Anda di halaman 1dari 6

efinisi .

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK, adalah pejabat yang melaksanakan
kewenangan Pengguna Anggaran (PA)yKuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 2. Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PPSPM, adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah
pembayaran. 3. Bendahara Pengeluaran, adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja
pelaksanaan APBN pada Kantor/Satuan Kerja (Satker) Kementerian Negara/Lembaga. 4. Uang Persediaan
yang selanjutnya disingkat UP, adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada
Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Sa atau membiay mekanisme
pembayaran langsung. ai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan
melalui Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS, adalah pembayaran yang
dilakukan langsung kepada Bendahara Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian k
keputusan, surat tugas, atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan. erja,

6. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan olch
PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara. 7. Surat Permintaan Pembayaran
Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS, adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, dalam rangka
pembayaran tagihan kepada penerima hak/Bendahara Pembayaran Uang Persediaan yang selanjutnya
disingkat SPP-UP, adalah intaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat
SPP- Pengeluaran 8. Surat Permintaan doku men yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan
pembayaran UP 9. Surat Perm GUP, adalah dokumen yang diterbitkan olch PPK, yang kembali
pembayaran UP Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM, adalah berisi
pertanggungjawaban dan permintaan dokumen yang diterbit irkan dana yang bersumber dari Dokumen
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) ntah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS, adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka
pemb tagihan kepada penerima hak/Bendahara Pengeluaran. yang diterbitkan oieh PPSPM untuk
mencairkan UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM dengan membebani DIPA, yang dananya
dipergunakan 12. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-UP, adalah
dokumen 13. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-
UP, untuk menggantikan UP yang telah dipakai 14. Surat Setoran Pajak yang selanjutnya disingkat SSP,
adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir
atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas 15. Surat Pemberitahuan Pajak Masa yang selanjutnya
disebut SPT Masa, adalah Surat Pemberitahuan 6. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat
Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian 17. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan untuk menerima setoran negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan. untuk suatu Masa Pajak Tahun Pajak. erimaan negara bukan dalam rangka impor,
yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri dan penerimaan bukan pajak. Surat Pernyatan
Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya disingkat SPTB, adalah pemyataan tanggung jawab belanja
yang dibuat oleh PA/KPA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.
penugasan dalam menatausahakan 19. Staf Pajak adalah Staf bagian kcuangan yang diberikan
pemungutan dan penyetoran pajak serta pelaporan SPT Masa Pajak 20. Staf Pengantar SPM adalah Staf
bagian keuangan yang diberikan penugasaui dalam mengantarkani SPM ke KPPN dan telah ditetapkan
oleh Satker selama tahun anggaran. n Prosedu rosedur Penatausahaan Pajak PPh 21 (Pe motongan oleh
Bendahara Pengeluaran) melalui Mekanisme Uang Persediaan ah a. Staf PPK menyampaikan daftar
honor yang akan dibayarkan kepada penerima honor yang tel disusun berdasarkan Keputusan honor
kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak menghitung besaran Pajak PPh 21 atas pemotongan oleh Bendahara
Pengeluaran berdasarkan daftar honor yang telah disampaikan oleh Staf PPK dan berdasarkan Keputusan
honor kemudian menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan bukti potong sesuai dengan jumlah perhitungan pajak pemotongan PPh
21 dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP
dan bukti potong yang telah disusun oleh Staf PPK dan menyampaikan kembali kepada Staf PPK. e. Staf
PPK menyiapkan uang atas penyetoran pajak sesuai dengan SSP f. Staf PPK menyetorkan pajak sesuai
dengan SSP yang telah ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank Persepsi/Kantor Pos. .
Bank Persepsi/Kantor Pos melakukan validasi SSP yang disetorkan. h. Staf PPK menggandakan SSP yang
telah divalidasi oleh Bank Persepsi/Kantor Pos untuk disahkan oleh PPSPM dan menyerahkan SSP lembar
1, 3, dan 5 kepada Staf Pajak sebagai dasar dalam pembuatan SPT Masa PPh Pasal 21 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II PPSPM mengesahkan/menandatangani atas SSP yang telah digandakan
kemudian diserahkan ke Staf Pajak i. j. Staf Pajak melakukan peng-input-an atas SSP yang telah disahkan
oleh PPSPM dengan menggunakan aplikasi penyetoran pajak yang diperoleh dari KPPN dan Staf Pajak
menyerahkan SSP tersebut kepada KPPN. k. KPPN melegalisir SSP yang telah disahkan oleh PPSPM.. l.
Staf PPK mengarsipkan SSP yang telah dilegalisir oleh KPPN yang akan digunakan sebagai dasar

PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI | Halaman 5 dari 19 dalam pengajuan SPP-GUP. 2. Prosedur
Penatausahaan Pajak PPh 21 melalui Mekanisme LS a. Saf PPK menyampaikan daftar honor yang akan
dibayarkan kepada penerima honor y disusun berdasarkan Keputusan honor kepada Staf Pajak. b. Staf
Pajak menghitung besaran Pajak PPh 21 atas pemotongan oleh Bendahara Pengeluaran berdasarkan
daftar honor yang telah disampaikan oleh Staf PPK dan berdasarkan Keputusan honor, kemudian
menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP sesuai dengan jumlah
perhitungan pajak pemotongan Ph 21 dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. d. Ben
dahara Pengeluaran menandatangani SSP yang telah disusun oleh Staf PPK dan menyampaikan kembali
kepada Staf PPK. e. Staf PPK melengkapi dokumen pengajuan, yaitu: ) SPP sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III; 2) SPTB sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV: 3, Kuitansi sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V: dan 4) SSP, dan menyerahkan dokumen pengajuan kepada PPSPM. f. PPSPM
melakukan pengujian atas dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi, dan SSP) atas daftar honor yang
kemudian menerbitkan SPM sebagaimana tercantum dalam Lampiran V disampaikan ke KPPN. g. Staf
pengantar SPM menyampaikan SPM kepada KPPN untuk diproses atas pembayaran honor dengan
diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) h. Staf Pajak mengarsip SSP yang telah dipotong oleh
KPPN atas lembar 1, 3 dan 5 setelah penerbitan SP2D sebagai dasar pembuatan SPT Masa Pasal 21 3
Prosedur Penatausahaan Pajak PPh 22 (Pemungutan oleh Bendahara Pengeluaran) melalui Mekanisme
Uang Persediaan a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi dan SSP) kepada
Staf Pajak. b. Staf Pajak mereviu besaran Pajak PPh 22 atas pemungutan oleh Bendahara Pengeluaran
berdasarkan lokumen transaksi pembayaran dan menggandakan kuitansi pembayaran kemudian
menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP dan bukti potong sesuai dengan
jumlah perhitungan pajak pemotongan PPh 22 dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran

PENYETORAN, DAN PELAPURAINFAJAR PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALIHalaman 6 dari 19 d.


Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP dan bukti potong yang telah direviu oleh Staf Pajak. c.
Bendahara Pengeluaran menyampaikan SSP dan bukti potong yang telah ditandatangani kepada Staf
PPK. f. Staf PPK menyiapkan uang dan menyetorkan pajak sesuai dengan SSP yang telah ditandatangani
oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank Persepsi/Kantor Pos. g. Bank Perseps/Kantor Pos melakukan
validasi atas SSP yang disetorkan. h. Staf PPK menggandakan SSP yang telah divalidasi oleh Bank
Persepsi/Kantor Pos untuk disahkan oleh PPSPM dan menyerahkan SSP lembar 1, 3, dan 5 kepada Staf
Pajak sebagai dasar dalam pembuatan SPT Masa PPh Pasal 22 Pajak. menggunakan aplikasi penyetoran
pajak yang diperoleh dari KPPN dan Staf Pajak menyerahkan SSP i. PPSPM
mengesahkan/menandatangani atas SSP yang telah digandakan kemudian diserahkan ke Staf j. Staf Pajak
mclakukan peng-input-an atas SSP yang telah disahkan oleh PPSPM dengan tersebut kepada KPPN. k.
KPPN melegalisir SSP yang telah disahkan oleh PPSPM. . Staf PPK mengarsipkan SSP yang telah dilegalisir
oleh KPPN yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengajuan SPP-GUP 4. Prosedur Penatausahaan
Pajak PPh 22 Melalui Mekanisme LS a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi
dan SSP) kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak mereviu besaran Pajak PPh 22 berdasarkan dokumen transaksi
pembayaran dan c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP sesuai dengan jumlah perhitungan Pajak PPh 22
dan d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP yang telah disusun oleh Staf PPK dan
menyampaikan e. Staf PPK melengkapi dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi, dan SSP) dan
menyerahkan f PPSPM melakukan pengujian atas dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi dan SSP) yang
menggandakan kuitansi pembayaran, kemudian menyampaikan kepada Staf PPK menyampaikan kepada
Bendahara Pengeluaran. kembali kepada Staf PPK. dokumen pengajuan kepada PPSPM. kemudian
menerbitkan SPM untuk disampaikan ke KPPN. Staf pengantar SPM menyampaikan SPM kepada KPPN
untuk diproses atas pembayaran honor dengan diterbitkan SP2D. b. Staf Pajak mengarsip SSP yang telah
dipotong oleh KPPN atas lembar 1, 3, dan 5 setelah penerbitan

PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI Halaman 7 dari 19 SP2D sebagai dasar pembuatan SPT Masa
Pasal 22. 5. Prosedur Penatausahaan Pajak PPh 23 (Pemotongan oleh Bendahara Pengeluaran) melalui
Mekanisme Uang Persediaan a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi dan
SSP) kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak mereviu besaran Pajak PPh 23 atas pe mungutan oleh Bendahara
Pengeluaran berdasarkan dokumen transaksi pembayaran dan menggandakan kuitansi pembayaran,
kemudian menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP dan bukti potong
sesuai dengan jumlah perhitungan pajak pemotongan PPh 23 dan menyampaikan kepada Bendahara
Pengeluaran. d Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP dan bukti potong yang telah direviu oleh
Staf Pajak e Bendahara Pengel uaran menyampaikan SSP dan bukti potong yang telah ditandatangani
kepada Staf PPK af PPK menyiapkan uang dan menyelorkan pajak sesuai dengan SSP yang telah
dilandatangani f. Staf PPK oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank Persepsi/Kantor Pos 8 Bank
Persepsi/Kantor Pos melakukan validasi atas SSP yang dise'orkan . Staf PPK menggandakan SSP yang
telah divalidasi olch Bank Persepsi/Kantor Pos unt.: disahkan oleh PPSPM dan menyerahkan SSP lembar
1, 3, Jan 5 kepada Staf Pajak sebagai dasar dalam pembuatan SPT masa PPh Pasal 23 i. PPS PM
mengesahkan/menandatangani atas SSP yang telah digandakan kemudian diserahkan ke Staf Pajak. i.
Staf Pajak melakukan peng-input-an atas SSP yang telah disahkan oleh PPSPM dengan menggunakan
aplikasi penyetoran pajak yang diperoleh dari KPPN dan Staf Pajak menyerahkan SSP tersebut kepada
KPPN k. KPPN melegalisir SSP yang telah disahkan oleh PPSPM l. Staf PPK mengarsipkan SSP yang telah
dilegalisir oleh KPPN yang akan digunakan sebagai dasa dalam pengajuan SPP-GUP. 6. Prosedur
Penatausahaan Pajak PPh 23 melalui Mekanisme LS a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi
pembayaran (Kuitansi dan SSP) kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak mereviu besaran Pajak PPh 23
berdasarkan dokumen transaksi pembayaran dan menggandakan kuitansi pembayaran, kemudian
menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP sesuai dengan jumlah
perhitungan Pajak PPh 23 dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.

PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALT Iai d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP yang telah
disusun oleh staf PPK dan menyampaikan e. Staf PPK melengkapi dokumen pengajuan (SPP, SPTB,
Kuitansi, dan SSP) dan menyerahkan f. PPSPM melakukan pengujian atas dokumen pengajuan (SPP, SPTB,
Kuitansi, dan SSP) yang g. Staf pengantar SPM menyampaikan SPM kepada KPPN untuk diproses atas
pembayaran hondr h. Staf Pajak mengarsip SSP yang telah dipotong oleh KPPN atas lembar 1, 3, dan 5
setelah penerbitan 1. Prosedur Penatausahaan Pajak PPh 4 ayat 2 (Pemotongan oleh Bendahara
Pengeluaran) Melalui kembali kepada Staf PPK. dokumen pengajuan kepada PPSPM. kemudian
menerbitkan SPM untuk disampaikan ke KPPN dengan diterbitkan SP2D. SP2D sebagai dasar pembuatan
SPT Masa Pasal 23. Uang Persediaan: a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran
(Kuitansi dan SSP) kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak mereviu besaran Pajak PPh 4 ayat 2 atas pemotongan
oleh Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen transaksi pembayaran dan menggandakan kuitansi
pembayaran kemudian menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP dan bukti
potong sesuai dengan jumlah perhitungan pajak pemotongan PPh 4 ayat 2 dan menyampaikan kepada
Bendahara Fengeluaran. d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP dan bukti potong yang telah
direviu oleh Staf Paja e. Bendahara Pengeluaran menyampaikan SSP yang telah ditandatangani kepada
Staf PPK. f Staf PPK menyiapkan uang dan menyetorkan pajak sesuai dengan SSP yang telah
ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank Persepsi/Kantor Pos. &. Bank Persepsi/Kantor
Pos melakukan validasi atas SSP yang disetorkan. h. Staf PPK menggandakan SSP yang telah divalidasi
oleh Bank Persepsi/Kantor Pos untuk disahkan oleh PPSPM dan menyerahkan SSP lembar 1, 3, dan 5
kepada Staf Pajak sebagai dasar dalam pembuatan SPT masa PPh Pasal 4 ayat 2. i. PPSPM
mengesahkan/menandatangani atas SSP yang telah digandakan kemudian diserahkan ke Staf Pajak. j.
Staf Pajak melakukan peng-input-an atas SSP yang telah disahkan oleh PPSPM dengan menggunakan
aplikasi penyetoran pajak yang diperoleh dari KPPN dan Staf Pajak menyerahkan SSP tersebut kepada
KPPN. k KPPN melegalisir SSP yang telah disahkan oleh PPSPM

PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI Halaman 1 Staf PPK mengarsipkan SSP yang telah dilegalisir oleh
KPPN yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengajuan SPP-GUP & Prosedur Penatausahaan Pajak
PPh 4 ayat 2 (Pemotongan oleh Bendahara Pengeluaran) Melalul Mekanisme LS a. Staf PPK
menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi dan SSP) kepada Staf Pajak. b. Staf Pajak
mereviu besaran Pajak PPh 4 ayat 2 berdasarkan dokumen transak si pembayaran dan menggandakan
kuitansi pembayaran, kemudian menyampaikan kepada Staf PPK. c. Staf PPK membuat dan mengisi SSP
sesuai dengan jumlah perhitungan Pajak PPh 4 ayat 2 dan menyampaikan kepada Bendahara
Pengeluaran. d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP yang telah disusun oleh Staf PPK dan
menyampaikan kembali kepada Staf PPK e. Staf PPK melengkapi dokumen pengajuan (SPP, SPTB,
Kuitansi, dan SSP) dan menyerahkan dokumen pengajuan kepada PPSPM f. PPSPM melakukan pengujian
atas dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi, dan SSP) yang kemudian menerbitkan SPM untuk
disampaikan ke KPPN. g Staf Pengantar SPM muayampaikan SPM kepa la KPPN untuk diproses atas
pembayaran honor dengan diterbitkan SP2D h. Staf Pajak mengarsip SSP yang telah dipotong oleh KPPN
atas lembar 1, 3, dan 5 setelah penei bitan SP2D sebagai dasar pembuatan SPT Masa Pasal 4 ayat 2. 9.
Prosedur Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai (Pemungutan oleh Bendahara Pengeluaran) Melalui
Mekanisme Uang Persediaan a. Staf PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi, SSP,
dan faktur pajak sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII) kepada Staf Pajak b. Staf Pajak mereviu
besaran Pajak PPN atas pemungutan oleh Bendahara Pengeluaran berdasarkan dokumen transaksi
pembayaran dan menggandakan kuitansi pembayaran, kemudian menyampaikan kepada Staf PPK c. Staf
PPK membuat dan mengisi SSP dan faktur pajak sesuai dengan jumlah perhitungan pajak pemotongan
PPN dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran d. Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP
dan faktur pajak yang telah direviu oleh Staf Pajak e. Bendahara Pengeluaran menyampaikan SSP yang
telah ditandatangani kepada Staf PPK. E Staf PPK menyiapkan uang dan menyetorkan pajak sesuai
dengan SSP yang telah ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran kepada Bank Persepsi/ Kantor Pos.

PADA BPK PERWAKILAN PROVINSIBAL!Fm g Bank Persepsi/Kantor Pos melakukan validasi atas SSP yang
disetorkan. h. Staf PPK menggandakan SSP yang telah divalidasi oleh Bank Persepsi/Kantor Pos untuk
disahkan oleh PPSPM dan menyerahkan SSP lembar 1, 3, dan 5 kepada Staf Pajak sebagai dasar dalam
pembuatan SPT Masa PPN. Pajak. menggunakan aplikasi penyetoran pajak yang diperoleh dari KPPN dan
Staf Pajak menyerahkan SSP i. PPSPM mengesahkan/menandatangani atas SSP yang telah digandakan
kemudian diserahkan ke Staf j. Staf Pajak melakukan peng-input-an atas SSP yang telah disahkan oleh
PPSPM dengan tersebut kepada KPPN. k. KPPN melegalisir SSP yang telah disahkan oleh PPSPM. L. Staf
PPK mengarsipkan SSP yang telah dilegalisir oleh KPPN yang akan digunakan sebagai dasar dalam
pengajuan SPP-GUP 10. Prosedur Penatausahaan Pajak Pertambahan Nilai Melalui Mekanisme LS a. Staf
PPK menyampaikan dokumen transaksi pembayaran (Kuitansi, faktur pajak, dan SSP) kepada Staf Pajak.
b. Staf F-jak mereviu besaran Pajak PPN atas pemotongan oleh Bendahare Pengeluaran berdasarkan
dokumen transaksi pembayaran dan menggandakan kuitansi pembayara, kemudian menyampaikan c.
Staf PPK membuat dan mengisi SSP sesuai dengan jumlah perhitungan Pajak PPN dan menyampaikan d.
Bendahara Pengeluaran menandatangani SSP yang telah disusun oleh Staf PPK dan menyampaikan e.
Staf PPK melengkapi dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi, dan SSP) dan menyerahkan f. PPSPM
melakukan pengujian atas dokumen pengajuan (SPP, SPTB, Kuitansi, dan SSP) yang g Staf pengantar SPM
menyampaikan SPM kepada KPPN untuk diproses atas pembayaran honor dengan h. Staf Pajak
mengarsip SSP yang telah dipotong oleh KPPN atas lembar 1, 3, dan 5 setelah penerbitan kepada Staf
PPK. kepada Bendahara Pengeluaran. kembali kepada Staf PPK. dokumen pengajuan kepada PPSPM
kemudian menerbitkan SPM untuk disampaikan ke KPPN. diterbitkan SP2D. SP2D sebagai dasar
pembuatan SPT Masa PPN.

PABA BPK PERWAKILAN PROVINSI BALI Halaman 11 dari 19 . İ.İrosedur Penatausahaan Pajak Pelaporan
SPT Masa Staf Pajak menyusun SPT Masa dengan dokumen SSP yang telah divalidasi oleh KPPN atau
Bank Persepsi/Kantor Pos dan Staf Pajak menyampaikan ke rekanan atas bukti potong atas SSP yang
telah disetor. b. Bendahara menandatangani SPT Masa yang telah disusun dan menyerahkan kembali ke
Staf Pajak c. Staf Pajak menyampaikan SPT Masa yang telah ditandatangan dan kemudian menyusun
sesuai dengan kelengkapan dokumen yang sesuai dengan ketentuan kepada KPP d. Staf Pajak menerima
dan mengarsip bukti atas pelaporan SPT Masa Pajak yang telah divalidasi oleh KPP

Anda mungkin juga menyukai