Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK MEROKOK BAGI SITEM PERNAPASAN

Dampak Buruk Merokok pada Sistem Pernapasan


Dampak Buruk Merokok pada Sistem Pernapasan - Sudah tak asing lagi dalam pengetahuan
kita, bahwa merokok memiliki banyak dampak berbahaya bagi tubuh. Salah satunya, pada sistem
pernafasan. Makanya, rokok menjadi penyebab utama terjadinya penyakit kanker paru-paru.

Kerusakan pada sistem pernapasan yang diakibatkan dari


merokok bersifat lambat, progresif, dan mematikan.

Berikut ini, dampak buruk merokok pada sistem pernapasan :

 Iritasi trakea (tenggorokan) dan laring (kotak suara)


 Mengurangi fungsi paru-paru dan sesak napas karena pembengkakan dan penyempitan
saluran udara paru-paru dan kelebihan lendir di saluran paru-paru
 Penurunan sistem pembersihan paru-paru, yang mengarah ke penumpukan zat beracun,
yang menyebabkan iritasi paru-paru dan kerusakan
 Peningkatan risiko infeksi paru-paru dan gejala seperti batuk dan mengi
 Kerusakan permanen pada kantung udara dari paru-paru.
Gangguan Sistem Pernapasan akibat Rokok

GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN(AFIKSI)

Sistem pernapasan terutama beerfungsi untuk melakukan pengambilan oksigen oleh darah dan
untuk membuang karbon dioksida. Tempat terjadinya pertukaran gas, terdapat dalam paru-paru yang
terletak di dalam rongga dada disebut jaringan pernapasa. Paru-paru di hubungkan dengan lingkungan
luar melalui serangkaian saluran hidung, faring, laring, trakea dan bronki. Efek kesehatan
manusia pada kualitas udara sangat miskin, hal itu terutama mempengaruhi sistem pernafasan tubuh
dan sistem kardiovaskular reaksi individu untuk polutan udara. Gangguan-gangguan pada pernapasan
dapat disebabkan oleh kuman, polusi udara, atau faktor keturunan. Efek kesehatan yang disebabkan
oleh polusi udara bisa berkisar dari biokimia halus dan perubahan fisiologis kesulitan bernafas, mengi,
batuk dan kejengkelan kondisi terhadappernapasan dan jantung. Adapun efek dari kesehatan ini dapat
mengakibatkan penggunaan obat meningkat, peningkatan kunjungan dokter atau gawat darurat, rawat
inap lebih dan bahkan kematian dini. pernapasan manusia yang terdiri atas beberapaorgan dapat
mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan
yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan.

Macam-macam gangguan pada saluran pernapasan diantaranya:

a. Asfiksi

Keracunan gas-gas CN (sianida) dan atau CO (karbon monoksida) ini mengganggu proses peningkatan
O2 oleh darah karena gas CO dan CN memiliki daya ikat jauh lebih tinggi terhadap hemoglobin dari pada
daya ikat hemoglobin terhadap O2. Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh/jaringan tubuh
disebut asfiksi. Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena
infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang menyebabkan penyakit pneumonia. Asfiksi
dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip,
amandel, dan adenoid.

b. Bronkitis

Penyakit radang pada bronkus disebut bronkitis. Bronkitis merupakan gangguan pada cabang batang
tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir
yang menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas. Bronkitis terbagi
menjadi dua yaitu Bronkitis Akut dan Bronkitis Kronis. Bronchitis Akut lebih umum dan biasanya
disebabkan oleh infeksi virus pada paru-paru. Bronchitis akut mungkin juga disebut chest cold.
Bronchitis akut dapat menjadi lebih buruk oleh merokok. Kira-kira 90% dari Infeksi-infeksi ini berasal dari
virus, 10% dari bakteri. Bronchitis Kronis adalah batuk yang bertahan untuk dua sampai tiga bulan
setiap tahun, bronkitis kronis ini paling sedikit dua tahun. Bronkhitis kronis mungkin disebabkan oleh
satu dari beberapa factor, salah satunya disebabkan oleh merokok dalam jangka panjang yang
mengiritasi tabung-tabung bronchial dan menyebabkan menghasilkan lendir yang berlebihan. Gejala-
gejala dari bronchitis kronis juga memburuk oleh konsentrasi yang tinggi dari sulfur dioxide dan polutan-
polutan lain di atmosfir. Bronchitis kronis ditemukan dalam angka-angka yang lebih tinggi daripada
normal diantara pekerja-pekerja tambang, pedagang-pedagang biji padi-padian, pembuat-pembuat
cetakan metal, dan orang-orang lain yang terus menerus terpapar pada debu. Selain itu peradangan juga
terjadi pada organ lain yaitu:

a) Peradangan pada hidung yang disebut rinitis

b) Peradangan disebelah atas rongga hidung disebut sinusitis

c) Peradangan pada laring disebut laringitis

d) Radang pleura (selaput pembungkus paru-paru) disebut pleuritis.

Adanya penyumbatan di rongga faring dan laring karena difteri, laringitas atau tetanus (kejang otot)
sering di tanggulangi dengan melakukan trakeostomi(melubangi trakea).

c. Tubercolosis / Tbc

Pada Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi bakteriMycobacterium


tuberculosis yang merupakan penyebab penyakit TBC. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil kecil
pada dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-
sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para
penderita TBC napasnya sering terengah-engah. Biasanya penderita penyakit ini mengalami batuk berat,
yang dapat disertai batuk darah dan menjadi kurus.

d. Asma

Penyakit ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan. Biasanya asma ditandai dengan mengi,
batuk dan rasa sesak di dada secara berkala atau kronis. Penyempitan saluran pernapasan disebabkan
oleh hal berikut ini :

a) Sumbatan jalan napas yang sebagaian reversibel

b) Radang jalan napas sehingga merusak sel epitel saluran napas

c) Reaksi yang berlebihan pada jalan napas terhadap berbagai rangsangan, misalnya reaksi alergi.

Serangan asma biasanya lebih berat saat malam dan dini hari, karena pada saat itu terjadi penyempitan
pada bronkus akibat udara dingin. Penderita asma biasanya di obati dengan obat-obatan yang di
sebut bronkodilator. Obat ini tidak di minum atau di suntikan ke penderita tetapi digunakan untuk
dihirup.

e. Emfisema

Emfisema merupakan penyakit paru-paru degeneratif yang terjadi karena jaringan paru-paru kehilangan
elastisitasnya akibat gangguan jaringan elastik dan kerusakan dinding di antara alveoli.
Penyakit emfisema ini disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, debu-
debu industri, dan polutan lainnya. Semua itu melemahkan dinding alveoli sehingga berkurangnya
tingkat elastisitasnya. Akibatnya alveoli pecah dan dinding-dindingnya menyatu.Pada empisema stadium
lanjut, inspirasi dan ekspirasi terganggu dan beban pernapasan meningkat sehingga timbul komplikasi
seperti hipertensi pulmonal atau pembesaran jantung yang di ikuti gagal ginjal. Emfisema dapat dicegah
dengan cara berhenti merokok tetapi dinding-dinding alveoli yang sudah pecah tidak dapat
disembuhkan.

f. Pneumonia

Penyakit ini terjadi karena terinfeksi bakteri Diplococcus pneumoniaeyang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru atau radabg dinding alveolus.

g. Kanker Paru-Paru

Penyakit ini disebabkan oleh abnormalitas pembelahan sel pada jaringan di paru-paru misal di
bronkiolus. Faktor pemicunya yang terbesar adalah paparan asap rokok secara terus-menerus. Jika hal
itu terjadi, sel-sel basal epitel bersilia pada paru-paru akan digantikan oleh sel-sel epitel yang membelah
secara tidak beraturan (abnormal). Akibatnya terjadi penebalan pada bronkiolus. Jika sel-sel itu terlepas,
kanker akan menyebar pada seluruh paru-paru dan ke organ-organ lain.

h. Fibrosis Sistis

Penyakit ini merupakan penyakit genetic yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Penderita
penyakit ini menghasilkan sekresi keringat, lendir dan cairan lainnya lebih banyak dan lebih kental.
Akibatnya saluran pernapasan menjadi tersumbat dan terinfeksi sehingga pernapasan menjadi sulit.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun pemberian obat-obatan dan pijatan menjadikan penderita
hidup lebih nyaman.

i. Asidosis

Penyakit yang disebabkan oleh kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga pernapasan terganggu. Hal ini disebabkan gangguan transport O2 sehingga kadar
CO2 meningkat.

j. Tonsilitas

Tonsilitas adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelompok jaringan limfoid yang
terdapat di rongga mulut. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan
membengkak (radang). Pembengkakan tonsil dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.
Jika pembengkakan tonsil sangat mengganggu, tonsil dapat dihilangkan melalui operasi. KESIMPULAN

Gangguan-gangguan pada pernapasan dapat disebabkan oleh kuman, polusi udara, atau faktor
keturunan. Terdapat beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat-alat, antara lain: Asfiksi,
Radang, TBC, Asma, Emfisema, Pneumonia, kanker paru-paru, pibrosis sistis, Asidosis, Tonsilitas.
Kelainan yang terdapat pada sistem pernapasan sebagian besar di akibatkan oleh rokok, asap roko
karena dengan merokok terjadi penyempitan saluran pernapasan, sehingga timbul lah penyakit-penyakit
yang telah di jelaskan di atas.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN

Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas saraf pernapasan
dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2 ). Pada umumnya, manusia mampu
bernapas antara 15–18 kali setiap menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor
berikut.

Umur

Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu
disebabkan volume paru paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang
sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih
banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda,
sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

Jenis Kelamin

Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini
disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari lakilaki
sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan
erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.

Posisi Tubuh

Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri,
otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap
tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada posisi
tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban
berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban.
Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu
besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.
Kegiatan Tubuh

Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan
dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Tubuh memerlukan lebih banyak
oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu
meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.
Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di otak dan disebut medula
oblongata. Kita menahan napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam
darah naik akan timbul rangsangan untuk menghirup udara pernapasan dalam-dalam. Ketika
darah melalui alveolus, kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.
Darah kemudian mencapai medula oblongata yang mengandung selsel yang sangat peka
terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika kandungan karbon dioksida ini naik
di atas normal, medula oblongata menanggapinya dengan meningkatkan banyaknya impuls
saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol aksi otot-otot pernapasan (otot diafragma dan
otot interkosta). Akibatnya ialah peningkatan pertukaran udara dalam paru-paru yang
mengembalikan konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dengan cepat dan kemudian
mengembalikan konsentrasi karbon dioksida darah ke konsentrasi normal.
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kapasitas Vital Paru-Paru
1. Umur
Usia berhubungan dengan proses penuaan atau bertambahnya umur. Semakin tua usia
seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru. Frekuensi
pernapasan pada orang dewasa antara 16-18 kali permenit, pada anak-anak sekitar 24 kali
permenit sedangkan pada bayi sekitar 30 kali permenit. Walaupun pada orang dewasa
pernapasan frekuensi pernapasan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak dan bayi,
akan tetapi KVP pada orang dewasa lebih besar dibanding anak-anak dan bayi.
2. Jenis kelamin
Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 – 25% lebih kecil daripada
pria, dan lebih besar lagi pada atletis dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang
bertubuh kecil dan astenis. Kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan
pada wanita yaitu 3,1 L.
3. Riwayat penyakit
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan otot-otot
pernapasan dapat berkurang akibat sakit. Terdapat riwayat pekerjaan yang menghadapi
debu akan mengakibatkan pneumunokiosis dan salah satu pencegahannya dapat
dilakukan dengan menghindari diri dari debu dengan cara memakai masker saat bekerja.
4. Riwayat pekerjaan
Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja. Riwayat
pekerjaan yang menghadapi debu berbahaya dapat menyebabkan gangguan paru.
Hubungan antara penyakit dengan pekerjaan dapat diduga dengan adanya riwayat
perbaikan keluhan pada akhir minggu atau hari libur diikuti peningkatan keluhan untuk
kembali bekerja, setelah bekerja ditempat yang baru atau setelah digunakan bahan baru di
tempat kerja.
5. Kebiasaan merokok
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan
jaringan paru. Kebiasaan merokok akan mempercepat penurunan faal paru. Penurunan
volume ekspirasi paksa pertahun adalah 28,7 mL untuk non perokok, 38,4mL untuk
bekas perokok dan 41,7 mL untuk perokok aktif. Pengaruh asap rokok dapat lebih besar
dari pada pengaruh debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh buruk rokok Inhalasi asap
tembakau baik primer maupun sekunder dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan
pada orang dewasa. Asap rokok mengiritasi paruparu dan masuk ke dalam aliran darah.
Merokok lebih merendahkan kapasitas vital paru dibandingkan beberapa bahaya
kesehatan akibat kerja.
6. Kebiasaan olah raga
Seseorang yang aktif dalam latihan akan mempunyai kapasitas aerobik yang lebih besar
dan kebugaran yang lebih tinggi serta kapasitas paru yang meningkat. Kapasitas vital
paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang melakukan olahraga. Olah raga dapat
meningkatkan aliran darah melalui paruparu sehingga menyebabkan oksigen dapat
berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum.
Kebiasaan olah raga akan meningkatkan kapasitas paru dan akan meningkat 30 – 40 %.
DAMPAK MEROKOK
Bahaya Merokok, bahaya bagi perokok pasif, zat yang terkandung dalam rokok dan cara pencegahannya
Bahaya Merokok
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang
sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit
seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat
pada janian.
Pasioen-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan luka
setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara
dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian bawah.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi,
lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang
depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang
terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga
dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di
Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek.
Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan
tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000
zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel.
Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah
sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan
formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi
dan menimbulkan kanker (karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka
membahayakan tubuh ?
(1) Nikotin. Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari
sudah bisa membuat seseorang ketagihan.
#PENYAKIT AKIBAT MEROKOK
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan
paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul
perubahan fungsi paru-paru.
Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk
emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis, dan asma. Merokok menjadi pemicu
utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara
tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada
perokok mencapai 10-30 kali lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara lain
sebagai berikut.

1. Jantung KoronerMerokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh darah perifer.

2. StrokePenyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah banyak
dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok
dibandingkan bukan perokok

3. Memudahkan Terjangkit AIDSDalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat dan
inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada
pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan
pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata merokok menurunkan
kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena AIDS.

4. Gangguan Fisiologis Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga merangsang
pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin
juga dapat mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit ke dalam
pembuluh darah. Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan opksigen
untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu
pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh
darah). CO membuat darah mengental dan mudah menggumpal.
Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Sebelum kalian terlanjur merokok, jangan pernah mencoba untuk merokok. Karena rokok
mengandung ribuan zat beracun dan akan membuat ketagihan. Asap rokok dapat meracuni
perokok dan orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang ikut menghisap asap rokok disebut
dengan rokok pasif.

Kandungan Racun dalam Rokok

1. Racun dalam Rokok

Rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya. Tiga bahan yang paling berbahaya dalam
rokok yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida.

 Tar

Tar berkumpul di paru-paru karena asap rokok akan mendingin setelah dihisap. Tar bercampur
dengan bahan kimia lain dan diantaranya adalah karsinogen (penyebab kanker).
Tar

 Nikotin

Nikotin menyebabkan seseorang ketagihan. Nikotin merangsang pelepasan hormon adrenalin ke


dalam darah yang menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Dalam jangka
waktu yang lama, tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah dengan sistem
peredaran darah, misal penyakit jantung.

 Karbon monoksida (CO)

CO merupakan gas yang lebih mudah diikat oleh hemoglobin dibanding O2. Hemoglobin yang
seharusnya mengikat O2, menjadi mengikat CO sehingga menyebabkan kandungan O2 dalam
darah menurun, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk menyediakan O2. Dalam
jangka waktu yang lama, kandungan CO yang tinggi menyebabkan pengerasan pembuluh darah,
terutama pada pembuluh darah yang membawa O2 ke otot jantung.

Karbon monoksida

2. Penyakit Akibat Merokok

Bronkitis

Tar menyebabkan 2 reaksi dalam paru-paru, yaitu terbentuknya lendir yang berlebihan dan
kerusakan sel-sel epitelium bersilia dalam saluran pernapasan. Keduanya menyebabkan
terkumpulnya lendir di dalam bronkus yang menyebabkan bakteri dan virus tumbuh.

Emfisema
Penyakit ini dapat berkembang dari penyakit bronkitis. Bahan beracun tembakau merangsang
dihasilkannya enzim pencerna protein oleh sel-sel tertentu. Enzim ini merusak kelenturan
dinding alveoli, yang menyebabkan pertukaran udara di dalam paru-paru terhambat.

Penyakit jantung

Laki-laki perokok memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Nikotin dan CO
menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

Nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, dan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, jumlah darah yang mengalir ke jaringan
tubuh berkurang dan jantung harus memompa lebih kuat untuk mendorong aliran darah melalui
sistem peredaran darah.

Karbon monoksida menurunkan O2 dalam darah. Karena hemoglobin lebih mudah mengikat CO
daripada O2, sehingga suplai O2 akan berkurang dan perokok akan menjadi mudah kelelahan.

Kanker paru-paru

Zat dalam rokok yang memacu kanker adalah benzopiren, tar, dan resin. Benzopiren
menyebabkan terbentuknya sel-sel kanker di paru-paru. Tar dan resin mengandung suatu zat
yang membantu pertumbuhan sel-sel kanker.

Penderita memiliki napas pendek dan akan batuk lendir serta darah. Mereka juga kehilangan
kekuatan dan berat badan. Penderita rentan mengalami kanker kerongkongan, laring, mulut, dan
pankreas.

Kehamilan dan merokok

Bayi dalam kandungan merupakan perokok pasif. CO yang terikat dengan hemoglobin akan
mengurangi persediaan O2 bagi bayi dan ibu. Nikotin meningkatkan detak jantung dan tekanan
darah bayi. Menyebabkan bayi yang di lahirkan oleh wanita perokok akan kekurangan berat
badan.

Mengingat bahaya dari asap rokok maka untuk melindungi perokok pasif dan perokok aktif,
perlu ada aturan tentang boleh tidaknya seseorang merokok. Misalnya di tempat-tempat umum
seperti mal, bus, kereta, supermarket, bioskop, dll.

Anda mungkin juga menyukai