Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK BUDIDAYA PEPAYA (Carica papaya)

Disusun Oleh

ISBAKHUL LAIL 1525010127

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2017
BUDIDAYA PEPAYA (Carica papaya)
Pepaya (Carica papaya) merupakan buah-buahan tropis. Tanaman ini dipercaya
berasal dari daerah tropis di benua Amerika. Dari tempat ini menyebar ke berbagai belahan
bumi.Budidaya pepaya bisa dilakukan di dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari
permukaan laut. Namun ketinggian lahan optimalnya berkisar 50-700 meter dpl. Tanaman ini
menghendaki curah hujan sekitar 1000-2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. Di
daerah bermusim kering pohon pepaya masih bisa berbuah dengan bantuan penyiraman
teratur.Drainase tanah yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya pepaya. Genangan
air akan menyebabkan busuk akar pada tanaman pepaya. Tanaman ini menghendaki tanah
gembur dengan porositas yang baik dan pH tanah sekitar 6-7.

 Sifat Tanaman Pepaya


Pepaya merupakan tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga 3 meter. Batang pepaya
berongga, jaringannya lunak dan berair. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar
samping yang lunak. Pertumbuhan akar dangkal dan agak lemah. Bunga pepaya tumbuh pada
ketiak daun, baik berupa bunga tunggal maupun rangkaian. Terdapat tiga jenis bunga pepaya,
yakni bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna (mempunyai putik dan benang sari
atau hemafrodit). Berdasarkan sifat bunga, dikenal pohon pepaya jantan, pohon betina dan
pohon sempurna. Pohon pepaya jantan tidak akan menghasilkan buah, sedangkan pohon
pepaya betina akan menghasilkan buah yang membulat, daging buahnya tipis. Buah pepaya
yang dikehendaki dengan bentuk memanjang dihasilkan dari pohon pepaya sempurna.

 Pemilihan Benih Pepaya

Benih untuk budidaya pepaya didapatkan dari biji terseleksi. Untuk mendapatkan
sebanyak mungkin pohon pepaya sempurna diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam
memilih calon benih. Benih yang baik didapatkan dari buah pepaya yang dihasilkan pohon
sempurna. Bentuk buah memanjang, tidak cacat dan bebas dari penyakit. Buah tersebut
sebisa mungkin dibiarkan matang di pohon. Biji pepaya terdapat dalam rongga buah, ada
yang berwarna hitam kelam ada yang pucat putih. Biji berwarna putih merupakan biji yang
mati tidak akan tumbuh. Biji yang hitam dapat tumbuh menjadi pohon, namun hanya sekitar
25-50% yang menjadi pohon sempurna tergantung sifat genetisnya. Sisanya menjadi pohon
betina dan pohon jantan. Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan untuk
tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibanding bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih
sebaiknya ambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah. Jangan mengambil biji dari
pangkal buah.

 Penyemaian benih pepaya

Sebelum disemaikan, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu.
Hal ini berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih
dalam air hangat kuku selama satu malam. Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak
mengapung dalam air. Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan
air. Tebarkan biji yang telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan
siram atau basahi. Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu)
atau wadah lain yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau
mengalirkan air.

Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih
membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari,
atau bisa lebih. Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah
tersebut dalam polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran
9×10 cm. Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah,
kompos, arang sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1. Lihat cara membuat
media persemaian.

Setelah bibit dipindahkan basahi media untuk menjaga kelembaban. Kemudian


letakkan polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. Naungan bisa
dibuat dari plastik bening atau paranet. Fungsinya untuk melindungi bibit dari kucuran hujan
langsung, sengatan matahari dan terpaan angin. Bibit siap dipindahkan ke lahan tebuka
setelah berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan. Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar
sekitar 60 gram.

 Pengolahan tanah dan penanaman

Berikut ini adalah pengolahan lahan untuk budidaya pepaya di lahan tegalan atau
hamparan non terasering. Pertama-tama, lahan dicangkul atau dibajak untuk menggemburkan
tanah. Kemudian buat bedengan dengan lebar 2 meter, panjangnya menyesuaikan bentuk
lahan dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya pepaya
hendaknya disesuaikan dengan luas tanam. Berikut ketentuannya:

 Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter


 Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter
 Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter

Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran lubang tanam 50x50x40 cm.
Sebaiknya pembuatan lubang tanam tidak di musim hujan. Ketika menggali lubang tanam,
pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang tersebut terbuka
selama 1-2 minggu.

Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang telah
matang dengan tanah bagian atas. Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang tanam. Kemudian
masukkan terlebih dahulu tanah bagian bawah kedalam lubang tanam, selanjutnya masukkan
tanah bagian atas. Biarkan kembali lubang tanam yang telah tertutup selama 1-2 minggu.
Sebagai catatan, untuk tanah yang memiliki pH dibawah 5 netralkan dengan kapur atau
dolomit. Dosis pemberian kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam.
Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.
Setelah lubang tanam siap, pindahkan bibit dari polybag semai ke lubang tanam. Umur bibit
yang siap dipindahkan minimal 2-2,5 bulan setelah semai. Lakukan penyiraman pagi atau
sore hari setidaknya hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak dipindahkan. Terdapat dua
kebiasaan petani dalam budidaya pepaya, yaitu menanam satu bibit dalam satu lubang tanam
atau dua bibit dalam satu lubang semai. Tujuan penanaman dua bibit untuk menghindari
tumbuhnya pepaya jantan dan pepaya betina serta memudahkan penyulaman.

Pada bulan ke-4, ketika pepaya berbunga pertama kali, dilakukan seleksi untuk
mencabut pepaya yang tidak dikehendaki. Pada akhirnya hanya satu pepaya sempurna per
lubang tanam yang dibiarkan tumbuh hingga berbuah.

Perawatan budidaya pepaya

Penyulaman tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 1,5 bulan sejak tanam.
Tanaman yang tumbuhnya jelek atau berpenyakit dicabut dan diganti bibit baru. Apabila
menggunakan metode dua bibit dalam satu lubang tanam, tinggal mencabut tanaman yang
terlihat tidak bagus.

Berikut ini tips-tips yang diberikan Prof. Sobir dari Pusat Kajian Buah Tropika, Institut
Pertanian Bogor, untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna.

 Amati saat pohon berbunga untuk pertama kalinya. Bunga tumbuh pada ketiak daun.
Bila bunga yang tumbuh tunggal, berarti bunga betina atau bunga sempurna. Bunga
ini keluar saat umur 4 bulan. Bila berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan,
pohon harus dicabut dan disulam dengan bibit lain.
 Petik bunga tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari hingga terbuka, bila
bunga yang keluar jantan pohon berarti ini adalah pohon sempurna yang akan
dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul 1-2 bulan kemudian.
 Bila setelah ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon betina. Berarti harus
dicabut.
 Kemudian sulam tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit baru. Atau, bila kita
menerapkan metode penanaman dua pohon dalam satu lubang tanam, pindahkan
pohon sempurna dari lubang lain. Karena untuk satu lubang hanya bisa dibesarkan
satu pohon sempurna saja.

Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan. Pemupukan diberikan


dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 5-10
cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan pemupukan budidaya
pepaya:

 Pemupukan pertama, umur 2 minggu, Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA 40 gr dan KCl 20
gr per pohon
 Pemupukan kedua, umur 1 bulan, Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gr
per pohon
 Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr
per pohon
 Pemupukan keempat, umur 6 bulan, Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr
per pohon
 Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, Urea 60 gr, SP-36 100 gr, ZA 100 gr dan
KCl 75 gr per pohon

Pemanenan

Budidaya pepaya biasanya dapat dipanen setelah berumur 9-14 bulan. Frekuensi panen bisa
dilakukan setiap 10 hari sekali. Produktivitas budidaya pepaya berkisar 20-35 ton per hektar.
Produktivitas ini tergantung dari kondisi iklim, varietas dan teknik budidaya. Buah pepaya
yang dipetik harus mendekati stadium matang pohon. Cirinya terdapat garis-garis menguning
pada kulit buahnya. Bila hasil panen akan dipasarkan ke tempat yang jauh, bisa dipetik lebih
dini.

Anda mungkin juga menyukai