Anda di halaman 1dari 12

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI BESARAN

LISTRIK
(TEW 109)

Dosen Pengampu : Bpk. Muhammad Jumnahdi, S.T. M.T.


Kelompok: FNOSGISA ELEKTRO
Ketua: Fahrul Asraf
Anggota:
Novry Amsyah
Syaiful Anuar
Gali Trriyani
Saipul

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2018
1. INSTRUMENTASI

Adapun pengertian instrumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


ONLINE yakni:
 Alat yang dipakai untuk me-ngerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh
pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia)
 Sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpul-
kan data sebagai bahan pengolahan.

Kemudian menurut situs wikipedia.com :


Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang di pakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suat sistem yang lebih besar dan lebih kompleks.
Instruentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen
musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
1. Sebagai alat pengukuran
2. Sebagai alat analisis, dan
3. Sebagai alat kendali.
Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan
secara manual ( hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua
ini, instrumen tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu
sendiri.
Instrumentasi bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia,
mekanis maupun besaran listrik.

Sedangkan menurut dari beberapa blog lain yang kami dapati definisi instrumen yakni
sebagai berikut:
 Yang dimaksud dengan instrumentasi adalah peralatan atau perlengkapan yang
digunakan untuk mendukung proses pengukuran besaran-besaran listrik baik
arus searah maupun bolak balik, adapun mengetahui hasil perbandingan antara
suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai.

Menurut pendapat kami:


Instrumentasi adalah salah satu ilmu yang diperlukan dan diperhatikan dalam
melakukan pengukuran untuk mendapatkan hasil pengukuran lebih akurat.
Instrumentasi merupakan peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk
mendukung proses pengukuran. Instrumentasi bisa dilakukan secara manual (hasilnya
dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Instrumentasi bisa berupa pengukur dari
semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik.
BERIKUT CONTOH GAMBAR INSTRUMENTTASI:

1. MEGGER

2. Taco meter

3. Tang Ampere

4. Osciloscope

5. Dll.
Berikut beberapa daftar pustaka yang jadikan pedoman dalam menyusun
pengertian dari instrumentasi ini :

 Poerwanto, Anizar, Juliza Hidayati.2008.”Instrumentasi dan Alat ukur”.


:Graha Ilmu Yogyakarta.

 wikipedia.(2017). "instrumentasi" ., dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Instrumentasi di akses tanggal 17 februari
2018
 Aldi Rinaldi.(2013).“Instrumentasi Dan Pengukuran Pada Listrik”., dari
http://tekniklistrikumum.blogspot.co.id/2013/11/instrumentasi-dan-
pengukuran-pada.html diakses tanggal 17 februari 2018
 KBBI Online.(2018), "definisi Instrumentasi", dari
https://kbbi.web.id/instrumen diakses tanggal 17 februari 2018

Penulis makalah bagian instrumentasi ini adalah : Fahrul Asraf


2. KETELITIAN

Adapun definisi ketelitian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
adalah sebagai berikut:
1. Teliti / te-li-ti / adalah 1. cermat ; seksama 2. Hati-hati; ingat-ingat
2. Te-li-ti-an / n keseksamaan; kecermatan.

Sedangkan definisi ketelitian menurut Buku instrumentasi Elektronik dan


Teknik-teknik Pengukuran karya William David Cooper, Washington, D.C. dan
juga beberapa sumber lain :
 Ketelitian atau akurasi adalah harga terdekat dengan mana suatu pembacaan
instrumen mendekati harga sebenarnya dari variabel yang di ukur.
 kemudian ketelitian juga merupakan kesesuaian diantara beberapa data
pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang. Tinggi rendahnya
tingkat ketelitian hasil suatu pengukuran dapat dilihat dari harga deviasi hasil
pengkuran.
Menurut pendapat kami, ketelitian adalah:
"salah satu hal yang mesti dilakukan dan dipahami dalam melakukan pengukuran
objek, hal ini di karenakan harga suatu deviasi hasil pengukuran objek, hal ini di
karenakan harga suatu deviasi hasil pengukuran dapat di ketahui dengan melakukan
ketelitian pada pengukurab objek yang dilakukan."

Berikut beberapa sumber yang kami jadikan pedoman dalam menyusun definisi
dari ketelitian:
 KBBI Online. (2018), "ketelitian", dari https://kbbi.web.id/teliti, diakses
tanggal 18 februari 2018.
 Pinter Pandai. (2017). "Definisi ketelian", Dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURANLISTRIK-
Bab1pengukurandankesalahan. Di akses tanggal 18 februari 2018.

Artikel definisi ketelitian ini ditulis oleh: Novri Amsyah


3. KETEPATAN

Adapun definisi ketepatan menurut kamus besar bahasa Indonesia online:

"Berasal dari kata tepat yaitu kena benar(pada sasaran, tujuan, maksud, dan
sebagainya) sedangkan ketepatan adalah hal (keadaan, sifat) tepat."

Sedangkan beberapa pendapat lain mengatakan bahwa,


Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
haasil pengukuran yang serupa. Dengan memberikan suatu harga tertentu bagi sebuah
variabel. Ketepatan juga merupakan suatu ukuran tingkatan yang menunjukkan
perbedaan hasil pengukuran pada pengukuran-pengukuran yang dilakukan

Contoh analisis sederhana pada ketepatan:

Misalnya kita mempunyai sebuah micrometer mekanik, secara normal dalam


setiap keadaan diharapkan tetap seimbang, atau berdasarkan pada penunjukan posisi
yang benar. Micrometer ini presisi karena kita dapat memperoleh pembacaan
pengukuran sampai seper seribu inchi, dan pembacaan pengukurannya tetap "konsisten
dan sesuai dengan yang sebenarnya".

Sehingga, menurut pendapat kami:

Ketepatan dalam pengukuran sangat perlu untuk diperhatikan karena didalam


pengukuran yang memperhatikan ketepatan pengukurannya akan mendapatkan hasil
pengukuran yang akurat pada objek yang diukur dan besarnya hasil pengukuran
mempunyai deviasi terhadap objek aslinya.

Berikut berbagai sumber yang kami gunakan:

 KBBI Online. (2018),"ketepatan", dari https://kbbi.web.id/tepat , diakses


tanggal 18 februari 2018
 Lemerdian Dara.(2014). "PENGUKURAN LISTRIK", dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURANLISTRIK-
BabIPengukurandanKesalahan ,di akses tanggal 18 februari 2018

Artikel definisi ketepatan ini ditulis oleh: Gali triyani


4. ANGKA BERARTI

Definisi Angka Berarti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)online:


"Angka Berarti merupakan kombinasi angka yang tersendiri dari angka pasti
dan angka taksiran yang di peroleh dari hasil pengukuran menggunakan alat ukur".

Adapun pendapat lain tentang definisi angka berarti yakni menurut Rakhmiami dari
situs WordPress.com, beliau berpendapat bahwa,
"Angka penting disebut juga angka berarti atau angka signifikan, yaitu angka
yang menunjukkan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur yang digunakan. Angka
penting pasti diperoleh dari pengukuran disebut angka eksak.

Sedangkan menurut wikipedia.com, angka berarti adalah:


"Angka yang digunakan untuk menunjukkan ketelitian pengukuran dengan alat
ukur".

sebagai contoh,
jika nilai tahanan dinyatakan sebesar 68 Ω ini berarti bahwa tahanan
tersebut akan lebih mendekati 68 Ω dari pada 67 atau 69 Ω. Selanjutnya jika disebutkan
nilai tahanan adalah 68,0 Ω, berarti nilai tahana tersebut lebih mendekati 68,0 Ω dari
pada 67,9 atau 68,1Ω, pada 68 Ω terdapat dua angka yang berarti sedangkan pada 68,0
terdapat tiga angka yang berarti, sehingga tahanan 68,0 yang memuliki angka berarti
yang lebih banyak, mempunyai ketepatan yang lebih tinggi dari pada 68 Ω.

Tetapi, sering terjadi banyak angka belum tentu menyatakan


ketepatan pengukuran. Bilanga-bilangan besar dengan angka nol sebelum desimal
sering digunakan pada penaksiran jmlah penduduk atau uang, misalnya jumlah
penduduk suatu kota dilaporkan 380.000, ini bisa diartikan bahwa jumlah penduduk
sebenarnya adalah 379.000 dan 381.001 yakni dalam enam angka berarti, tetapi maksud
sebenarnya bahwa jumlah penduduk tersebut lebih mendekati 380.000 dari pada
370.000 atau 390.000, karena itu penulisan teknis yang lebih tepat adalah dengan
menggunakan perpangkatan sepuluh, misal 38 x 104 atau 3,8 x 105.

ini berarti bahwa jumlah penduduk hanya sampai dengan dua angka
berarti, ketidak pastian yang disebabkan oleh angka-angka nol sebelah kiti titik desimal
biasanya diatasi dengan tanda penulisan ilmiah (scientific notation) yaitu denga
menggunakan perpangkatan sepuluh.

Menurut pendapat kami:

"Angka berarti / angka penting adalah indikasi ketelitian dan ketepatannya


hasil pengukuran. Angka-angka yang berarti tersebut memberikan informasi yang
actual (nyata) mengenai kebesaran atau ketepatan pengukuran. Makin banyak angka-
angka yang berarti, ketepatan pengukuran menjadi lebih besar."
Berikut daftar pustaka sumber yang kami gunakan:

 Wikipedia.org. (2018)."Angka berarti", dari


https://id.wikipedia.org/wiki/AngkaBerarti , di akses tanggal 17 februari 2018
 Lemerdian Dara.(2014)” PENGUKURAN LISTRIK”., dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURAN_LISTRIK_-
_Bab_1_Pengukuran_dan_Kesalahan_ diakses tanggal 18 februari 2018
 KBBIonline(2018)."Angka Berarti", dari https://kbbi.web.id/AngkaBerarti ,
diakses tanggal 18 februari 2018

Artikel definisi angka penting ini ditulis oleh: saipul


5. JENIS-JENIS KESALAHAN
 Jenis-jenis kesalahan menurut blog fadhli hakim (Wordpress.com)
"analisis kesalahan dalam pengukuran di Elektronika":
"Jenis-jenis kesalahan terbagi dalam 3 jenis:
1. Kesalahan umum (gross-errors):
Kebanyakan di sebabkan oleh kesalahan manusia, diantaranya
adlah kesalahan pembacan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat dan
pemakaian alat ukur yang tidak sesuai, dan kesalahan penaksiran.
2. Kesalahan Sistematis (systematic errors) :
Disebabkan oleh kekurangan dalam alat ukur sendiri, seperti
kerusakan atau adanya bagian yang aus dan pengaruh lingkungan
terhadap peralatan atau pemakai.
3. Kesalahan yang tidak disengaja(random errors) :
Diakibatkan oleh penyebab yang tidak dapat langsung diketahui
sebab perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara
acak."

 Menurut blog Muhammad Rio Alrizal "kesalahan dalam pengukuran"


Kesalahan dalam pengukuran tidak ada komponen atau alat ukur yang
sempurna, Semuanya mempunyai kesalahan atau ketidak-telitian. Maka
menjadi penting pemahaman tentang kesalahan dan bagaimana meminimalisasi
kesalahan. Beberapa kesalahan dalam pengukuran muncul dan seringkali
terbagi dalam beberapa kategori, yaitu :

1. Kesalahan umum ( general/gross/human error). Kesalahan akibat faktor


manusia, misalnya :
· Kesalahan pembacaan.
· Penyetelan yang tidak tepat.
· Pemakaian alat yang tidak sesuai.
· Kesalahan penaksiran.

Dapat dihindari dengan :


- Pemilihan yang tepat.
- Perawatan.
- Kalibrasi.
- Faktor koreksi.

2. Kesalahan lingkungan ( environmental error ). Kesalahan akibat faktor


lingkungan, seperti : Perubahan suhu, tekanan, kelembaban, medan magnet,
listrik dapat dihindari dengan penyegelan, ketepatan pemakaian dalam
lingkungan yang diijinkan pemakaian pelindung medan magnet dan listrik.

3. Kesalahan acak ( random error ). Kesalahan yang penyebabnya tidak dapat


langsung diketahui ( perubahan terjadi secara acak ) dan biasanya terjadi
dalam pengukuran secara periodik dapat dianalisa dengan cara – cara
statistik.

Menurut pendapat kami:


dalam setiap melakukan proses pengukuran terdapat hal-hal yang dapat
memengaruhi hasil dari pengukuran, hal ini umumnya dikatakan kesalahan-kesalahan
dalam pengukuran. Adapun kesalahan-kesalahan itu ada tiga jenis yaitu,
1.Kesalahan umum (gross-error),
2.Kesalahan sistematis(systematic error ), dan
3. Kesalahan yang tak disengaja (random error).

berikut daftar pustaka yang kami gunakan dalam menyusun artikel jenis-jenis
kesalahan:
 Hakim Fadli. (2013). "jenis-jenis kesalahan", dari http://jenis-
jeniskesalahan.fadlihakim.wordpress.com , di akses tanggal 19 februari 2018
 Alrizal Rio. (2014). "jenis-jenis kesalahan", dari http://jenis-
jeniskesalahan.rioAlrizal/www.blogspot.co.id.html

Artikel ini ditulis oleh: saiful Anuar


KESIMPULAN
Berikut rangkuman dari ke-lima definisi:
 Instrumentasi adalah salah satu ilmu yang diperlukan dan diperhatikan dalam
melakukan pengukuran untuk mendapatkan hasil pengukuran lebih akurat.
Instrumentasi merupakan peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk
mendukung proses pengukuran. Instrumentasi bisa dilakukan secara manual
(hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis
dengan menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Instrumentasi bisa berupa
pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran
listrik.

 salah satu hal yang mesti dilakukan dan dipahami dalam melakukan
pengukuran objek, hal ini di karenakan harga suatu deviasi hasil pengukuran
objek, hal ini di karenakan harga suatu deviasi hasil pengukuran dapat di
ketahui dengan melakukan ketelitian pada pengukurab objek yang dilakukan.

 Ketepatan dalam pengukuran sangat perlu untuk diperhatikan karena didalam


pengukuran yang memperhatikan ketepatan pengukurannya akan mendapatkan
hasil pengukuran yang akurat pada objek yang diukur dan besarnya hasil
pengukuran mempunyai deviasi terhadap objek aslinya.

 Angka berarti / angka penting adalah indikasi ketelitian dan ketepatannya hasil
pengukuran. Angka-angka yang berarti tersebut memberikan informasi yang
actual (nyata) mengenai kebesaran atau ketepatan pengukuran. Makin banyak
angka-angka yang berarti, ketepatan pengukuran menjadi lebih besar.

 dalam setiap melakukan proses pengukuran terdapat hal-hal yang dapat


memengaruhi hasil dari pengukuran, hal ini umumnya dikatakan kesalahan-
kesalahan dalam pengukuran. Adapun kesalahan-kesalahan itu ada tiga jenis
yaitu,
1.Kesalahan umum (gross-error),
2.Kesalahan sistematis(systematic error ), dan
3. Kesalahan yang tak disengaja (random error).
DAFTAR PUSTAKA
 Poerwanto, Anizar, Juliza Hidayati.2008.”Instrumentasi dan Alat ukur”.
:Graha Ilmu Yogyakarta.

 wikipedia.(2017). "instrumentasi" ., dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Instrumentasi di akses tanggal 17 februari 2018
 Aldi Rinaldi.(2013).“Instrumentasi Dan Pengukuran Pada Listrik”., dari
http://tekniklistrikumum.blogspot.co.id/2013/11/instrumentasi-dan-
pengukuran-pada.html diakses tanggal 17 februari 2018
 KBBI Online.(2018), "definisi Instrumentasi", dari
https://kbbi.web.id/instrumen diakses tanggal 17 februari 2018
 KBBI Online. (2018), "ketelitian", dari https://kbbi.web.id/teliti, diakses
tanggal 18 februari 2018.
 Pinter Pandai. (2017). "Definisi ketelian", Dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURANLISTRIK-
Bab1pengukurandankesalahan. Di akses tanggal 18 februari 2018.
 KBBI Online. (2018),"ketepatan", dari https://kbbi.web.id/tepat , diakses
tanggal 18 februari 2018
 Lemerdian Dara.(2014). "PENGUKURAN LISTRIK", dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURANLISTRIK-
BabIPengukurandanKesalahan ,di akses tanggal 18 februari 2018
 Wikipedia.org. (2018)."Angka berarti", dari
https://id.wikipedia.org/wiki/AngkaBerarti , di akses tanggal 17 februari 2018
 Lemerdian Dara.(2014)” PENGUKURAN LISTRIK”., dari
http://www.academia.edu/5727905/PENGUKURAN_LISTRIK_-
_Bab_1_Pengukuran_dan_Kesalahan_ diakses tanggal 18 februari 2018
 KBBIonline(2018)."Angka Berarti", dari https://kbbi.web.id/AngkaBerarti ,
diakses tanggal 18 februari 2018
 Hakim Fadli. (2013). "jenis-jenis kesalahan", dari http://jenis-
jeniskesalahan.fadlihakim.wordpress.com , di akses tanggal 19 februari 2018
 Alrizal Rio. (2014). "jenis-jenis kesalahan", dari http://jenis-
jeniskesalahan.rioAlrizal/www.blogspot.co.id.html

Anda mungkin juga menyukai