Anda di halaman 1dari 2

IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (IPLC) KE PERAIRAN

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata
Laksana Pengendalian Pencemaran Air;

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Limbah Air Limbah.

B. PERSYARATAN

Persyaratan yang harus dipenuhi:

Syarat Administrasi :

(1) Formulir permohonan izin yang paling sedikit memuat informasi:


a. identitas pemohon izin;
b. ruang lingkup air limbah;
c. sumber dan karakteristik air limbah;
d. sistem pengelolaan air limbah;
e. debit, volume, dan kualitas air limbah;
f. lokasi titik penaatan dan pembuangan air limbah;
g. jenis dan kapasitas produksi;
h. jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan;
i. hasil pemantauan kualitas sumber air; dan
j. penanganan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat

(2) foto copy dokumen AMDAL atau dokumen UPL-UKL atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) atau dokumen lingkungan hidup
lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
(3) surat pernyataan tidak dalam keadaan sengketa dengan masyarakat yang
diketahui oleh Lurah setempat;
(4) surat pernyataan kesanggupan mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL);
(5) surat pernyataan kesanggupan memasang flow meter pada saluran outlet
pembuangan limbah cair;
(6) diagram alir proses pengolahan limbah dan data teknis Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL); dan
(7) foto copy hasil analisis limbah cair dari laboratorium terakreditasi atau
laboratorium yang ditunjuk oleh Provinsi, yang memenuhi baku mutu air limbah
selama 6 (enam) bulan terakhir untuk pengajuan izin baru dan 3 (tiga) bulan
terakhir untuk perpanjangan izin.
Syarat Teknis :

(1) Upaya pencegahan pencemaran, minimisasi air limbah, serta efisiensi energi dan
sumberdaya yang harus dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan air limbah; dan

(2) Kajian dampak pembuangan air limbah terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan
tanaman, kualitas tanah dan air tanah, serta kesehatan masyarakat. Kajian
dampak pembuangan air limbah dapat menggunakan dokumen Amdal atau UKL-
UPL apabila dalam dokumen tersebut telah memuat secara lengkap kajian dampak
pembuangan air limbah.

C. PROSEDUR

1. pemohon mengajukan permohonan izin pembuangan limbah cair secara tertulis


dengan dilengkapi persyaratannya ditujukan kepada Bupati cq Kepala Badan;
2. setelah berkas permohonan diteliti dan dinyatakan lengkap, maka berkas
permohonan diagendakan dan pemohon diberikan tanda terima kelengkapan
administrasi;
3. apabila berkas permohonan dinyatakan tidak lengkap, maka dikembalikan kepada
pemohon untuk dilengkapi persyaratannya;
4. berkas permohonan diverifikasi melalui Amdal dan Penegakan Hukum Lingkungan
dan dilakukan rapat koordinasi;
5. selanjutnya dilakukan pemeriksaan lapangan untuk mengetahui kinerja Instalasi
Pengolahan Limbah (IPAL) dan pengambilan contoh uji limbah oleh Tim Teknis
bersama petugas Laboratorium, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara;
6. diproses contoh uji limbah di laboratorium untuk menganalisis air limbah dan
dilaksanakan rapat koordinasi evaluasi hasil pemeriksaan lapangan dan analisis air
limbah;
7. apabila hasil analisis air limbah dalam pemeriksaaan lapangan tidak memenuhi baku
mutu yang dipersyaratkan, maka pemohon diwajibkan memperbaiki kinerja IPAL
dan mengajukan permohonan kembali secara tertulis dengan dilengkapi
persyaratannya; dan
8. hasil analisis air limbah dalam pemeriksaan lapangan memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan, maka diterbitkan Rekomendasi Kepala Dinas.

D. WAKTU PENYELESAIAN

Waktu penyelesaian adalah 20 (dua puluh) hari kerja.

E. BIAYA

Biaya Rp 0,- (tidak dipungut biaya).

F. PRODUK

Produk yang dihasilkan berupa Rekomendasi Kepala Dinas.

Anda mungkin juga menyukai