua Panitia PMKP menarik dokumen tersebut, diberi cap
TIDAK BERLAKU dan diganti dengan dokumen yang sesuai dan
mutakhir.
6. Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus
diterbit ulang dan kembali ke revisi 00.
8. Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang
tidak berlaku dikembalikan pada SEKRETARIAT.
10. Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila
mengalami perubahan, Dokumen yang sudah mengalami perubahan
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua Komite PMKP mengidentifikasi dan mengusulkan pemusnahan
dokumen yang tidak berlaku dan disampaikan kepada Kepala Unit masing-
masing melalui memo.